Anda di halaman 1dari 55

DASAR TEORI

Dalam memulai praktek di laboratorium kita harus mengenal dan memahami cara
penggunaan semua peralatan dasar yang biasanya digunakan dalam laboratorium.Pratikum
di laboratorium merupakan sarana yang efektif untuk melatih dan mengembangkan aspek
Kongrutif dan psikomotorik mahasiswa, Serta wajib bekerjasama antar mahasiswa.
Melalui praktikum di laboratorium sangat membantu mahasiswa dalam memahami teori
yang diperoleh dalam perkuliahan. Laboratorium merupakan tempat yang memiliki
bermacam-macam alat yang digunakan untuk penelitian, dari yang sederhana sampai alat
yang cukup besar. Alat alat di laboratorium ada yang terbuat dari kaca, plastik, karet,
kuarsa, Platina, logam, dan lain lain. Dalam pratikum di laboratorium,Kebersihan adalah
salah satu hal yang penting. Di mana, data yang dihasilkan menjadi tidak akurat, jika
percobaan dilakukan di tempat yang terkontaminasi. Selain itu, dalam Kerapihan juga
hendaknya mencakup Pemeliharaan alat alat laboratorium. Di dalam labolatorium supaya
tidak terjadi kecelakaan dan kesalahan dalam pratikum, maka perlu adanya aturan dan
persiapan teknik kerja serta pengenalan alat dan bahan yang ada di laboratorium. Serta hal
yang utama adalah berhati hati dalam melaksanakan praktikum.

Alat dan Bahan

No Nama Alat Gambar Kegunaan


1. Erlenmeyer digunakan untuk titrasi dengan pengocokkan kuat,
dihubungkan dengan alat ekstraksi, alat destilasi
dan sebagainya.

2. Gelas beaker Sebagai tempat melarutkan zat,tempat memanaskan


menguapkan larutan / air.

3. Pipet tetes digunakan untuk memindahkan larutan dari suatu


wadah ke wadah lain dengan jumlah yang sangat
sedikit dan dengan tingkat ketelitian pengukuran
volume yang sangat rendah. Umumnya pipet
tetes digunakan untuk memindahkan cairan dari
suatu wadah ke wadah yang lain.
4. Pengaduk Digunakan untuk mencampur larutan. Membantu
dekantasi larutan dari suatu wadah ke wadah lain
sementara padatan tetap tertinggal di wadah asal.

5. Tabung reaksi Sebagai sebuah wadah untuk


menampung reaksi kimia dalam skala medium.
Untuk melakukan percobaan reaksi kimia dalam
skala kecil. Sebagai tempat untuk mereaksikan
bahan kimia
6. Spatula Stainlessteel Spatulla digunakan untuk mengambil
objek yang sangat kecil serta dipakai untuk
mengaduk larutan.

7. Gelas/kaca arloji Sebagai penutup gelas kimia ketika tengah proses


pemanasan sampel (penguapan), sebagai tempat
untuk mengeringkan padatan dalam desikator,
sebagai tempat benda yang tengah berada dalam
proses pengamatan
8. Kacamata  Untuk melindungi mata dari risiko gangguan
pengaman penglihatan dan kebutaan. Selain safety glasses ada
juga safety gogglesss yang memiliki fungsi yang
tidak jauh berbeda.
9. Cawan petri sebagai wadah untuk menjaga sterilisasi bakteri
atau virus dari spesi atau elemen yang dapat
mengkontaminasinya.

Cawan petri menjadi alat gelas yang tepat untuk


menumbuhkan mikroorganisme tersebut.

10. Mikroskop untuk mengamati objek yang ukurannya sangat


kecil hingga mata manusia tidak akan mampu untuk
melihatnya.
11. Mortardan pestle digunakan untuk menghancurkan suatu bahan atau
sample seperti daun, akar, seedling, biji, dan lain-
lain, untuk tujuan isolasi DNA, RNA, atau protein.

LANGKAH KERJA

Mulai

Menyiapkan dan
mengenali alat-alat
laboratorium

Mengenali fungsi dan


kegunaan alat-alat
laboratorium

Dokumentasi alat-alat
laboratorium

Selesai
Bahan Diskusi

Sebutkan 15 peralatan laboratorium beserta dengan fungsinya, cara penggunaan dan


cara perawatannya.

HASIL DISKUSI

Alat

No NamaAlat Gambar Fungsi Cara Cara


Penggunaan Perawatan
1. Erlenmeyer Untuk mengukur dan 1.Pegang leher Jika tabung telah
mencampur, Erlenmeyer kosong, bilas
menampung larutan 2.Guncangkan dengan
bahan padat maupun dengan perlahan menggunakan
cair, meracik dan dan hati-hati air bersih
http://www.alatl melarutkan dan 3.Lihat perubahan terlebih dahulu.
abor.com/article tempat untuk warna yang Setelah itu cuci
/detail/228/tabu melakukan titrasi terjadi kembali dengan
ng-erlenmeyer bahan Erlenmeyer detergen. Lalu
dengan tutup asah keringkan dan
digunakan untuk pastikan benar-
titrasi dengan benar bersih.
pengocokkan kuat,
dihubungkan dengan
alat ekstraksi, alat
destilasi dan
sebagainya.
Erlenmeyer tanpa
tutup asah digunakan
untuk titrasi dengan
pengocokkan lemah
hingga sedang.

2. Gelas beaker Untuk tempat atau Untuk benda cair: Jika gelas
wadah mencampur, 1.Tuangkan beaker telah
memanaskan cairan, larutan digunakan untuk
mereaksikan bahan, 2.Lihat garis skala memanaskan
mengukur volume, dibagian luar cairan, gelas
dan membawa untuk mengetahui perlu digosok,
sampel cair atau ukuran yang gosok dengan
padat. Gelas beaker dibutuhkan. sikat
juga digunakan Untuk benda menggunakan
https://glassware untuk menampung padat: air sabun
indonesia.wordp cairan titrasi dan 1.Masukkan zat panas/hangat,
ress.com/2018/0 filtrate hasil cair kedalam bilas dengan air
2/19/alat- penyaring gelas dan lihat keran,
laboratorium- volume padas dilanjutkan oleh
fungsi-gelas- kala garis bagian bilasan dengan
beaker/ luar air deionisasi 3-
2. Masukkan zat 4 kali dengan air
padat kedalamnya deionisasi.
3. Lihat kembali Pastikan
volumenya. pembilasan
Setelah zat padat harus bersih.
dimasukkan, lalu
nanti akan
dikurangi dengan
volume zat cair di
awal dan itulah
hasil pengukuran
volume zat padat
yang diukur.
3. Pipet tetes Untuk meneteskan 1.Tekan bagian Buanglah
atau mengambil karet untuk larutan yang
larutan dengan Mengambil zat Mungkin tersisa
jumlah kecil. cair yang akan di dalamnya
dipindahkan sampai benar-
2. Setelah zat cair benar bersih.
berhasil diambil Lakukan
https://www.kim tekan kembali pencucian biasa
iapost.net/2019/ bagian karet tanpa sabun.
07/pipet- untuk Setelah itu
tetes.html mengeluarkan zat Bersihkan
cair yang akan menggunakan
dipindahkan. cairan sabun
sampai benar-
benar
bersih.keringkan
dengan tisu atau
lap khusus
sehingga bias
langsung
digunakan
kembali atau
disimpan dalam
keadaan terbalik
agar airnya bias
turun dan cepat
kering setelah
dicuci.
4. Pengaduk Untuk mengocok 1. Bersihkan Dicuci dengan
atau mengaduk setiap pemakaian menggunakan
sesuatu baik akan agar tidak air dan sabun
direaksikan mapun mengkontaminasi untuk
ketika reaksi larutan berikutnya menghilangkan
https://www.pak sementara 2. Setelah beberapa zat
arkimia.com/bat berlangsung. dibersihkan,
ang-pengaduk/ letakkan batang
pengaduk di
dalam beaker
yang berisi cairan
dan aduk.

5. Tabung Untuk mereaksikan 1.Dipanaskan Cuci


reaksi dua atau lebih zat. dahulu kedalam menggunakan
gelas kimia yang busa atau sikat
berisi air dan dan
selanjutnya menggunakan
dipanaskan sabun untuk
https://www.mer menggunakan bahan-bahan
deka.com/jabar/f kompor/heater kimia yang
ungsi-tabung- pembakar spiritus umum.
reaksi-yang- 2. Memegang
wajib-diketahui- Tabung reaksi
lengkap-dengan- harus dijepit oleh
cara- penjepit tabung
penggunaannya- reaksi atau kita
kln.html menggunakan
sarung tangan anti
panas agar tangan
kita tidak terkena
dampak panasnya
6. Spatula Untuk mengambil 1.Pegang ujung Bersihkan
bahan-bahan kimia spatula secara maksimal
dalam bentuk 2.Ambil bahan sela-sela antara
padatan, misalnya yang akan spatula yang
dalam bentuk kristal. digunakan satu dengan
Untuk zat-zat yang menggunakan lainnya. Untuk
bereaksi dengan spatula. hasil yang
https://www.am logam digunakan maksimal, coba
ongguru.com/pe spatula plastic rendam dalam
ngertian-spatula- sedangkan zat-zat air sabun
laboratorium- yang tidak bereaksi hangat, Rendam
fungsi-dan- dengan logam dapat beberapa saat
jenisnya/ digunakan spatula lalu gosok
logam. dengan sikat
halus untuk
membersihkan
noda
membandel.
Bilas dengan air
bersih dan
keringkan
dengan handuk
atau lap yang
meresap.
7. Gelas/kaca Sebagai penutup saat Simpan zat atau Dicuci dengan
arloji melakukan bahan yang akan sabun untuk
pemanasan terhadap ditimbang diatas menghilangkan
suatu bahan kimia kaca arloji lalu beberapa zat.
https://www.pak dan bisa digunakan timbang.
arkimia.com/kac untuk menimbang
a-arloji/ bahan-bahan kimia

8. Kacamata Untuk melindungi Pastikan cara Diletakkan pada


pengaman mata dari bahan pemakaiannya tempat yang
yang menyebabkan benar. Kaca tidak sesuai, jika
iritasi dan miring dan berdebu dilap
https://www.klo melindungi dari diletakkan dengan menggunakan
pmart.com/articl percikan api, uap pas. lap.
e/detail/apd- logam, serbuk debu,
kacamata- kabut dan zat-zat
pelindung#:~:te kimia yang meletup
xt=Kacamata ketika dilakukan
%20pelindung pemanasan.
%20atau
%20disebut
%20juga,bekerja
%20di
%20dalam
%20area
%20tertentu.

9. Cawan petri Untuk membiakkan 1.Pastikan cawan Di cuci bersih


sel. Cawan petri petri bersih kemudian
selalu berpasangan, 2.Mengambil dikeringkan,
yang ukurannya sampel dari setelah kering
https://www.am agak kecil sebagai mikroorganisme dibungkus
ongguru.com/pe wadah dan yang yang akan diamati dengan kertas
ngertian-cawan- lebih besar dan di tempatkan putih cokelat
petri-fungsi- merupakan tutupnya. secara perlahan untuk
penemuan-dan- kedalam media disterilisasi
cara- kultur dengan oven.
menggunakan/ 4.Setelah
organisme
diletakkan cawan
petri selanjutnya
ditutup dan
ditempatkan pada
suhu 37℃ selama
beberapa hari.
10. Mikroskop Untuk mengamati 1.Letakkan Disimpan di
benda-benda renik mikroskop di atas tempat yang
yang terlihat sangat meja dengan cara sejuk, kering,
kecil sehingga memegang lengan bebas debu, dan
terlihat lebih besar mikroskop bebas dari uap
dari aslinya. 2.Putar revolver asam. Lensa-
sehingga lensa lensa mikroskop
https://portal- objektif dengan dibersihkan
ilmu.com/penge pembesaran dengan
rtian-fungsi- lemah berada menggunakan
bagian- pada posisi satu tisu lensa yang
mikroskop/ poros dengan diberi alkohol
lensa okuler yang 70%. Hindari
ditandai bunyi membersihkan
klik pada revolver lensa dengan
3.Mengatur menggunakan
cermin untuk sapu tangan atau
melihat kekuatan lap kain.
cahaya masuk, Sebelum
hingga dari lensa menyimpan,
okuler tampak bersihkan
terang berbentuk mikroskop
bulat. selalu, terutama
4.Tempatkan bersihkan semua
preparat pada minyak imersi di
meja benda tepat permukaan lensa
pada lubang sehingga
preparat dan jepit partikel yang
dengan penjepit halus tidak
objek/benda menempel dan
5.Atur focus menggumpal
untuk serta mengering.
memperjelas Minyak dan
objek partikel halus
6.Setelah pada lensa dapat
digunakkan mengaburkan
bersihkan dan
mikroskop dan menyebabkan
simpan kembali goresan
pada tempatnya. sehingga dapat
menurunkan
ketajaman lensa.
11. Mortar dan Untuk menghalus 1.Masukkan Meminyaki
pestle kan zat yang bersifat bahan yang ingin secara teratur
padat/kristal. di haluskan dengan minyak
2.kemudian food grade.
haluskan Pembersihan
https://biotektan 3.Tambahkan air umum gunakan
aman.wordpress bila perlu herbal kering
.com/2009/06/2 dan rempah-
3/mortar-dan- rempah.
pestle-alat- Jika berdasarkan
apakah-itu/ ukurannya
menggunakan
scrub lemon dan
cuci dengan air.
12. Buret Untuk titrasi, tapi 1.Masukkan zat Keluarkan zat
pada keadaan yang akan yang sudah tidak
tertentu dapat pula dititrasi dipakai, alirkan
digunakan untuk 2.Tempelkan air pada buret
mengukur volume buret pada statip hingga tidak ada
suatu larutan. 3.Buka kran yang zat yang tersisa,
https://www.pak ada pada buret lalu lepaskan
arkimia.com/bur secara perlahan. kran dan
et/ simpan.
13. Corong Untuk memasukan 1.Ambil corong Memcucinya
atau memindah sesuai ukuran dengan
larutan air satu wadah menggunakan
tempat ketempat lain 2.Tuangkan air dan sabun
dan digunakan pula larutan dengan kemudian bilas
untuk proses hati-hati dengan air
https://www.pak penyaringan setelah bersih.
arkimia.com/cor diberi kertas saring
ong-pisah/ pada bagian atas.
14. Kertas saring Untuk menyaring 1.Lipat kertas Simpan
larutan saring ditempat yang
membentuk kering.
kerucut.
2.Robek sedikit
sudut lipatan
sekitar setengah
diameter, lipat
bagian luar dan
bagian dalam
https://www.pak kerucut,
arkimia.com/ker kemudian
tas-saring/ kaitkan.
3.Basahi dinding
corong dengan
akuades, agar
dapat melekatkan
kertas saring.
4.Tempatkan
kertas saring pada
corong.
15. Kawat kasa Untuk menahan labu 1.Siapkan bunsen Simpan
atau beaker pada yang telah berisi ditempat yang
waktu pemanasan spiritus, kaki tiga, benar.
menggunakan dan juga kasa
pemanas spiritus kawat. Siapkan
https://www.pak atau pemanas bunsen juga alat
arkimia.com/kas pembakaran
a-kawat/ korek api untuk
menyalakan
bunsen.
2.Pastikan bahwa
posisi lapisan
keramik pada
kawat berada
tepat pada bagian
tengah
pembakaran.
3.menyalakan
bunsen
menggunakan
korek api.
4.Letakkan bahan
yang akan
dipanaskan
dengan wadah
pada kasa kawat.

Bahan

No Nama Bahan Nama Gambar Cara Kegunaan


. Kimia
1. Asam Sulfat   H2SO4 1. 1.  Untuk membuat chloride (chlor dibuat
dari HCL Deacon).
2. 2. Dalam perindustrian zat–zat warna
(pengchloran, mengikat basa–basa
organic dengan Fe untuk penyusutan)
HCL + 2Fe – >2FeCL3 + 3H2  (reduksi).
https://www.dosenp
endidikan.co.id/asa3. 3. Dalam bidang kimia organic.
m-sulfat/ 4. 4.  Sebagai bahan pereaksi di
laboratorium penelitian.
5. Dalam bidang kedokteran.
2. Asam Nitrat   HNO3 1. Pada perindustrian kimia organic (zat-
zat warna, zat-zat letus dsb).
2. Sebagai bahan dalam pembuatan
pupuk buatan (Ca(NO3)2.NH4NO3dsb).
3. Pada proses bilik – timbal.
4. Di laboratorium digunakan sebagai
https://sainskimia.c
om/sifat- pereaksi(sebagai asam pekat).
pembuatan-dan- 5. Sebagai air keras, digunakan untuk
kegunaan-asam- membuat agar tembaga menjadi lebih
nitrat/ keras.

3. Natrium NaCl 1. Dalam perindustrian kimia digunakan


Klorida   sebagai bahan untuk senyawa Na dan Cl.
2. Sebagai bahan untuk membuat sabun
halus.
3. Untuk tambahan makanan (7 –
https://lifepack.id/n
10Kg/orang/tahun).
atrium-chloride/
4. Sebagai bahan pengawet makanan.
4. Natrium NaOH 1. Sebagai bahan untuk membuat sabun.
Hidroksida   2. Dalam perindustrian kimia.
3. Sebagai bahan untuk memurnikan
minya tanah (untuk menghilangkan zat-
zat asamya).
https://rumusrumus
4. Untuk membuat rayon viscos (salah
.com/natrium-
hidroksida/ satu cara untuk membuat sutera buatan).
5. Sebagai bahan pereaksi di
laboratorium.

5. Kalium K2Cr2O7 1.  Dalam penjamakan-chrom (biasanya


Dhikromat  garam natrium yang lebih murah).
2. Dalam industri tekstil yang digunakan
dalam pencelupan, pencapan tekstil
(pembuatan cap sablon) dan sebagai
https://id.thpanora
perekat.
ma.com/articles/qu
mica/dicromato-de- 3. Dalam pencetakan untuk membuat
potasio-frmula- klise (chrom-gelatin).
propiedades- 4. Sebagai bahan untuk pembuata
riesgos-y-usos.html senyawa-senyawa chrom lainnya.
5.  Dalam kimia organic diguakan
sebagai bahan pengoksid.
6. Kalium KOH 1. Sebagai bahan untuk membuat sabun
Hidroksida lunak.
 2. Sebagai bahan membuat kaca.
3.  Sebagai bahan untuk membyat
senyawa kalium dan dalam kimia
https://id.wikipedia.
organic.
org/wiki/Berkas:Pot
assium_hydroxide.jp 4. Dalam laboratorium sebagai  bahan
g pereaksi.

7. Natrium Na2CO3 1. Bahan untuk pembuatan kaca.


2. Bahan untuk pembuatan senyawa lain.
Karbonat
3. Dalam pabrik sabun (bahan untuk
pembuatan serbuk sabun,serbuk cuci).
https://rumusrumus 4. Sebagai bahan pembersih.
.com/natrium- 5. Di laboratorium.
karbonat/

8. Kalium KMnO4 1. Sebagai bahan pengoksid dalam kimia


organic.
Permanganat
2. Di laboratorium (oksidimetri).
3. Dalam kedokteran sebagai bahan
pembasmi kuman penyakit (obat kumur
https://doktersehat. dengan larutan 0,1%).
com/kalium- 4. Sebagai bahan pemutih (minyak
permanganat/ zaitun, bunga karang dan bahan tekstil).

