ACARA 1
I. TUJUAN
1. Mahasisiwa mampu memperkenalkan alat-alat laboratorium beserta
fungsinya masing-masing.
2. Mahasiswa mampu mengetahui bagaimana bentuk dari setiap alat
laboratorium.
1
Dalam proses penggunaan alat dan bahan praktikum, laboran memiliki
peranan yang cukup penting. Mulai dari mempersiapkan alat dan bahan sesuai
permintaan, mencatat penggunaan, hingga menata kembali ke tempat semula
merupakan tugas dari laboran (Wiratma & Subagia, 2014).
2
III. HASIL PENGAMATAN
1. Alat Gelas
3
5 Corong Digunakan untuk
menolong pada saat
memasukkan cairan
ke dalam suatu
wadah.
4
10 Pipet tetes Digunakan sebagai
alat untuk
mengambil bahan
berbentuk larutan
dalam jumlah yang
kecil dan juga untuk
menjaga kualitas
dan sterilisasi cairan,
sehingga tidak
terkontaminasi oleh
suhu ruangan.
5
13 Buret Untuk mengeluarkan
atau menghentikan
cairan yang keluar.
Buret digunakan
untuk mengukur
volume cairan yang
keluar seperti halnya
pipet. Buret juga
digunakan untuk
titrasi.
6
16 Bejana pewarna Digunakan sebagai
(staining jar) alat untuk proses
pewarnaan dalam
pembuatan preparat
mikroskopis.
7
21 Kondensor Digunakan sebagai
alat pendingin uap
panan, biasanya
digunakan dalam
proses destilasi.
8
mengendapnya
eritrosit dari sampel
darah yang
diperiksa dan
dinyatakan dalam
mm/jam
9
2 Motar dan pastle Digunakan untuk
menumpuk bahan
10
8 Filler dan buld Digunakan untuk
membantu
menghisap larutan.
IV. PEMBAHASAN
Labu Ukur
Labu ukur adalah sebuah alat yag memiliki kapasitas tamping antara 5 mL
sampai dengan 5L.
Labu ukur digunakan untuk mengukur atau menakar volume suatu zat kimia
saat proses pengenceran pada saat proses preparasi larutan. Pengenceran
dilakukan dengan menggunakan pelarut polar atau non polar yang ditambahkan
hingga batas volume yang sesuai dengan ukuran dari labu ukur tersebut.
11
1. Pastikan labu ukur yang digunakan sudah steril dan bebas partikel.
2. Siapkan larutan yang akan diencerkan ke dalam labu ukur.
3. Pipet larutan awal sesuai dengan volume yang sudah dihitung dan masukkan ke
dalam labu ukur
4. Tambahkan pelarut hingga mendekati tanda garis pada labu ukur.
5. Ketika larutan sudah mendekati garis tanda, bisa menambahkan larutan lagi
menggunakan pipet tetes secara perlahan hingga larutan sesuai dan pas berada
di garis tanda.
6. Setelah selesai, kocok dengan cara membalikkan labu ke atas dan kebawah
agar larutan tercampur secara menyeluruh.
Gelas Ukur
Gelas ukur adalah sebuah benda yang merupakan suatu alat gelas berbentuk
tabung atau silinder yang memiliki skala pengukuran dan berfungsi untuk
mengukur volume suatu zat cair. Sesuai namanya bahwa fungsi utama gelas ukur
adalah untuk mengukur volume.
12
1. Anda perlu menyiapkan larutan yang ingin Anda ukur volumenya, serta jangan
lupa juga pilih gelas ukur dengan ukuran yang sesaui.
2. Tungkan larutan tersebut ke dalam gelas ukur. Ingat bahwa cara membaca
skala peda gelas ukur bergantung dengan jenis larutan yang ingin Anda ukur
volumenya. Jika larutan tak berwarna maka perhatikanlah batas meniskus
cekung bagian bawah, dan jika larutan raksa maka perhatikanlah batas
meniskus cembung.
3. Setelah volume larutan sesuai dengan keinginan Anda, serta meniskus laruatan
telah sesuai dengan skala gelas ukur, maka langkah selanjutnya Anda perlu
menuangkan larutan tersebut ke dalam wadah lain yang sudah disiapkan.
