ELEKTROFORESIS
Laporan Praktikum
Oleh:
Adi Tristianto
NIM : 512017603
SALATIGA
2018
I. LANDASAN TEORI
DNA memiliki struktur pilinan utas ganda yang anti pararel dengan komponen-
komponennya, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), gugus fosfat dan pasangan basa. Sebuah sel
memiliki DNA yang merupakan materi genetik dan bersifat herediter pada seluruh sistem
kehidupan. Genom adalah set lengkap dari materi genetik (DNA) yang dimiliki suatu
organisme dan terorganisasi menjadi kromosom. DNA juga dapat diisolasi, baik pada manusia
maupun tumbuhan. Isolasi DNA merupakan langkah yang tepat untuk mempelajari DNA.
Prinsipnya ada dua, yaitu sentrifugasi dan presipitasi. Sentrifugasi merupakan teknik untuk
memisahkan campuran berdasarkan berat molekul komponennya. Molekul yang mempunyai
berat molekul besar akan berada di bagian bawah tabung dan molekul ringan akan berada
pada bagian atas tabung (Aditia, 2010).
DNA pada organisme tingkat tinggi seperti manusia, hewan dantumbuhan terdapat di
dalam inti sel, dan beberapa organ lain didalam sel seperti mitokondria dan kloroplast.
Penyebutan nama DNAjuga didasarkan pada lokasi asalnya. DNA genome inti nuclear DNA
genome berasal dari inti sel, DNA genom mitokondria & mitochondrial DNA genome berasal
dari mitokondria, DNA genomkloroplast berasal dari kloroplast. Pada organisme
tingkatrendah, DNA penyusun kromosom dan plasmid dibungkus oleh dindingsel &pada
bakteri atau dibungkus oleh protein tertentu pada. kromosom eukariot berbentuk linear
sedangkan kromosom prokariot berbentuk sirkular. selain itu prokariot juga mengandung satu
atau lebih plasmid. Plasmid merupakan mulekul DNA sirkular dengan ukuran yang jauh lebih
kecil dibanding kromosom (Anggie, 2011).
Terdapat organel-organel bermembran ganda di dalam sitoplasma, termasuk
mitokondria baik pada tumbuhan maupun hewan. Oleh karena itu perlu dilakukan isolasi
DNA pada tanaman dan hewan untuk mengetahui dan mempelajari DNA dari tanaman dan
hewan tersebut. Sel eukariotik memiliki DNA lebih banyak, lengkap dengan komponen-
komponen lain. DNA tanaman dan hewan tersimpan dalam nucleusyang terbungkus oleh
membran. Isolasi DNA merupakan langkah yang tepat untuk mempelajari DNA. Prinsipnya
ada dua, yaitu sentrifugasi dan presipitasi.Sentrifugasi merupakan teknik untuk memisahkan
campuran berdasarkan berat molekul komponennya. Molekul yang mempunyai berat molekul
besar akan berada di bagian bawah tabung dan molekul ringan akan berada pada bagian atas
tabung. Hasil sentrifugasi akan menunjukkan dua macam fraksi yang terpisah, yaitu
supernatan pada bagian atas dan pelet pada bagian bawah. Presipitasi merupakan langkah
yang dilakukan untuk mengendapkan suatu komponen dari campuran (Restu, 2012).
Tahapan terakhir dari ektraksi ini adalah penambahan buffer TE. Buffer TE berfungsi
untuk melarutkan DNA yang dihasilkan dan menjaga DNA agar tidak mudah rusak. Dalam
buffer TE mengandung EDTA yang berfungsi sebagai senyawa pengkelat yang mengikat ion
Magnesium, yaitu kofaktor yang diperlukan untuk altivtas berbagai enzim nuclease (Yuwono,
2008).
Elektroforesis gel agarosa adalah teknik paling baik yang pernah dibuat dan secara rutin
digunakan di laboratorium klinis untuk analisis protein dan DNA pada berbagai cairan
biologis (serum, urin, CSF). Teknik ini merupakan teknik yang menggunakan prinsip
elektroforesis zona. Seperti yang diketahui, molekul protein bermigrasi pada medium
padat/gel yang direndam dengan suatu larutan penyangga di bawah pengaruh medan listrik.
