LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Molekuler
dosen pengampu:
Dr. Any Fitriani, M.Si.
Dr. Hj. Diah Kusumawaty, M.Si.
oleh:
Kelas C 2017
Kelompok 6
Amanah Muthmainnah Idris 1703093
Dwi Lestari Damayanti 1700622
Miftah Agung Fauzi 1704248
Putu Chandra Swandewi 1700518
B. Tujuan
1. Mengetahui cara mengisolasi DNA tumbuhan, hewan dan bakteri
2. Mengetahui hasil elektroforesiss DNA tumbuhan, hewan dan bakteri
3. Menghitung konsentrasi DNA dan Rasio DNA tumbuhan, hewan, bakteri
4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas DNA
hasil isolasi
C. Dasar Teori
1. Pengertian DNA
DNA merupakan materi yang membentuk kromosom-kromosom dan
juga merupakan informasi genetik yang tersimpan dalam tubuh makhluk
hidup. Informasi genetik ini pada dasarnya merupakan kumpulan
instruksi/perintah yang mengatur sel untuk bisa melakukan hal-hal
tertentu. DNA singkatan darideoxyribonucleic acid, atau dalam Bahasa
Indonesia disebut dengan Asam Deoksiribosa Nukleat atau ADN.
Kata deoxyrybo mengacu pada nama gula yang terkandung dalam DNA,
yaitu deoxyrybose (deoksiribosa) (Tohib, 2012).
E. Langkah Kerja
1) Isolasi DNA Tumbuhan
Potongan daun
Lactuca sativa
ditumbuk hingga
mencapai 0,1
Bagan Alir E.3.a Langkah Kerja Isolasi DNA Bakteri Secara Direct
b. Indirect + Sentrifuge
Bagan Alir E.3.b Langkah Kerja Isolasi DNA Bakteri Secara Indirect + Setrifuge
c. Indirect
Bagan Alir E.3.c Langkah Kerja Isolasi DNA Bakteri Secara Indirect
4) Uji Kuantitatif DNA
0.375 gr agarose
Campuran
dimasukkan dalam
dihomogenkan Gel agarose
buffer TAE 1x
menggunakan Gel dimasukkan
sebanyak 25 µl,
microwave didinginkan kedalam tray yang
sehingga diperoleh
selama 45 detik sudah disiapkan
konsentrasi agarose
- 1.5 menit
sebesar 1-2%
Loading Dye
Sampel
Dimogenkan ditambahkan Gel dibiarkan
dimasukkan ke
dengan cara ke dalam mengeras selama
dalam sumur yang
pipetting sampel 45 menit - 1 jam
terdapat dalam gel
sebanyak 1 µl
Dilakukan
Alat dipasangkan dielektroforesis Direndam
pewarnaan Divisualisasi
dan pada daya 100 dalam aquades
dengan cara menggunakan
disambungkan ke volt selama 30 selaa 10-15
ditambahkan EtBr sinar UV
sumber listrik menit menit
sebanyak 500 ml
1. DNA terisolasi
G. Pembahasan
DNA yang telah diisolasi diuji secara kualitatif dan kuantitatif. Pada uji
kualitatif kita menngunakan metode dengan cara Elektoforesis untuk
mengetahui ukuran DNA, sedangkan uji kuantitatif dengan cara
Spektofotometer untuk menguji kemurnian DNA.
1. Isolasi DNA Tanaman
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dengan uji
spektofotometer pada Panjang gelombang A260 dan A280, isolasi DNA
Lactuva sativa memiliki hasil ratio 1,626 dari Panjang gelombang A260 =
0,854 dan A280 = 0,525. Hal ini menunjukan bahwa hasil isolasi DNA
tidak murni, karena memiliki nilai ratio yang kurang dari ketetapan
standar yaitu 1,8. Kemungkinan hal ini terjadi karena adanya kontaminan
pada saat melakukan tahap proses mengisolasi DNA, kontaminan yang
ada biasanya kontaminan oleh protein yang menyebabkan nilai ratio tidak
sesuai.
