Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI

“MEDIUM”

OLEH :

NAMA : ABEL PUTRI SHALSABILA


NIM : 08041382126083
KELOMPOK : 11 (SEBELAS)
ASISTEN : PUTRI RIZKI PRATIWI

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI JURUSAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022
LAPORAN PRAKTIKUM
ACARA III

Nama/NIM : Abel Putri Shalsabila/08041382126083 Kelompok : 11(sebelas)


Asisten : Putri Rizki Pratiwi Tanggal : 31/08/22

I. JUDUL : Medium

II. TUJUAN : Untuk mengetahui bagaimana cara membuat medium


mebandingkan medium yang disterlisasi dengan yang tidak disterlisasi

III PRINSIP DASAR


Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang berukuran
sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan harus
menggunakan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut
sebagai mikroorganisme, atau sering disebut mikroba ataupun jasad renik. Dalam
mikrobiologi, dibutuhkan suatu teknik khusus untuk mempelajari mikroorganisme.
Di laboratorium mikrobiologi dan bakteriologi untuk menumbuhkan dan
mempelajari sifat-sifat mikroorganisme seperti bakteri diperlukan suatu media
sebagai tempat pertumbuhan mikroorganisme (Fibriana dan Amalia, 2016).

Bakteri merupakan salah satu mikroba yang berukuran kecil dan tidak kasat
mata, bakteri adalah organisme bersel tunggal yang bereproduksi dengan cara
sederhana, yaitu dengan pembelahan biner. Bakteri memerlukan beberapa nutrisi
untuk menunjang pertumbuhannya, dilakukan rekayasa lingkungan, yaitu dengan
memberikan media pertumbuhan yang memenuhi kebutuhan nutrisi yang di
perlukan oleh bakteri, selain pemenuhan akan nutrisi kesesuaian lingkungan juga
harus di perhatikan (Juariah, 2021).

Nutrien diperlukan oleh semua jasad hidup untuk melakukan seluruh proses
kehidupan yang berlangsung, di antaranya untuk pertumbuhan, perkembangan,
dan reproduksi. Nutrient merupakan sumber materi dan energi untuk biosintesis
komponen sel, trasnpor nutrient ke dalam sel, dan motilitas. Dengan mengetahui
kebutuhan nutrient mikroorganisme, peneliti dapat mengisolasi mikrobia di alam,

Universitas Sriwijaya
kemudian memperkirakan komposisi medium yang berisi semua nutrient yang
dibutuhkan untuk menumbuhkan mikrobia (Retnaningrum et al., 2021).
Media NA (Nutrient Agar) berdasarkan bahan yang digunakan termasuk
dalam kelompok media semi alami, media semi alami merupakan media yang
terdiri dari bahan alami yang ditambahkan dengan senyawa kimia. Media NA
(Nutrient Agar) termasuk kedalam jenis media umum, karena media ini
merupakan media yang peling umum digunakan untuk pertumbuhan sebagian
besar bakteri. Bedasarkan bentuknya media ini berbentuk padat (Juariah, 2021).

Universitas Sriwijaya
IV. METODE PRAKTIKUM
4.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 31 Agustus 2022, pukul 13.00
WIB sampai 15.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya.
4.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah autoklaf, cawan petri,
erlenmeyer, hotplate, magnetic strirer, tabung reaksi, timbangan analitik, dan
spatula. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah alumunium foi;,
aquades, kapas, NA, NB, PDA dan plastic wrap.
4.3 Cara Kerja
4.3.1 Agar Nutrisi / Nutrien Agar (NA)
Pertama bersihkan daging dari lemak, dan dicuci. kemudian daging dimasak
dengan 1000 ml aquades, biarkan mendidih sampai 15-25 menit. Selanjutnya air
kaldu disaring, filtrat disimpan dalam lemari es selama 2 jam dan endapan
dibuang, kaldu dicairkan dan disaring lagi. Setelah itu larutkan pepton dan agar-
agar kedalam kaldu sampai rata kemudian dipanaskan. Lalu aring dengan
menggunakan kapas atau kain saring yang bersih. Kemudian masukan ke dalam
tabung reaksi 10 ml untuk medium agar tegak dan 5 ml untuk medium agar miring,
sumbat dengan kapas jangan terlalu padat dan jangan terlalu longgar. 20 4.
Terakhir sterilkan dalam autoklaf pada suhu 121oC dan tekanan 15 lbs kemudian
selama 15 menit.
4.3.2 Agar Kentang Dekstrosa/Potato Dextrose Agar (PDA)
Pertama kentang dicuci bersih, dipotong kecil-kecil, dimasak selama 1 jam.
Volume air dijag atetap dengan menambahkan aquades. Kemudian disaring, ke
dalam filtrat dimasukan dekstrosa dan agar-agar, panaskan sampai semuanya larut.
Setelah itu tuangkan ke dalam tabung reaksi sesuai dengan kebutuhan, sumbat
dengan kapas.. terakhir sterilkan dengan menggunakan autoklaf dengan suhu
121oC, tekanan 15 lbs selama 15 menit.

Universitas Sriwijaya
4.3.3 Nutrien Broth (NB)
Pertama pada proses pembuatannya larutkan peptone dan beef extract.
Kemudian ditampung dalam labu erlenmeyer atau tabung reaksi dan siap
disterilisasi dalam proses pembuatan Nutrien Broth (NB) tidak memerlukan panas,
peptone dan beef extract akan mudah larut sempurna pada air jika diaduk.