Prinsip kerja dari gelas ukur adalah mengukur larutan kimia.dan menjadikan
gelas ukur tidak boleh dipanaskan, karena ketika gelas ukur dipanaskan maka
akan mengakibatkan ketelitian dar gelas ukr menurun. Hindarilah memanaskan
cairan dengan gelas ukur.
Gelas beaker
13
Gelas Beaker merupakan salah satu alat laboratorium yang digunakan
sebagai wadah untuk mengukur, mencampur, mengaduk, serta memanaskan
sebuah cairan saat melakukan pengujian.
Gelas beaker memiliki fungsi sebagai wadah atau tempat zat cair.
Biasanya alat gelas ini digunakan untuk mencampur suatu zat atau senyawa
yang bersifat cair.
14
bukan dengan air keran. Kemudian keringkan dengan cara membiarkan gelas
beaker tersebut kering dengan sendirinya.
Prinsip dari gelas beaker yaitu, wadah larutan, skala pada badan
gelas digunakan untuk mengukurlarutan secara tidak teliti.
Batang pengaduk adalah sebuah batang panjang yang terbuat dari kaca dan
berfungsi sebagai pengaduk dalam suatu metode kimia. Sekilas jika kita melihat
bentuknya, batang pengaduk hampir sama seperti sendok namun terbuat dari kaca.
Batang pengaduk gelas memiliki fungsi sebagai alat untuk mengaduk suatu
campuran atau larutan kimia pada waktu melakukan reaksi kimia.
Cara penggunaannya dari peralatan gelas yang satu ini cukup mudah. Yakni
seperti di bawah ini :
15
Apabila telah selesai digunakan, batang pengaduk dapat ditaruh pada gelas
beaker yang berisi air suling dan aduk untuk membuat batang pengaduk steril
kembali, atau bisa juga dilakukan dengan cara memanaskan batang pengaduk.
Prinsip ini didasarkan dengan adanya kontak antara zat padat dengan batang
pengaduk sehingga gaya adhesi akan membuat zat padat tertahan dan tertinggal
dalam gelas beaker tersebut.
Corong
16
bukan dengan air keran. Kemudian keringkan dengan cara membiarkan corong
tersebut kering dengan sendirinya.
Erlenmeyer
Erlenmeyer atau dikenal juga dengan labu erlenmeyer adalah salah satu alat
gelas laboratorium yang salah satu fungsinya untuk menjadi wadah dari bahan kimia
cair.
Labu erlenmeyer memiliki fungsi untuk tempat zat yang akan dititrasi dan
memanaskan larutan.
3. Terus tambahkan pelarut sampai mendekati garis yang ditandai pada labu
volumetrik.
5. Gunakan meniskus larutan dan garis kelulusan pada labu untuk menentukan
titik akhir.
17
6. Tempatkan sumbat labu volumetrik ke dalam labu volumetrik untuk
menutupnya.
Tabung reaksi
Tabung reaksi memiliki fungsi sebagai alat untuk mereaksikan bahan kimia
perkembangbiakan mikroba.
18
1. Isi air ke dalam sebuah gelas beker.
2. Kemudian diletakkan terbalik.
3. Tabung reaksi yang digunakan biasanya disimpan di dalam rak khusus, tang, dan
klem.
4. Posisi dari penggunaan tabung reaksi selalu horizontal. Agar mampu
memaksimalkan permukaan tabung reaksi sekaligus perkembangbiakan.
5. Caranya, tabung reaksi dipanaskan terlebih dulu ke dalam gelas kimia yang sudah
diisi air.
6. Kemudian proses pemanasan berlanjut dengan menggunakan kompor/pembakar
spiritus.
7. Untuk menjaga keamanan selama proses penggunaan, saat memegang tabung
reaksi harus menggunakan jepitan. Tidak boleh langsung tangan kosong karena
dapat langsung merasakan panas yang cukup tinggi.
Prinsip kerja dari tabung reaksi adalah saat melakukan uji biokimia ataupun
menumbuhkan mikroba.
Kuvet
19
Kuvet adalah alat yang digunakan untuk menaruh sampel pada proses
analisis menggunakan spektrofotometer. Meskipun alat ini memiliki bentuk yang
relatif kecil, tapi alat ini juga memiliki ketelitian yang tinggi.
Kuvet memiliki fungsi untuk sebagai tempat menaruh sampel pada proses
analisis menggunakan spektrofotometer. Penggunaan metode spektrofotometer
tidak dapat dilakukan jika tidak menggunakan alat kuvet
1. Pastikan tangan dalam keadaan bersih.. Usahakan cuci tangan terlebih dahulu.
Jangan lupa untuk menggunakan APD (Alat Pelindung Diri).
2. Siapkan sampel yang akan dilakukan analisa
3. Selanjutnya waktunya memindahkan sampel larutan dari Erlenmeyer ke kuvet.
4. Jika sudah, maka masukkan kuvet dengan hati-hati ke dalam alat
spektrofotometer.
5. Pengujian dengan spektrofotometer biasanya membutuhkan waktu sekitar 10
menit. Jika sudah ada bunyi “bip”, itu tandanya, pengujian telah selesai dan
dapat dilihat hasilnya di display spektrofotometer.
6. Setelah semua selesai, jangan lupa untuk membersihkan alat yang telah selesai
digunakan.
7. Kemudian bersihkan dengan aquades, dan di lap dengan tissue.
8. Terakhir, taruh kembali alat di tempatnya.
Untuk cara pembersihan dan penyimpanan alatnya sama saja dengan alat
gelas yang lainnya.
Gelas arloji
20
gelas arloji atau kaca arloji adalah alat laboratorium yang yang memiliki
bentuk seperti piring kecil.
Gelas arloji berfungsi sebagai tempat untuk zat yang akan di timbang.
Gelas arloji juga bisa berfungsi sebagai penutup gelas beaker, tempat
pengeringan dan juga bisa untuk penguapan zat cair dalam jumlah kecil
1. Pertama-tama, pastikan tangan dan kaca arloji sudah dalam keadaan bersih.
2. Selanjutnya, ambil bahan yang akan dilakukan penimbanan dengan
menggunakan spatula secara berhati-hati.
3. Kemudian, taruh sampel di atas kaca arloji.
4. Jika sudah, maka lakukan proses penimbangan bahan dengan timbangan
analitik.
Untuk cara pembersihan dan penyimpanan alatnya sama saja dengan alat
gelas yang lainnya.
Pipet tetes
Pengertian pipet tetes adalah alat kimia yang terbuat dari kaca atau plastik
dengan ujung meruncing dan pada bagian pangkalnya terdapat karet.
21
1. Langkah pertama adalah ambil pipet tetes yang dapat berfungsi dengan baik
2. Kemudian tekan bola karet yang ada pada bagian atasnya. Cara ini dilakukan
agar udara yang ada pada pipet dapat keluar, sehingga tidak akan bercampur
saat pipte dimasukkan pada wadah cairan.
3. Ketika posisi karet pipet ditekan, masukkan ujung pipet ke dalam wadah
cairan. Secara perlahan lepaskan tekanan pada karet pipet, sehingga cairan
dapat masuk ke dalamnya. Perlu diperhatikan bahwa proses pengambilan
cairan disesuaikan dengan kebutuhan saja.
4. Cairan yang sudah berada di dalam pipet, selanjutnya dipindahkan ke wadah
lain yang sudah disiapkan.
5. Dengan cara menekan karet pipet, sehingga cairan dapat berhasil keluar.
Terkadang kita perlu melakukannnya beberapa kali, karena satu tekanan pada
pipet tetes hanya menghasilkan satu tetes cairan saja.
Untuk cara pembersihan dan penyimpanan alatnya sama saja dengan alat
gelas yang lainnya.
Pipet ukur
22
Pipet ukur memiliki fungsi sebagai alat untuk mengambil atau
memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya dengan volume
tertentu.
1. Siapkan pipet ukur dan bola penghisap, kemudian pasangkan bola penghisap
pada pipet ukur. Pastikan bola penghisap terpasangan dengan benar
2. Tekan bola penghisap dan arahkan ujung pipet ke cairan atau larutan yang
ingin dipindahkan, kemudain lepaskan tekanan pada bola penghisap, secara
otomatis cairan atau larutan akan masuk ke dalam badan pipet ukur. Sesuaikan
volume cairan yang ingin dipindahkan
3. Setelah volume cairan atau larutan seudah sesuai dengan keinginan, maka
pindahkanlah cairan atau larutan tersebut ke dalam wadah yang sudah
disiapkan.
