ACARA IV
Universitas Sriwijaya
IV. Cara Kerja
4.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 17 Februari 2023 pada pukul
13.30 WIB sampai dengan selesai. Bertempat di Laboratorium Genetika dan
Bioteknologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Sriwijaya Indralaya.
Universitas Sriwijaya
mikroliter buffer PW ke dalam spin colom, lalu disentrifus 12.000 rpm selama 30
detik. Cairan dibuang dan spin colom ditempatkan ke dalam collection tube.
Ditambahkan kembali buffer PW sebanyak 500 mikroliter ke dalam spin
colom. Lalu disentrifus 12.000 rpm selama 30 detik. Cairan yang ada di dalam
kolom mikrotube dibuang dan spin colom ditempatkan ke dalam collection tube.
Setelah itu disentrifus 12.000 rpm selama 2 menit untuk mengeringkan membran.
Kolom CB3 ditempatkan ke dalam tube 1,5ml yang baru. Lalu ditambahkan buffer
TE sebanyak 50-200 mikroliter ke tengah membran. Diinkubasi pada suhu ruang
selama 2-5 menit, lalu disentrifus 12.000 rpm selama 2 menit. Kemudian bisa
dilakukan identifikasi molekular atau disimpan pada suhu -20°C hingga 80°C.
Universitas Sriwijaya
V. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diketahui bahwa isolasi DNA
hewan diambil dari darah ayam. Isolasi DNA hewan menggunakan darah karena
lebih mudah diperoleh. Sampel yang diambil berupa komponen darah putih karena
memiliki inti sel yang mengandung DNA. Menurut Siswanto et al. (2016),
keuntungan penyimpanan sampel dalam bentuk buffy coat (konsentrat pada sel
darah putih), yaitu sampel dapat disimpan lebih lama dan stabil, bahkan masih
dapat digunakan untuk analisis genetik sesudah penyimpanan.
Konsentrasi DNA yang didapatkan dari pengambilan sel darah putih pada
darah akan mendapatkan hasil yang lebih tinggi daripada memakai seluruh
komponen darah. Menurut Ariyanti (2019), hal itu dikarenakan hanya terdapat
konsentrasi sel-sel darah putih yang memiliki inti sel dan terdapat DNA genom
didalamnya. Sedangkan apabila kita memakai seluruh komponen darah, masih
terdapat komponen sel darah merah yang tidak mengandung DNA genom. Leukosit
atau sel darah putih memiliki nukleus (inti sel). DNA, protein, dan molekul RNA
terdapat di inti sel.
DNA murni merupakan hasil isolasi DNA yang baik. Hal ini sejalan dengan
pendapat Siswanto et al. (2016), asil isolasi DNA dikatakan baik apabila didapatkan
DNA yang murni dan utuh. Pengukuran konsentrasi DNA maupun penentuan
kemurniannya merupakan suatu tahapan yang sangat diperlukan dari serangkaian
proses isolasi DNA. Hal ini dilakukan untuk melihat kandungan DNA yang
diperoleh secara kuantitatif maupun untuk melihat kontaminan yang mungkin
masih ada dari isolat DNA yang diperoleh. Penambahan RNAse pada proses isolasi
DNA hewan berfungsi untuk menyingkirkan adanya kontaminasi RNA.
Rendahnya konsentrasi DNA yang didapatkan bisa disebabkan oleh protein
yang tercampur pada DNA yang dihasilkan. Menurut Suhaemi (2022), rasio OD
akan lebih besar atau lebih kecil dari nilai 1,8-2,0 jika ditemukan kontaminasi dari
protein atau fenol. Jika nilai indeks kemurnian DNA lebih kecil dari 1,8 maka DNA
tersebut terkontaminasi oleh protein. Hasil pemeriksaan kemurnian DNA yang
bagus atau murni, akan menunjukan nilai indeks diatas 1,8 dari DNA yang diisolasi.
Fungsi penambahan buffer GS pada proses isolasi DNA hewan yaitu untuk
melarutkan komponen selular dan dapat mengurangi DNAse dalam sel.
Universitas Sriwijaya
VI. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan
sebagai berikut:
1. Hasil isolasi DNA yang baik yaitu DNA yang memiliki nilai indeks
kemurnian diatas 1,8.
2. Bagian sel darah putih yang digunakan saat ekstraksi DNA akan
menghasilkan konsentrasi DNA yang lebih tinggi.
3. Leukosit atau sel darah putih memiliki inti sel yang mengandung DNA,
protein, dan molekul RNA.
4. Penambahan RNAse pada proses isolasi DNA hewan berfungsi untuk
menyingkirkan adanya kontaminasi RNA.
5. Fungsi buffer GS pada proses isolasi DNA hewan untuk melarutkan
komponen selular dan dapat mengurangi DNAse dalam sel.
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanti, Y. 2019. Ekstraksi DNA Total dari Sumber Jaringan Hewan (Ikan
Kerapu) Menggunakan Metode Kit For Animal Tissue. Journal of Science
and Applicative Technology. 3(1):40-44.
Hariyadi, S., Narulita, E., Rais, M. A. 2018. Perbandingan Metode Lisis Jaringan
Hewan dalam Proses Isolasi DNA Genom pada Organ Liver Tikus Putih
(Rattus norvegicus). Proceding Biology Education Conference. 15(1) : 689-
692.
Siswanto, J. E., Berlian, T., Putricahya, E., Panggalo, L. V., Yuniani, L. 2016.
Isolasi DNA pada Sampel Darah Tepi dan Swab Buccal pada Bayi Penderita
ROP: Perbandingan Hasil Uji Konsentrasi dan Indeks Kemurnian. Jurnal
Sari Pediatri. 18 (4) : 270-277
Suhaemi, Z. 2022. Intensitas dan presentase Keberhasilan Isolasi DNA Darah Itik
Lokal Sumatera Barat pada Lama Inkubasi Lysis Sel Yang Berbeda. Jurnal
Inspirasi Peternakan. 2(2):293-298.
Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN
Universitas Sriwijaya