MIKROBIOLOGI
MIKROORGANISME
KELOMPOK 1
2021
LAPORAN PRAKTIKUM IV
1. Tujuan Percobaan
1.1 Mahasiswa mengetahui komposisi media bakteri dan fungi
1.2 Mahasiswa mampu membuat media bakteri dan fungi
2. Prinsip Percobaan
Biakan murni mikroorganisme memerlukan media yang sesuai untuk
pertumbuhannya. Dalam mikrobiologi, yang dimaksud dengan media adalah
campuran berbagai zat nutrisi yang diperlukan untuk menunjang pertumbuhan
mikroorganisme.
3. Dasar Teori
Mikroorganisme adalah jasad renik yang tidak dapat dilihat secara kasat mata,
sehingga membutuhkan mikroskop untuk melihatnya. Pada umumnya
mikroorganisme dapat menyebabkan berbagai masalah dalam berbagai aspek
kehidupan. Akan tetapi terdapat mikroorganisme yang dapat berperan dalam
mengurai bahan organik menjadi unsur-unsur anorganik yang tersedia bagi
tanaman dan melindungi tanaman dari bakteri yang merugikan. Mikroorganisme
tersebut adalah bakteri dan jamur, seperti Lactobacillus, Actinomycetes, pelarut
Fosfat dan Saccharomyces (Julianus, 2018). Selain itu dalam penelitian yang
dilakukan oleh Sri (2019), Endofit merupakan mikroorganisme (bakteri, jamur,
atau aktinomisetes) yang hidup dan berkoloni di dalam jaringan inang tanpa
menimbulkan efek negatif, bahkan banyak memberi keuntungan terhadap
inangnya. Salah satu keuntungannya adalah sebagai agensia pengendali hayati
baik untuk serangga hama maupun patogen penyebab penyakit tanaman.
Media merupakan sarana pertumbuhan yang harus mengandung nutrisi cukup
yang dibutuhkan oleh mikroorganisme sebagai makanannya. Nutrisi yang
dibutuhkan mikroorganisme untuk pertumbuhannya meliputi karbon, nitrogen,
unsur non logam seperti sulfur dan fosfor (Berliananda, 2021). Dalam melakukan
penumbuhan mikroorganisme di media, dibutuhkan sterilisasi pada media tanam
dan pemenuhan nutrisi bagi mikroorganisme.
Formulasi media ditujukan agar mikroorganisme dapat melangsungkan
pertumbuhan dan fungsi alaminya. Macam-macam media pertumbuhan:
- Berdasarkan bentuknya:
a. Media cair (Broth culture), komposisi dapat sintetis dapat pula alami.
Keadaan cair karena tidak ditambahkan bahan pemadat.
b. Media padat, sama halnya dengan media cair hanya bedanya disini
ditambahkan bahan pemadat (agar-agar, amilum atau gelatin).Medium
padat mengandung konsentrasi agar 1,5-3,0%.
c. Media semi padat Sebenarnya media ini termasuk media padat tapi karena
keadaanya lembek disebut semisolid. Bahan pemadat yang ditambahkan
kurang dari setengah medium padat sedangkan komposisinya sama dengan
yang lainnya.
- Berdasarkan Kegunaannya:
a. Media diperkaya
Adalah media yang ditambah zat-zat tertentu (misalnya : serum, darah,
ekstrak tumbuhan) sehingga dapat digunakan untuk menumbuhkan
mikroba tertentu.
b. Media Selektif
Media yang ditambah zat-zat tertentu yang bersifat selektif untuk
mencegah pertumbuhan mikroba lain. Contohnya adalah Brilliant Green
Lactose Bile Broth (BGLBB) yang digunakan dalam penentuan bakteri
coli tinja, jenis media ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri
fermentasi selain bakteri coliform.
c. Media diperensial
Media yang mengandung senyawa kimia tertentu yang membedakan
sifat mikroba tertentu dalam suatu kultur campuran dari jenis mikroba
lainnya karena adanya perbedaan respon terhadap senyawa kimia tersebut.
Contoh: Eosine Methylen Blue (EMB) yang digunakan dalam uji
konfirmasi bakteri Escherichia colli di dalam uji MPN menampilkan tipe
koloni yang berwarna metalik kehijauan. Sedangkan bakteri Enterobacter
menunjukkan warna merah muda tanpa unsur metalik
d. Medium pengaya
Medium ini digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme untuk
keperluan tertentu. Dibiakkan dalam medium ini supaya sel-sel
mikroorganisme tertentu dapat berkembang dengan cepat
sehinggadiperoleh populasi yang tinggi. Komposisi medium sangat
diperluka dan sangat menguntungkan bagi pertumbuhan sel
mirkoorganisme yang bersangkutan.
