DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
tanpa berkat dan rahmat-Nya penulis tidak mampu menyelesaikan makalah ini pada
waktunya. Makalah ini berisi tentang Bioteknologi Dalam Bidang Kesehatan beserta uraian-
uraiannya.
Terimakasih penulis ucapkan pula kepada Bapak Drs. Abdul Hakim Daulae, M,Si
NIP.196504281991031001 selaku dosen mata kuliah Bioteknologi yang telah memberikan
tugas ini, dan juga teman-teman yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan, baik dari segi isi maupun redaksinya. Makalah ini jauh dari kesempurnaan,
karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulis dapat menyusun
makalah yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat berguna
bagi pembaca maupun penulis sendiri.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
C. Tujuan ......................................................................................................4
A. Jurnal 1.....................................................................................................6
B. Jurnal 2 ....................................................................................................6
C. Kelebihan Dan Kekurangan Jurnal 1 dan 2..............................................7
A. Kesimpulan ...............................................................................................17
B. Saran..........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(bakteri,fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam
proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi
tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain,
seperti biokimia, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, dan lain sebagainya. Dengan kata
lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses
produksi barang dan jasa.
Isolasi DNA memainkan peranan penting dalam analisis molekuler sebagai langkah utama
untuk melakukan penelitian di bidang biologi molekuler. DNA merupakan senyawa makro
molekul yang terdiri dari polimer nukleotida. Setiap nukleotida memiliki tiga komponen utama,
yaitu gugus phosphate, gula deoksiribosa dan basa nitrogen. DNA memiliki fungsi sebagai wadah
informasi genetik dan pewarisan sifat/karakteristik dari suatu organisme. Pada tanaman, DNA
terletak di dalam nukleus, kloroplas dan mitokondria. Menurut Jamsari (2007) kegiatan isolasi
DNA terdiri dari tiga tahapan, yaitu: 1) penghancuran dinding sel, 2) pemisahan protein, lipid dan
senyawa metabolit sekunder lainnya dalam sel, 3) precipitation DNA (memanen DNA). Prosedur
isolasi DNA yang baik harus memperhatikan beberapa aspek seperti kecepatan waktu yang
diperlukan dalam proses isolasi DNA, sederhana, murah dan meminimalkan penggunaan senyawa
kimia beracun (Oza et al., 2008). Selain itu, DNA yang diisolasi dari suatu organisme tertentu
harus memiliki kemurnian yang tinggi terhadap senyawa-senyawa kontaminan yang berada di
dalam sel organisme tersebut (Stefunova et al., 2013). Kontaminasi senyawa polisakarida,
polifenol dan senyawa metabolit sekunder dalam sel tanaman merupakan masalah umum dalam
ekstraksi DNA tanaman (Cheng et al., 2003). Kontaminan tersebut sulit dipisahkan dari DNA
sehingga mengganggu kinerja senyawa seperti enzim polimerase, ligase dan restriksi (Schlink dan
Reski, 2002
B. Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu untuk membandingkan 2 jurnal isolasi DNA berdasarkan Alat dan
Bahan Motode,cara kerja serta hasil yang diharapkan
C. Manfaat
Mengetahui perbandingkan 2 jurnal isolasi DNA berdasarkan Alat dan Bahan Motode,cara kerja
serta hasil yang diharapkan
BAB II
PEMBAHASAN
A. JURNAL 1
B. JURNAL 2
Alat dan Bahan Alat : objek glass, cawan petri, Lactophenol cotton blue (LCB),
mikroskop, pipet steril, kapas
Bahan : Paru-paru ayam kampung, Sabouraud Dextrose Agar (SDA),
ose steril, aquades steril,
Metode dan Cara Kerja Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan
metode Thompson (1996). Aspergillus Sp diisolasi dengan cara
membiakkan paru-paru ayam kampung ke dalam medium Sabouraud
Dextrose Agar (SDA) dan diinkubasikan pada suhu kamar selama 1-
2 minggu. Sampel dimasukkan ke dalam cawan Petri steril secara
aseptik, dengan menggunakan gunting paru-paru dipotong dengan
ukuran 1-2 cm, potongan paru-paru tersebut dicuci sebanyak 3x
dengan aquades steril yang berisi antibiotik ampicillin (0.1
cc/100ml), kemudian tiap potongan organ ditanamkan pada
permukaan media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dan
diinkubasikan pada suhu kamar selama 3-7 hari. Identifikasi jamur
yang diduga Aspergillus Spp dilakukan dengan cara penanaman pada
slide kultur. Slide kultur dibuat dengan cara metakkan pipet steril
pada dasar cawan Petri, kemudian ditempatkan kapas yang telah
dibasahi dengan aquades steril pada cawan Petri tersebut, sehingga
suasana di dalam cawan Petri menjadi lembab. Selanjutnya
diletakkan objek glass di atas pipet, Sabouraud Dextrose Agar (SDA)
dipotong dengan ukuran 1x1 cm dan diletakkan di atas objek glass.
Kemudian dioleskan potongan SDA dengan biakan jamur pada
empat sisi dengan menggunakan ose steril. Potongan agar ditutup
dengan cover glass. Kemudian cawan Petri ditutup kembali. Biakan
diinkubasikan pada suhu kamar selama 3-7 hari. Pertumbuhan koloni
diamati secara mikroskopis terhadap pertumbuhan hifa bersepta,
konidia, konidiospor dan phialid dari jamur. Selanjutnya koloni
diwarnai dengan meneteskan Lactophenol cotton blue (LCB) pada
pinggiran cover glass dan diidentifikasi di bawah mikroskop pada
pembesaran 400x
Hasil dan Pembahasan Hasil pengamatan terdapat tiga spesies Aspergillus yang ditemukan
yaitu Aspergillus flavus, Aspergillus niger dan Aspergillus
fumigatus. Aspergillus flavus berwarna hijau kekuningan dengan
pinggiran berwarna putih.
Aspergillus niger terlihat berwarna hitam dengan pinggiran putih.
Aspergillus fumigatus berwarna hijau tua dengan pinggiran putih.
Koloni tersebut berwarna terang dengan miselium seperti kapas.
Awal mula pengamatan, koloni muncul sebagai filamen putih dan
berubah warna tergantung spesiesnya. Koloni Aspergillus juga
ditandai dengan konidia yang menyebar. Terdapat tiga spesies
Aspergillus yang ditemukan, yaitu Aspergillus niger yang
ditunjukkan dengan warna miselium yang berwarna hitam,
Aspergillus flavus yang ditunjukkan dengan miselium warna hijau
kekuningan, dan Aspergillus fumigatus yang ditunjukkan dengan
miselium berwarna hijau tua.
Aspergillus secara mikroskopis menunjukkan adanya tangkai konidia
(konidiofora), vesikel dan spora/konidia berbentuk bulat berwarna
hijau kebiruan. Pemeriksaan mikroskopis menunjukkan adanya
tangkai konidia (konidiofora) pendek halus berwarna kehijauan,
kepala konidia (vesikel) berbentuk seperti gada (clavate) dan bulat,
dan menjadi lonjong (columnar) dengan bertambahnya umur koloni
Identifikasi spesies pada masing-masing biakan berdasarkan
pemeriksaan mikroskopis dengan melihat morfologi phialidnya, yaitu
yang mempunyai tipe dimorfik phialid atau monomorfik atau
keduanya. Pembiakan dilakukan pada suhu 37oC, karena suhu
inkubasi tersebut merupakan suhu yang sesuai dengan suhu tubuh
sehingga kapang Aspergillus yang tumbuh merupakan kapang yang
bersifat patogen. Pada suhu inkubasi yang sesuai dengan suhu tubuh
(37oC), cendawan yang patogenik, baik kapang maupun khamir,
akan tumbuh lebih subur dibandingkan pada suhu ruangan (25oC)
dan pada suhu ruangan hanya cendawan yang bersifat saprofit yang
tumbuhnya subur. Infeksi Aspergillus Spp pada paru-paru ayam
kampung disebabkan oleh pakan yang terkontaminasi yang
mengandung spora dan berhubungan dengan aspek lingkungan hidup
ayam kampung. Spora Aspergillus yang mempunyai ukuran sangat
kecil dan ringan mudah menyebar di udara sehingga mempunyai
peran yang sangat besar dalam mencemari pakan ternak. Spora
Aspergillus Spp dapat masuk ke dalam tubuh unggas secara
perinhalasi, spora masuk ke dalam tubuh selanjutnya terbawa aliran
darah sehingga menyebabkan kerusakan pada berbagai organ
terutama paru-paru.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hasil analisis kualitas dan kuantitas DNA pada setiap metode disajikan pada Tabel 1.
Pengukuran rasio absorbansi pada 260 dan 280 nm (A260/A280) digunakan sebagai penduga
kemurnian atau kualitas DNA. Kualitas DNA hasil isolasi metode P1 berada nilai 1.4 (duplo). Nilai
ini dibawah standar purifikasi yaitu lebih besar dari 1.5 dan idealnya berada pada kisaran
Metode P2 dan P3 memiliki kualitas yang cukup baik, karena berada di kisaran 1.8 (Moore
et al., 2004; Green dan Sambrook, 2018). Hasil uji kualitatif yang tertinggi diperoleh dari metode P2,
dengan konsentrasi DNA total sampel 305 ng/μL.
Saran
Dari jurnal bisa dilihat bahwa hasil analisis pengukuran rasio absorbansi kualitas DNA
dimasing masinh metode yang berbeda menghasilkan kualitas yang berbeda juga, namun kurang
diberitahukan bagaimana kelemahan dari metode yang digunakan pada hasil pembahasan jurnal
tersebut. Sehingga pembaca hanya melihat kelebihan dari metode nya saja tanpa tau kekurangan dari
metode penelitian yang digunakan
DAFTAR PUSTAKA
Donastin. A, Koentjoro. M.P, Hidayat M.T, Nugroho . E. 2022 .Perbandingan Tiga Metode Isolasi
DNA Asperigilus niger Comparison of Three DNA Isolation Methods of Aspergillus Niger.
Journal of Biological Sciences. 9(1): 69-78
Praja. N. R., Yudhana. A. 2017. Isolasi dan Identifikasi Aspergillus Spp Pada Paru-Paru Ayam
Kampung Yang Dijual Di Pasar Banyuwangi. Jurnal Medik Veteriner. 1(1): 6-11