Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN STUDY TOUR

“KULTUR JARINGAN DI BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP)”

Disusun oleh:

Gustiza Enggarni Q

A1D021002

Dosen Pengampu :

Dra. Yenita, M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAMFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2023
A. Pengertian Kultur Jaringan
Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman
seperti protoplasma, sel, jaringan, organ serta menumbuhkannya dalam kondisi aseptik
sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi
tanaman utuh kembali. Teknik kultur jaringan merupakan salah satu cara untuk
mendapatkan bahan tanam yang bebas patogen karena menghasilkan bibit dalam
jumlah yang lebih banyak dalam waktu yang relatif singkat, bebas penyakit, tidak
tergantung pada iklim dan cuaca, menghasilkan tanaman yang sehat, mempertahankan
sifat baik induk, tidak membutuhkan lahan yang luas untuk pembibitan, sedikit tenaga
kerja, dan dapat memperbanyak tanaman tertentu yang sulit jika diperbanyak secara
konvensional.

Kultur jaringan (Tissue Culture) merupakan salah satu cara perbanyakan


tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman
dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta
menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya
nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga
bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap.
Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan
menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan
di tempat steril.
B. Alat-Alat yang Digunakan dalam Kultur Jaringan
Alat-alat yang diperlukan dalam kegiatan kultur jaringan adalah sebagai berikut.
1. Peralatan Gelas

No Jenis Alat Spesifikasi Fungsi


1 Labu ukur 50 ml, 100 ml, 250 ml, Untuk mengencerkan larutan
500 ml, 2000 ml. sampai pada volume tertentu
2 Botol kultur Panjang  Sebuah wadah untuk
Pendek sterilisasi
 Sebagai media kultur
 Sebagai media alkohol
90%dan wadah aquades
3 Gelas beker Ukuran 50 ml, 10 ml,  Menampung bahan kimia
(beaker glass) 250 ml, 500 ml, 1000 berupa padatan dan
ml, 2000 ml. larutan, pasta ataupun
tepung
 Melarutkan bahan
 Memanaskan bahan
 Mengukur volume larutan
secara kasar.
4 Pipet ukur 1 ml, 5 ml, 10 ml, 25  Mengukur volume
ml, 50 ml,  Larutan pada berbagai
skala/ukuran dengan
ketelitian relative tinggi
5 Pipet tetes  Untuk mengambil larutan
(dropper dalam bentuk larutan
disposebble pipet
dalam bentuk larutan
 Mengambil/memindahkan
larutan tetes demi tetes
 Digunakan untuk
menambahkan cairan
/larutan dalam proses
 Pengenceran
6 Corong buchner Memindahkan bahan dan
(buchner fulner) menyaringlarutan dengan
pompa vakum
7 Botol jass  Untuk menyimpn bahan
kimia yang peka
terhadapsinar matahari
8 Botol reagen  Menaruh larutan bahan
(reagen bottle) Kimia
9 Buret(burrete) Ukuran mikroburet  Menaruh larutan yang
(0.01 ml) dan digunakan untuk proses
buret(0.1 ml) titrasi
 Mengukur volume larutan
dengan ketelitian tinggi
10 Tabung reaksi .  Tempat mereaksikan dua
larutan/bahan kimia atau
lebih
 Tempat pengembangan
mikroba, misalnya dalam
pengujian jumblah bakteri
11 Gelas arloji Ukuran : kecil, sedang,  Menaruh bahan yang
(Watch glass) besar. akan ditimbang terutama
untuk bahan padat atau
12 Gelas ukur (plain 100 ml, 500 ml, 1000  Untuk menyimpan dan
chilinder ml. melarutkan bahan kimia
graduated  Mengukur volume
cylinder) larutan/ cairan tepung
pada berbagai skala
ukuran dengan ketelitian
Sedang
13 Jarum oce  Pengambilan sample
14 Corong gelas  Membantu memindahkan
untuk tepung ( tepung dari wadah yang
powder funnel ) satu ke wadah yang lain
15 Cawan martil  Menghaluskan bahan
1. Peralatan Bukan Gelas ( Non Gelass Equipment ) Pendukung
Peralatan bukan gelas diperlukan untuk mendukung penggunaan peralatan lain seperti peralatan
gelas, peralatan untuk Pemanas dan peralatan untuk menimbang misalnya penjepit digunakan
untuk menjepit tabung reaksi.

No Jenis Alat Spesifikasi Fungsi


1 Spatula  Untuk mengambil media(sample)
 Memindahkan bahan berupa
padatan
 Membantu memindahkan
padatan padatan pada
Penimbungan
2 Pinset  Untuk menjepit/ mengambil
bahan
 Untuk menahan eksplan
3 Krus dan  Tempat sample dalam proses
penutupnya Pengabuan
4 Penjepit krus  Untuk mernjepit botol timbang
dan gelass arloji saat menimbang
dalam neraca analitik
 Menimbang botol timbang dan
gelass arloji dari open kedesikator
atau sebaliknya
5 Rak tabung reaksi  Untuk menaruh tabung reaksi
misalnya dalam proses analisis
Kualitatif
6 Sikat pembersih  Untuk membersihkan tabung
tabung reaksi, gelass ukur, labu volume dan
lain – lain
7 Penjepit tabung  Untuk menjepit tabung reaksi
reaksi
untuk melakukan pemanasan atau
penggojokan dalam proses reaksi
Kimia

8 Masker  Penutup mulut dan hidung agar


tidak mengisap dan atau menelan
bahan kimia

9 Sarung tangan  Melindungi tangan agar tidak


terjadi iritasi oleh bahan kimia

10 Kaca mata  Melindungi mata dari bahan yang


pengamanan dapat menimbulkan iritasi
11 Karet penutup  Menutup botol / tabung secara
tabung
rapat
 Menutup botol/ tabung yang
berhubungan dengan botol / tabung
yang lainnya

12 Gunting  Untuk memotong eksplan (


modifikasi )

z Penjepit krus  Untuk mernjepit botol timbang


dan gelass arloji saat menimbang
dalam neraca analitik
 Menimbang botol timbang dan
gelass arloji dari open
kedesikator atau sebaliknya
5 Rak tabung reaksi  Untuk menaruh tabung reaksi
misalnya dalam proses analisis
Kualitatif
6 Sikat pembersih  Untuk membersihkan tabung
tabung reaksi, gelass ukur, labu volume
dan lain – lain
7 Penjepit tabung  Untuk menjepit tabung reaksi
reaksi untuk melakukan pemanasan atau
penggojokan dalam proses reaksi
Kimia
8 Masker  Penutup mulut dan hidung agar
tidak mengisap dan atau menelan
bahan kimia
9 Sarung tangan  Melindungi tangan agar tidak
terjadi iritasi oleh bahan kimia
10 Kaca mata  Melindungi mata dari bahan yang
pengamanan dapat menimbulkan iritasi
11 Karet penutup  Menutup botol / tabung secara
tabung rapat
 Menutup botol/ tabung yang
berhubungan dengan botol /
tabung yang lainnya
12 Gunting  Untuk memotong eksplan (
modifikasi )
13 Timer  Untuk mengatur waktu

14 Magnetic stirer  Untuk mengaduk bahansendin (


secara otomatis )
15 Kerttas lakmus  Untuk mengatur Ph

16 Kulkas  Untuk megkondisikan stok agar


tetap stabil
17 PH meter Untuk mengukur drajat keasaman

18 Botol semprot Untuk membilas/ menambah tetesan

19 Teko plastik Untuk tempat menuangkan bahan


media kedalam botol kultur
20 Karet piler  Untuk mengambil larutan
 Untuk membuang gas
 Untuk menghisap
 Untuk menguragi gas
2. Peralatan Pemanas ( Hetting Equipment )
Pemanas digunakan untuk kegiatan di dalam laboratorium seperti pemanas dan
pendidihan solven membantu melarutkan bahan kimia

No Jenis Alat Spesifikasi Fungsi


1 Hoot plate  Memanaskan soplan dalam prose
analisa air dan lemak
 Memanaskan aquades atau
pelarutan lainnya dalam pembuat
2 Bun ssen bunner  Memanaskan aquades atau
peralatan lainnya dalam
pembuatan larutan, analisa air dan
lemak
 Membantu mengkondisikan steri
pada proses inokualasi l
3 oven  Mengeringkan peralatan sebelum
digunakan
 Sterilisasi alat
 Mengeringkan bahan pada proses
penentuan kadar air
4 Lampu spirtus  Memanaskan aquades atau
pelarutan lainnya dalam
pembuatan larutan dan lemak
 Membantu mengkondisikan steril
pada proses inokualasi
3. Neraca Untuk Menimbang
Secara gais besar timbang yang digunakan dibedakan menjadi timbang kasar, sedang
dan halus. Timbang kasar dengan ketelitian kurang atau sama dengan 0,1 gr timbang sedang
ketelitian antara 0,01 gr – 0,001 dan timbangan halus dengan ketelitian lebih besar atau sama
dengan 0,0001 gr contoh peralatan untuk menimbang yang digunakan dilaboratorium.

No Jenis Alat Spesifikasi Fungsi


1 Neraca kaca (  Menimbang bahan dengan ketelitian
trvel beam ) rendah ( 0,1 g )
 Menimbang bahan kimia dalam
proses pembuatan larutan untuk uji
kulitatip
2 Neraca sedang  Menimbang bahan dengan ketelitian
rendah ( 0,01 – 0,001 g )
 Menimbang bahan kimia dalam
proses pembuatan larutan namun
bukan yang digunakan untuk
Standarisasi
3 Neraca analitik  Menimbang bahan dengan ketelitian
( sartotius ) hingga 0, 001 g
 Menimbang bahan kimia dan proses
pembuatan larutan untuk uji
kuantitatip proses standarisasi
 Menimbang sample / bahan dalam
analisis kuantitatip
4. Alat Sterilisasi

No Jenis Alat Spesifikasi Fungsi


1 Autoklaf Untuk sterilisasi alat dan bahan
2 Laminar Air  Memindahkan medium dan sel
Flow dalam keadaan steril.
 Sterilisasi dengan prinsip
menyeterilkan udara yang mengalir.
C. Langkah Kerja Kultur Jaringan
Berikut adalah beberapa tahapan penting dalam proses kultur jaringan berdasarkan
sumber yang ada
1. Pembuatan media agar: Persiapan media pertumbuhan yang sesuai untuk kultur
jaringan, yang mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tanaman untuk
pertumbuhan optimal.
2. Pemilihan tanaman induk (eksplan): Memilih tanaman induk yang akan
digunakan sebagai sumber jaringan untuk multiplikasi. Bagian tanaman yang
sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.
3. Sterilisasi: Sterilisasi eksplan yang telah dipilih, ditempatkan dalam medium
nutrisi yang kaya dengan zat-zat yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.
4. Inisiasi: Eksplan yang telah dipilih dan steril ditempatkan pada media agar yang
telah disiapkan sebelumnya, yang mengandung nutrisi yang diperlukan untuk
pertumbuhan tanaman.
5. Subkultur: Setelah eksplan berbanyak dan membentuk kalus atau tunas baru,
kemudian ditempatkan dalam media agar yang telah disiapkan sebelumnya.

6. Aklimatisasi: Pemindahan tanaman dari kondisi laboratorium ke lingkungan


luar yang lebih luas, di mana tanaman akan melanjutkan pertumbuhannya dan
beradaptasi dengan lingkungan baru.
Aklimatisasi adalah upaya penyesuaian atau adaptasi suatu organisme, dalam
hal ini tanaman, terhadap lingkungan baru yang akan dimasukinya. Proses ini
penting karena tanaman yang telah tumbuh dalam kondisi laboratorium atau
lingkungan kontrol perlu beradaptasi dengan lingkungan luar yang lebih tidak
terkontrol, seperti kondisi tanah, suhu, kelembaban, dan paparan sinar matahari.
Aklimatisasi dilakukan untuk mengkondisikan tanaman agar dapat bertahan
hidup dan tumbuh dengan baik setelah dipindahkan ke lingkungan baru. Proses
aklimatisasi dapat memengaruhi tingkat keberhasilan tanaman dalam bertahan
hidup dan tumbuh setelah pemindahan dari lingkungan kultur jaringan ke
lingkungan alaminya
7. Pemeliharaan: Setelah tanaman menjalani tahap aklimatisasi dan dianggup
cukup kuat, mereka dapat ditanam di lapangan atau tempat yang sesuai untuk
pertumbuhan selanjutnya.

Dalam setiap tahapan ini, kesehatan dan kemurnian steril sangat penting untuk
menghindari kontaminasi mikroba yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.

D. Syarat-Syarat dalam Melakukan Kultur Jaringan


Syarat-syarat melakukan kultur jaringan meliputi:
1. Pengaturan udara dan pH yang baik.
2. Penggunaan medium dengan komposisi nutrisi yang cocok.
3. Pemilihan eksplan (bagian tanaman yang akan dikultur) yang memiliki
kondisiyang baik.
4. Melakukan semua proses dalam lingkungan yang steril

Selain itu, syarat utama dalam teknik kultur jaringan adalah menjaga kondisi
steril dari berbagai macam kontaminan. Teknik kultur jaringan mensyaratkan
kondisi steril baik ruang, peralatan, bahan, maupun seluruh rangkaian kerjanya.

E. Kelebihan dan Kekurangan


1. Kelebihan dari kultur jaringan meliputi:
a. Mempercepat penelitian dalam bidang bioteknologi.
b. Meningkatkan produksi tanaman secara massal dalam waktu singkat.
c. Memungkinkan pengembangan tanaman unggul.
d. Bibit terhindar dari hama
e. Mempercepat penelitian dalam bidang bioteknologi.
f. Meningkatkan produksi tanaman secara massal dalam waktu singkat.
g. Memungkinkan pengembangan tanaman unggul.
h. Bibit terhindar dari hama.
2. Pengadaan Kekurangan dari kultur jaringan adalah:
a. Biaya yang cukup besar.
b. Memerlukan keahlian khusus.
c. Produk yang dihasilkan cenderung lemah di bagian akar
Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya, kultur jaringan
merupakan teknik yang efektif untuk memperbanyak tanaman secara vegetatif
dalam skala besar, namun memerlukan investasi biaya dan keahlian khusus.

Anda mungkin juga menyukai