Ukuran DNA ditentukan berdasarkan hasil elektroforesis yang
telah dilakukan pada lactuva sativa untuk menentukan ukuran DNA. Pita
DNA L. sativa terbaca, namun tidak terlihat jelas dan hanya terlihat smear
dibagian atas. Hal ini bisa terjadi karena adanya kesalahan teknis saat
melakukan isolasi DNA yaitu daun yang dihaluskan masih belum cukup
halus sehingga DNA yang diperoleh terkontaminasi dan menyebabkan
pita DNA tipis dan tidak jelas.
H. Kesimpulan
Dari praktikum ini, dapat diambil simpulan sebagai berikut:
1) Prinsip dasar mengisolasi DNA memiliki kesamaan, baik saat mengisolasi
DNA tumbuhan, hewan maupun bakteri. Hanya perlakuan awal untuk
mengisolasi DNA bakteri ada tiga, yaitu direct, indirect yang dilanjut
dengan sentrifuge dan indirect tanpa dilanjutkan dengan sentrifuge.
Sedangkan untuk langkah awal isolasi DNA tumbuhan dan hewan sama,
yaitu tumbuk terlebih dahulu tumbuhan atau hewan yang akan digunakan.
2) Dari hasil elektroforesis isolasi DNA, terlihat bahwa isolasi DNA
tumbuhan yang terlihat hasilnya. Sedangkan untuk isolasi DNA hewan
dan bakteri tidak terlihat. Hal ini dapat disebabkan karena berbagai faktor.
3) Konsentrasi dan ratio pada DNA tumbuhan, hewan dan bakteri berbeda.
Pada tumbuhan memiliki konsentrasi 4.27 µg/µl dan ratio (kemurniaan)
1.626. Pada hewan memiliki konsentrasi 0.028 µg/µl dengan ratio 0.933.
Pada bakteri memiliki konsentrasi 0.15 µg/µl dengan ratio 1.111.
4) Ada faktor yang memengaruhi kuantitas dan kualitas dari isolasi DNA
sehingga mempengaruhi kemurniaannya. Salah satu faktor yang sangat
memengaruhi hasil isolasi DNA adalah tingkat kestrelian isolasi yang kita
buat. Apabila isolasi DNA yang dibuat mengalami kontaminasi, maka
hasil yang didapat kurang memuaskan atau bahkan tidak terbaca. Faktor
lain yang memengaruhi adalah jumlah organisme yang akan digunakan.
Seperti contoh pada isolasi DNA Drosophila sp. dimana hasil yang
didapatkan kurang memuaskan, bisa disebabkan karena adanya
kontaminan atau karena jumalh organisme yang digunakan terlalu sedikit.
DAFTAR PUSTAKA
Albert, B., 1994. Biologi Molekuler Sel Edisi Kedua. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Barnum, Susan R. 2005. Biotechnology an Introduction, 2nd edition. USA :
Thomson Brooks/Cole.
Corkill, G., Rapley, R. 2008. The Manipulation of Nucleic Acids: Basic Tools and
Techiques in Molecular Biomethods Handbook Second Edition. Ed:
Walker, J.M., Rapley, R. Humana Press, NJ,USA.
Giri-Rahman EA .2004. Regulasi Ekspresi Gen Pada Organisme Bakteri.
Bandung : KPP Bioteknologi Bandung.
Prasetyo, A. 2008. Karakterisasi virus pada tanaman jarak pagar (Jatropha
curcas L.). Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Skripsi.
Subandiyah, S. 2006. Polymerase Chain Reaction untuk Deteksi atau Identifikasi
Patogen Tumbuhan. Pelatihan dan Workshop Identifikasi DNA dengan
Aplikasi PCR
Surzycky, R. 2000. Molecular and Cellular Biology. Wadsworth Inc., Belmont
Tohib, 2012. Macam Metode Isolasi DNA. [Online]. Tersedia di :
http://www.tohib.web.id. (Diakses pada tanggal 20 Oktober 2019)
Yuwono, T., 2008. Biologi Molekuler. Erlangga. Jakarta.