Anda di halaman 1dari 19

PERCOBAAN I

“PENGENALAN ALAT LABORATORIUM”

KELAS I – B

Disusun Oleh Kelompok 4 (Empat) Tingkat 1 :

1. Nadia Eka Putri Pratama (NIM: 231148201299)


2. Natasya Agustina (NIM: 231148201298)
3. Paulina Dayanti (NIM: 231148201300)
4. Philypus Sulistio (NIM: 231148201301)
5. Pitri (NIM: 231148201302)

LABORATORIUM KIMIA DASAR


PROGRAM STUDI FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIRGAHAYU SAMARIDA
KOTA SAMARINDA
2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

Kelas : Tingkat 1-B


Program Studi : S-1 Farmasi
Kelompok : 4 (Empat)
Nama : 1. Philypus Sulistio/ 231148201301 (Ketua)
2. Nadia Eka Putri Pratama/ 231148201299 (Anggota)
3. Natasya Agustina/ 231148201298 (Anggota)
4. Paulina Dayanti/ 231148201300 (Anggota)
5. Pitri/ 231148201302 (Anggota)

Pengenalan Ke- : 1 (Satu)

Judul pengenalan : Pengenalan Alat Laboratorium

Mengetahui, Samarinda, 17 Oktober 2023


Dosen Pengampu Ketua Kelompok 4

Ijai, M.Pd Philypus Sulistio


Dosen Mata Kuliah Praktikum Kimia Dasar NIM: 231148201301
PERCOBAAN I
LAPORAN PENGENALAN ALAT LABORATORIUM KIMIA DASAR

A. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui nama alat-alat laboratorium kimia
2. Menjelaskan fungsi-fungsi alat laboratorium
3. Menggunakan alat-alat laboratorium sesuai dengan teknik
penggunaannya
B. Landasan Teori
Kimia Dasar merupakan ilmu dasar yang telah menjadi tuntutan
dalam banyak jurusan di Perguruan Tinggi. Namun kenyataannya ilmu
kimia ini kurang diminati oleh kebanyakan mahasiswa. Dalam hal ini kita
perlu melakukan berbagai cara agar ilmu ini bisa diminati oleh mahasiswa.
Karena pada hakikatnya ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari bahan
dan perubahannya. Ilmu kimia merupakan ilmu yang bersifat
eksperimental.
Salah satunya adalah dengan melakukan percobaan. Percobaan
merupakan salah satu langkah penting dalam pengembangan ilmu yang
berkaitan dengan kimia. Oleh karena itu, perkuliahan kimia harus di sertai
dengan pekerjaan di laboratorium.
Laboratorium pendidikan yang selanjutnya disebut laboratorium
adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa
ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola
secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi
dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan
berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan
pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat.
(Permenpan RB No. 03, 2010)
Laboratorium kimia merupakan sebuah tempat yang digunakan
untuk melakukan percobaan dan penelitian yang disebut praktikum.
Praktikum di laboratorium sangat di butuhkan untuk mempelajari ilmu-
ilmu kimia secara nyata dan diperlukan untuk perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dalam melakukan suatu percobaan, kita
tentunya harus mengetahui alat-alat yang digunakan dalam praktikum.
Alat-alat yang digunakan tersebut disesuaikan dengan tujuan percobaan.
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Alat Kaca
1) Botol Reagen
2) Botol Reagen Berpipet
3) Buret
4) Corong Kaca
5) Corong Pisah
6) Gelas Kimia atau Beaker Glass
7) Gelas Ukur
8) Labu Erlenmeyer
9) Batang Pengaduk
10) Lampu Spiritus
11) Labu Ukur atau Labu Takar
12) Pipet Tetes
13) Pipet Ukur
14) Pipet Volume
15) Tabung Reaksi
16) Termometer
b. Alat Non Kaca
1) Botol Semprot
2) Cawan Porselin
3) Krus Porselen
4) Kaki Tiga
5) Mortir dan Alu
6) Penjepit Tabung Reaksi
7) Rak Tabung Reaksi
8) Propipet
9) Pipet Pump atau Glasfirn Pump
10) Statif dan Klem
c. Alat Instrumen
1) Timbangan Digital atau Neraca Digital
2) Desikator
3) Water Bath
4) Hotplate Stirrer
5) Heating Mantle
6) Water Destilation
D. Prosedur Kerja
1. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dosen tentang alat-alat
dalam laboratorium
2. Menulis fungsi-fungsi dari alat laboratorium
3. Menanyakan hal-hal yang kurang jelas kepada dosen
E. Hasil Pengamatan
No Nama Alat Gambar Alat Fungsi
1 Botol Reagen Tempat
menyimpan
larutan dan bahan

2 Botol Reagen Berpipet Tempat


menyimpan bahan
dan larutan
3 Buret Digunakan untuk
titrasi / mengukur
volume titran
yang dipakai

4 Corong Kaca Memindahkan


larutan,
memasukan
larutan dan
meminimalisir
tumpahan
5 Corong Pisah Memisahkan
komponen-
komponen dalam
suatu campuran
antara dua fase
pelarut dengan
densitas berbeda
yang tak
bercampur
6 Gelas Kimia atau Beaker Sebagai tempat
Glass mereaksikan
bahan, tempat
menampung
bahan kimia
berupa larutan,
padatan, pasta
ataupun tepung,
tempat
melarutkan bahan
dan tempat
memanaskan
bahan.
7 Gelas Ukur Digunakan untuk
mengukur volume
larutan atau zat
cair dengan tepat

8 Labu Erlenmeyer Digunakan


mencampur,
menampung, dan
menghomogenkan
larutan

9 Batang Pengaduk Untuk mengaduk


larutan dan
membantu
dekantasi larutan,
menginduksi
kristalisasi emulsi
pada suatu
ekstraksi
10 Lampu Spiritus Untuk
memanaskan
larutan dan
menstrilkan
larutan
11 Labu Ukur atau Labu takar Untuk mengukur,
mentakar,
mencampur
larutan,mengence
rkan larutan

12 Pipet Tetes Untuk


memindahkan
larutan atau
mengambil
larutan dalam
jumlah kecil
13 Pipet Ukur Mengambil
larutan dan
mengukur volume
larutan pada
berbagai skala /
ukuran dengan
ketelitian tinggi.
14 Pipet Volume Untuk mengambil
larutan dengan
volume tertentu
dan dengan
tingkat ketelitian
yang tinggi,
sesuai dengan
label pada bagian
yang
menggelembung.
15 Tabung Reaksi Menjadi wadah
mereaksikan atau
melarutkan zat
dan menjadi
wadah
menampung
reaksi kimia
16 Termometer Mengukur suhu
suatu zat kimia.

17 Botol Semprot Sebagai wadah


menyimpan
aquadest (air
murni)

18 Cawan Porselin Wadah untuk


memanaskan,
menimbang zat
padat atau larutan
padat (kental)

19 Kurs Porselen Menampung


senyawa kimia
pada proses
pemanasan yang
menggunakan
temperatur yang
sangat tinggi.
20 Kaki Tiga Sebagai
penyangga alat
dalam proses
pemanasan.

21 Mortir dan Alu Menghaluskan


dan
menghancurkan
padatan

22 Penjepit Tabung Reaksi Digunakan untuk


menjepit tabung
reaksi ketika
suatu bahan
dipanaskan

23 Rak Tabung Reaksi Menyimpan atau


menata beberapa
tabung reaksi.

24 Propipet Memompa larutan


agar keluar dan
masuk pada pipet
volume

25 Pipet pump atau Glasfirn Membantu pipet


pump ukur dalam
menyedot cairan,
kemudian cairan
yang telah diukur
dipindahkan ke
wadah lainnya.
26 Statif dan Klem Klem adalah alat
penjepit yang
terbuat dari besi,
dan berfungsi
untuk menjepit
buret saat hendak
melakukan titrasi.
Sedangkan statif
adalah stand yang
berfungsi sebagai
tempat untuk
meletakkan klem
27 Timbangan Digital atau Alat yang dipakai
Neraca Digital dalam melakukan
pengukuran
massa suatu
benda
28 Desikator Wadah yang
terbuat dari bahan
gelas yang
kedapudara dan
mengandung
desikan yang
berfungsi
menghilangkan
air dan kristal
hasil pemurnian.
29 Water Bath Sebagai tempat
untuk
mengendapkan
pelarut dengan
suhu tidak terlalu
tinggi kisaran
suhu 30-100
Derajat Celcius
30 Hotplate Stirrer Mencampurkan,
melarutkan,
mengaduk,
memanaskan
bertujuan untuk
membuat satu
larutan homogen
dengan bantuan
pengaduk batang
magnet.
31 Heating Mantle Untuk
memanaskan labu
ukur yang berisi
zat kimia serta
sebagai pemanas
pada proses
Destilasi Soxhlet
dan Refluks
32 Water Destilation Untuk membuat
aquades

F. Pembahasan
Pengenalan alat laboratorium di setiap praktikum, praktikan harus
mampu mengenal dan memahami fungsi, cara penggunaan dan perbedaan
berbagai macam alat yang ada di laboratorium. Alat di dalam laboratorium
terbagi menjadi tiga yaitu : alat kaca, alat non kaca, alat instrumen.
Alat kaca terdiri dari botol reagen yang berfungsi sebagai tempat
menyimpan larutan dan bahan. Botol reagen berpipet berfungsi sebagai
tempat menyimpan larutan dan bahan. Buret berfungsi untuk titrasi /
mengukur volume titran yang dipakai. Corong kaca berfungsi
memindahkan larutan, memasukan larutan dan meminimalisir tumpahan,
Corong pisah berfungsi memisahkan komponen-komponen dalam suatu
campuran antara dua fase pelarut dengan densitas berbeda yang tak
bercampur. Gelas kimia atau beaker glass berfungsi sebagai tempat
mereaksikan bahan, tempat menampung bahan kimia berupa larutan,
padatan, pasta ataupun tepung, tempat melarutkan bahan dan tempat
memanaskan bahan. Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume larutan
atau zat cair dengan tepat. Labu erlenmeyer berfungsi untuk mencampur,
menampung, dan menghomogenkan larutan. Batang pengaduk berfungsi
untuk mengaduk larutan dan membantu dekantasi larutan, menginduksi

kristalisasi emulsi pada suatu ekstraksi. Lampu spiritus berfungsi untuk


memanaskan larutan dan menstrilkan larutan. Labu ukur atau labu takar
berfungsi untuk mengukur, mentakar, mencampur larutan, mengencerkan
larutan. Pipet tetes berfungsi untuk memindahkan larutan atau mengambil
larutan dalam jumlah kecil. Pipet volume berfungsi untuk mengambil
larutan dengan volume tertentu dan dengan tingkat ketelitian yang tinggi,
sesuai dengan label pada bagian yang menggelembung. Tebung reaksi
berfungsi menjadi wadah mereaksikan atau melarutkan zat dan menjadi
wadah menampung reaksi kimia. Termometer berfungsi mengukur suhu
suatu zat kimia.
Alat non kaca terdiri dari botol semprot berfungsi sebagai wadah
menyimpan aquadest (air murni). Cawan porselin berfungsi sebagai wadah
untuk memanaskan, menimbang zat padat atau larutan padat (kental). Kurs
porselen berfungsi menampung senyawa kimia pada proses pemanasan
yang menggunakan temperatur yang sangat tinggi. Kaki tiga berfungsi
sebagai penyangga alat dalam proses pemanasan. Mortir dan alu berfungsi
menghaluskan dan menghancurkan padatan. Penjepit tabung reaksi
berfungsi untuk menjepit tabung reaksi ketika suatu bahan dipanaskan. Rak
tabung reaksi berfungsi menyimpan atau menata beberapa tabung reaksi.
Propipet berfungsi memompa larutan agar keluar dan masuk pada pipet
volume. Pipet pump atau glasfirn pump berfungsi membantu pipet ukur
dalam menyedot cairan, kemudian cairan yang telah diukur dipindahkan ke
wadah lainnya. Klem adalah alat penjepit yang terbuat dari besi dan
berfungsi untuk menjepit buret saat hendak melakukan titrasi. Sedangkan
statif adalah stand yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan klem.
Alat instrumen terdiri dari timbangan digital atau neraca digital
berfungsi sebagai alat yang dipakai dalam melakukan pengukuran massa
suatu benda dan memiliki prosedur kerja sebagai berikut : 1. Hubungkan
kabel timbangan analitik ke stop kontak, nyalakan timbangan dengan
tombol “POWER” 2. Tampilkan layar akan muncul 0,000g setelah
beberapa detik tampilan layar akan menampilkan 0,000g kemudian tutup
kedua pintu kaca pada saat meninmbang 3. Jika tampilan stabil tekan
tombol TARE dan tunggu beberapa saat akan muncul kembali tampilan di
layar 0,000g atau tombol T didukung kiri atas 4. Diletakan di wadah atau
kertas perkamen diatas plate timbangan lalu telan “TARE” untuk
menstarakan wadah atau kertas perkamen, timbang bahan yang akan
digunakan dan ditutup pintu kaca saat menimbang 5. “UNITSW” untuk
mengubah satuan unit timbangan dari gram sampai ke kilogram 6. Setelah
selesai menimbang matikan timbangan digital dengan menekan tombol
“OFF” bersihkan sisa-sisa bahan yang ada di sekitar sudut-sudut timbangan
7. Setelah selesai menggunakan timbangan kabel listrik timbangan digital
dicabut dari stop kontak. Desikator berfungsi menghilangkan air dan kristal
hasil pemurnian dan memiliki prosedur kerja sebagai berikut : 1. Buka
tutup desikator dengan cara menggeser tutupnya kesamping 2. Menaruh
silika gel dibawah 3. Menaruh saringan yang terbuat dari porselin 4.
Menaruh median di atas saringa 5. Sebelum menutup oleskan sedikit
vaselin di bibir tutup 6. Menutup kembali tutup desikator sama seperti
membukanya 7. Atur kran dan usahakan tidak ada udara didalam desikator.
Water bath berfungsi sebagai tempat untuk mengendapkan pelarut dengan
suhu tidak terlalu tinggi kisaran suhu 30-100 Derajat Celcius dan memiliki
prosedur kerja sebagai berikut : 1. Persiapkan water bath: Pastikan water
bath dalam keadaan bersih dan bebas dari kerak atau kontaminasi. Isi
reservoir water bath dengan air sesuai dengan level yang diperlukan untuk
eksperimen atau penggunaan yang Anda rencanaka 2. Atur suhu:
Sesuaikan suhu water bath sesuai dengan kebutuhan eksperimen Anda.
Biasanya, terdapat kontrol suhu di water bath yang memungkinkan Anda
untuk mengatur suhu dengan tepat 3. Persiapkan sampel: Masukkan wadah
atau tabung reaksi yang berisi sampel atau bahan yang ingin Anda proses
ke dalam water bath. Pastikan bahwa wadah tersebut tahan terhadap suhu
tinggi dan tidak akan pecah 4. Tutup water bath: Pastikan penutup water
bath tertutup dengan baik. Ini membantu menjaga suhu konstan dalam
water bath dan mencegah penguapan berlebihan 5. Monitor suhu: Selama
penggunaan water bath, monitor suhu secara teratur dengan menggunakan
termometer atau sensor suhu yang sesuai. Pastikan suhu tetap pada tingkat
yang diinginkan 6. Selesaikan eksperimen: Biarkan sampel Anda berada
dalam water bath selama waktu yang diperlukan untuk eksperimen atau
proses yang Anda lakukan 7. Matikan water bath: Setelah selesai, matikan
water bath dan biarkan air dalam reservoir mendingin sebelum
mengeluarkan sampel Anda 8. Keluarkan sampel: Hati-hati keluarkan
wadah atau tabung reaksi dari dalam water bath. Pastikan untuk
menggunakan alat pelindung seperti sarung tangan tahan panas 9.Bersihkan
water bath: Setelah penggunaan, pastikan untuk membersihkan water bath
dengan hati-hati, termasuk menghapus sisa-sisa bahan yang mungkin
menempel. Pastikan untuk mematikan alat dan membersihkannya dengan
aman sesuai dengan petunjuk dari produsen. Hotplate stirrer berfungsi
sebagai mencampurkan, melarutkan, mengaduk, memanaskan bertujuan
untuk membuat satu larutan homogen dengan bantuan pengaduk batang
magnet dan memiliki prosedur kerja sebagai berikut : 1. Hubungkan kabel
alat pada kontak listrik 2. Tekan tombol ON yang ada pada bagian belakang
hotplate, maka akan muncul nyala lampu berwarna hijau di bagian depan
pada bagian “heat” di hotplate 3. Kemudian tekan tombol OM yang ada
pada bagian depan hotplate dan putar tombol untuk menentukan suhu yang
akan di gunakan 4. Letakan beaker glass atau wadah cairan yang akan
digunakan untuk dipanaskan diatas hotplate, setelah selesai pemakaian
hotplate di bersihkan 5. Setelah digunakan hotplate dimatikan dengan cara
tombol suhu diputar kembali ke arah sebaliknya dan telan tombol OFF
dibagian depan hotplate sampai lampu hijau mati 6. Tekan tombol OFF
yang ada pada bagian belakang hotplate untuk memastikan padamnya nyala
lampu hijau bagian “heat” pada hotplate. Heating mantle berfungsi untuk
memanaskan labu ukur yang berisi zat kimia serta sebagai pemanas pada
proses Destilasi Soxhlet dan Refluks dan memiliki prosedur kerja sebagai
berikut : 1. Hubungkan kabel heating mantle ke stop kontak maka lampu
indikator power akan menyala secara otomatis 2. Sampel/bahan yang
disediakan dapat di letakan dalam heating mantle , lalu atur suhu yang
diinginkan dengan memutar tombol “OFF” kearah “MAX” maka lampu
indikator heating akan menyala secara otomatis 3. Setelah selesai proses
pemanasan dari sampel/bahan yang digunakan putar tombol kearah
sebaliknya untuk menurunkan pada heating mantle dan lampu indikator
heating akan mati secara otomatis 4. Setelah selesai penggunaan kabel
heating mantle dapat langsung dicabut dan lampu indikator power mati
secara otomatis. Water destilation berfungsi untuk membuat aquades dan
memiliki prosedur kerja sebagai berikut :1. Hubungkan alat ke kontak
listrik. 2. Pastikan sebelum menyalakan water destilasi kran dan selang air
sudah terhubung dengan water destilasi dan wadah penampung suling serta
selang pembuangan air sudah disiapkan 3. Putar keran air untuk
mengalirkan air mengisi condenser water destilasi, Jika sudah terisi
setengah dari condenser, nyalakan water destilasi dengan kabel yang telah
terhubung denga stop kontak 4. Pastikan condenser dalam water destilation
terendam air secara terus-menerus pada saat water destilation akan
menyala. 5. Water Destilasi otomatis akan menyala ketika tombol "ON"
ditekan 6. Selama proses destilation, air yang telah terdestilasi akan keluar
melalui tempat selang keluar, air akan di tampung. Proses paling lama di
gunakan selama 2 Jam dan istirahatkan alat selama 1,5 Jam 7. Kran air
yang terhubung pada water destilation dimatikan agar air tidak mengalir,
kemudian tekan tombol "OFF" pada stop kontak listrik untuk mematikan
water destilasi secara otomatis.

G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan praktikum dapat di simpulkan
bahwa Setiap alat yang terdapat pada laboratorium kimia memiliki peran
dan fungsinya masing-masing. Alat-alat pada laboratorium kimia dapat di
golongkan berdasarkan materi penyusunnya seperti glass/kaca, plastic,
porselen, logam, dan karet.
DAFTAR PUSTAKA
Ni Luh, Diah, Anom. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Diakses Tgl
12/10/2023
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/f776063cc51f7c34f792f
b077d683faa.pdf
Limbong, Basyudi. 2013. Jurnal Kimia Dasar. Diakses Tgl 13/10/2023
https://id.scribd.com/document/352975229/Jurnal-Kimia-Dasar-Baruuuuu
Raharjo. 2017. Pengelolaan Alat Bahan dan Laboratorium Kimia. Jurnal Kimia
Sains dan Aplikasi 20 (2): 99-104. Diakses Tgl 14/10/2023
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/ksa
http://repository.billfath.ac.id/kriesna/2019/09/
kriesna_mtaeri_2___pengenalan_alat_laboratorium_kimia_dasar_1.pdf
Diakses Tgl 14/10/2023
Syaillendra, Gibran. 2021. Pengenalan Alat dan Bahan Kimia. Diakses Tgl
15/10/2023
https://www.academia.edu/52020908/
Laporan_Praktikum_Kimia_Dasar_Pengenalan_Alat_dan_Bahan_Kimia

Anda mungkin juga menyukai