9. Natrium Sulfat Na2SO3 1. Dalam fotograpi, sebagai pembangkit


(sebagai pereaksi atau penyusut.
2. Sebagai bahan pemutih selulosa
(kotoran dapat direaksikan)
https://rumusrumus 3. Sebagai antichlor dalam perindustrian
.com/natrium- kertas dan tekstil.
sulfat/ 4. Sebagai bahan untuk membuat tio

10. Metanol CH3OH 1. Digunakan sebagai bahan baku etanol


dan bahan polimer.
2. Digunakan sebagai pencampur bensin
maupun spirtus.

https://usaha321.ne
t/pengertian-
metanol-kegunaan-
struktur-dan-rumus-
molekul.html

11. Etanol C2H5OH Digunakan sebagai pelarut organik dan


bahan baku untuk senyawa industri
seperti pewarna, obat sintesis, bahan
kosmetik, bahan peledak, bahan bakar,
dan minuman beralkohol (anggur dan
bir).
https://www.dosenp
endidikan.co.id/etan
ol/

12. Glukosa C6H12O6 1. Digunakan untuk meningkatkan kadar


asupan karbohidrat pada orang yang tidak
bisa makan karena suatu penyakit,
trauma, atau kondisi medis lainnya.
2. digunakan untuk mengobati
hiperkalemia, atau kondisi di mana kadar
https://www.dosenp kalium di dalam darah terlalu tinggi.
endidikan.co.id/pen
gertian-glukosa/

13. Klorofrom CHCl3 1. sering digunakan sebagai bahan


pembius, akan tetapi penggunaanya
sudah dilarang karena telah terbukti dapat
merusak  liver  dan ginjal.
2. Kloroform kebanyakan digunakan
sebagai pelarut nonpolar di laboratorium.
https://sainskimia.c
om/kloroform/

14. Amonia NH3 1. sebagai obat-obatan


2. bahan campuran pupuk urea
3. bahan pembuatan amonium klorida
pada baterai
4. bahan dasar pembuatan peledak
5. sebagai bahan roket

https://www.dosenp
endidikan.co.id/bah
aya-amonia/

15. Asam Klorida HCl 1. HCl digunakan dalam proses produksi


vinyl chloride, yaitu bahan baku pembuat
plastik PVC atau polyvinyl chloride.
2. Asam klorida digunakan pula untuk
proses pemurnian garam dapur.
3. Untuk keperluan pengaturan tingkat
keasaman atau pH, peranan asam klorida
juga sangat penting, yaitu diantaranya
https://rumusrumus untuk mengatur pH pada air limbah.
.com/rumus-kimia-
asam-klorida/
HASIL PENGAMATAN

Alat – alat laboratorium

No NamaAlat Gambar Fungsi Cara Cara


Penggunaan Perawatan
1. Erlenmeyer Untuk mengukur dan 1.Pegang leher Jika tabung telah
mencampur, Erlenmeyer kosong, bilas
menampung larutan 2.Guncangkan dengan
bahan padat maupun dengan perlahan menggunakan
cair, meracik dan dan hati-hati air bersih
melarutkan dan 3.Lihat perubahan terlebih dahulu.
tempat untuk warna yang Setelah itu cuci
melakukan titrasi terjadi kembali dengan
bahan Erlenmeyer detergen. Lalu
dengan tutup asah keringkan dan
digunakan untuk pastikan benar-
titrasi dengan benar bersih.
pengocokkan kuat,
dihubungkan dengan
alat ekstraksi, alat
destilasi dan
sebagainya.
Erlenmeyer tanpa
tutup asah digunakan
untuk titrasi dengan
pengocokkan lemah
hingga sedang.

2. Gelas beaker Untuk tempat atau Untuk benda cair: Jika gelas
wadah mencampur, 1.Tuangkan beaker telah
memanaskan cairan, larutan digunakan untuk
mereaksikan bahan, 2.Lihat garis skala memanaskan
mengukur volume, dibagian luar cairan, gelas
dan membawa untuk mengetahui perlu digosok,
sampel cair atau ukuran yang gosok dengan
padat. Gelas beaker dibutuhkan. sikat
juga digunakan Untuk benda menggunakan
untuk menampung padat: air sabun
cairan titrasi dan 1.Masukkan zat panas/hangat,
filtrate hasil cair kedalam bilas dengan air
penyaring gelas dan lihat keran,
volume padas dilanjutkan oleh
kala garis bagian bilasan dengan
luar air deionisasi 3-
2. Masukkan zat 4 kali dengan air
padat kedalamnya deionisasi.
3. Lihat kembali Pastikan
volumenya. pembilasan
Setelah zat padat harus bersih.
dimasukkan, lalu
nanti akan
dikurangi dengan
volume zat cair di
awal dan itulah
hasil pengukuran
volume zat padat
yang diukur.
3. Pipet tetes Untuk meneteskan 1.Tekan bagian Buanglah
atau mengambil karet untuk larutan yang
larutan dengan Mengambil zat Mungkin tersisa
jumlah kecil. cair yang akan di dalamnya
dipindahkan sampai benar-
2. Setelah zat cair benar bersih.
berhasil diambil Lakukan
tekan kembali pencucian biasa
bagian karet tanpa sabun.
untuk Setelah itu
mengeluarkan zat Bersihkan
cair yang akan menggunakan
dipindahkan. cairan sabun
sampai benar-
benar
bersih.keringkan
dengan tisu atau
lap khusus
sehingga bias
langsung
digunakan
kembali atau
disimpan dalam
keadaan terbalik
agar airnya bias
turun dan cepat
kering setelah
dicuci.
4. Pengaduk Untuk mengocok 1. Bersihkan Dicuci dengan
atau mengaduk setiap pemakaian menggunakan
sesuatu baik akan agar tidak air dan sabun
direaksikan mapun mengkontaminasi untuk
ketika reaksi larutan berikutnya menghilangkan
sementara 2. Setelah beberapa zat
berlangsung. dibersihkan,
letakkan batang
pengaduk di
dalam beaker
yang berisi cairan
dan aduk.

5. Tabung Untuk mereaksikan 1.Dipanaskan Cuci


reaksi dua atau lebih zat. dahulu kedalam menggunakan
gelas kimia yang busa atau sikat
berisi air dan dan
selanjutnya menggunakan
dipanaskan sabun untuk
menggunakan bahan-bahan
kompor/heater kimia yang
pembakar spiritus umum.
2. Memegang
Tabung reaksi
harus dijepit oleh
penjepit tabung
reaksi atau kita
menggunakan
sarung tangan anti
panas agar tangan
kita tidak terkena
dampak panasnya
6. Spatula Untuk mengambil 1.Pegang ujung Bersihkan
bahan-bahan kimia spatula secara maksimal
dalam bentuk 2.Ambil bahan sela-sela antara
padatan, misalnya yang akan spatula yang
dalam bentuk kristal. digunakan satu dengan
Untuk zat-zat yang menggunakan lainnya. Untuk
bereaksi dengan spatula. hasil yang
logam digunakan maksimal, coba
spatula plastic rendam dalam
sedangkan zat-zat air sabun
yang tidak bereaksi hangat, Rendam
dengan logam dapat beberapa saat
digunakan spatula lalu gosok
logam. dengan sikat
halus untuk
membersihkan
noda
membandel.
Bilas dengan air
bersih dan
keringkan
dengan handuk
atau lap yang
meresap.
7. Gelas/kaca Sebagai penutup saat Simpan zat atau Dicuci dengan
arloji melakukan bahan yang akan sabun untuk
pemanasan terhadap ditimbang diatas menghilangkan
suatu bahan kimia kaca arloji lalu beberapa zat.
dan bisa digunakan timbang.
untuk menimbang
bahan-bahan kimia
8. Pipet Volume Untuk mengambil Dalam Buang larutan
larutan dengan penggunaannya pada pipet
volume tertentu memerlukan volume sampai
bantuan filler benar – benar
Pertama, dengan bersih lalu
memasukkan lakukan
filler pada pipet pencucian biasa
volume lalu tanpa sabun
masukkan ke kemudian
dalam beaker bersihkan
glass yang berisi menggunakan
larutan dan putar sabun hingga
filler. bersih
Kedua, tekan
filler untuk
pengambilan
larutan dan ambil
larutan sampai
tanda n lalu
pindahkan pipet
tetes
9. Cawan petri Untuk membiakkan 1.Pastikan cawan Di cuci bersih
sel. Cawan petri petri bersih kemudian
selalu berpasangan, 2.Mengambil dikeringkan,
yang ukurannya sampel dari setelah kering
agak kecil sebagai mikroorganisme dibungkus
wadah dan yang yang akan diamati dengan kertas
lebih besar dan di tempatkan putih cokelat
merupakan tutupnya. secara perlahan untuk
kedalam media disterilisasi
kultur dengan oven.
4.Setelah
organisme
diletakkan cawan
petri selanjutnya
ditutup dan
ditempatkan pada
suhu 37℃ selama
beberapa hari.
10. Labu alas Untuk memanaskan Pada penggunaan Dengan
bulat dan mendidihkan untuk destilasi membuang
larutan maka labu alas reaksi pada labu
bulat ini masih di alas bulat lalu
sambung dengan lakukan
pendingin daan pencucian biasa
peralatan gelas tanpa air dan
yang lainnya. bersihkan
menggunakan
sabun hingga
bersih
11. Mortar dan Untuk menghalus 1.Masukkan Meminyaki
pestle kan zat yang bersifat bahan yang ingin secara teratur
padat/kristal. di haluskan dengan minyak
2.kemudian food grade.
haluskan Pembersihan
3.Tambahkan air umum gunakan
bila perlu herbal kering
dan rempah-
rempah.
Jika berdasarkan
ukurannya
menggunakan
scrub lemon dan
cuci dengan air.
12. Buret Untuk titrasi, tapi 1.Masukkan zat Keluarkan zat
pada keadaan yang akan yang sudah tidak
tertentu dapat pula dititrasi dipakai, alirkan
digunakan untuk 2.Tempelkan air pada buret
mengukur volume buret pada statip hingga tidak ada
suatu larutan. 3.Buka kran yang zat yang tersisa,
ada pada buret lalu lepaskan
secara perlahan. kran dan
simpan.
13. Corong Untuk memasukan 1.Ambil corong Memcucinya
atau memindah sesuai ukuran dengan
larutan air satu wadah menggunakan
tempat ketempat lain 2.Tuangkan air dan sabun
dan digunakan pula larutan dengan kemudian bilas
untuk proses hati-hati dengan air
penyaringan setelah bersih.
diberi kertas saring
pada bagian atas.
14. Sendok Untuk mengambil Dengan Perawataan
porselen bahan yang bersifat memegang ujung untuk sendok
higroskopik sendok porselen porselen tidak
yang berebentuk sulit dengan
persegi untuk hanya
memudahkan membersihkan
dalam sendok karena
pengambilan terbuat dari
bahan yang akan porselen
diambil sehingga bahan
tidak mudah
menempel
15. Labu spirtus Untuk memanaskan 1. Masukkan Setelah labu
zat kimia yang perlu corong pada spirtus selesai
dipanaskan bagian mulut dipakai, biarkan
spirtus labu spirtus
2. Tuangkan dingin terlebih
spirtus hingga dahulu lalu
¾ bagian dari buang cairan
spirtus spirtus hingga
3. Masukkan bersih dan
sumbu ke lakukan
dalam spirtus pembersihan
dan biarkan menggunakan
terendam oleh air biasa hingga
bagian dari bersih.
spirtus
4. Nyalakan api
dan letakkan
spirtus pada
ruangan yang
terhindar dari
angina dan
udara agar api
tetap menyala
5. Bila sudah
selesai,
matikan api
dengan
penutup
spirtus

