PERKEMBANGAN TUMBUHAN
PENGAMATAN ANATOMI AKAR, BATANG, DAN
DAUN TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
LATIHAN V. ANATOMI AKAR, BATANG DAN DAUN
1. Alat tulis
2. Kuas kecil
3. Mangkok kecil
4. Mika jilid (sebagai kaca objek dan kaca penutup)
5. Mikroskop sederhana
6. Pipet tetes
7. Silet
Bahan :
1. Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa)
2. Rumput Teki (Cyperus rotundus)
1. Disiapkan alat dan bahan preparat yang akan diamati saat praktikum.
2. Dibuat sayatan melintang dari bagian akar, batang dan daun mungkin pada
masing-masing objek. Lalu sayatan tersebut diletakkan dimangkok kecil atau
mika jilid, teteskan aquades sedikit lalu diamati bentuk anatomi dari masing-
masing bagian tanaman tersebut lalu difoto.
III. LANDASAN TEORI
Plantae merupakan salah satu organisme eukariotik multiseluler yang memiliki
dinding sel dan klorofil. Plantae atau dunia tumbuhan memiliki ciri yaitu:
mengandung klorofil a dan klorofil b, kekurangan daya gerak atau daya berpindah
tempat dengan cara pengerutan serabutnya, mempunyai tubuh yang tersusun dari
banyak sel yang berlainan untuk membentuk jaringan dan organ, mempunyai organ
seks yang tersusun dari banyak sel tambahan, dan menghasilkan keturunan.
Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) merupakan golongan tumbuhan dengan tingkat
perkembangan filogenetik tertinggi. Ciri khas yang dimiliki oleh tumbuhan berbiji
yaitu berupa biji. Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) terdiri dari dua sub-divisio yaitu
Gymnospermae dan Angiospermae (Fananiar et al., 2018).
Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) berasal dari kata angio yang berarti
bunga dan spermae yang berarti tumbuhan berbiji. Angiospermae dikatakan
tumbuhan berbiji tertutup karena bijinya selalu diselubungi oleh suatu badan yang
berasal dari daun-daun buah yang disebut dengan bakal buah, kemudian bakal buah
beserta bagian-bagian lain dari bunga akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang
telah menjadi biji tetap terdapat di dalamnya. Setelah terjadi pembuahan biji
berkembang sehingga mengandung kandung lembaga (embrio) dan endosperma
(cadangan makanan). Angiospermae memiliki bunga sejati sebagai alat reproduksi.
Tumbuhan Angiospermae adalah jenis tumbuhan yang paling beragam di dunia, dan
dapat dibagi menjadi tumbuhan Dikotil dan Monokotil (Harefa, 2020).
Tumbuhan monokotil dapat diartikan juga sebagai tumbuhan dengan biji
berkeping satu, biji tunggal atau (mono). Hal ini disebabkan karena tumbuhan
monokotil memiliki biji yang tidak membelah saat berkecambah. Tumbuhan biji
tunggal atau monokotil adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan
berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga.
Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan berbunga yang mempunyai biji berkeping
dua. Pada Tumbuhan dikotil bijinya dilindungi oleh daun buah atau disebut karpel.
Tumbuhan yang tergolong tumbuhan dikotil memiliki sepasang daun lembaga atau
kotiledon (Mulyani, 2019).
IV. HASIL PENGAMATAN
Bedasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada batang, daun, dan akar bunga
pukul empat serta rumput teki maka didapat hasil seperti dibawah ini.
2.1. Tumbuhan Dikotil
Klasifikasi Gambar
Akar Bunga Pukul Empat
3
1
2 4
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta 3
Kelas : Magnoliopsida 5
Ordo : Caryophyllales
6
Famili : Nyctaginaceae
7
Genus : Mirabilis
Spesies : Mirabilis jalapa
Batang Bunga Pukul Empat
Keterangan :
1. Epidermis 8. Epidermis Bawah 1
2. Korteks 9. Palisade
2
3. Endodermis
4. Perisikel
5. Floem
6. Kambium
7. Xilem Daun Bunga Pukul Empat
9
1
8
Klasifikasi Gambar
Akar Rumput Teki
1
2
3
4
Ordo : Cyperales 5
Famili : Cyperaceae 2
Genus : Cyperus 3
Spesies : Cyperus rotundus L.
4
Daun
Keterangan : Rumput Teki
1
1. Epidermis
2 6
2. Korteks
3. Xilem
4. Floem
5. Jaringan pembuluh
6. Epidermis bawah
V. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada anatomi akar, batang,
dan daun pada tanaman monokotil dan dikotil didapatkan hasil bahwa keduanya
memiliki perbedaan yang mencolok. Ciri-ciri yang terdapat pada kedua jenis
tumbuhan tersebut dapat dijadikan landasan sebagai pembeda antara tumbuhan
monokotil dengan dikotil diantarnya dapat dilihat dari bagian-bagian tubuh tumbuhan
tersebut, seperti bagian akar, batang, daun dan bunga.
Tumbuhan monokotil dan dikotil memeliki beberapa perbedaan yang
mencolok. Dilihat dari hasil pada akar tumbuhan dikotil (Mirabilis jalapa) terdapat
endodermis dan perisikel yang mana bagian ini tidak dimiliki pada tumbuhan
monokotil (Cyperus rotundus). Menurut Syukriah et al. (2016), tumbuhan monokotil
memiliki tipe berkas pembuluh koleteral tertutup atau berkas pembuluhnya tersebar
keseluruh bagian batang. Sistem akar pada tumbuhan monokotil adalah akar serabut
dan bersifat kurang kokoh. Akar pada tumbuhan monokotil merupakan akar primer
yang ukurannya akan mengecil dan selanjutnya akan digantikan oleh akar-akar lain
yang ukurannya relative sama dengan akar utamanya. Berbeda dengan tumbuhan
dikotil yang memiliki akar tunggang karena merupakan akar primer atau akar utama.
Batang tumbuhan monokotil dan dikotil juga memiliki perbedaan. Menurut
Bria dan Juliyanti (2018), batang tumbuhan monokotil tidak ditemukan cambium
sehingga tumbuhan tidak mengalami pertumbuhan atau pembesaran ukuran yang
signifikan, sedangkan pada tumbuhan dikotil ditemukan cambium yang terletak
diantara xylem dan floem. Batas antara akar dengan batang pada tumbuhan monokotil
nampak sangat jelas terlihat karena akar monokotil tumbuh menyebar di dalam tanah
sehingga bagian batang dan akarnya memiliki batas yang jelas. Pada tumbuhan
dikotil batas antara batang dan akar tidak terlihat jelas karena pada akar dikotil
terdapat beberapa cabang akar yang tumbuh hingga ke permukaan tanah.
Daun tumbuhan monokotil tidak memiliki palisade seperti pada tumbuhan
dikotil. Menurut Giyanti et al. (2019), proses fotosintesis pada daun monokotil tetap
terjadi seperti tumbuhan pada umumnya walaupun tidak memiliki palisade.
Fotosintesis terjadi di jaringan parenkim bunga karang. Hasil dari fotosintesis
tumbuhan monokotil lebih sedikit dibandingkan dengan tumbuhan dikotil karena
kloroplas yang berada bunga karang jumlahnya sedikit alias tidak sebanyak pada
jaringan palisade.
KESIMPULAN
Bria dan Juliyant, E. 2018. Analysis of Anatomical Structure of the Carnation Stem
(Dianthus caryophyllus L.) and Its Contribution to the Caryophyllales
Systematic. Jurnal Saintek Lahan Kering 1(1) : 8-9.
Fananiar, A., Hidayati, N.R., dan Widiyanto, J. 2018. Identifikasi Keragaman
Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Di Kawasan Pesisir Pantai Soge Pacitan.
Prosiding Seminar Nasional SIMBIOSIS III. ISSN : 9772599121008.
Giyanti, A. R., Fitriana, A. L., Devitasari, A., dan Prayitno, B A. 2019. Profil
Miskonsepsi Materi Jaringan Tumbuhan pada Mahasiswa Biologi dan
Pendidikan Biologi Salah Satu Perguruan Tinggi di Surakarta. Biosfer: Jurnal
Biologi dan Pendidikan Biologi. 4(2) : 55-60.
Harefa, D. 2020. Teori Ilmu Kealaman Dasar : Kajian Untuk Mahasiswa Pendidikan
Guru dan Akademis. Sleman : CV Budi Utama.
Mulyani, S. 2019. Anatomi Tumbuhan. Sleman : PT Kanisius.
Syukriah, Fivi, and Liuvita, P. Implementasi Teknologi Augmented Reality 3D Pada
Pembuatan Organologi Tumbuhan. Jurnal Ilmiah Fifo 4.1 (2016): 23-32.
LAMPIRAN