Universitas Sriwijaya
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai
berikut:
5.1.1. Bentuk-bentuk Medium

No. Gambar Medium Keterangan

1. Agar Lempeng 1. Cawan Petri

2. Medium padat agar


lempeng

2. Agar Tegak 1. Tabung reaksi

2. Medium padat agar


tegak

3. Medium padat agar


miring

Universitas Sriwijaya
5.1.2. Tiga Contoh Medium

No. Medium Komposisi Pengunaan

1. NA Daging tanpa lemak 500 gram, Berfungsi untuk


Pepton 5gram, Agar-agar 15 membiakn bakteri
gram, Aquades 1000 ml. secara umum

2. NB Daging tanpa lemak 500 gram, Untuk


Pepton 5gram, aquades 1000 ml menumbuhkan
bakteri

3. PDA Kentang, Kestrosa, Agar-agar, Untuk


Aquades. menumbuhkan
jamur

Universitas Sriwijaya
5.2. Pembahasan
Berdasarkan pada hasil yang didapatkan pada praktikum medium diketahui
sesuatu medium bisa meningkatkan mikroorganisme yang di inginkan dengan
baik apabila mencermati ketentuan serta prasyarat kebutuhan mikroorganisme
tersebut. Menurut Sari (2018), sesuatu mikroorganisme bisa berkembang dengan
baik bila pada mediumnya mencermati kelembapannya, pH yang diperlukan,
kandungan oksigen didalam medium, kesterilisasian medium yang digunakan dan
nutrisi yang terletak didalam medium tersebut cocok ataupun tidak dengan
kebutuhan mikroorganismenya. Jika syaratnya tidak cocok dengan kebutuhan
tersebut maka mikoorganisme bisa berkempang tetapi dengan pertumbuhan yang
tidak cocok menyebabkan tidak tumbuh ataupun tidak berkembang.
Saat menimbang menggunakan neraca analitik harus menggunakan
aluminium foil. Menurut Thohari et al., (2019), Aluminium foil berfungsi sebagai
penutup atau alat dari suatu bahan. Medium yang digunakan pada dikala
praktikum merupakan PDA serta NA, bahan utama NA merupakan supaya
nutrient, media NA ialah media yang berupa serbuk bercorak putih kekuningan
serta apabila sehabis dicoba hendak berupa padat sebab ada isi supaya selaku
pemadatnya. Terdapat sebagian komposisi yang digunakan namun sangat berarti
merupakan protein serta karbohidrat yang terdapat di ekstrak daging serta pepton
cocok kebutuhan besar mikroba.
NA (Nutrien Agar) digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri secara
umum. NA merupakan suatu medium yang berbentuk padat, NA dibuat dari
campuran esktrak daging dan peptone dengan menggunakan agar sebagai pemadat.
Nutrient Broth ialah medium berbentuk cair dengan bahan dasar esktrak beef serta
peptone. Menurut Adawiyah et al., (2019), Perbedaan NA dan NB ada pada
konsentrinya NA berbentuk padat sedangkan NB berbentuk cair. PDA (Potato
Dekstrosa Agar) berdasarkan susunannya merupakan medium organic semi
alamiah dari bahan alamiah yang ditambah dengan senaywa kimia, berdasarkan
konsistensinya merupakan medium padat karena mengandung agar fungsi dari
PDA ini ialah untuk menumbuhkan jamur. PDA memiliki fungsi sebagai media
untuk menumbuhkan jamur.

Universitas Sriwijaya
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan
sebagai berikut :
1. Medium Dapat menumbuhkan organisme yang diinginkan dengan baik
bila memperhatikan syarat kebutuhan organisme
2. NA merupakan medium padat yang memiliki fungsi untuk
menumbuhkan bakteri
3. NB merupakan Medium cair yang memiliki fungsi untuk menumbuhkan
bakteri
4. PDA merupakan medium padat yang berfungsi sebagai media untuk
menumbuhkan jamur
5. Fungsi dari aquades saat memasak medium ialah sebagai pelarut.

Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah, A. R., Syauqi, A., dan Zayadi, H. (2019). Dinamika Populasi Jamur
Pada Media Starter Tepung Beras Diperkaya Nutrisi Potato Dextrose
Agar. BIOSAINTROPIS (BIOSCIENCE-TROPIC), 5(1), 1-6.

Fibriana, F., dan Amalia, V, A. 2016. Potensi Kitchen microbiology untuk


meningkatkan keterampilan teknik Hands-on dalam pembelajaran
mikrobiologi. Jurnal pendidikan sains unnes. 5(2) : 1210-1216.

Juariah, S. (2021). MEDIA ALTERNATIF PERTUMBUHAN Staphylococcus


aureus DARI BIJI DURIAN (Durio Zibethinus murr). Meditory: The Journal
of Medical Laboratory, 9(1), 19-25.

Juriah, S. dan Sari, W. P. 2018. Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu Sebagai
Media Alternatif Pertumbuhan Bacillus sp. Jurnal Analisis Kesehatan
Klinikal Sains. 6 (1): 24- 29.

Thohari, N. M., Pestariati., Wisnu, I. 2019. Pemanfaatan tepung kacang Hijau


(Vigna radiata L.) Sebagai Media Alternatif NA (Nutrient Agar) untuk
Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli. Jurnal Analisis Kesehatan Sains. 2(8):
725-726.

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai