EKSTRAKSI DNA
Disusun Oleh :
EKSTRAKSI DNA
Oleh
Disetujui :
Kata kunci : Daun mangrove muda, daun mangrove tua, daun kupula, kadar air,
thermogravimetri.
KATA PENGATAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
bisa menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “Uji Kadar Air ” untuk melengkapi laporan
praktikum mata kuliah bioteknologi laut. Shalawat beserta salam kita sanjung dan ucapkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita ke zaman yang penuh ilmu
pengetahuan seperti saat ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sultan Sufie sebagai asisten dan kawan
kawan seperjuangan yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga
laporan praktikum ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan laporan praktikum ini tidak luput dari segala kekurangan dan kesalahan. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan
praktikum ini.
Praktikan
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman
Halaman
Analisa Data.............................................................................................................................12
Dokumentasi.............................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Molekul DNA harus dipisahkan dari material seluler lainnya sebelum dapat diperiksa.
Protein sel yang menyelubungi dan melindungi DNA dapat menghambat kemampuan
menganalisis DNA.Oleh karena itu, metode untuk mengekstrasi DNA telah dikembangkan untuk
memisahkan protein dan materi seluler lainnya dari 15 molekul DNA. Selain itu, kuantitas dan
kualitas DNA sering diukur sebelum proses lanjutan lainnya untuk memastikan akan didapatkan
hasil yang optimal.4.Ekstraksi DNA secara umum memiliki tahapan-tahapan yang meliputi
isolasi dari jaringan, pelisisan dinding dan membran sel, ekstraksi dalam larutan, purifikasi serta
presipitasi atau pemadatan.
Dalam prosesnya terdapat tiga larutan penting dalam isolasi DNA, yaitu larutan buffer untuk
lisis, larutan buffer untuk digesti, dan protein kinase K. Proses penghancuran sel (lisis) secara
kimia dilakukan dengan mamanfaatkan senyawa kimia seperti EDTA (Etil Ediamin Tetra Asetat)
dan SDS (Sodium Dodesil Sulfat). EDTA merusak atau menghancurkan sel dengan cara
mengikat ion magnesium. Ion magnesium berfungsi dalam mempertahankan integritas sel dan
mengingkatkan aktivitas enzim nuklease yang merusak asam nukleat. SDS yang merupakan
sejenis deterjen digunakan untuk merusak membran sel.
Proses ekstraksi DNA adalah memisahkan DNA dari substransi yang tidak diinginkan dari
sel namun secara hati-hati agar DNA tidak rusak. Dengan kata lain, ekstraksi DNA
memindahkan DNA itu sendiri dari sel atau virus. Ekstraksi DNA sering diaplikasikan dalam
proses diagnosa untuk mendeteksi bakteri atau virus dalam rangka mendiagnosa penyakit.
Metode ekstraksi DNA adalah proses pemisahan molekul DNA dari protein dan material lainnya
dalam sel .Dalam definisi sederhana, ekstraksi DNA adalah memindahkam asam deoksiribosa
dari sel atau virus.Jadi, ekstraksi DNA merupakan proses memisahkan DNA dari substansi yang
tidak diperlukan. DNA diekstraksi dalam rangka untuk kebutuhan forensik atau kebutuhan
lainnya yang membutuhkan rantai DNA murni. Substansi yang mengganggu antara lain protein
dan material sel lainnya.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk mendapatkan isolasi mitokondria dari ikan
dengan mutu yang paling baik berdasarkan ekstraksi metode C-TAB.
1.2 Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dilakukannya percobaan ini yaitu:
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu ekstraksi DNA.
2. Mahasiswa dapat mengetahui tahapan dari ekstraksi DNA.
3. Mahasiswa dapat mengetahui reagen apa yang digunakan dalam mengisolasi DNA
mitokondria dari sampel daging ikan hiu.
4. Mahasiswa dapat mengetahui metode kerja dari ekstraksi DNA.
5. Mahasiswa dapat mengetahui alat yang digunakan dalam mengekstraksi DNA.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Proses lisis merupakan tahapan awal yang menjadi penentukeberhasilan suatu
ekstraksi DNA (Gill et al., 2016). Terdapat beberapa cara yangdapat digunakan dalam tahapan
lisis yaitu cara kimia dengan menggunakan enzimseperti proteinase-K dan SDS, selain itu
dengan cara mekanik yaitu menggunakannitrogen cair (Ahari et al., 2012), dan inkubasi dengan
menggunakan perlakuansuhu (Espinoza, 2017)
Isolasi DNA dapat dilakukan melalui tiga tahapan yaitu lisis (pemecahandinding sel),
ekstraksi DNA, dan presipitasi DNA. Meskipun isolasi DNA dapatdilakukan dengan berbagai
cara, akan tetapi pada setiap jenis atau bagian tanamandapat memberikan hasil yang berbeda, hal
ini karena adanya senyawa polifenoldan polisakarida dalam konsentrasi tinggi yang dapat
menghambat pemurnianDNA. Dalam proses isolasi DNA, tahap penghancuran (lisis) dinding
sel sangatditentukan oleh persiapan sampel dan persiapan buffer ekstraksi. Secara umum,
semakin luas bidang reaksi antara sel dengan buffer lisis akan semakinmeningkatkan
efisiensi isolasi DNA. Penghancuran jaringan tanamanmenggunakan nitrogen cair (N2)
atau pencacahan di dalam buffer ekstraksibertujuan untuk memperluas bidang reaksi
dan meningkatkan efisiensi isolasiDNA (Wahyuni, 2019).
METODE KERJA
Praktikum ini dilaksanakan pada hari rabu, 18 Oktober 2023 pada pukul 08.00 WIB sampai
dengan selesai di Laboratorium Kimia Laut dan Bioteknologi Laut, Fakultas Kelautan dan
Perikanan, Universitas Syiah Kuala.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2.1 Alat
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Ekstrasi DNA merupakan tahap pertama penelitian molekuler yang sangat berpengaruh
terhadap kualitas isolasi DNA. Ekstraksi DNA merupakan teknik untuk memisahkan DNA dari
sumber asal, inti sel, atau organel sel (DNA kloroplas, DNA mitokondria). Ekstraksi DNA
menggunakan jaringan yang masih segar, beku, dikeringkan atau disimpan dalam alkohol atau
buffer. Prinsip utama dalam isolasi DNA ada tiga yakni, penghancuran (lisis), estraksi atau
pemisahan DNA dari bahan padat seperti selulosa dan protein, serta pemurnian DNA. Prinsip
dasar Ektraksi DNA adalah menghancurkan membran dan dinding sel kemudian mengekuarkan
DNA yang terdapat didalam nukleus dan mitokondria tanpa menyebabkan kerukasan DNA.
Dalam prosesnya terdapat tiga larutan penting dalam isolasi DNA, yaitu larutan buffer untuk
lisis, larutan buffer untuk digesti, dan protein kinase K. Proses penghancuran sel (lisis) secara
kimia dilakukan dengan mamanfaatkan senyawa kimia seperti EDTA (Etil Ediamin Tetra Asetat)
dan SDS (Sodium Dodesil Sulfat). EDTA merusak atau menghancurkan sel dengan cara
mengikat ion magnesium. Ion magnesium berfungsi dalam mempertahankan integritas sel dan
mengingkatkan aktivitas enzim nuklease yang merusak asam nukleat. SDS yang merupakan
sejenis deterjen digunakan untuk merusak membran sel .Molekul isolasi dan ekstraksi DNA bisa
digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti amplifikasi dan analisis DNA melalui
elektroforesis
Ekstraksi DNA adalah proses dan tahapan pertama yang dilakukan untukmendapatkan
total DNA dari suatu biota. Pengenalan isolasi DNA sangatlahpenting, mengingat
bioteknologi pada akhir-akhir ini sangat maju. Terlebih untukbidang biologi molekuler.
Beberapa bakteri telah berhasil diintroduksi ke dalamtanaman padi, kapas, dan kedelai.
Pentingnya bioteknologi untuk perkembangankeanekaragaman hayati dimasa mendatang
memerlukan sebuah keterampilan danpemikiran
Metode ini dilakukan sebanyak 11 tahapan. Yang mana, tahapan lisisdilakukan
pada hari pertama. Sampel yang dipakai adalah sampel ikan kakapBNA 16. Sampel di
cicah dengan menggunakan gunting dan pingset yang telahdisterilisasikan menggunakan EtOH
dan api. Lalu, dimasukkan CTAB sebanyak700 µL dan Proteinase K sebanyak 3 µL. setelah itu
sampel diinkubasi selama 1jam di suhu 96°C. Apabila sesuai prosedur di laboratorium
sampel harusdiinkubasi selama overnight atau semalaman pada suhu 60°C
Setelah sampel diinkubasi, sampel diambil dan dimasukkan larutan CIAsebanyak 700
µL dan di sentrifugasi selama 5 menit. Selanjutnya, dapat dilihatlayer antara supranatan (bagian
atas) dan limbah (bagian bawah). Lalu, diambilsebanyak 550 µL supranatan dipindahkan
kedalam tube baru. Ditambahkan EtOHabsolut sebanyak supranatan yang diambil. Pada kali ini
diambil sebanyak 550µL. lalu di inkubasi pada suhu -20°C di dalam freezer selama 1 jam.
Selanjutnya, sampel yang telah diinkubasi di senntrifugasi selama 5 menit.Lalu, di buang
supranatan dan tinggalkan pelet yang ada. Setelah itu, masukkanEtOH 70% sebanyak 600 µL
dan 25 µL 3M NaCl. Sampel di sentrifugasi selama5 menit. Buang lagi supranatan dan
tinggalkan pelet. Lalu, keringkan sampelhingga kering. Masukkan DDH2O 40 µL. Sampel
ekstraksi siap di PCR
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
5.2 Saran
Berharap semoga asisten dapat menjelaskan materi dengan lengkap agar ketika penulisan
laporan dapat terlaksana dengan baik. Nilai baguss amin semester akhir😊
DAFTAR PUSTAKA
Ahari, H., V. Razavilar, A. Motalebi, B. Akbari-adergani, S. Kakoolaki, A.
Anvar,D. Shahbazadeh dan N. Mooraki. 2012. DNA extraction using
liquidnitrogen in Staphylococcus aureus.
Ariwidodo, E. 2020. Penerapan Bioteknologi Versus Lingkungan
Hidup:Perspektif Filsafat Lingkungan. Vol. 221. Duta Media Publishing.
Espinoza, P., Ramón Miguel Molina Barrios., Javier Arturo Munguía
Xóchihua.,Juan Francisco Chávez Hernández. 2017. Ast and Reliable
DNAExtraction Protocol for Identification of Species in Raw and
ProcessedMeat Products Sold on The Commercial Market. Journal
OpenAgriculture., 2: (469–472).
Gill, C., J. H. van de Wijgert, F. Blow dan A. C. Darby. 2016. Evaluation of
lysismethods for the extraction of bacterial DNA for analysis of the
vaginalmicrobiota. PloS one, 11(9): e0163148.
Gultom, J. L., M. Wurarah dan M. M. Rampengan. 2020.
Analisis DNAMitokondria Gen 16S rRNA Ikan Payangka (Ophieleotris aporos)
yangHidup di Danau Tondano. NUKLEUS BIOSAINS, 1(2): 70-78.
Harahap, A. S. 2018. Uji kualitas dan kuantitas DNA beberapa populasi
pohonkapur Sumatera. Jasa Padi, 2(02): 1-6.
Kořený, L., M. Oborník, E. Horáková, R. F. Waller dan J. Lukeš.
2022. Theconvoluted history of haem biosynthesis. Biological Reviews, 97(1):
141-162.
Setiawan, T. 2013. Anabolisme Asam Nukleat.
Wahyuni, F. D. 2019. Biologi Molekuler.
LAMPIRAN