Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN TETAP
BIOLOGI MOLEKULER

OLEH:
KELOMPOK VIII

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
Ujian Akhir Semester Praktikum Biologi Molekuler.

Indralaya, Maret 2023

Mengetahui,

Asisten,

YUNISTIKA
NIM. 08041281924114

Dosen Pengampu I Dosen Pengampu II

Dra. Muharni, M.Si. Dr. Elisa Nurnawati, M.Si.


NIP. 196306031992032001 NIP. 197504272000122001

Dosen Pengampu III

Dr. Laila Hanum, M.Si.


NIP. 197308311998022001

Universitas Sriwijaya
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT. karena berkat rahmat-
Nya, Laporan Tetap Praktikum Biologi Molekuler ini dapat selesai tepat pada
waktunya. Tidak lupa juga shalawat serta salam kepada Nabi besar Muhammad
SAW atas selesainya laporan tetap ini sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Akhir
Semester Praktikum biologi molekuler. Dalam penulisan laporan ini, penulis
mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak sehingga laporan ini dapat selesai
tepat pada waktunya dan tanpa kesulitan yang berarti. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dra. Muharni, M.Si., Dr.
Elisa Nurnawati, M.Si. dan Dr. Laila Hanum, M.Si., selaku dosen pengampu mata
kuliah biologi molekuler yang telah banyak membimbing dan mencurahkan
ilmunya kepada penulis.
Kakak-kakak asisten yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk
membimbing praktikan, teman-teman yang telah banyak membantu memberikan
saran serta pendapat, serta seluruh pihak yang telah terlibat dalam pembuatan
laporan ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis berharap semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sehingga dapat menjadi salah satu
referensi kegiatan pembelajaran. Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna perbaikan laporan ini di masa mendatang.

Indralaya, Maret 2023

Penulis

Universitas Sriwijaya
PENDAHULUAN

Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan


kerjasaat melakukan penelitian. Sangat penting dilakukan pengenalan alat-alat
laboratorium adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik
dan benar. Bekerja di laboratorium biomolekuler tidak akan lepas dari berbagai
kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan baik yang bersifat sangat
berbahaya maupun yang bersifat berbahaya. Selain itu, peralatan yang ada di dalam
laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi
praktikan (Adriani, 2019).
Isolasi DNA menjadi langkah awal yang harus dipahami sebelum
melaksanakan analisis molekuler. Prinsip dasar dari Isolasi DNA yaitu upaya untuk
membebaskan genetik bahan dari dinding sel dan pengikatan protein histon yang
terutama terletak di inti sel dengan membuat minimal kerusakan mekanis atau fisik
pada genetik bahan. DNA diperoleh dari hasil Isolasinya bukan DNA murni tetapi
ada campuran RNA dan jenis protein lainnya dengan berat molekul yang berbeda
dengan DNA, karenanya untuk melakukan pemisahan molekul DNA dilakukan
dengan teknik elektroforesis. Teknik elektroforesis menjadi salah satunya teknik
pemisahan molekul menggunakan listrik arus yang menggunakan prinsip
perbedaan besar atau berat molekul (Eri dan Milda, 2020)
DNA bakteri dilakukan tanpa kultivasi dari sedimen dapat dilakukan di
Laboratorium. Isolasi DNA bakteri tanpa kultivasi menggunakan prosedur Kit
ekstraksi DNA. Namun sebelum tahap isolasi DNA bakteri dilakukan, sampel
diperlakukan proses freezing dan thawing yang dimodifikasi. Tujuan perlakuan ini
untuk pemecahan dinding sel dari bakteri. Identifikasi bakteri melalui pengamatan
aktivitas biokimia saat ini bisa lebih mudah dengan menggunakan Kit analytical
profile index (API). Terdapat beberapa jenis kit yang dapat digunakan tergantung
pada jenis pengujian yang dibutuhkan (Artati dan Oman, 2019).
Pengisolasian DNA tumbuhan secara sederhana dapat dilakukan dengan
memecahkan dinding sel, membran plasma dan membran inti baik secara mekanik
maupun secara kimiawi. Pemecahan dinding sel secara mekanik dapat dilakukan
dengan pemblenderan atau penggerus menggunakan mortar dan pistil. Sedangkan

Universitas Sriwijaya
secara kimiawi dapat dilakukan dengan pemberian detergen atau buffer. Pada
isolasi DNA selain optimalisasi suhu dan lama inkubasi, peggunaan buffer juga
penting dalam menggerus atau melisis dinding sel tanaman, dimana DNA genom
akan terdegradasi dari nukleus dan sitoplasma tanaman (Mahadi et al., 2021).
Isolasi DNA dari darah dilakukan dengan melisiskan sel darah merah yang
tidak mengandung DNA genom agar dapat dipisahkan dari sel darah putih. Sel-sel
darah putih yang sudah dipisahkan kemudian dilisiskan dengan bantuan bahan
pengawet DNA yaitu, deterjen anionik yang dapat melarutkan komponen selular.
Bahan pengawet DNA juga dapat mengurangi aktivitas DNase yang terdapat di
dalam sel. Bila perlu dapat ditambahkan RNase untuk menyingkirkan kontaminasi
RNA. Selanjutnya dengan presipitasi garam, DNA genom dipisahkan dari protein
plasma dan inti (Siswanto et al., 2016).
Polymerase Chain Reactin (PCR) berupa suatu metode yang dapat
digunakan untuk memperbanyak DNA suatu organisme. Metode berbasis PCR
seringkali digunakan didalam identifikasi organisme, baik melalui DNA
fingerprinting maupun melalui dna barcoding. Metode identifikasi menggunakan
metode PCR telah banyak berkembang, serta dilakukan pada berbagai organisme.
Amplifikasi DNA dan PCR dapat dicapai bila menggunakan primer oligonukleotida
yang disebut amplimers. Primer DNA suatu sekuens oligonukleotida pendek yang
berfungsi mengawali sintesis tantai DNA. Umumnya primer yang digunakan pada
PCR terdiri atas dua puluh sampai tiga puluh nukleotida (Setyawati dan Siti, 2021).
Analisis DNA dapat dilakukan dengan cara elektroforesis. Elektroforesis
merupakan proses bergeraknya molekul bermuatan pada suatu medan listrik.
Kecepatan molekul yang bergerak pada medan listrik tergantung pada muatan,
bentuk dan ukuran. Dengan demikian elektroforesis dapat digunakan untuk separasi
makromolekul (seperti protein dan asam nukleat). Posisi molekul yang terseparasi
pada gel dapat dideteksi dengan pewarnaan atau autoradiografi, ataupun dilakukan
kuantifikasi dengan densitometer. Elektroforesis biasanya memerlukan media
penyangga sebagai tempat bemigrasinya molekul-mulekul biologi. Media
penyanggan bermacam-macam tergantung pada tujuan dan bahan yang akan
dianalisa (Karuwal, 2021).

Universitas Sriwijaya
Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai