Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM IV

MIKROBIOLOGI

METODE PEMBUATAN MEDIA UNTUK PERTUMBUHAN

MIKROORGANISME

KELOMPOK 1

1. Ahmad Ilham Mawafiq 09040521051


2. Nabila Cahya Ningtyas 09040521060
3. Nur Laili Rahma Maulidiya 09020521040
4. Mohammad Fathurrohman Albar 09040521055
5. Rafly Bima Dzaki Pribadi 09040521062
6. Ummul Khoir 09030521050
7. Zuniarticha Nurmala Afidah 09020521044

Asisten Laboratorium : Ervita Zulfa


Dosen Pembimbing : Widya Nilandita, M. KL.

PRODI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2021
LAPORAN PRAKTIKUM IV

METODE PEMBUATAN MEDIA UNTUK PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

1. Tujuan Percobaan
1.1 Mahasiswa mengetahui komposisi media bakteri dan fungi
1.2 Mahasiswa mampu membuat media bakteri dan fungi
2. Prinsip Percobaan
Biakan murni mikroorganisme memerlukan media yang sesuai untuk
pertumbuhannya. Dalam mikrobiologi, yang dimaksud dengan media adalah
campuran berbagai zat nutrisi yang diperlukan untuk menunjang pertumbuhan
mikroorganisme.
3. Dasar Teori
Mikroorganisme adalah jasad renik yang tidak dapat dilihat secara kasat mata,
sehingga membutuhkan mikroskop untuk melihatnya. Pada umumnya
mikroorganisme dapat menyebabkan berbagai masalah dalam berbagai aspek
kehidupan. Akan tetapi terdapat mikroorganisme yang dapat berperan dalam
mengurai bahan organik menjadi unsur-unsur anorganik yang tersedia bagi
tanaman dan melindungi tanaman dari bakteri yang merugikan. Mikroorganisme
tersebut adalah bakteri dan jamur, seperti Lactobacillus, Actinomycetes, pelarut
Fosfat dan Saccharomyces (Julianus, 2018). Selain itu dalam penelitian yang
dilakukan oleh Sri (2019), Endofit merupakan mikroorganisme (bakteri, jamur,
atau aktinomisetes) yang hidup dan berkoloni di dalam jaringan inang tanpa
menimbulkan efek negatif, bahkan banyak memberi keuntungan terhadap
inangnya. Salah satu keuntungannya adalah sebagai agensia pengendali hayati
baik untuk serangga hama maupun patogen penyebab penyakit tanaman.
Media merupakan sarana pertumbuhan yang harus mengandung nutrisi cukup
yang dibutuhkan oleh mikroorganisme sebagai makanannya. Nutrisi yang
dibutuhkan mikroorganisme untuk pertumbuhannya meliputi karbon, nitrogen,
unsur non logam seperti sulfur dan fosfor (Berliananda, 2021). Dalam melakukan
penumbuhan mikroorganisme di media, dibutuhkan sterilisasi pada media tanam
dan pemenuhan nutrisi bagi mikroorganisme.
Formulasi media ditujukan agar mikroorganisme dapat melangsungkan
pertumbuhan dan fungsi alaminya. Macam-macam media pertumbuhan:
- Berdasarkan bentuknya:
a. Media cair (Broth culture), komposisi dapat sintetis dapat pula alami.
Keadaan cair karena tidak ditambahkan bahan pemadat.
b. Media padat, sama halnya dengan media cair hanya bedanya disini
ditambahkan bahan pemadat (agar-agar, amilum atau gelatin).Medium
padat mengandung konsentrasi agar 1,5-3,0%.
c. Media semi padat Sebenarnya media ini termasuk media padat tapi karena
keadaanya lembek disebut semisolid. Bahan pemadat yang ditambahkan
kurang dari setengah medium padat sedangkan komposisinya sama dengan
yang lainnya.
- Berdasarkan Kegunaannya:
a. Media diperkaya
Adalah media yang ditambah zat-zat tertentu (misalnya : serum, darah,
ekstrak tumbuhan) sehingga dapat digunakan untuk menumbuhkan
mikroba tertentu.
b. Media Selektif
Media yang ditambah zat-zat tertentu yang bersifat selektif untuk
mencegah pertumbuhan mikroba lain. Contohnya adalah Brilliant Green
Lactose Bile Broth (BGLBB) yang digunakan dalam penentuan bakteri
coli tinja, jenis media ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri
fermentasi selain bakteri coliform.
c. Media diperensial
Media yang mengandung senyawa kimia tertentu yang membedakan
sifat mikroba tertentu dalam suatu kultur campuran dari jenis mikroba
lainnya karena adanya perbedaan respon terhadap senyawa kimia tersebut.
Contoh: Eosine Methylen Blue (EMB) yang digunakan dalam uji
konfirmasi bakteri Escherichia colli di dalam uji MPN menampilkan tipe
koloni yang berwarna metalik kehijauan. Sedangkan bakteri Enterobacter
menunjukkan warna merah muda tanpa unsur metalik
d. Medium pengaya
Medium ini digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme untuk
keperluan tertentu. Dibiakkan dalam medium ini supaya sel-sel
mikroorganisme tertentu dapat berkembang dengan cepat
sehinggadiperoleh populasi yang tinggi. Komposisi medium sangat
diperluka dan sangat menguntungkan bagi pertumbuhan sel
mirkoorganisme yang bersangkutan.
4. Alat dan Bahan
4.1 Peralatan yang digunakan dalam percobaan, antara lain;
4.1.1 Neraca analitik
4.1.2 2 buah tabung reaksi
4.1.3 Cawan petri
4.1.4 Kompor listrik
4.1.5 Erlenmeyer 1000 mL
4.1.6 Kaca pengaduk
4.1.7 Spatula
4.1.8 Gelas ukur 250 mL
4.1.9 Gelas beker ukuran 500 mL
4.2 Bahan yang digunakan dalam percobaan, antara lain;
4.2.1 Media Nutrien Agar (NA)
4.2.2 Media Potato Dextrose Agar (PDA)
4.2.3 Kapas penyumbat
4.2.4 Alumunium foil
4.2.5 Plastik wrap

5. Skema Kerja
5.1 Skema Kerja Nutrient Agar (NA)

AQUADES NA

 Dihitung massa dari nutrient


 Diukur ke dalam gelas beker
agar yang akan digunakan
dengan menggunakan rumus sebanyak 250 mL
massa NA yang mendapatkan
 Dicampurkan dengan padatan NA
hasil 7 gram
 Ditimbang sebanyak 7 gram sebanyak 7 gram
dengan menggunakan neraca
analitik

 Diaduk hingga padatan NA larut


dalam aquades
 Diuji tingkat pH-nya dengan kertas
lakmus. pH maksimal untuk NA
adalah 7
 Dipanaskan di dalam erlenmeyer di
atas kompor listrik
 Diaduk dengan pengaduk kaca
selama proses pemanasan hingga
homogen dan mendidih
 Diangkat dari kompor listrik setelah
mendidih
 Disumbat dengan menggunakan
kapas kemudian ditutup dengan
alumunium foil dan plastik wrap

HASIL

5.2 Skema Kerja Potato Dextrose Agar (PDA)

PDA AQUADES

 Dihitung massa dari potato  Diukur kedalam gelas beker


dextrose agar yang akan sebanyak 250 ml
digunakan dengan  Dicampurkan dengan padatan
menggunakan rumus massa PDA sebanyak 9,75 gram
PDA yang ditimbang
menghasilkan massa 9,75 gram.
 Ditimbang dengan neraca
analitik sebanyak 9,75 gram

 Diaduk hingga padatan PDA larut dalam


aquades
 Diuji tingkat pH-nya dengan kertas
lakmus. pH maksimal untuk PDA adalah
5,6
 Dipanaskan di dalam erlenmeyer di atas
kompor listrik
 Diaduk dengan pengaduk kaca selama
proses pemanasan hingga homogen dan
mendidih
 Diangkat dari kompor listrik setelah
mendidih
 Disumbat dengan menggunakan kapas
kemudian ditutup dengan alumunium foil
dan plastik wrap.

HASIL

6. Tabel Pengamatan

No Nama Kegiatan Hasil Pengamatan Gambar


.
1. Menyiapkan alat Alat:
dan bahan 1. Neraca analitik
2. Tabung reaksi 2 buah
3. Cawan petri 2 buah
4. Kompor listrik
5. Erlenmeyer 1 buah
6. Gelas ukur
7. Spatula
8. Kaca pengaduk
9. Gelas beker ukuran 250 mL
Bahan:
1. Media Nutrien Agar (NA) 7
gram
2. Media Potato Dextrose Agar
(PDA) 9,75 gram
3. Kertas hvs
4. Kapas penyumbat
5. Plastik HDPE
6. Alumunium foil
7. Plastik wrap
2. Mencuci peralatan Cuci erlenmeyer, gelas beker, kaca
yang dibutuhkan pengaduk, cawan petri, tabung reaksi

3. Menimbang 7 Ambil padatan NA yang telah


gram padatan NA disediakan menggunakan spatula
(nutrient agar) menggunakan neraca analitik sebanyak
7 gram

4. Menyiapkan 250 Tuangkan aquades sebanyak 250 mL


mL aquades ke dalam gelas beker dari gelas ukur

5. Menyiapkan Tuangkan aquades yang telah diukur


larutan NA ke dalam tabung erlenmeyer bersama
padatan NA

6. Mengaduk larutan Aduk padatan NA dan aquades yang


NA sampai telah dimasukkan ke dalam erlenmeyer
homogen
7. Menguji pH Ukur pH larutan NA dengan
larutan NA mencelupkan kertas lakmus ke dalam
larutan selama 5 menit. Setelah itu
cocokkan dengan pH meter yang ada
dan bernilai pH 7.
8. Menghomogenkan Larutan NA yang sudah lulus uji pH
larutan NA maksimal sebesar 7, dipanaskan di atas
kompor listrik sembari diaduk dengan
kaca pengaduk selama proses
pemanasan hingga mendidih dan
homogen
9. Menyumbat Setelah mendidih, sumbat tabung
media NA Erlenmeyer yang berisi media NA
dengan kapas dan menutupnya
menggunakan alumunium foil dan
plastik wrap dengan rapat

10. Menimbang Ambil padatan PDA yang telah


padatan PDA disediakan menggunakan spatula
(potato dextrose menggunakan neraca analitik sebanyak
agar) 9,75 gram

11. Menyiapkan 250 Tuangkan aquades sebanyak 250 mL


mL aquades ke dalam gelas beker dari gelas ukur

12. Menyiapkan Tuangkan aquades yang telah diukur


larutan PDA ke dalam tabung erlenmeyer bersama
padatan PDA
13. Mengaduk larutan Aduk padatan PDA dan aquades yang
PDA sampai telah dimasukkan ke dalam erlenmeyer
homogen

14. Menguji pH Ukur pH larutan PDA dengan


larutan PDA mencelupkan kertas lakmus ke dalam
larutan selama 5 menit. Setelah itu
cocokkan dengan pH meter yang ada
sebesar 5,6.

15. Menghomogenkan Larutan PDA yang sudah lulus uji pH


larutan PDA maksimal sebesar 5.6, dipanaskan di
atas kompor listrik sembari diaduk
dengan kaca pengaduk selama proses
pemanasan hingga mendidih dan
homogen
16. Menyumbat Setelah mendidih, sumbat tabung
media PDA Erlenmeyer yang berisi media PDA
dengan kapas dan menutupnya
menggunakan alumunium foil dan
plastik wrap dengan rapat

7. Hasil dan Pembahasan

Pada hari Selasa, 7 Desember 2021 pukul 09.00 WIB bertempat di


Laboratorium Integrasi UIN Sunan Ampel Surabaya, tepatnya di laboratorium
Teknik Lingkunga lantai 2, kami melakukan praktikum mengenai metode
pembuatan media untuk pertumbuhan mikroorganisme. Praktikum kali ini
bertujuan untuk mengetahui serta mampu membuat media tanam yang digunakan
untuk menumbuhkan mikroorganisme. Pada praktikum kali ini media yang
digunakan ada 2, yaitu Natrium Agar (NA) dan Potato Dextrose Agar (PDA).
Dalam jurnal yang berjudul “Pemanfaatan Tepung Kacang Hijau (Vigna
radiata L.) sebagai Media Alternatif NA (Nutrient Agar) untuk
Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli”, dipaparkan bahwa media NA
(nutrient agar) merupakan media yang berbentuk serbuk berwarna putih
kekuningan dan apabila setelah digunakan akan berbentuk padat karena terdapat
kandungan agar sebagai pemadatnya. Komposisi yang terpenting dalam media ini
adalah karbohidrat dan protein yang terdapat pada ekstrak daging dan pepton
sesuai dengan kebutuhan sebagian besar bakteri. Maka dari itu dalam percobaan
ini digunakan media tanam berupa NA (nutrient agar) untuk penanaman bakteri.
Diperkuat oleh jurnal yang berjudul, “Testing the efficacy of Mueller Hinton
agar over Nutrient agar for optimal antibiotic sensitivity testing response by
selected clinical bacterial pathogens” oleh Otajevwo (2020), nutrient agar
adalah media yang secara umum bernutrisi yang digunakan untuk budidaya
mikroorganisme dan mendukung pertumbuhan organisme non-fastidious dalam
cakupan yang luas. Media ini popular karena dapat menumbuhkan berbagai tipe
dari bakteri dan fungi.

Selain media tanam NA (nutrient agar) yang digunakan untuk menumbuhkan


bakteri, digunakan juga media tanam berupa PDA (potato dextrose agar) yang
mempunyai penyusun berupa karbohidrat dan protein yang cocok digunakan
untuk media pertumbuhan jamur yang dalam kehidupan, peranannya sangat
beragam, baik yang menguntungkan (saprofit) maupun merugikan (patogen).
Beberapa jamur jenis tertentu mampu menghasilkan suatu senyawa organik
beracun yang disebut mikotoksin (Artha, 2017). Kemudian ditemukan juga dalam
jurnal yang berjudul “Perbandingan Pertumbuhan Jamur Aspergillus flavus
Pada Media PDA (Potato Dextrose Agar ) dan Media Alternatif dari
Singkong (Manihot esculenta Crantz)”, bahwa PDA (Potato Dextrose Agar)
adalah media yang umum untuk pertumbuhan jamur di laboratorium karena
memilki pH yang rendah (pH 4,5 sampai 5,6) sehingga menghambat pertumbuhan
bakteri yang membutuhkan lingkungan yang netral dengan pH 7,0 dan suhu
optimum untuk pertumbuhan antara 25-30° C. Berdasarkan komposisinya PDA
termasuk dalam media semi sintetik karena tersusun atas bahan alami (kentang)
dan bahan sintesis (dextrose dan agar). Kentang merupakan sumber karbon
(karbohidrat), vitamin dan energi, dextrose sebagai sumber gula dan energi, selain
itu komponen agar berfungsi untuk memadatkan medium PDA. Masing-masing
dari ketiga komponen tersebut sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan
perkembangbiakkan mikroorganisme terutama jamur. Sumber karbon
(karbohidrat) adalah nutrisi yang paling penting bagi pertumbuhan jamur dan
harus tersedia dalam jumlah yang lebih besar dari nutrisi yang lain. Fungsi
karbohidrat adalah sebagai sumber energi, membentuk struktur sel, struktur
penunjang tanaman (Artha, 2017). Dalam jurnal dengan judul, “Effects of pH,
media composition and temperature on growth and sporulation of Alternaria
lini”, terbukti bahwa media tanam PDA (potato dextrose agar) memiliki hasil
tertinggi dalam pertumbuhan radial dari 33mm Alternaria lini (Rakesh, 2017).
Oleh karena itu, media tanam ini adalah media dengan kandungan nutrisi yang
mencukupi untuk menumbuhkan berbagai macam mikroorganisme.

Bahan yang dibutuhkan dalam percobaan ini diantaranya; media Nutrien Agar
(NA), media Potato Dextrose Agar (PDA), kertas hvs, kapas penyumbat, plastik
HDPE, alumunium foil, serta plastik wrap. Untuk alat yang dibutuhkan adalah
autoclave, neraca analitik, tabung reaksi, cawan petri, kompor listrik, Erlenmeyer,
kaca pengaduk, spatula, gelas ukur, dan gelas beker ukuran 250 mL.

Setelah alat dan bahan yang dibutuhkan dipersiapkan, hal yang pertama kali
dilakukan adalah mengukur aquades sebanyak 250 mL ke dalam dua erlenmeyer
masing masing untuk melarutkan PDA dan NA. Selanjutnya menghitung
banyaknya padatan PDA dan NA yang dibutuhkan dalam percobaan dengan
menggunakan rumus massa NA yang ditimbang dengan ketentuan:

Volume aquades: 250 mL

Massa NA per 1000 mL: 28 gram

Volume larutan: 1000 mL

Dengan rumus = volume aquades x massa NA untuk larutan /volume larutan.


Massa NA = 250 x 28 / 1000 = 7 gram padatan NA.

Sedangkan untuk perhitungan PDA dengan rumus massa PDA yang ditimbang
dengan ketentuan:

Volume aquades: 250 mL


Massa PDA per 1000 mL: 39 gram

Volume larutan: 1000 mL

Dengan rumus = volume aquades x massa PDA untuk larutan /volume larutan.
Massa PDA = 250 x 39 / 1000 = 9,75 gram padatan PDA.

Langkah yang selanjutnya dilakukan adalah menimbang padatan NA dan PDA


sesuai ukuran yang telah dihitung. Setelah itu dimasukkan ke dalam erlenmeyer
bersama aquades yang telah diukur untuk dilarutkan. Setelah larut dengan
mengadukmya menggunakan kaca pengaduk, uji pH dari larutan PDA dan NA
sebelum dipanaskan. Celupkan kertas lakmus selama 5 menit dalam larutan.
Untuk NA mempunyai maksimal pH sebesar 7 dan 5,6 untuk PDA.

Setelah memenuhi syarat uji pH yang ditentukan, panaskan di atas kompor


listrik sembari terus diaduk dengan kaca pengaduk untuk menghomogenkan
larutan. Tunggu sampai mendidih untuk kemudian disumbat bagian bibir
erlenmeyer menggunakan kapas yang dibalut dengan alumunium foil dan plastik
wrap.

Percobaan ini menghasilkan agar PDA dan NA yang digunakan untuk media
penanaman mikroorganisme.

8. Kesimpulan
8.1 Dari praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui komposisi dari media tanam
yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme. Zat yang menyusunnya
adalah padatan PDA atau NA yang diberikan perlakuan khusus sampai menjadi
media agar PDA dan NA.
8.2 Percobaan pembuatan media tanam ini memberikan ilmu baru bagi mahasiswa
sehingga mahasiswa dapat membuat media tanam PDA dan NA dengan langkah-
langkah yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Festus, O. D., & Emmanuella, O. O. (2020). Testing the efficacy of Mueller Hinton agar over
Nutrient agar for optimal antibiotic sensitivity testing response by selected clinical
bacterial pathogens. GSC Advanced Research and Reviews, 5(2), 061-074.

Jeksen, J., & Mutiara, C. (2018). Pengaruh sumber bahan organik yang berbeda terhadap
kualitas pembuatan mikroorganisme lokal (MOL). Agrica, 11(1), 60-72.

Maranditya, B., Alislami, T. C. K., Nisa, N. C., & Kusuma, R. R. (2021). PENGARUH AIR
CUCIAN BERAS SEBAGAI BIOAKTIVASI PERTUMBUHAN MIKROBA HASIL
EKSPLORASI DARI TANAH TERCEMAR PESTISIDA. Jurnal Hama dan Penyakit
Tumbuhan, 9(1), 15-20.

Octavia, A., & Wantini, S. (2017). Perbandingan pertumbuhan jamur Aspergillusflavus pada
media PDA (Potato Dextrose Agar) dan media alternatifdari singkong (Manihot
esculenta Crantz). Jurnal Analis Kesehatan, 6(2), 626.

Sharma, R. B. (2017). Effects of pH, media composition and temperature on growth and
sporulation of Alternaria lini. Agriculture, 3(1).

Thohari, N. M., Pestariati, P., & Istanto, W. (2019). Pemanfaatan Tepung Kacang
Hijau (Vigna radiata L.) sebagai Media Alternatif NA (Nutrient Agar) untuk
Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli. ANALIS KESEHATAN SAINS, 8(2).

Wahyuni, S., & Noviani, N. (2019, February). Isolasi jamur endofit dan uji penghambatan
dengan jamur patogen Fusarium oxysporum sebagai agen pengendali hayati pada
tanaman kedelai secara invitro. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL
PENELITIAN (Vol. 2, No. 1, pp. 712-719).

Anda mungkin juga menyukai