Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Genetika

ISOLASI DNA

Sumayyah*, A. Devita, B. A. Nofinska, E. Purwitasari, F. A. Aditya, L. M. Dewi, R. P. Khairina, T.S.


Indriyadi, T. Subiantistha, S. W. R. Hilia, E. A. Ambarwati, N. Mufida

Universitas Indonesia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Departemen Biologi
Mei 2015

Abstrak

Deoxyribonucleic acid atau DNA merupakan materi genetik yang terdapat di dalam inti sel dan dapat diperoleh dari
darah, saliva, semen, dan lain-lain. Isolasi DNA merupakan proses pemisahan DNA dari zat kontaminasi dalam sel
dengan prinsip pemisahan melalui perbedaan berat molekul, sehingga hanya didapatkan DNA dalam pellet. Terdapat lima
tahapan isolasi DNA secara umum, yaitu isolasi sampel jaringan, pelisisan membran sel, ekstraksi DNA, presipitasi DNA,
purifikasi DNA, dan pengawetan DNA. Praktikum isolasi DNA menggunakan darah praktikum untuk sumber DNA dan
menggunakan teknik sentrifugasi dan presipitasi dalam pengerjaannya. Tujuan praktikum isolasi DNA adalah untuk
mengisolasi DNA yang terdapat di dalam darah dan mengetahui teknik-teknik yang digunakan dalam isolasi DNA. Hasil
praktikum isolasi DNA menunjukkan DNA hanya terlihat seperti gumpalan benang putih yang sangat kecil.

Kata kunci: DNA; ekstraksi DNA; isolasi DNA; sentrifugasi.

1. Pendahuluan didapatkan DNA murni. Satu untai DNA


berukuran sangat kecil, sehingga diperlukan
Deoxyribonucleic acid atau DNA banyak untai DNA agar terlihat dan dapat
merupakan objek yang penting dalam diamati (Calladine dkk, 2004: 1). Isolasi DNA
mempelajari genetika. Asam nukleat dapat diperlukan untuk memeriksa DNA sehingga
diamati dengan mengunakan mikroskop dapat digunakan untuk pengembangan ilmu
elektron, tetapi untuk melihat DNA secara genetika dan kesehatan (Hidayat 2011: 1).
langsung diperlukan teknik isolasi sehingga Praktikum isolasi DNA bertujuan untuk

*)Kelompok 3C 1
mengisolasi DNA serta mengetahui teknik- timin, sedangkan guanin berpasangan dengan
teknik yang digunakan dalam isolasi DNA. sitosin. Jumlah satu basa pada tiap molekul
Asam nukleat atau DNA, merupakan materi DNA sama dengan jumlah pasangan basa itu
genetik dari semua makhluk hidup kecuali sendiri, sehingga kondisi tersebut disebut juga
beberapa virus yang memiliki RNA sebagai dengan Hukum Ekuivalen Chargaff (Robinson
materi genetik. Berdasarkan model yang disusun 2010: 91; Fatchiyah dkk, 2011: 13).
oleh Watson dan Crick, DNA tersusun atas dua Tidak semua DNA terletak pada inti sel,
rantai polinukleotida yang saling berikatan dan sehingga terdapat pembagian kategori DNA
membentuk pilinan yang putarannya searah berdasarkan letak pada sel eukariot, yaitu DNA
dengan jarum jam. Satu putaran komplementer kromosom dan DNA ekstrakromosom. DNA
terjadi tiap 34 Å atau setiap 10 pasang basa. kromosom atau DNA nukleus, terdapat dalam
Untaian DNA yang merupakan makromolekul, inti sel dan bertanggungjawab terhadap hampir
disusun oleh molekul nukleotida yang terdiri keseluruhan kerja sel (Robinson 2010: 93).
atas gula pentosa (deoksiribosa), basa nitrogen, DNA tersebut mengandung materi genetik
dan gugus fosfat (Ahluwalia 2001: 146, 148; individu yang tersimpan dalam 23 pasang
Fatchiyah dkk, 2011: 15). kromosom, dan merupakan kombinasi dari gen
Komponen penyusun pertama adalah gula yang dibawa oleh parental.
pentosa yang tersusun atas lima atom karbom. Selain di dalam inti sel, DNA juga terdapat
Empat atom karbon berikatan dengan oksigen di organel lain yang disebut DNA
membentuk cincin segi lima, sedangkan atom ekstrakromosom, contohnya DNA mitokondria
karbon kelima berada di atas cincin. Komponen dan DNA kloroplas. Mitokondria memiliki
kedua adalah basa nitrogen terbagi ke dalam dua karakteristik DNA antara lain, rantai ganda
tipe, yaitu purin dan pirimidin. Asam nukleat membentuk lingkaran atau sirkuler, pewarisan
mengandung dua purin, yaitu adenin (A) dan secara maternal, serta memiliki banyak
guanin (G), serta dua pirimidin, yaitu timin (T) pasangan basa adenine-timin (SFU Museum of
dan sitosin (C). Basa nitrogen berikatan dengan Archaeology and Ethnology 2010: 1; Wolfe
deoksiribosa pada atom C 1’ dan dikatakan 1993:882). Jumlah pasangan basa pada DNA
sebagai nukleosida. Gugus fosfat dalam mitokondria manusia sebanyak 16.569 pasangan
nukleotida membuat sifat dari DNA menjadi basa dan terdapat dua sampai sepuluh di setiap
asam. Komponen tersebut dalam nukleotida mitokondria. Perbedaan antara DNA
berikatan dengan atom C 5’ dari deoksiribosa mitokondria dan DNA nukleus diantaranya
(Pierce 2006: 275—276). Satu untaian DNA adalah ketiadaan intron—membuat potensi
berpasangan dengan untaian lainnya melalui mutasi lebih besar pada DNA mitokondria—dan
ikatan antara pasangan basa yang membentuk kodon terminasi UAA dalam DNA mitokondria
ikatan hidrogen. Adenin berpasangan dengan (Washington University 2015: 12). Materi

2
genetik juga terdapat dalam kloroplas bersama
dengan RNA, ribosom, dan beberapa enzim, Alat yang digunakan dalam praktikum
yang sebagian besar terdapat di stroma. DNA isolasi DNA adalah mikropipet, tips, tube,
kloroplas merupakan untai ganda yang tabung sentrifugasi, mesin sentrifugasi, vortex,
ukurannya lebih besar daripada DNA waterbath, inkubator, sarung tangan, masker,
mitokondria hewan, dengan ukuran antara 80 kb timer dan GD column. Bahan yang digunakan
sampai 600 kb (Bayu 2005: 1). DNA kloroplas dalam praktikum isolasi DNA adalah darah
memiliki intron yang dapat digunakan sebagai praktikan sebanyak 0,1−0,3 μl , larutan pelisis
alat dalam analisis filogeni pada kelompok sel darah merah (RBC lysis solution), larutan
tumbuhan (Graham dkk, 2000: S83). pelisis sel darah putih (nuclei lysis solution),
Isolasi DNA merupakan langkah awal dari RNAase, larutan presipitasi protein,
berbagai analisis DNA. Prinsip isolasi DNA isopropanol, etanol 70%, dan buffer tris-EDTA.
adalah pemisahan molekul DNA dari Prosedur kerja parktikum isolasi DNA
kontaminasi material seperti RNA dan protein adalah sebagai berikut. Pertama, darah praktikan
dalam suatu sel. Tahapan-tahapan untuk diambil sekitar 0,1−0,3 μl dan ditempatkan
mengisolasi molekul DNA secara umum, yaitu dalam tube. Kedua, RBC lysis solution diberikan
isolasi sel atau jaringan yang akan diambil sebanyak 10 µl menggunakan mikropipet ke
materi genetiknya, pelisisan membran sel, dalam tube. Ketiga, tube dihomogenasi dengan
ekstraksi DNA menggunakan larutan buffer, menggerakkan tube membentuk pola angka
presipitasi DNA menggunakan etanol, purifikasi delapan atau teknik inverting. Keempat, tube
DNA dari RNA dan protein, serta pengawetan yang telah dihomogenasi, diinkubasi selama 10
DNA. Alternatif lain dalam proses isolasi DNA menit. Kelima, tube dihomogenasi dengan
adalah penggunaan membran atau matriks vortex selama beberapa detik dan larutan dalam
selektif yang akan mengikat DNA pada kondisi tube dipindahkan ke dalam tabung sentrifugasi
spesifik. Materi kontaminasi akan dipisahkan sebelum dimasukkan ke dalam mesin
dari DNA dengan pencucian, dan pemisahan sentifugasi, dan disentrifugasi selama 5 menit.
DNA dari membran dilakukan dengan Keenam, supernatant yang terbentuk setelah
pencucian menggunakan buffer elusi (Karp sentrifugasi dibuang. Ketujuh, pellet di dalam
2010: 742). tube ditetesi kembali dengan RBC lysis solution
Isolasi DNA dilakukan sebagai tahapan dan diberikan perlakuan yang sama seperti
awal dalam teknik molekuler. Aplikasi isolasi sebelumnya, untuk memastikan hanya sel darah
DNA meliputi bidang kedokteran, pertanian, putih yang tertinggal dalam pellet. Kedelapan,
forensik, farmasi, arkeologi, peternakan, dan tube diberikan nuclei lysis solution sebanyak
perikanan (Sumartini 2001: 1) 100 μl dan dilakukan inverting beberapa kali.
Kesembilan, tube diinkubasi dalam waterbath
2. Metodologi

