Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGETAHUAN MEDIA & REAGEN

“Media Lactose Broth dan Media Brillian Green Lactose Broth”

Dosen Pengampu :
Exaudian F. Lerebulan, M.Farm.APT

Disusun Oleh Kelompok 6:


1. Wahyuni Nanda Putri Hayon 202213450031
2. Riskia Fatikah 202213450029
3. Yahel Firginia Ema Paa 202213450032
4. Vialina Mina Ayah 202213450030
5. Yunus Adhe Rangga Kaimudin 202213450033
6. Yohana Mote 202213450034

YAYASAN PEMBERDAYA MASYARAKAT PAPUA (YPMP)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PAPUA
PROGRAM STUDI D3-TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media
dan Reagen yang diberikan oleh dosen.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Exaudian selaku Dosen Mata
Kuliah Pengetahuan Media dan Reagen. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini penulis mengambil materi di berbagai sumber


karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu semua masukan dan saran kami perlukan untuk dapat
menyempurnakan makalah ini.

Sorong, 09 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran berbagai nutrisi yang
dipergunakan untuk pertumbuhan kuman. Pertumbuhan adalah proses perbanyakan
kuman dengan menyediakan keadaan lingkungan yang tepat. Kuman yang sedang
tumbuh membuat tiruan dirinya sendiri (reproduksi memperbanyak diri), untuk ini
dibutuhkan unsur-unsur yang ada dalam komposisi kimia kuman itu. Zat makanan
harus mengandung berbagai unsur ini dalam bentuk yang dapat diolah lewat
metabolisme (Lilik dkk, 2020).

Media/medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran (zat makanan)
yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba termasuk bakteri pathogen tanaman.
Selain menumbuhkan media mikrobia dapat digunakan pula untuk isolasi,
memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah mikrobia
(Khaeruni dan Satrah, 2014).
Media biakan yang mampu mendukung optimalisasi pertumbuhan
mikroorganisme harus dapat memenuhi persyaratan nutrisi bagi mikroorganisme.
Dapat berupa garam organik, sumber energi (karbon), vitamin dan Zat Pengatur
Tumbuh (ZTP). Selain itu dapat pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa
organik dan senyawa kompleks lainnya (Suardana dkk, 2014).

Media tumbuh bagi mikroba memiliki keragaman dalam hal tipe nutrisi
tergantung mikroba yang menginginkannya. Sumber nutrisi bisa berasal dari alam
maupun buatan seperti campuran zat-zat kimiawi. Media yang di gunakan juga
disterilkan sebelum dipakai. Tingkat pilihan (pH) dalam suatu media perlu
disesuaikan dan ditentukan dengan nilai-nilai yang optimal bagi pertumbuhan
mikroba (Putri, 2010).
Media dibedakan berdasarkan sifat fisiknya, yaitu media padat, media
setengah padat, media cair. Berdasarkan komposisinya, yaitu media sintesis, media
semi sintesis dan media non sintesis (Huang C, 2001).

Salah satu contoh media cair, yaitu media Lactose Broth (LB) dan media
Brillian Green Lactose Broth (BGLB). Media Lactose Broth digunakan untuk
memperbanyak bakteri coliform (Eschericia dan Enterobacter) contohnya escherichia
coli, salmonella, shigella, citrobacter, enterobacter, klebsiella, dan lain-lain. Lactose
Broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef; 0,5% pepton; dan 0,5% laktosa
(Ronald, 2004). Lactose Broth ini akan berwarna kekuningan dan jernih. Dengan
menggunakan media ini, bakteri koliform mampu memfermentasikan laktosa
menghasilkan senyawa asam dan gas. Sedangkan, media Brillian Green Lactose
Broth merupakan media yang digunakan untuk mendeteksi bakteri coliform (gram
negatif) di dalam air, makanan, dan produk lainnya. Media ini dapat menghambat
pertumbuhan bakteri gram positif dan menggiatkan pertumbuhan bakteri coliform.

iv
Ada atau tidak adanya bakteri coliform di tandai dengan terbentuknya asam dan gas
yang di sebabkan karena fermentasi laktosa oleh bakteri golongan coli (Fardias,
1989). Komposisi penyusun dari media BGLB adalah pepton 10 gram; oxgall 20
gram; laktosa 10 gram; Brillian Green 0,1333 gram.

