ISOLASI DNA
Disusun Oleh:
24032121024
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas kelimpahan Nikmat dan Karunia –
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Laporan Praktikum Biokimia yang
berjudul “Isolasi DNA” tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Kami berharap laporan ini dapat menjadi manfaat dan menambah wawasan
bagi para pembaca, meskipun dalam laporan ini masih terdapat banyak sekali
kekurangan baik dalam ejaan maupun dalam segi penulisan. Kami berharap kepada
para pembaca untuk memberikan masukan yang bersifat membangun kepada kami
untuk penyempurnaan makalah ini di kemudian hari.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Isolasi DNA dapat dilakukan dengan berbagai cara yang berbeda, akan
tetapi pada setiap jenis atau bagian tanaman dapat memberikan hasil yang
berbeda. Jika isolasi DNA dilakukan dengan sampel buah, maka kadar air pada
masing – masing buah berbeda, dapat memberi hasil yang berbeda – beda pula.
Presipitat DNA terlihat seperti serabut – serabut putih yang terkumpul diatas
permukaan larutan karena masa jenis etanol lebih kecil daripada masa jenis air.
Etanol yang digunakan harus benar – benar dingin karena untuk
menyempurnakan presipitasi DNA, apabila etanol yang digunakan kurang
dingin akan mengakibatkan pembentukan presipitat kurang sempurna
4
5
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, dapat diketahui maksud dan tujuan dari
praktikum ini yaitu:
Struktur utama pembentuk membran dan dinding sel adalah lemak, untuk
itu harus menggunakan deterjen dan garam dapur. Kedua bahan ini digunakan
untuk melubangi dan merusak sel sehingga isi inti sel yang berisi DNA dapat
keluar (Tohib, 2012).
6
7
Proses isolasi DNA pada buah dapat dilakukan melalui beberapa tahapan
yang diawali dengan proses ekstraksi DNA pada buah. Hal tersebut bertujuan
untuk memisahkan DNA dengan partikel lain yang tidak diperlukan. Untuk
mengeluarkan DNA dari sel, dapat dilakukan dengan memecahkan dinding sel,
membran plasma dan membrain inti baik secara mekanik maupun secara
kimiawi. (Rachmat,2012).
Jika isolasi DNA dilakukan dengan sample buah, maka kadar air pada
masing – masing buah berbeda, sehingga dapat memberi hasil yang berbeda –
beda pula. Semakin tinggi kadar air, maka sel yang terlarut di dalam ekstrak
akan semakin sedikit, sehingga DNA terpresipitasi juga akan sedikit (Kirsman,
2010).
BAB III
ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR KERJA
3.1. Alat
1. Beaker glass
2. Pisau
3. Batang pengaduk
4. Spatula
5. Mesin blender
6. Gelas kimia
7. Tabung reaksi
8. Rak tabung reaksi
9. Pipet tetes
10. Corong saring
11. penyaring
3.2. Bahan
1. Buah (pisang, pepaya, tomat, buah naga)
2. Detergen cair
3. Aquades
4. NaCl
5. Etanol 96 %
6. Es batu
8
9
4.1. Hasil
Tabel 1. Hasil
10
11
Buah Sabun 10
3 - - -
pisang cair menit
10
Garam - - -
menit
Sabun 10
- - -
cair menit
10
Buah Garam - - -
4 menit
tomat
Etanol 10
Bening Menggumpal Sedikit
96 % menit
12
4.2. Pembahasan
1. Buah naga
Pada awalnya jus buah naga sebanyak 4 ml diberikan perlakuan dengan cara
penambahan deterjen cair 4 ml, 1 spatula garam dapur dan diaduk selama 10
menit sampai benar – benar homogen. Saat diberikan perlakuan tersebut pada
buah naga belum terlihat DNA yang muncul. Setelah di saring dan dimasukkan
ke dalam tabung reaksi, buah naga diberikan perlakuan dengan cara
memasukkan etanol 96 % dingin.
Dalam waktu 2 menit buah naga sudah timbul adanya DNA berbentuk
serabut, berwarna bening dengan jumlah yang banyak. Hal tersebut bisa terjadi
karena kandungan air pada buah naga juga banyak sehingga DNA yang
terpresipitasi juga banyak.
2. Buah pepaya
3. Buah pisang
Dalam waktu 4 menit DNA mulai timbul dengan bentuk serat halus,
berwarna putih bening dalam jumlah yang sangat sedikit. Hal tersebut terjadi
karena kandungan air pada buah pisang sangat sedikit sehingga DNA yang
terpresipitasi juga sangat sedikit.
4. Buah tomat
14
DAFTAR PUSTAKA
Aryani.T, 2022. Pengertian, Ciri, Fungsi dan Struktur DNA – Materi Biologi Kelas
12. Diakses pada tanggal 14 Januari 2023 melalui
https://www.zenius.net/blog/konsep-dna.
15