3
selama 15 menit dengan suhu antara 65ºC - dari larutan menjadi pellet yang tidak larut
68ºC. Kesepuluh, tube diberikan RNAase dan (Winfrey dkk, 1997: 43). Isopropanol digunakan
digoyangkan beberapa detik. Keduabelas, suhu untuk memurnikan DNA dari ekstraksi sel,
tube didinginkan hingga 37ºC dan diinkubasi sehingga DNA dapat terlihat oleh mata dan
kembali selama 15 menit. Ketigabelas, tube untuk mendinginkan larutan agar DNA tidak
yang telah diinkubasi ditambahkan larutan mengalami kerusakan selama proses presipitasi
presipitasi protein dan didinginkan selama 4 (Fatchiyah dkk, 2011: 24). Larutan buffer tris-
menit sebelum disentrifugasi, kemudian EDTA berfungsi sebagai inhibitor DNAase yang
supernatant yang terbentuk dibuang. dapat menghidrolisis DNA dengan cara
Kelimabelas, isopropanol ditambahkan ke dalam mempertahankan pH larutan tetap 8 atau lebih
tube dan dilakukan inverting beberapa kali, besar, sedangkan pH optimum produksi
kemudian dihomogenasi dengan vortex. DNAase lebih rendah (Winfrey dkk, 1997: 43).
Penggunaan teknik sentrifugasi dalam
3. Pembahasan
isolasi DNA bertujuan untuk memisahkan benda
dengan berat molekul yang berbeda. Hasil dari
Larutan-larutan yang digunakan dalam
sentrifugasi tersebut adalah lapisan endapan
praktikum adalah RBC lysis solution, nuclei
dengan berat molekul yang lebih besar, disebut
lysis solution, larutan presipitasi protein, buffer
pellet, dan larutan diatasnya disebut supernatant
tris-EDTA, isopropanol, dan etanol 70%. Red
(Frei 2001: 6). Homogenasi dengan teknik
blood cell lysis solution atau larutan pelisis sel
inverting ataupun alat vortex bertujuan untuk
darah merah berfungsi untuk melisiskan sel
mendapatkan sampel yang murni atau tidak
darah merah dan mencegah DNA rusak pada sel
terikat dengan benda lain, seperti darah atau
darah putih dengan menghambat produksi
jaringan lainnya (Heidcamp 2015: 1).
DNAase (Fatchiyah dkk, 2011: 25--26). Nuclei
Hasil pengamatan DNA dari praktikum
lysis solution merupakan larutan buffer pelisis
pengamatan isolasi DNA menunjukkan bahwa
sel darah putih yang berfungsi sebagai pelisis
DNA belum terlihat karena masih menempel di
membran sel dan membran nukleus, sehingga
membran selektif pada GD column, sehingga
DNA dapat terekstraksi tanpa harus merusak
diperlukan buffer elusi untuk melepaskan DNA
struktur molekulnya (Williams 2015: 1).
dari membran. Berdasarkan literatur, DNA hasil
Penambahan RNAase bertujuan untuk
isolasi terlihat seperti sekumpulan benang
mendegradasi RNA, sehingga penambahan
dengan massa yang kental dan berwarna putih
tersebut membuat RNA larut dalam supernatan
bersih (Calladine dkk, 2004: 1).
dan tidak tercampur dengan DNA dalam pellet.
Presipitasi DNA menggunakan etanol 70% 4. Kesimpulan
bertujuan untuk membuat asam nukleat
terkonsentrasi dan memisahkan molekul tersebut