Koliform merupakan suatu grup bakteri yang digunakan sebagai indikator


adanya polusi, kotoran dan kondisi sanitasi yang tidak baik terhadap air, makanan,
susu dan produk-produk susu (Buckle, 1987). Keberadaan bakteri koliform ini dapat
dideteksi dengan uji mikrobiologi menggunakan metode MPN. MPN adalah suatu
metode enumerasi mikroorganisme yang menggunakan data dari hasil pertumbuhan
mikroorganisme pada medium cair spesifik dalam seri tabung yang ditanam dari
sampel padat atau cair yang ditanam berdasarkan jumlah sampel atau diencerkan
menurut tingkat seri tabungnya sehingga dihasilkan kisaran jumlah mikroorganisme
yang diuji dalam nilai MPN/satuan volume atau massa sampel (Aryanta, 2001).

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara perhitungan dan penimbangan?
b. Bagaimana cara pembuatan?
c. Bagaimana pelarutan dan penetapan pH?
d. Bagaimana cara mensterilisasikannya?
e. Bagaimana cara penyimpanannya?
f. Bagaimana cara mengontrol kualitasnya?
g. Apa saja kesalahan-kesalahan yang terjadi pada proses pembuatan media?
h. Apa saja akibat dari kesalahan pembuatan media?

C. Tujuan
Untuk mengetahui apa itu media, terutama media yang di pakai untuk menguji
adanya bakteri koliform dalam air, makanan dan produk susu. Bagaimana cara
pembuatan media dan apa saja kesalahan dan akibat dari pembuatan media.

v
BAB II
PEMBUATAN MEDIA
A. Alat dan Bahan
Alat : tabung reaksi, tabung durham, erlenmeyer, gelas beaker, gelas ukur, neraca
analitik, rak tabung reaksi, autoklaf, batang pengaduk, hot plate, dan kapas.
Bahan : media Lactose Broth (LB) , media Brillian Green Lactose Broth
(BGLB), dan aquades.

B. Perhitungan Penimbangan dan Pembuatan


1) Lactose Broth (LB)
 Perhitungan : Berapa gram media LB yang dibutuhkan
M1 = 13 gram untuk membuat media LB sebanyak 500 ml?
V1 = 1 L = 1000 ml
m1 v 1
Rumus Perhitungan : =
m2 v 2
M 1 ×V 2
Jawab : m2=
V1
13× 500
¿
1000
¿ 6,5 g

 Penimbangan :
Timbang media LB sebanyak 6,5 gram menggunakan neraca
analitik.

Pembuatan : sebanyak 6,5 gr media dimasukkan ke dalam erlemenyer;


tambahkan 500 ml aquades, kemudian homogenkan; masukkan media
laktose broth ke dalam tabung reaksi yang berisi tabung durham dengan
posisi terbalik sebanyak 10 ml; dan tutup tabung reaksi dengan kapas
kemudian sterilkan dengan menggunakan autoclave pada suhu selama
15 menit, setelah cukup waktu keluarkan tabung reaksi dari dalam
autoclave; dan media siap digunakan (Hendra, 2019).
*Jika ingin membuat lactose broth double strength konsentrasinya
dilipatgandakan.
2) Brillian Green Lactose Broth (BGLB)
m1 v 1
Rumus Perhitungan : =
m2 v 2

 Penimbangan :
Timbang media LB sebanyak 20 gram menggunakan neraca
analitik.