4. Alat dan Bahan
4.1 Peralatan yang digunakan dalam percobaan, antara lain;
4.1.1 Neraca analitik
4.1.2 2 buah tabung reaksi
4.1.3 Cawan petri
4.1.4 Kompor listrik
4.1.5 Erlenmeyer 1000 mL
4.1.6 Kaca pengaduk
4.1.7 Spatula
4.1.8 Gelas ukur 250 mL
4.1.9 Gelas beker ukuran 500 mL
4.2 Bahan yang digunakan dalam percobaan, antara lain;
4.2.1 Media Nutrien Agar (NA)
4.2.2 Media Potato Dextrose Agar (PDA)
4.2.3 Kapas penyumbat
4.2.4 Alumunium foil
4.2.5 Plastik wrap
5. Skema Kerja
5.1 Skema Kerja Nutrient Agar (NA)
AQUADES NA
HASIL
PDA AQUADES
HASIL
6. Tabel Pengamatan
Bahan yang dibutuhkan dalam percobaan ini diantaranya; media Nutrien Agar
(NA), media Potato Dextrose Agar (PDA), kertas hvs, kapas penyumbat, plastik
HDPE, alumunium foil, serta plastik wrap. Untuk alat yang dibutuhkan adalah
autoclave, neraca analitik, tabung reaksi, cawan petri, kompor listrik, Erlenmeyer,
kaca pengaduk, spatula, gelas ukur, dan gelas beker ukuran 250 mL.
Setelah alat dan bahan yang dibutuhkan dipersiapkan, hal yang pertama kali
dilakukan adalah mengukur aquades sebanyak 250 mL ke dalam dua erlenmeyer
masing masing untuk melarutkan PDA dan NA. Selanjutnya menghitung
banyaknya padatan PDA dan NA yang dibutuhkan dalam percobaan dengan
menggunakan rumus massa NA yang ditimbang dengan ketentuan:
Sedangkan untuk perhitungan PDA dengan rumus massa PDA yang ditimbang
dengan ketentuan:
Dengan rumus = volume aquades x massa PDA untuk larutan /volume larutan.
Massa PDA = 250 x 39 / 1000 = 9,75 gram padatan PDA.
Percobaan ini menghasilkan agar PDA dan NA yang digunakan untuk media
penanaman mikroorganisme.
8. Kesimpulan
8.1 Dari praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui komposisi dari media tanam
yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme. Zat yang menyusunnya
adalah padatan PDA atau NA yang diberikan perlakuan khusus sampai menjadi
media agar PDA dan NA.
8.2 Percobaan pembuatan media tanam ini memberikan ilmu baru bagi mahasiswa
sehingga mahasiswa dapat membuat media tanam PDA dan NA dengan langkah-
langkah yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Festus, O. D., & Emmanuella, O. O. (2020). Testing the efficacy of Mueller Hinton agar over
Nutrient agar for optimal antibiotic sensitivity testing response by selected clinical
bacterial pathogens. GSC Advanced Research and Reviews, 5(2), 061-074.
Jeksen, J., & Mutiara, C. (2018). Pengaruh sumber bahan organik yang berbeda terhadap
kualitas pembuatan mikroorganisme lokal (MOL). Agrica, 11(1), 60-72.
Maranditya, B., Alislami, T. C. K., Nisa, N. C., & Kusuma, R. R. (2021). PENGARUH AIR
CUCIAN BERAS SEBAGAI BIOAKTIVASI PERTUMBUHAN MIKROBA HASIL
EKSPLORASI DARI TANAH TERCEMAR PESTISIDA. Jurnal Hama dan Penyakit
Tumbuhan, 9(1), 15-20.
Octavia, A., & Wantini, S. (2017). Perbandingan pertumbuhan jamur Aspergillusflavus pada
media PDA (Potato Dextrose Agar) dan media alternatifdari singkong (Manihot
esculenta Crantz). Jurnal Analis Kesehatan, 6(2), 626.
Sharma, R. B. (2017). Effects of pH, media composition and temperature on growth and
sporulation of Alternaria lini. Agriculture, 3(1).
Thohari, N. M., Pestariati, P., & Istanto, W. (2019). Pemanfaatan Tepung Kacang
Hijau (Vigna radiata L.) sebagai Media Alternatif NA (Nutrient Agar) untuk
Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli. ANALIS KESEHATAN SAINS, 8(2).
Wahyuni, S., & Noviani, N. (2019, February). Isolasi jamur endofit dan uji penghambatan
dengan jamur patogen Fusarium oxysporum sebagai agen pengendali hayati pada
tanaman kedelai secara invitro. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL
PENELITIAN (Vol. 2, No. 1, pp. 712-719).