Untuk cara pembersihan dan penyimpanan alatnya sama saja dengan alat
gelas yang lainnya.
Prinsip kerja dari pipet ukur adalah memipet cairan atau larutan yg tidak
masuk didalam perhitungan pada penetapan kadar.
Pipet gondok
23
Pipet gondok merupakan salah satu alat yang sering digunakan untuk
melakukan salah satu alat yg sering digunakan untuk melakukan pengujian.
Fungsi dari pipet gondok yaitu sebagai alat untuk mengambil larutan dengan
volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung
(gondok) pada bagian tengah pipet.
Cara penggunaannya :
1. Cuci pipet dengan detergen dan selanjutnya dicuci dengan air.
2. Bilas dengan air suling.
3. Bilas dengan larutan yang akan diambil / dipindahkan.
4. Larutan disedot pelan-pelan dengan bola hisap sampai 1-2 cm diatas garis
tanda.
5. Pipet diangkat vertikal, bersihkan cairan yang menempel pada ujung pipet.
Tanda batas volume pada pipet ditempelkan horizontal dengan mata.
6. Lalu cairan dikeluarkan secara pelan-pelan tepat pada garis tanda.
7. Pada waktu menuangkan isinya, pipet harus dalam kedudukan vertical. Sisa zat
cair yang tertinggal pada ujung pipet tidak boleh diikutkan / dikeluarkan.
8. Bila akan dipakai untuk mengambil / memindahkan zat lain, pipet dicuci
kembali dan selanjutnya sesuai dengan petunjuk cara penggunaannya.
Setelah menggunakan pipet gondok, harus segera dibersikan, apalagi jika
pipet digunakan untuk memindahkan zat kimia. Maka harus membersihkannya
dengancara dicuci dengan sabun atau detergen khusus untuk
membersihkannya.dan jangan lupa untuk membilasnya dengan air bersih dan
mengalir. Setelah itu biarkan pipet kering dengan sendirinya.
Cara penyimpanan, bisa simpan pipet bersamaan dengan perlatan
laboratorium lainnya yang memiliki bahan yang sama, yaitu kaca.
Prinsip kerja dari pipet gondok atau volum adalah memipet atau
memindahkan volume cairan dengan teliti atau seksam
24
Buret
Cara penggunaannya :
25
7. Corong dilepas dan bagian sisi dalam dari buret yang terletak di atas
titran dibersihkan dengan kertas saring yang bersih dan kering.
8. Turunkan permukaan larutan dalam buret perlahan-lahan dengan jalan
membuka kran sampai miniskus bawah zat cair, tepat pada garis nol.
9. Bila lewat sampai di bawah garis nol, pekerjaan tidak perlu diulang
tetapi langsung dibaca dengan teliti.
Pada waktu menitrasi, kran buret dipegang dengan tangan kiri, sedangkan
Erlenmeyer tempat titran dipegang dengan tangan kanan dan mengeluarkan isi
buret(titran) tidak boleh terlalu cepat. Dalam pemakaian titran minimum cairan
yang tersisa 20 %.
Prinsip Kerja buret adalah harus bersih, kering dan bebas dari
lemak sebelum digunakan.
Labu destilasi
Labu adalah alat gelas yang terdapat pada laboratorium dan memiliki bentuk
seperti layaknya sebuah buah labu yang membuatnya memiliki nama labu. Labu
destilasi memiliki fungsi sebagai bagian perangkat alat penyuling.
26
Cara pembersihan, bersihkan labu destilasi setelah dipakai. Untuk
membersihkannya bisa menggunakan detergen yang memang di racik khusus
untuk membersihkan alat-alat laboratorium. Kemudian bilas dengan air suling,
bukan dengan air keran. Kemudian keringkan dengan cara membiarkan labu
destilasi tersebut kering dengan sendirinya.
Prinsip kerja dari labu destilasi ialah pemisah dua zat atau lebih yang
memiliki titik didih berbeda. Jika zat-zat yang dipisahkan memiliki titik didih
yang berbeda jauh, maka bisa digunakan metode isolasi biasa.
Corong pisah
1. Campurkan dua fase pelarut dalam satu corong yang berada di atas.
27
3. Selanjutnya, corong ditutup dan digoyang dengan kuat untuk membuat dua
fase larutan tersebut tercampur.
4. Setelah itu, balik corong dan buka keran untuk melepaskan tekanan uap yang
berlebihan di dalam tabungnya.
5. Berikutnya diamkan corong selama beberapa waktu hingga dua fase pelarut
tersebut terpisah sempurna.
6. Jika sudah terlihat pemisahan terjadi secara maksimal, kemudian buka keran
dan penyumbat corong.
7. Dan hasilnya dua fase larutan tersebut akan terpisah dengan salah satu fase
keluar dari corong.
Untuk cara pembersihan dan penyimpanan alatnya sama saja dengan alat
gelas yang lainnya.
Prinsip kerja dari corong pisah adalah alat ini akan memisahkan dua
komponen yang memiliki massa jenis berbeda. Prosesnya sendiri bisa memakan
waktu yang cukup cepat maupun lama, tergantung dengan jenis komponen yang
hendak dipisahkan.
28
Bejana pewarna berfungsi sebagai alat untuk proses pewarnaan dalam
pembuatan preparat mikroskopis.
Botol pereaksi
Botol pereaksi yang juga dikenal dengan botol reagen merupakan suatu
wadah yang terbuat dari kaca maupun plastik dan berfungsi sebagai media
penyimpanan reagen atau bahan kimia.
Botol pereaksi berfungsi sebagai alat untuk menyimpan pereaksi, dan warna
,ketebalan pada botol akan berpengaruh pada isi larutannya.
Botol pereaksi yang juga dikenal dengan botol reagen merupakan suatu
wadah yang terbuat dari kaca maupun plastik dan berfungsi sebagai media
penyimpanan reagen atau bahan kimia.
Desikator
29
1. Buka tutup desikator / eksisator dengan menggesernya,
2. Tempatkan alat / bahan dari oven yang ingin Anda dinginkan atau keringkan di
desikator / excitatory.
3. Setelah alat / bahan memasuki excavator / desikator, tutup penutup dengan
menggesernya kembali.
4. Tunggu beberapa saat sampai alat / bahannya dingin dan bebas air, buka lagi
seperti langkah nomor 1.
5. Jika kita menimbang, kita akan mendapatkan berat yang stabil (tidak
terpengaruh oleh air).
Labu didih
Labu didih merupakan alat atau wadah sebagai tempat sampel. Berfungsi
sebagai alat untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan. Sebagai contoh
penggunaannya, yaitu untuk memisahkan air dan alcohol:
1. Siapkan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan seperti spatula dan
botol timbang itu sendiri.
30
2. Untuk menimbang massa sampel menggunakan botol timbang kita
memerlukan alat penimbangan seperti neraca analitik.
3. Masukan botol timbang kedalam neraca analitik, kemudian tekan tombol
tare agar bobotnya menjadi nol.
4. masukan sampel kedalam botol timbang dan timbang sesuai prosedur
penelitian, jangan lupa untuk mencatat massanya.
5. Bersihkan neraca analitik agar terbebas dari serpihan sampel yang
tertinggal pada saat penimbangan.
6. Selesai
Botol timbang
31
Botol timbang digunakan untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang
terutama untuk bahan cair yang bersifat higroskopis. Saat menimbang zat cair
yang bersifat mudah menguap botol timbang harus dalam kondisi tertutup agar
tidak terjadi penguapan.
Kondensor
32
Cara pembersihan, bersihkan kondensor setelah dipakai. Untuk
membersihkannya bisa menggunakan detergen yang memang di racik khusus
untuk membersihkan alat-alat laboratorium. Kemudian bilas dengan air suling,
bukan dengan air keran. Kemudian keringkan dengan cara membiarkan kondensor
tersebut kering dengan sendirinya.
Bilik hitung merupakan suatu ruangan dengan ukuran kecil yang digunakan
untuk menghitung jumlah sel darah dengan menggunakan sampel yang sedikit.
Bilik hitung berfungsi sebagai alat yang digunakn untuk menghitung sel darah.
Untuk cara pembersihan dan penyimpanan alatnya sama saja dengan alat
gelas yang lainnya.
Objek gelas
Objek gelas adalah lembaran kaca tipis untuk meletakkan objek atau benda
dang akan di periksa dibawah mikroskop
33
Objek gelas berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk meletakkan
sampel yang akan diamati dengan mikroskop.
1. Pastikan objek glass sudah bersih dan tidak ada benda asing yang menempel
karena bisa mengganggu pengamatan pada mikroskop.
2. Letakkan preparat atau bahan yang akan diamati di permukaan objek glass,
kemudian tetesi dengan aquades 1-2 tetes.
3. Setelah itu, tutup menggunakan cover glass atau kaca penutup. Pastikan tidak
ada gelembung udara di dalam preparatnya.
4. Kemudian, letakkan objek glass di bagian bawah lensa pada alat mikroskop.
5. Amati bentuk dari objek tersebut.
Untuk cara pembersihan dan penyimpanan alatnya sama saja dengan alat
gelas yang lainnya.
Cover gelas adalah alat untuk menjaga specimen padat ditekan datar dan
sampel cair di bentuk lapisan Cover gelas juga memiliki fungsi sebagai alat untuk
menutupi preprat pada saat pengamatan menggunakan mikroskop. Cara
penggunaan cover gelas adalah sebagai kaca penutup dari objek gelas
Untuk cara pembersihan dan penyimpanan alatnya sama saja dengan alat
gelas yang lainnya.
34
Pipet Hb
35
8. Langkah terakhir adalah membaca hemoglobin dengan membaca tinggi
permukaan cairan pada tabung pengukur atau miniskus kemudian
dibandingkan dengan standar pembanding.
Setelah alat hemometer digunakan peralatan dicuci dengan sebaik-baiknya
dengan menggunakan sikat tabung khusus alat hemometer.
Pipet LED
Pipet LED merupakan alat untuk meneteskan cairan kimia digunakan untuk
memindahkan volume cairan terukur.
Pipet LED berfungsi sebagai alat untuk menghitung laju endap darah atau
untuk menghitung kecepatan mengendapnya eritrosit dari sampel darah yang
diperiksa dan dinyatakan dalam mm/jam.
36
bukan dengan air keran. Kemudian keringkan dengan cara membiarkan pipet LED
tersebut kering dengan sendirinya.
Cawan petri
Cawan petri adalah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari pelastik
atau kaca yang digunakn untuk membiakkan sel. Cawan petri berfungsi untuk
tempat kultivasi (pembiakan) mikroorganisme
37
6. Beberapa hari kemudian, sampel yang ada dalam cawan petri akan tumbuh dan
siap digunakan untuk penelitian.
Chauber
Chauber adalah alat yang berbahan dasar gelas dan terbagi menjadi kotak-
kotak pada dua tempat bidang pandang.
38
Cara penyimpanan, bisa simpan chauber bersamaan dengan perlatan
laboratorium lainnya yang memiliki bahan yang sama, yaitu kaca.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa:
1. Setelah melakukan praktikum mahasiswa dapat memperkenalkan alat-alat
laboratorium beserta fungsinya masing-masing.
2. Setelah melakukan praktikum mahasiswa dapat mengetahui bagaimana
bentuk dari setiap alat laboratorium.
39
DAFTAR PUSTAKA
Wiratma & Subagia. 2014. Analisis pengelolaan alat dan bahan Praktikum
pada laboratorium kimia di sma Negeri 1 tampaksiring. ‘jurnal pendidikkan kimia
undiksha’. vol.3. no. 1. hh. 2.
Rosada dkk,. 2017. Analisis pengelolaan alat dan bahan Praktikum pada
laboratorium kimia di sma Negeri 1 tampaksiring. ‘jurnal pendidikkan kimia
undiksha’. vol.3. no. 1. hh. 2.
Wiratma & Subagia. 2014. Analisis pengelolaan alat dan bahan Praktikum
pada laboratorium kimia di sma Negeri 1 tampaksiring. ‘jurnal pendidikkan kimia
undiksha’. vol.3. no. 1. hh. 4.
40
LAMPIRAN
41
42