vi
 Pembuatan : sebanyak 20 gr, masukkan ke dalam erlemeyer; tambahkan
500 ml aquades, kemudian homogenkan; masukkan media BGLB ke
dalam tabung reaksi yang berisi tabung durham dengan posisi terbalik
sebanyak 10 ml; dan tutup tabung reaksi dengan kapas kemudian
sterilkan dengan menggunakan autoclave pada suhu selama 15 menit,
setelah cukup waktu keluarkan tabung reaksi dari dalam autoclave; dan
media siap digunakan (Hendra, 2019).
C. Pelarutan dan Penetapan pH
1) Pelarutan
Pelarutan pada media dibantu dengan instrumen laboratorium yaitu hot
plate. Dicampur/dilarutkan untuk membuat suspense yang homogen.
Dipanaskan untuk melarutkan zat-zat dalam medium, pelarutan tidak boleh
sampai mendidih (pelarutan tidak harus sempurna sehingga tidak ada kristal
yang tersisa). Media dilarutkan dalam wadah yang berukuran cukup/sesuai,
volume media idealnya tidak boleh lebih dari 2 liter dalam satu wadah (Lilik
dkk, 2020).
2) Penetapan pH
Penetapan pH pada media lactose broth adalah pH 6,9 ± 0,2 at 25℃.
Dan pH pada media brillian green lactose broth adalah pH 7,4 ± 0,2 at 25℃
(Ronald, 2004).

D. Sterilisasi
Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua organism yang
terdapat pada suatu benda. Proses sterilisasi dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu
penggunaan panas (pemijaran dan udara panas); penyaringan; penggunaan bahan
kimia (etilena oksida, asam perasetat, formaldehida dan glutaraldehida alkalin)
(Mirsadiq, 2013).
Alat dan bahan berupa media bakteri yang akan digunakan dalam penelitian
ini disterilkan terlebih dahulu menggunakan autoklaf pada suhu 121ºC dan tekanan
uap 15 lbs selama 15 menit, agar tidak terjadi kontaminasi dari mikroorganisme lain
yang tidak diinginkan (Anggiana, 2017).

E. Penyimpanan Media
Untuk Penyimpanan stok bahan media atau media yang sudah jadi perlu
diperhatikan suhu ruangan atau lemari pendingin yang sesuai dengan petunjuk suhu
penyimpanannya (Lilik dkk, 2020).
Media disimpan dalam tabung reaksi. Setelah media yang didalam tabung
reaksi dingin simpan dalam lemari pendingin atau lemari khusus untuk menyimpan
media, hindari sinar matahari secara langsug dan cahaya, media jangan sampai kering.

F. Kontrol Kualitas Media

vii
Berbagai kesalahan dapat terjadi pada proses pembuatan media, maka uji
secara visual, uji sterilisasi dan uji kontrol kualitas media yang dilakukan dengan
benar sangat penting untuk memastikan media biakan layak untuk digunakan (Lilik
dkk, 2020).
a) Uji secara visual : yaitu dengan memperhatikan atau melihat warna, kekeruhan
dan lain-lain. Bila warna media tidak sesuai dengan warna standar maka
dicurigai adanya perbedaan pH, untuk itu periksalah dengan menggunakan pH
meter. Bila pH media berbeda kurang lebih 0,2 satuan, tambahkan asam atau
basa atau dibuat baru.
b) Uji sterilisasi : Merupakan suatu keharusan terutama pada media yang
diperkaya dengan bahan-bahan tertentu seperti agar darah atau agar coklat.
c) Uji kontrol kualitas media : Strain standar mikroba (reference strains) untuk
uji kontrol kualitas media dapat diperoleh dari kuman standar ATCC.
G. Kesalahan Pembuatan Media dan Akibat dari Kesalahan Pembuatan
Media
Kesalahan-kesalahan yang terjadi akibat proses pembuatan media (Lilik dkk,
2020).
1. Kualitas akuades yang jelek (keruh, kotor, berbusa, pH terlalu rendah).
2. Wadah yang tercemar.
3. Salah dalam penimbangan dan volume akuades.
4. Terlalu panas pada proses pembuatannya.
5. Terlalu lama disimpan pada suhu 50℃.
6. pH tidak sesuai.
7. Tidak sempurnya cara melarutkan.
8. Kesalahan penyimpanan media, baik bahan baku maupun media
setelah jadi (mis kemiringan media, volume media dll).

Akibat dari kesalahan pembuatan media (Lilik dkk, 2020).


1. Terjadi kekeruhan/pengendapan.
2. Warna terlalu gelap (kadang-kadang media menjadi hangus).
3. Media agar terlalu lembek.
4. Pertumbuhan kuman terhambat.

viii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media/medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran (zat makanan)
yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba termasuk bakteri pathogen tanaman.
Media dibedakan berdasarkan sifat fisiknya, yaitu media padat, media setengah padat,
media cair. Berdasarkan komposisinya, yaitu media sintesis, media semi sintesis dan
media non sintesis. Salah satu contoh media cair, yaitu media Lactose Broth (LB) dan
media Brillian Green Lactose Broth (BGLB). Media Lactose Broth digunakan untuk
memperbanyak bakteri coliform (Eschericia dan Enterobacter) contohnya escherichia
coli, salmonella, shigella, citrobacter, enterobacter, klebsiella, dan lain-lain. Lactose
Broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef; 0,5% pepton; dan 0,5% laktosa.
Sedangkan, media Brillian Green Lactose Broth merupakan media yang digunakan
untuk mendeteksi bakteri coliform (gram negatif) di dalam air, makanan, dan produk
lainnya. Media ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan
menggiatkan pertumbuhan bakteri coliform. Komposisi penyusun dari media BGLB
adalah pepton 10 gram; oxgall 20 gram; laktosa 10 gram; Brillian Green 0,1333
gram.
Berdasarkan dari apa yang telah disusun, pembuatan media di mulai dari
penyiapan alat dan bahan ; perhitungan, penimbangan serta pembuatan; pelarutan
serta penetapan pH; sterilisasi; penyimpanan media; kontrol kualitas media dan yang
terakhir kesalahan serta akibat dari pembuatan media.

B. Saran
Dalam pembuatan media harus teliti dan berhati-hati agar tidak terhindar dari
kesalahan dalam pembuatan media.

ix
DAFTAR PUSTAKA
Anggiana Uli Hsb. 2017. “Identifikasi Bakteri Yang Berasal Dari Sungai Batang Bungo Di
Desa Tanjung Gedang Kabupaten Bungo Provinsi Jambi Sebagai Bahan
Pengayaan
Praktikum Mikrobiologi”. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi.

Aryanta, N, dkk. 2001. Penuntun Praktikum Mikrobiologi, Institut Teknologi Bandung,


Jurusan Biologi, FMIPA. Bandung.

Buckle, dkk. 1987. Ilmu Pangan, Jakarta : Universitas Indonesia Press.

Hendra Mukhlis, Alya Misdal Rini. 2019. “Angka Coliform dan Colifecal Depot Air Minum
Isi Ulang” dalam Prosiding Seminar Nasional Pelestarian Lingkungan. Pekanbaru.

Khaeruni, A dan VN Satrah. 2014. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar. Pertanian UHO.
Kendari.

Li D, Xiao S, Huang C. 2001. Farmasi dan fungsi biologis kaldu nutrisi nanotube karbon
multi-dinding tersebar : Sebuah system pengiriman obat.

Lilik Suprapti, dkk. 2020. Pedoman Pembuatan Media dan Reagensia Racik. Yogyakarta :
Depublish.

Mirsadiq, Lucky. 2013. Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian. Universitas Sebelas


Maret. Surakarta.

Putri. 2010. Cara Membuat Medium. Universitas Gadjah Mada Pers : Yogyakarta.
Ronald M, Atlas. 2004. Handbook of Microbiological Media. CRC Press.
Suardana, dkk. 2014. Identifikasi E.Coli 0157 : H7 dari Feses Ayam dan Uji Profil
Hemolisissinya Pada Media Agar Darah. Jurnal Kedokteran Hewan. Vol 8. No.1.

x
xi

Anda mungkin juga menyukai