Bahan – bahan laboratorium

No Nama Bahan Nama Gambar Cara Kegunaan


. Kimia
1. Asam Sulfat   H2SO4 1. 1.  Untuk membuat chloride (chlor dibuat
dari HCL Deacon).
2. 2. Dalam perindustrian zat–zat warna
(pengchloran, mengikat basa–basa
organic dengan Fe untuk penyusutan)
HCL + 2Fe – >2FeCL3 + 3H2  (reduksi).
3. 3. Dalam bidang kimia organic.
4. 4.  Sebagai bahan pereaksi di
laboratorium penelitian.
5. Dalam bidang kedokteran.
2. Asam Nitrat   HNO3 1. Pada perindustrian kimia organic (zat-
zat warna, zat-zat letus dsb).
2. Sebagai bahan dalam pembuatan
pupuk buatan (Ca(NO3)2.NH4NO3dsb).
3. Pada proses bilik – timbal.
4. Di laboratorium digunakan sebagai
pereaksi(sebagai asam pekat).
5. Sebagai air keras, digunakan untuk
membuat agar tembaga menjadi lebih
keras.

3. Natrium NaCl 1. Dalam perindustrian kimia digunakan


Klorida   sebagai bahan untuk senyawa Na dan Cl.
2. Sebagai bahan untuk membuat sabun
halus.
3. Untuk tambahan makanan (7 –
10Kg/orang/tahun).
4. Sebagai bahan pengawet makanan.
4. Natrium NaOH 1. Sebagai bahan untuk membuat sabun.
Hidroksida   2. Dalam perindustrian kimia.
3. Sebagai bahan untuk memurnikan
minya tanah (untuk menghilangkan zat-
zat asamya).
4. Untuk membuat rayon viscos (salah
satu cara untuk membuat sutera buatan).
5. Sebagai bahan pereaksi di
laboratorium.

5. Kalium K2Cr2O7 1.  Dalam penjamakan-chrom (biasanya


Dhikromat  garam natrium yang lebih murah).
2. Dalam industri tekstil yang digunakan
dalam pencelupan, pencapan tekstil
(pembuatan cap sablon) dan sebagai
perekat.
3. Dalam pencetakan untuk membuat
klise (chrom-gelatin).
4. Sebagai bahan untuk pembuata
senyawa-senyawa chrom lainnya.
5.  Dalam kimia organic diguakan
sebagai bahan pengoksid.

6. Kalium KOH 1. Sebagai bahan untuk membuat sabun


Hidroksida lunak.
 2. Sebagai bahan membuat kaca.
3.  Sebagai bahan untuk membyat
senyawa kalium dan dalam kimia
organic.
4. Dalam laboratorium sebagai  bahan
pereaksi.

7. Natrium Na2CO3 1. Bahan untuk pembuatan kaca.


2. Bahan untuk pembuatan senyawa lain.
Karbonat
3. Dalam pabrik sabun (bahan untuk
pembuatan serbuk sabun,serbuk cuci).
4. Sebagai bahan pembersih.
5. Di laboratorium.
8. Kalium KMnO4 1. Sebagai bahan pengoksid dalam kimia
organic.
Permanganat
2. Di laboratorium (oksidimetri).
3. Dalam kedokteran sebagai bahan
pembasmi kuman penyakit (obat kumur
dengan larutan 0,1%).
4. Sebagai bahan pemutih (minyak
zaitun, bunga karang dan bahan tekstil).
9. Natrium Sulfat Na2SO3 1. Dalam fotograpi, sebagai pembangkit
(sebagai pereaksi atau penyusut.
2. Sebagai bahan pemutih selulosa
(kotoran dapat direaksikan)
3. Sebagai antichlor dalam perindustrian
kertas dan tekstil.
4. Sebagai bahan untuk membuat tio

10. Metanol CH3OH 1. Digunakan sebagai bahan baku etanol


dan bahan polimer.
2. Digunakan sebagai pencampur bensin
maupun spirtus.

11. Etanol C2H5OH Digunakan sebagai pelarut organik dan


bahan baku untuk senyawa industri
seperti pewarna, obat sintesis, bahan
kosmetik, bahan peledak, bahan bakar,
dan minuman beralkohol (anggur dan
bir).

12. Glukosa C6H12O6 1. Digunakan untuk meningkatkan kadar


asupan karbohidrat pada orang yang tidak
bisa makan karena suatu penyakit,
trauma, atau kondisi medis lainnya.
2. digunakan untuk mengobati
hiperkalemia, atau kondisi di mana kadar
kalium di dalam darah terlalu tinggi.

13. Klorofrom CHCl3 1. sering digunakan sebagai bahan


pembius, akan tetapi penggunaanya
sudah dilarang karena telah terbukti dapat
merusak  liver  dan ginjal.
2. Kloroform kebanyakan digunakan
sebagai pelarut nonpolar di laboratorium.

14. Amonia NH3 1. sebagai obat-obatan


2. bahan campuran pupuk urea
3. bahan pembuatan amonium klorida
pada baterai
4. bahan dasar pembuatan peledak
5. sebagai bahan roket
15. Asam Klorida HCl 1. HCl digunakan dalam proses produksi
vinyl chloride, yaitu bahan baku pembuat
plastik PVC atau polyvinyl chloride.
2. Asam klorida digunakan pula untuk
proses pemurnian garam dapur.
3. Untuk keperluan pengaturan tingkat
keasaman atau pH, peranan asam klorida
juga sangat penting, yaitu diantaranya
untuk mengatur pH pada air limbah.
Pembahasan

Praktikum yang berjudul “Pengenalan Alat-alat Laboratorium” ini membahas


mengenai alat – alat yang di pergunakan untuk Praktikum di laboratorium. Tujuan
diadakannya laporan ini untuk pengenalan fungsi dan cara penggunaan yang ada di
laboratorium agar tidak terjadi kesalahan saat menggunakan alat – alat laboratorium tersebut.

Dari percobaan yang telah dilakukan, telah diketahui jenis dan fungsi alat
laboratorium serta bahan-bahan yang ada di laboratorium tersebut. Berikut adalah pengenalan
alat laboratorium beserta fungsinya :

1. Erlenmeyer

Tabung Erlenmeyer adalah wadah untuk bahan kimia yang berbentuk kerucut dengan leher
sebagai pegangan dan juga dapat digunakan untuk mencantelkan sebuah penjepot atau
menggunakan stopper.  
Labu Erlenmeyer digunakan untuk mengukur, mencapur dan menyimpan cairan. Bentuknya
membuat botol ini sangat stabil. Alat laboratorium ini adalah salah satu alat yang paling
umum digunakan dalam laboratorium kimia.
 Kebanyakan Labu Erlenmeyer terbuat dari kaca borossilikat sehingga Erlenmeyer dapat
dipanaskan dengan api atau autoclaved. Ukuran yang paling umum dari Labu Erlenmeyer
adalah 250 ml dan 500 ml. Labu Erlenemeyer juga terdapat dalam ukuran 50, 125, 250, 500,
1000 ml.

2. Gelas Beaker

Gelas Beaker adalah alat yang berupa wadah/ tempat untuk penampung, mencampur,
mengaduk, dan juga bisa untuk memanaskan zat cair yang biasa digunakan untuk keperluan
laboratorium.

Gelas Beaker memiliki corot kecil/ paruh untuk jalan menuangkan cairan dan dibuat dalam
berbagai ukuran, dari 1 mL hingga L (liter). Gelas Beaker terbuat dari kaca seringnya
borosilikat/ plastic yang mampu menampung zat kimia korosif. Gelas Beaker bisa ditutup
dengan kaca pengamat agar terhindar dari kontaminasi dan penyusunan zat.

3. Pipet Tetes
Pipet Tetes adalah sebuah alat digunakan untuk memindahkan bahan kimia atau yang lain
dalam bentuk cairan dengan jumlah kecil yang tidak dapat dihitung. Pipet Tetes berbentuk
runcing dibagian bawah dan diatasnya ditutup dengan karet. Pipet Ttets terbuat dari kaca dan
ada juga yang terbuat dari plastik. Pipet Tetes merupakan salah satu alat yang paling sering
digunakan di berbagai laboratorium. Biasanya Pipet Tetes ini digunakan untuk menambahkan
bermacam pereaksi dalan jumlah kecil. Adapun jika menggunakan dalam jumlah yang dapat
diukur menggunakan pipet ukur/ pipet volume.

4. Pengaduk

Pengaduk adalah sebuah batang panjang yang terbuat dari kaca dan berfungsi sebagai
pengaduk dalam suatu metode kimia. Sekilas jika kita melihat bentuknya, batang pengaduk
hamper sama seperti sendok namun terbuat dari kaca. Batang pengaduk pada umumnya
terbuat dari milenial kaca borosilikat atau juga dapat terbuat dari plastic polipropilena. Alat
ini umumnya memiliki panjang 10 hingga 40 cm dengan diameter 0,5 cm. kaca dibentuk
silindris memanjang dan pada bagian bawah umunya dibuat seperti bentuk ujung sendok atau
hanya dibuat melingkar. Hal itu bertujuan untuk mencegah terjadinya goresan ketika
digunakan dan bergesekkan dengan alat gelas lainnya.

5. Tabung Reaksi

Tabung Reaksi adalah sebuah tabung yang terbuat dari sejenis kaca atau plastic yang dapat
menahan perubahan temperature dan tahan terhadap reaksi kimia. Tabung Reaksi ada yang
dilengkapi dengan tutup ada juga yang tanpa tutup. Terdiri dari berbagai ukuran tergantung
kebutuhan. Tabung Reaksi disebut juga Test Tube atau Culture Tube. Culture Tube adalah
tabung reaksi tanpa bibir yang biasanya digunakan untuk pembiakkan mikroorganisme dalam
medium cair.

6. Spatula

Spatula adalah alat berbentuk seperti sendok namun berukuran lebih kecil. Fungsi dari
spatula ini adalah mengambil bahan kimia padat saat akan ditimbang. Spatula memiliki
desain yang memungkinkan untuk mengambil bahan dengan jumlah kecil dan umumnya
dalam spatula terdapat dua jenis ujung yakni melengkung dan ujung lain berbentuk datar.
Kita dapat menggunakan kedua ujung ini untuk mengambil bahan padat ataupun serbuk
dalam penimbangan.
7. Gelas/kaca Arloji

Kaca arloji adalah alat laboratorium yang terbuat dari kaca bening dan berbentuk lingkaran
dengan permukaan cekung seperti piring. Kaca Arloji tersedia dalam beberapa jenis ukuran
dari yang kecil hingga besar. Kita akan mudah menemukan kaca arloji dalam setiap
laboratorium karena merupakan alat dasar yang memang harus dimiliki oleh setiap
laboratorium.

8. Pipet Volume

Pipet volume adalah alat laboratorium yang terbuat dari kaca dengan bentuk silinder panjang
dengan ujung runcing dan ujung atas terbuka yang sekilas hampir sama seperti pipet ukur.
Namun dalam pipet volume, terdapat tabung pada bagian tengah pipet. Lalu pada pipet
volume juga tidak tersedia skala pengukuran volume, namun hanya tersedia batas untuk
volume pengukuran tertentu.

9. Cawan Petri

Cawan Petri adalah salah satu gelas laboratorium yang berbentuk silindris. Alat ini sering
digunakan untuk mengembangkan mikroorganisme atau sel dan dimanfaatkan sebagai wadah
untuk menjaga sterilisasi bakteri atau virus dari spesi atau elemen yang dapat
mengkontaminasinya. Cawan Petri menjadi alat gelas yang tepat untuk menumbuhkan
mikroorganisme tersebut.

10. Labu Alat Bulat


Labu alas bulat merupakan peralatan gelas yang sering di gunakan di labortorium kimia
organik dan laboratorium biokimia. Labu ini mempunyai alas bulat dan leher panjang dengan
mulut sempit. Pada badan labu alas bulat bertuliskan volume yang perupakan kapasitas labu
alas bulat.

11. Mortar dan Pestle

Mortar dan Pestle adalah alat yang digunakan untuk menghancurkan suatu bahan atau sample
seperti daun, akar, seedling, biji, dan lain-lain, untuk tujuan isolasi DNA, RNA, atau protein.
Mortar adalah bagian wadahnya, sedangkan Pestle adalah bagian batang yang dipegang.
Lama penggerusan sangat tergantung jenis bahan, kekuatan penggerus, dan keahlian
menggunakan alat tersebut.
12. Buret

Buret adalah alat yang digunakan untuk mengukur volume zat cair. Alat ini terbuat dari kaca
dengan bentuk memanjang dimana ujung atas terbuka dan ujung bawah runcing yang
dilengkapi dengan kran pembuka dan penutup. Dalam buret juga dilengkapi dengan skala
dengan skala yang teliti untuk mengukur volume larutan.

13. Corong

Corong adalah sebuah benda berbentuk kerucut dengan bentuk lubang di ujung benda yang
lebar dan lubang sempit dan panjang di ujung lainnya. Corong berfungsi sebagai alat bantu
untuk menuangkan cairan dari suatu tempat ke tempat lainnya. Seperti menuangkan bahan
bakar ke dalam jeriken. Dengan demikian, cairan yang dituangkan tidak akan tumpah.

14. Sendok Porselen


Sendok Porselen Digunakan untuk mengambil bahan cair serbuk atau semi padat mudah di
bersihkan dan tidak mudah menempel karena terbuat dari porselen atau kerami terbuat dari
bahan porselen atau keramik panjang 12cm tebal dan kuat terdiri dari ujung sendok atau
spatel 

15. Labu Spirtus


Labu Spirtus adalah tempat berbentuk bulat namun memiliki penyangga di bawah yang
berfungsi untuk memanasi larutan atau membakar zat proses percobaan kimia.

Penjelasan diatas adalah mengenai pengenalan alat-alat laboratorium. Berikut ini adalah
pengenalan mengenai bahan – bahan yang ada di laboratorium, yaitu :

1. Asam Sulfat
Asam sulfat adalah asam mineral (zat anorganik) yang sangat kuat. Zat ini larut di dalam air.
Asam Sulfat memiliki rumusan kimia H2SO4, dan memiliki massa molar sebesar 98,08 g /
mol. Asam sulfat berpenampilan seperti cairan Higroskopis, berminyak, tak bewarna, dan tak
berbau.

2. Asam Nitrat
Asam nitrat (rumus kimia HNO3) adalah salah satu asam anorganik yang paling penting.
alkemis abad kedelapan menyebutnya aqua fortis (air kuat), aqua Valens (air yang kuat), atau
semangat sendawa. Ini adalah asam yang sangat korosif dan beracun yang dapat
menyebabkan luka bakar yang parah. Berwarna ketika murni, sampel yang tersimpan lama
cenderung memperoleh bewarna kuning karena akumulasi oksida nitrogen. asam nitrat  larut
dalam air di semua perbandingan, membentuk hidrat pada suhu rendah. Asam nitrat ini
adalah reagen laboratorium umum dan komoditas industri yang penting. Hal ini terutama
digunakan dalam pembuatan amonium nitrat (NH4NO3) untuk pupuk. Selain itu asam juga
digunakan untuk pembuatan bahan peledak (seperti nitrogliserin), nitrocotton atau guncotton,
plastik, dan pewarna.

3. Natrium Klorida
Natrium klorida sering disebut pula sebagai garam dapur. Senyawa ini dalam bentuk larutan
digunakan untuk mengatasi atau mencegah kehilangan natrium yang disebabkan dehidrasi,
keringat berlebih, atau penyebab lainnya. Biasanya digunakan pula sebagai pertolongan
pertama untuk kondisi dehidrasi parah akibat diare. 
Natrium klorida pada sediaan obat terdapat pada 4 bentuk. Ada bentuk solution, Inhalation
0.9% dalam volume 90 mL dan 240 mL. Ada pula yang berbentuk gel dengan berat 14.1 g,
cairan eksternal 355 mL, dan salep Ophthalmic 5% dengan berat 3,5 g.

4. Natrium Hidroksida
Natrium hidroksida dengan rumus kimia NaOH biasa dikenal sebagai soda kaustik, soda api,
ataupun  sodium hidroksida, ialah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida bisa
terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida
membentuk larutan alkalin yang kuat saat dilarutkan ke dalam air.

5. Kalium Dhikromat 
Kalium dikromat adalah kristal triklinik oranye atau merah yang tidak berbau dan memiliki
rasa logam. Senyawa ini memiliki berat molekul 294,185 g / mol, kepadatan 2,676 g / ml,
titik leleh 398 ° C dan titik didih 500 ° C, di mana ia terurai (Royal Society of Chemistry,
2015).

6. Kalium Hidroksida
Kalium Hidroksida adalah suatu senyawa anorganik dengan rumus kimia KOH, dan
umumnya disebut sebagai potash kaustik. Bersama dengan natrium hidroksida (NaOH),
padatan tak berwarna ini adalah suatu basa kuat. Senyawa ini memiliki banyak aplikasi
industri dan niche, sebagian besar yang memanfaatkan sifat korosif dan reaktivitasnya
terhadap asam. Diperkirakan 700,000 hingga 800,000 ton telah diproduksi pada tahun 2005.
Sekitar 100 kali lebih banyak NaOH dibanding KOH diproduksi setiap tahunnya. KOH
penting sebagai prekursor dalam pembuatan sabun yang paling lembut dan cair serta berbagai
bahan kimia yang mengandung kalium.

7. Natrium Karbonat

Natrium karbonat yang juga dikenal sebagai soda cuci dan soda abu yang memiliki rumus
kimia Na2CO3, ialah garam natrium dari asam karbonat yang mudah larut di dalam air.
Bentuk senyawa ini murni ialah berwarna putih, bubuk tanpa warna yang mampu menyerap
embun dari udara, punya rasa alkalin atau pahit, dan membentuk larutan alkali yang kuat.

8. Kalium Permangat

Kalium Permanganat adalah senyawa kimia yang memiliki sifat antibakteri dan antijamur.
Senyawa kalium permanganat memiliki rumus molekul KMnO4. Ini artinya, kalium
permanganat mengandung kalium, mangan, dan oksigen.
Senyawa kalium permanganat memiliki bentuk sediaan berupa serbuk kristal berwarna ungu.
Namun, ketika ingin menggunakannya, serbuk kalium permanganat ini diubah menjadi
bentuk larutan sehingga menjadi larutan PK. Melarukan serbuk kalium permanganat tidaklah
sulit karena sifat kimia dari kalium permanganat mudah larut di dalam air. Kalium
permanganat juga termasuk ke dalam golongan peroksidan. Hal ini dikarenakan senyawa
kimia ini dapat melepaskan oksigen.

9. Natrium Sulfat

Natrium Sulfat adalah garam natrium dari  asam sulfur. Dalam bentuk anhidratnya, senyawa
ini memiliki bentuk padatan kristal putih dengan rumus kimia Na2SO4, atau lebih dikenal
juga dengan mineral tenardit; sedangkan bentuk dekahidratnya mempunyai rumus
kimia Na2SO4·10H2O yang lebih dikenal juga dengan nama garam Glauber ataupun sal
mirabilis. Bentuk heptahidratnya berbentuk padatan, yang akan berubah menjadi mirabilit
saat di dinginkan. Dengan produksi sebesar 6 juta ton per tahunnya, natrium sulfat menjadi
salah satu komoditas bahan kimia utama.

10. Metanol
Metanol adalah cairan bening dengan rumus kimia CH3OH atau istilah lainnya disebut
“alkohol kayu,”. Ini adalah cairan bening dengan sifat polar, menjadikannya sebagai pelarut
yang baik. Ini juga sangat mudah terbakar, dan sangat beracun bagi manusia jika tertelan.

11. Etanol

Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja, adalah


sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol
yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat
psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern.Etanol
adalah salah satu obat rekreasi yang paling tua.

12. Glukosa

Glukosa merupakan salah satu gula monosakarida dan salah satu karbohidrat penting yang
biasa digunakan sebagai sumber tenaga bagi tumbuhan dan hewan. Juga merupakan salah
satu hasil utama fotosintesis. Glukosa sering disebut juga dengan dekstrosa, d-glukosa
ataupun gula buah.

13. Klorofrom

Kloroform atau yang juga dikenal sebagai triklorometana adalah senyawa yang tidak
berwarna, berbentuk cairan beraroma manis dengan rumus kimia CHCl3. Saat ini kloroform
atau triklorometana lebih sering digunakan dalam berbagai proses industri, termasuk
pembuatan plastik, pendingin, dan pelarut. Kloroform ini ditemukan dalam jumlah kecil
dalam air dan udara, sebagian besar berasal dari sumber alami. Kloroform adalah racun dan
cepat melepaskan uap bila terkena udara, sehingga harus ditangani dengan hati-hati.

14. Amonia

Amonia merupakan salah satu jenis senyawa kimia yang secara alami berada di dalam dan
juga didalam tubuh kita. Senyawa amonia sendiri terdiri atas 1 atom nitrogen dan 3 atom
hidrogen yang semuanya berkaitan dengan atom N. Rumus kimia amonia ialah NH3, Amonia
bisa kita jumpai dalam bentuk gas ataupun cair.

15. Asam Klorida

Asam klorida ialah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). asam klorida juga
termasuk asam kuat, dan merupakan komponen utama di dalam asam lambung. Senyawa ini
juga di pakai secara luas dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan
memperhatikan keselamatan yang tepat dikarenakan merupakan cairan yang begitu sangat
korosif.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Alat  yang di gunakan dalam melakukan pratikum ini adalah, gelas kimia ,gelas ukur
,tabung reaksi ,erlenmeyer ,hot plate ,pipet tetes, mikropipet ,sikat tabung ,sentrifuse
,loupe ,cawan petri,cultur chamber ,mikroskop cahaya ,lampu busen ,jarum ose
,timbangan analitik ,autoclave ,shaker water bath.
2.   Masing-masing alat pratikum memiliki fungsi dan pengguunaan yang berbeda-
beda. Seperti gelas kimia berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan
dan media pemanasan cairan. 
3. Gelas Ukur berfungsi untuk mengukur volume segala benda dengan ketelitian yang
tinggi.
4. Tabung reaksi berfungsi sebagai wadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan.
5. Erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan yang akan dititrasi pada proses titras.
6. Hot plate  berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.
7. Mikropipet mempunyai fungsi seperti pipet tetes, yaitu untuk memindahkan cairan
atau larutan,mikropipet dapat menyerap cairan yang terukur. 
8. Sikat tabung berfungsi untuk membersihkan alat-alat laboratorium  seperti gelas
kimia,tabung reaksi,dan gelas ukur berbentuk nya seperti sikat. 
9. Sentrifiuse berfungsi untuk menghomogenkan suatu zat dan juga untuk memisahkan
cairan dengan padatan.
10.  Loupe atau kaca pembesar berfungsi sebagai pembesar suatu objek,berbentuk seperti
bulatan kaca.
DASAR TEORI
Larutan larutan yang tersedia di laboratorium umumnya dalam bentuk pekat. Untuk
memperoleh larutan yang konsentrasinya lebih rendah biasanya dilakukan
pengenceran. Pengenceran dilakukan dengan cara menambahkan aquades ke dalam
larutan yang pekat. Penambahan aquades ini mengakibatkan konsentrasi berubah dan
volume diperbesar, tetapi jumlah mol zat terlarut masih tetap.Selain itu, pengenceran
juga dapat dilakukan dengan cara terlebih dahulu menentukan konsentrasi dan volume
larutan yang akan dibuat. Untuk menentukannya larutan yang akan di buat tetap
menggunakan rumus pengenceran.
Larutan yang konsentrasinya telah diketahui dengan teliti disebut dengan larutan
standar atau larutan baku, artinya larutan tersebut setiap ditanya mengandung
sejumlah gram ekivalen tertentu. Pengenalan larutan Bertujuan agar mahasiswa dapat
mengetahui cara pembuatan larutan pengenceran dengan benar.

Alat dan bahan

No. Nama Larutan Gambar Keterangan


1. Gelas kimia (100 ml) untuk melarutkan zat yang tidak butuh
ketelitian tinggi, misalnya
pereaksi/reagen untuk
analisis kimia kualitatif atau untuk
pembuatan larutan standar sekunder
pada analisis titrimetri/volumetri

2. Gelas ukur (1000 ml) untuk mengukur volume cairan. Alat ini
memiliki bentuk silinder dan setiap garis
penanda pada gelas ukur mewakili
jumlah cairan yang telah terukur.
3. Pipet digunakan untuk memindahkan larutan
dari suatu wadah ke wadah lain dengan
jumlah yang sangat sedikit dan dengan
tingkat ketelitian pengukuran volume
yang sangat rendah. Umumnya pipet
tetes digunakan untuk memindahkan
cairan dari suatu wadah ke wadah yang
lain.
4. Pengaduk kaca Digunakan untuk mencampur larutan.
Membantu dekantasi larutan dari suatu
wadah ke wadah lain sementara padatan
tetap tertinggal di wadah asal.

5. Corong gelas Sebagai alat bantu untuk memindah /


memasukkan larutan ke wadah / tempat
yang mempunyaai dimensi pemasukkan
sampel bahan kecil.

No. Nama Bahan Gambar Keterangan


1. NaOH Natrium hidroksida yang diperlukan
sebanyak : 10 gram

2. KOH  Senyawa ini juga dapat digunakan


sebagai fungisid atau juga herbisida.
3. Aquades Untuk menghilangkan sisa-sisa larutan
NAOH sebelumya dalam zat terlaurut.

250 ml NaOH, 10 gram

LANGKAH KERJA

Mulai

250 ml NaOH, 10 gram

Menggunakan alat pelindung diri

Menyiapkan dan mengenali alat-alat


dan bahan
- Tekan tombol on pada neraca
digital tunggu sampai skala 0
Menimbang natriumhidroksida
- Taruh gelas kimia pada neraca
kemudian atur skala menjadi 0 lagi
- Lalu masukan padatan NaOH

Tuangkan aquades ke dalam gelas berisi


Bahan Diskusi
1. Jelaskan pengertian dan perbedaan dari prosentase berat; prosentase volume;
prosentase berat/volume; molaritas; normalitas dan molalitas!
2. Untuk membuat larutan NaOH 0,2 M sebanyak 200 ml diperlukan krista NaOH
sebanyak … gram?
3. Untuk membuat KOH 2 N sebanyak 150 ml diperlukan … ml KOH 5 N
4. Suatu zat kimia Z dengan konsentrasi 10 M sebanyak … Ml diperlukan untuk
membuat konsentrasi larutan 4 M sebanyak 200 ml.
5. Untuk membuat larutan NaCl 3 m berapa banyak NaCl yang harus dilarutkan
dalam 1000 gram akuades?
HASIL DISKUSI
1. a. Prosentase berat menyatakan gram berat zat terlarut dalam 100 gram larutan.
b. Prosentase volume adalah satuan yang menunjukkan volume suatu zat dalam
100 mL larutannya.
c. Prosentase berat/volume merupakan salah satu konsentrasi larutan yang
menunjukkan massa zat dalam 100 mL larutannya.
d. Molaritas merupakan satuan konsentrasi yang menunjukkan banyaknya mol zat
terlarut dalam satu liter larutan.
e. Normalitas adalah ukuran yang menunjukkan konsentrasi pada berat setara
dalam gram per liter larutan.
f. Molalitas merupakan banyaknya mol zat terlarut dalam satu kilogram pelarut.
2. Dik :
Mol = 0,2 M
V = 200 ml 0,2 liter
Jawab :
mol
Molaritas =
v
mol = 0,2 x 0,2
= 0,04
diketahui Mr NaOH = 40
mol x Mr NaOH
= 40 x 0,04
= 1,6 gram
3. Dik :
N1 = 2 N
N2 = 5 N
V1 = 150 Ml
Dit : V2
Jawab :
V1 x N1 = V2 x N2
150 x 2 = V2 x 5
300 = 5 V2
300
= V2
5
60 = V2
4. Dik :
V1 = 10 M
V2 = 4M
M2 = 200 ml
Dit : M1
Jawab :
V1 x M1 = V2 x M2
10 M1 = 4 x 20
10 M1 = 800
800
M1 =
10
M1 = 80
5. Dik :
gr = 1000
n = 3
Mr NaCl = 58,5
Dit : jumlah NaCL yang harus dilarutkan
Jawab :
gr = n x Mr
1000 = 3 x 58,5
1000 = 175,5
1000
=
175,5
= 5,7

Hasil Pengamatan

Nama Larutan Gambar Keterangan

Larutan NaOH
NaOH 10 gram dalam 250 ml
air
Dalam percobaan yg telah
dilakukan tidak terjadi
perubahan warna pada larutan
NaOH yang telah dicampur
dengan aquades.

Sampel hasil :

Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum menjelaskan bahwa percobaan pertama pada pembuatan larutan
NaOH. Larutan NaOH adalah sejenis basa kaustik. Basa logam ini terbentuk dari oksida basa
dan mampu larut dalam air. NaOH dapat digunakan untuk membuat disinfektan dalam
pengelolaan air. Pada percobaan NaOH dilakukan sebanyak 0.2 M yang dilarutkan dengan air
200 ml dengan menghitung hasil molaritas dan setelah diamati dan di hitung telah
mendapatkan hasil 1,6 gram.

Percobaan kedua mengenai larutan KOH. Larutan KOH ini berupa padatan tak berwarna
adalah basa kuat. Salah satu manfaat KOH dapat digunakan untuk memperbaiki pH tanah
asam. Pada percobaan KOH telah diketahui dari larutan KOH volume larutan mula – mula
pertama sebanyak 150 ml dan mol zat terlarut pertama sebesar 2 N serta mol zat terlarut
kedua sebesar 5 N setelah diamati dan dihitung hasil dari volume larutan mula –mula kedua
dari larutan KOH yang telah diamati sebesar 60 V2

Pada percobaan ketiga mengenai larutan Z atau Seng. Pada percobaan ketiga ini diketahui
suatu zat kimia Z yang dengan konsentrasi molaritas mula mula sebanyak 10 M, molaritas
kedua sebesar 4 M dengan volume larutan mula – mula sebesar 200 ml setelah di amati dan
di hitung hasil dari volume larutan kedua sebesar 80.

Pada percobaan keempat mengenai larutan NaCl atau garam. Garam umumnya merupakan
hasil reaksi antara senyawa asam dan basa. Bentuk padatnya biasanya berupa kristal
sedangkan dalam bentuk larutan unsur-unsur penyusun garam akan mengion kembali dan
membuat larutan ini dapat menghantarkan listrik. Percobaan yang dilakukan dengan
mengetahui molaritas pada larutan NaCl sebesar 3 m yang dicampurkan dengan 1000 gram
aquades dan telah diketahui Mr dari NaCl sebesar 58,5 setelah diamati dan dihitung telah
didapatkan hasilnya sebesar 5,7.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum pembuatan larutan yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:

Prosentase berat zat terlarut adalah 100 gram, volume suatu zat terlarut 100mL, berat atau
volume merupakan salah satu konsentrasi larutan yang massa zatnya dalam 100mL. Molaritas
adalah satuan konsentrasi yang menunjukkan banyaknya mol zat, Normalitas adalah ukuran
yang menunjukkan konsentrasi pada berat gram, Molaritas merupakan banyaknya mol zat
terlarut.
Di dapatkan lah suatu perhitungan yang meliputi:

6. Dik :
Mol = 0,2 M
V = 200 ml 0,2 liter
Jawab :
mol
Molaritas =
v
mol = 0,2 x 0,2
= 0,04
diketahui Mr NaOH = 40
mol x Mr NaOH
= 40 x 0,04
= 1,6 gram
7. Dik :
N1 = 2 N
N2 = 5 N
V1 = 150 Ml
Dit : V2
Jawab :
V1 x N1 = V2 x N2
150 x 2 = V2 x 5
300 = 5 V2
300
= V2
5
61 = V2
8. Dik :
V1 = 10 M
V2 = 4M
M2 = 200 ml
Dit : M1
Jawab :
V1 x M1 = V2 x M2
10 M1 = 4 x 20
10 M1 = 800
800
M1 =
10
M1 = 80
9. Dik :
gr = 1000
n = 3
Mr NaCl = 58,5
Dit : jumlah NaCL yang harus dilarutkan
Jawab :
gr = n x Mr
1000 = 3 x 58,5
1000 = 175,5
1000
=
175,5
= 5,7

DASAR TEORI
Keragaman makhluk hidup dapat dilihat dari bentuk dan struktur penyusun tubuh. Mulai
organisme uniseluler sampai multiseluler penyusun tubuh. Mulai organisme uniseluler
sampai multiseluler mereka sangat beragam. Bentuk dan struktur berkaitan erat dengan
fungsi maupun identitas. Organisme uniseluler yang umumnya berbentuk bulat, maka hal
ini akan memberikan kemudahan dalam mobilitas. Adanya alat tembahan berupa cilia,
flagella maupun tantekel juga membantu dalam upaya mendapatkan makanan. Pada
organisme multiseluler tersusun atas sel jaringan dan bagi kelompok yang evolusinya lebih
maju (modern) telah terbentuk organ masing-masing komponen tersebut bervariasi sesuai
dengan tugasnya . Ilmu yang mempelajari tentang sel disebut sitologi. Semua organisme
yang hidup terdiri atas sel, dapat berupa organisme tunggal (uniseluler) dan organisme
bersel banyak (multiseluler). Setiap sel merupakan unit fungsional dan struktual dari bentuk
hidup, merupakan unit fungsional dan struktual dari bentuk hidup , merupakan unit terkecil
pada dasarnya memiliki persamaan dalam bebagai segi. Misalnya saja tumbuhan dan hewan
yang merupakan variasi dari suatu unit dasr atau satuan struktur , dan ini menjadi dasar teori
sel yang dikemukakan oleh Schwan dan Schleiden pada tahun 1838.
Alat dan bahan

Praktikum III

No. Nama Alat Gambar Kegunaan


1. Mikroskop untuk mengamati objek yang
ukurannya sangat kecil hingga mata
manusia tidak akan mampu untuk
melihatnya.

2. Gelas kimia untuk melarutkan zat yang tidak butuh


ketelitian tinggi, misalnya
pereaksi/reagen untuk
analisis kimia kualitatif atau untuk
pembuatan larutan standar sekunder
pada analisis titrimetri/volumetri

3. Preparat Preparat berfungsi untuk meletakkan


objek yang akan dilihat di bawah
mikroskop.

4. Kaca Penutup berfungsi guna menjadi


tempat penutup objek atau preparat
yang akan diamati sehingga ketika
dilakukan pengamatan objek tidak
terkontaminasi dengan media luar.

5. Pipet Tetes digunakan untuk memindahkan larutan


dari suatu wadah ke wadah lain dengan
jumlah yang sangat sedikit dan dengan
tingkat ketelitian pengukuran volume
yang sangat rendah.

6. Cutter Untuk memotong bahan yang akan di


gunakan di pratikum
7. Tisu Untuk membersihkan noda pada
bagian kaca penutup atau preparat
pada saat akan digunakan.

8. Tusuk Gigi Untuk mengambil sel epitel yang


berada di dalam rongga mulut

No. Nama Bahan Gambar Kegunaan


1. Epitel Rongga Mulut Diambil menggunakan tusuk gigi pada
rongga mulut yang akan diamati

2. Air Ditambahkan 1 tetes air pada epitel di


kaca objek yang akan di amati

4. Bawang merah Diambil lapisan tipis pada daun


bawang tersebut.
LANGKAH KERJA

MULAI

Menyiapkan alat dan bahan


Sel tumbuhan Sel hewan

Mengupas bawang merah lalu mengambil Buka rongga mulut lalu oleskan tusuk gigi
bagian tipis ke pipi sebelah dalam

Letakkan bawang di kaca objek dan Letakan pada kaca objek dan tambahkan
tambahkan sedikit air sedikit air

Menutup kaca objek dengan posisi 140° Menutup kaca objek dengan posisi 45°
dengan perlahan dengan perlahan

Letakkan preparat di meja mikroskop


dalam keadaan mikroskop yang sudah
menyala

Pembesaran lensa objektif dari bagian


yang paling kecil

Letakkan preparat di meja mikroskop


dalam keadaan mikroskop yang sudah
menyala

Putar mikrometer untuk memfokuskan


objek

Praktikum III Mengamati preparat yang sudah


diletakkan
Bahan Diskusi
1. Gambarlah dan sebutkan bagian-bagian sel serta fungsi masing-masing dari
SELESAI
sel tumbuhan?
2. Mengapa saat membuat preparat tidak boleh ada gelembung air dan bagaimna
caranya ?
3. Mengapa stomata lebih banyak berada di bawah permukaan daun ? Jelaskan !
4. Buatlah tabel perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan berdasarkan organel
yang ada pada kedua sel tersebut!

Hasil Diskusi
1.

Fungsi :

a. Ribosom berfungsi efektif dalam menerjemahkan mRNA yang akan


berubah menjadi protein.
b. Smooth endoplasmic reticulum berfungsi untuk membentuk lemak dan
steroid. Sel-sel yang sebagian besar terdiri dari retikulum endoplasma
halus terdapat di beberapa organ seperti hati.
c. Nukleolus (anak inti) berfungsi untuk membetuk ribosom dan terlibat
dalam proses sintesis protein.
d. Nukleus berfungsi menyimpan informasi genetika tumbuhan serta
mngendalikan kegiatan tumbuhan.
e. Retikulum endoplasma berfungsi sebagai saluran untuk masuknya protein
dalam membran.
f. Vakuola sentral besar berfungsi sebagai Pertahanan Tekanan Turgor,
Penyimpanan dan Pertahanan.
g. Cell Wall (dinding sel) berfungsi membantu tanaman menjaga bentuknya
dan fungsi utamanya adalah untuk bertindak sebagai wadah tekanan,
mencegah Over-ekspansi saat air memasuki sel.
h. Membran sel berfungsi sebagai melindungi jalan lalu lintas molekul yang
masuk ke dalam dan keluar sel. Membran sel memiliki sifat diferensiasi
permeabel. zat protein terdapat pada bagian membran tersebut .
i. Badan golgi berfungsi membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi.
j. Vacuole membrane berfungsi meyimpan hasil sintesa berupa glikogen,
fenol, amilum dan glukosa.
k. Kloroplas berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis.
l. Kristal Rafida berfungsi untuk melindungi tanaman dari hewan herbivora
karena bisa memicu rasa gatal.
m. Mitokondria fungsi utamanya adalah sebagai tempat respirasi sel. Dari
respirasi sel akan menghasilkan energi/ATP yang digunakan untuk
aktivitas.
n. Sitoplasma berfungsi untuk sebagai media untuk menyimpan berbagai
jenis zat kimia yang digunakan dalam proses metabolisme sel. Seperti;
protein, gula, enzim, lemak. Sebagai tempat yang memastikan proses
pertukaran zat di dalam sel berlangsung dengan baik.
2. Karena dapat mengganggu penglihatan melalui mikroskop. Udara
dalam gelembung sendiri sangat bening, namun yang menjadi masalah adalah
bidang batas antara udara dan air di dalam preparat yang dapat menimbulkan
efek pembiasan sehingga mengganggu jalannya cahaya yang masuk ke
mikroskop.
Memegang kertas hisap/kapas untuk menyerap kelebihan tetesan air
pada preparat. Bertujuan agar tidak terjadi gelembung air pada preparat.
3. Karena dengan lebih banyak jumlah stomata dibawah daun, maka
membantu tumbuhan mempertahankan suhu tubuhnya agar tidak terlalu panas
dan terkena sinar matahari langsung, serta mengurangi penguapan berlebihan.
4. Tabel perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan

No Perbedaan Sel hewan Sel tumbuhan


1. Plastida Tidak ada Ada, (kromoplas, kloroplas,
leukoplas)
2. Vakuola Ada, berukuran kecil Ada, berukuran besar
3. Sentriol Ada Tidak ada
4. Dinding sel Tidak ada Ada
5. Ketahanan tekanan Lemah tanpa vakuola kontraktil Kuat karena dinding sel

6. Sitokinesis sel Membentuk furrowing Membentuk lempeng mitosis

7. Flagela Sering ditemukan Jarang, hanya pada sperma


tumbuhan tertentu
8. Sambungan antar sel Desmosome, tight junction Plasmodesmata
9. Pembentukan spindel Secara amphiastral Secara anastral
10. Glioksisom Tidak ada, jarang ditemukan Ada
11. Elastisitas jaringan Tinggi, tidak adanya dinding Rendah, karena adanya
sel dinding sel
12. Matriks ekstraselular Ada Tidak ada
13. Lisosom Umumnya banyak terdapat Jarang ditemukan
dalam sel hewan
14. Letak inti sel Berada di tengah sel Berada di pheriperal
sitoplasma
15. Organel respirasi Mitokondria Kloroplas dan mitikondria
16. Ukuran sel Kecil Besar
17. Silia Sering ditemukan Jarang di temukan
18. Sentrosom / sentriol Ada Tidak ada, jarang
19. Tingkat totipotensi Sangat tinggi Rendah
20 Bentuk sel Bentuk sel tumbuhan kaku, Berbagai macam, dapat
jarang berubah bentuk kecuali berubah bentuk dan tidak
derivat sel kaku

Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan Sel hewan Sel Tumbuhan

Bentuk Tidak beraturan Beraturan membentuk segienam


atau segilima

Struktur pembeda Tidak ada dinding sel Ada dinding sel

Gambar

Pembahasan

Berdasarkan data pengamatan yang telah dilakukan, terdapat beberapa perbedaan dari segi
bentuk dan struktur penyusun sel dari epitel rongga mulut dan irisan bawang merah. Didalam
irisan bawang merah yang diamati terlihat terdapat inti sel dan dinding sel, membran sel,
sitoplasma, dan inti sel. Fungsi dari masing-masing sel tersebut adalah :

1. Dinding sel
Dinding sel berfungsi sebagai pelindung sel. Dinding sel ini mengakibatkan sel tak
mampu bergerak serta berkembang dengan bebas layaknya sel pada umumnya. Akan
tetapi, hal ini memiliki akibat yang positif, sebab bagian sel ini mampu memberikan
support penuh. Kemudian sebagai perlindungan serta penyaring (filter) untuk struktur
dan fungsi sel tersebut.
2. Membran sel
Membran sel pada tumbuhan sangat penting berperan sebagai pelindung dan jalan lalu
lintas transportasi berbagai molekul masuk ke dalam dan keluar dari sel. Membran
sangat penting sebagai pelindung yang menjadi konstituen untuk sel. Membran akan
melindungi seluruh permukaan sel berjumlah banyak pada tumbuhan. Membran sel
seringkali disebut sebagai membran plasma.
3. Sitoplasma
Pada dasarnya fungsi sitoplasma pada tumbuhan adalah untuk memberikan dukungan
internal struktur karena menjadi semacam media suspensi. Adapun beberapa
fungsinya adalah sebagai berikut: Pada dasarnya fungsi sitoplasma pada tumbuhan
adalah untuk memberikan dukungan internal struktur karena menjadi semacam media
suspensi. Adapun beberapa fungsinya adalah sebagai berikut:

 Sebagai tempat untuk menyimpan bahan kimia dalam metabolisme sel, seperti;
enzim, protein, dan lemak.
 Sebagai sarana untuk menyerap air yang dibutuhkan oleh sel.
 Sebagai bagian yang berfungsi untuk menjaga stabilitas air dalam sel.
4. Nukleus ( Inti sel )
Nukleus memiliki peran penting dalam sel tumbuhan dimana mengatur proses
metabolisme seperti pembelahan sel, pertumbuhan sel dan sintesis protein. Terdapat
inti dari sebuah nukleus yang bernama nukleoplasma.

Sedangkan pada percobaan epitel rongga mulut, telah diketahui bahwa hanya terdapat
membran sel, sitoplasma, dan nukleus ( inti sel ). Adapun fungsi dari masing – masing
sel tersebut adalah :
1. Membran sel
Membran sel adalah pembungkus sel pada bagian luar yang tersusun dari protein
(lipoprotein), kolesterol dan lemak (lipid). Pada bagian ini memiliki peranan yang
sangat penting dalam mengatur mineral dan nutrisi yang berada didalam maupun
diluar sel. Organel membran sel ini memiliki berbagai fungsi diantaranya :

 Mengatur keluar masuk nutrisi dan mineral

 Sebagai pembungkus / pelindung sel

 Menerima rangsangan dari luar

 Tempat berlangsungnya berbagai reaksi kimia

2. Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian sel yang berupa cairan sel dan meiliki bentuk seperti dengan
gel. Organel ini memiliki dua proses fase bentuk yaitu fase gel (cair) dan fase sol
((padat). Cairan ini terdapat di dalam nukleus yang disebut dengan itilah
nukleoplasma. Organel sitoplasma ini berfungsi sebagai berikut :

 Sebagai sumber bahan kimia sel

 Tempat berlangsungnya metabolisme sel

3. Nukleus ( Inti Sel )


Nukleus adalah organel kecil yang mengatur dan mengendalikan aktivitas sel. Proses
ini mulai dari metabolisme hingga ke pembelahan sel. Nukleus mengandung materi
genetik yang bentuknya DNA linear panjang yang membentuk kromoson. Organel ini
memiliki fungsi sebagai berikut :

 Tempat terjadinya replikasi.

 Menyimpan informasi genetik.

 Untuk menjaga integritas gen-gen.

 Mengendalikan proses metabolisme dalam sel.

 Mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen.


Pada percobaan yang telah dilakukan, terlihat perbedaan bahwa sel hewan tidak
memiliki dinding sel. Karena pada sel hewan keberadaan dinding sel hanya akan
mengganggu pergerakkan hewan karena dinding sel ini bersifat kaku sementara
pergerakkan hewab dinamis. Selain itu, sel hewan sudah memiliki bilyer fosfolipid
juga protein yang membentuk struktur yang kokoh dan kaku sehingga keberadaan
dinding sel tidak diperlukan. Sedangkan pada tumbuhan, dinding sel berguna untuk
turgiditas sel atau kekakuan sel. Dengan demikian, keberadaan dinding sel penting
untuk mempertahankan bentuk sel.Hal ini disebabkan karena pada tumbuhan, salah
satu peran dinding sel adalah untuk turgiditas sel atau kekakuan sel. Dengan
demikian, keberadaan dinding sel penting untuk mempertahankan bentuk sel.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum biologi tentang sel hewan dan sel tumbuhan yang dilakukan,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1.   Sel merupakan penyusun struktur kehidupan yang paling kecil atau paling
sederhana.
2.  Pada sel hewan bentuk sel tidak tetap karena tidak memiliki dinding sel sehingga
membran sel dapat bergerak dengan bebas.
3.  Pada tumbuhan memiliki bentuk yang tetap karena memliki sel sehingga gerakan
membran sel terbatas.
4.  Pada praktikum mengenai sel hewan dan tumbuhan adapun alat-alat yang digunakan
diantaranya; microskop binokuler, objek glass, tissue, silet, batang korek api, jarum
penthul dan cover glass.
5.    Pada praktikum mengenai sel hewan dan tumbuhan adapun alat-alat yang digunakan
diantaranya: bawang merah, gabus dan epitel bagian dalam.

Anda mungkin juga menyukai