Migrasi ini tergantung pada muatan listrik, titik isoelektrik bersih dan massa molekul protein
(Yuwono, 2008)
Prinsip kerja elektroforesis gel dimulai saat molekul yang bermuatan listrik ditempatkan
pada medium berisi tenaga listrik. Molekul yang digunakan dalam praktikum elektroforesis
adalah molekul DNA yang bermuatan negatif. Molekul akan bermigrasi menuju kutub positif
atau kutub negatif berdasarkan muatan yang terkandung di dalamnya. Molekul-molekul yang
bermuatan negatif (anion) akan bergerak menuju kutub positif (anoda), sedangkan molekul-
molekul yang bermuatan positif (kation) akan bergerak menuju kutub negatif (katoda) DNA
memiliki muatan negatif karena mengandung gugus O. Oleh karena itu, arah migrasi DNA
adalah dari kutub negatif ke kutub positif (Masniawati, 2000)
Migrasi DNA tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu ukuran molekul DNA,
konsentrasi gel, bentuk molekul, densitas muatan, pori-pori gel, voltase, dan larutan buffer
elektroforesis. Pertama, ukuran molekul DNA. Molekul yang berukuran lebih kecil akan cepat
bergerak melewati gel karena hambatan yang akan dihadapi tidak lebih banyak dibandingkan
molekul berukuran besar. Kedua, konsentrasi gel. Semakin tinggi konsentrasi agarosa,
semakin kaku gel yang dibuat sehingga sukar untuk dilewati molekul-molekul DNA.
Konsentrasi agarosa yang lebih tinggi memudahkan pemisahan DNA yang berukuran kecil,
konsentasi agarosa yang lebih rendah memudahkan pemisahan DNA dengan ukuran yang
lebih besar. Ketiga bentuk molekul. Molekul yang memiliki bentuk elips atau fibril akan lebih
cepat bergerak dibandingkan dengan yang berbentuk bulat. Keempat densitas muatan.
Densitas muatan yaitu muatan per unit volume molekul. Molekul dengan densitas muatan
tinggi akan bergerak lebih cepat dibandingkan molekul dengan densitas muatan yang rendah.
Kelima, pori-pori gel. Semakin kecil pori-pori gel yang digunakan, semakin lambat
pergerakan molekul DNA. Keenam, voltase. Semakin tinggi tegangan listrik yang diberikan,
semakin cepat pergerakan molekul DNA. Ketujuh, larutan buffer elektroforesis. Buffer
dengan kadar ion tinggi akan menaikkan konduktansi listrik sehingga mempercepat migrasi
DNA (Aditia, 2010).
Lokasi fragmen DNA yang terbentuk seperti pita – pita pada elektroforesis dapat
diamati secara spesifik dengan menggunakan pewarna. Pewarna tersebut dapat berupa etidium
bromida atau gel red. Etidium bromida memiliki kelebihan yaitu mudah digunakan dan akan
menghasilkan warna terang apabila terpapar sinar UV. Kelebihan gel red yaitu tidak memiliki
sifat mutagen seperti etidium bromida (Kusuma, 2010).
III. METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum dilaksanakan pada hari jum’at, tanggal 16 dan 23 Maret 2018 pukul
14.00 – 16.00 WIB dan bertempat di laboratorium biokimia UKSW.
B. Alat dan Bahan
Untuk menentukkan volume dari 0,6 vol isopropanol dan 0,1 Na-asetat 3 M (pH 5,2)
adalah:
1. Untuk pepaya dengan pasir (kel 1) : 900 x 0,6 = 540 ml (vol isopropanol)
900 x 0,1 = 90 ml (vol Na-asetat 3 M (pH 5,2))
2. Untuk kacang dengan pasir (kel 3) : 800 x 0,6 = 480 ml (vol isopropanol)
800 x 0,1 = 80 ml (vol Na-asetat 3 M (pH 5,2))
3. Untuk pepaya tanpa pasir (kel 2) : 700 x 0,6 = 420 ml (vol isopropanol)
700 x 0,1 = 70 ml (vol Na-asetat 3 M (pH 5,2))
4. Untuk kacang tanpa pasir (kel 4) : 800 x 0,6 = 480 ml (vol isopropanol)
800 x 0,1 = 80 ml (vol Na-asetat 3 M (pH 5,2))
Pengamatan hasil analisis DNA menggunakan Elektroforensis