4
Praktikum isolasi DNA memiliki dua http://homepages.gac.edu/~cellab/chpts/chpt3/intr
kesimpulan sebagai berikut. Hasil praktikum o3.html (Diakses 18 Mei 2015 pukul 06.26 WIB).
isolasi DNA tidak terlihat, karena DNA masih Hidayat. 2011. Teknik isolasi DNA dari darah.
terikat dalam membran selektif dan belum diberi http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/2863
larutan buffer elusi. Presipitasi DNA dalam 4 (Diakses 18 Mei 2015 pukul 15.38 WIB).
isolasi DNA menggunakan GD column. Williams, J. 2015. DNA isolation step 2: Extracting the
DNA. Cold Spring Harbor Laboratory.
Daftar Pustaka
http://www.dnalc.org/view/16962-DNA-Isolation-
Ahluwalia. 2001. Genetics. New Age International, New Step-2-Extracting-the-DNA.html (Diakses 18 Mei
Delhi: xvi + 451 hlm. 2015 pukul 05.36 WIB).
Bayu, E. S. 2005. Genom koroplas. e-USU Repository: Karp, G. 2010. Cell biology, 6th ed. John Wiley & Sons,
4 hlm. Singapore: xvii + 765 hlm.
http://library.usu.ac.id/download/fp/pemuliaan Neuromuscular Disease Centre. 2015. Mitochondrial
%20tanaman-eva2.pdf (Diakses 9 Mei 2015 pukul Disorders. Washington University, St. Louis.
22.36 WIB). http://neuromuscular.wustl.edu/mitosyn.html#gen
Calladine, C. R., H. R. Drew, B. F. Luisi & A. A. eral (Diakses 9 Mei 2015 pukul 21.59 WIB).
Travers. 2004. Understanding DNA: The molecule Pierce, B. A. 2006. Genetics: A conceptual approach.
& how it works, 3rd ed. Elsevier Academic Press, 709 hlm.
California: xiii + 334 hlm. Robinson, T. R. 2010. Genetics for dummies, 2nd ed.
Fatchiyah, E. L. Arumingtyas, S. Widyarti, & S. Wiley Publishing, Indianapolis: xvi + 387 hlm.
Rahayu. 2011. Biologi molekular: Prinsip dasar SFU Museum of Archaeology and Ethnology. 2010.
analisis. Penerbit Erlangga, Jakarta: xxiv + 191 DNA Structure and Function. Simon Faser
hlm. University, Burnaby: 3 hlm.
Frei, M. 2001. Centrifugation separations. BioFiles, http://www.sfu.museum/forensics/eng/pg_media-
6(5): 6-7. media_pg/adn-dna/ (Diakses 9 Mei 2015 pukul
Graham, S. W., P. A. Reeves, A. C. E. Burns, & R. G. 21.40 WIB).
Olmstead. 2000. Microstructural changes in Sumartini, I. 2001. Efisiensi pemakaian bahan ekstraksi
noncoding chloroplast DNA: Interpretation, pada isolasi DNA mitokondria (Mtdna) ikan patin
evolution, and utility of indels and inversions in (Pangasius hipoptalamus). Skripsi. Institut
basal angiosperm phylogenetic inference. Pertanian Bogor, Bogor: xiii + 29 hlm.
International Journal of Plant Sciences, 161(6): http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/12345
S83-S96. 6789/14322/C01ISU1.pdf?sequence=1 (Diakses
Heidcamp, W. H. 2015. Chapter 3: Cell fractionation- 18 Mei 2015 pukul 04.42 WIB).
introduction. Gustavus Adolphus College. Winfrey, M. R., M. A. Rott, & A. T. Wortman. 1997.
Unraveling DNA: Molecular biology for the

5
laboratory. Prentice Hall, New Jersey: xxviii +
369 hlm.
Wolfe, S. L. 1993. Molecular and cellular biology.
Wadsworth Publishing Company, California: xviii
+ 1145 hlm.

Anda mungkin juga menyukai