Anda di halaman 1dari 7

Tugas Critical Jurnal Review

Extracts of Pterocarpus osun as a histological stain for collagen fibres


AVWIORO OG 1, ALOAMAKA PC 2, OJIANYA NU 3, ODUOLA T 4, EKPO EO 5,
Vol. 4 (5), 2005, 460-462

Kelompok 5

Elva Chika Delia Felati 4193341040


Nuranisyah 4191141022
Yolana Harefa 4191141026
Juli Edi Nisura Brema Pelawi 4193141034
Monica Anita Claudia Napitupulu 4193141030

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Negeri Medan
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis mampu menyelesaikan Critical Jurnal Report ini guna memenuhi tugas Mikroteknik. Dalam
penyusunan tugas ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun, berkat bantuan dari berbagai
pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Terima kasih penulis ucapkan kepada berbagai
pihak yang telah memberi dukungan kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas ini.
Dalam penyusunannya, tentunya penulis menyadari bahwa tugas ini sangat jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran sangat diharapkan penulis demi tulisan yang lebih baik lagi
pada tugas selanjutnya. Akhirnya, semoga tulisan ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat bagi
pembaca.

Medan, 28 September 2021

Kelompok 5
IDENTITAS JURNAL

Judul Ekstrak Dari Pterocarpus Osun Sebagai Pewarnaan Histologis Untuk Serat
Kolagen
Jurnal Jurnal Bioteknologi Afrika
Volume 4
Nomor 5
Halaman 460-462
Tahun 2005
Penulis Avwioro Og 1, Aloamaka Pc 2, Ojianya Nu 3, Oduola T 4, Ekpo Eo 5
ISSN 1684–5315
Alamat situs http://www.academicjournals.org/AJB

RINGKASAN ISI JURNAL


 Ringkasan Jurnal
Jurnal menjelaskan tentang Kemampuan pewarnaan ekstrak Pterocarpus osun pada potongan
jaringan ditentukan. 2 kg dari P.osun batang dikeringkan, digiling untuk mendapatkan bubuk halus dan
pigmen merah diekstraksi dari bubuk dengan 1 L etanol 70% pada 78°C selama 24 jam. Ekstrak alkali
dan asam alkohol digunakan untuk menodai bagian jaringan. Serat kolagen, sel darah merah dan otot
diwarnai dengan warna coklat kemerahan. Skrining fitokimia awal ekstrak ini mengungkapkan bahwa
ekstrak ini mengandung alkaloid, cincin steroid, glikosida jantung dan gula pereduksi.

 Kesimpulan
Struktur seluler diwarnai secara selektif oleh berbagai pewarna alami dan sintetis. Beberapa
memerlukan kombinasi pewarnaan untuk menunjukkan keberadaan beberapa struktur jaringan ini.
Keasaman, alkalinitas dan mordan telah dilaporkan mempengaruhi beberapa noda. Penggunaan tawas
kalium aluminium sebagai mordan tidak berpengaruh nyata terhadap kualitas pewarnaan P.osun ekstrak
karena larutan alkohol sederhana menodai jaringan, dan penambahan mordan tidak meningkatkan
kualitas pewarnaannya. Ini tidak seperti kebanyakan pewarna yang digunakan dalam histokimia seperti
hematoksilin, yang pertama dioksidasi menjadi hematin dan dimordan sebelum dapat digunakan sebagai
pewarna untuk jaringan. Dalam percobaan sebelumnya, Elbadawi (1976) menekankan perlunya
penggunaan mordan dalam reaksi histokimia tertentu. Dia melaporkan bahwa dalam pewarnaan
hematoksilin besi Verhoeff untuk serat elastis, besi klorida sebagai mordan diperlukan. Hoffman dan
Bauknecht (1999) telah mengamati bahwa kekuatan ionik dan pH larutan pewarnaan sering
mempengaruhi reaksi pewarnaan. Namun ini belum ditemukan dengan P.osun ekstrak karena diwarnai
pada netral, basa dan media asam meskipun dengan penurunan kualitas pewarnaan di daerah basa.
Ada pewarna alami dan sintetis lainnya, yang tidak memerlukan penambahan asam atau basa.
Contoh dari pewarnaan tersebut adalah eosin yang biasa digunakan sebagai counterstain untuk
hematoxylin. Vickerstaff (1954) menodai eosinofil dengan congo red dan menyatakan bahwa kekuatan
ionik mempengaruhi reaksi pewarnaan antara gugus asam sulfat dari zat warna dan gugus basa dari
butiran eosinofil.
KELEBIHAN & KEKURANGAN JURNAL

 Kelebihan
1. Penjelasan mengenai definisi dan jenis pewarna dijelaskan dengan lengakap.
2. Memiliki ISSN.
3. Penggunaan bahasa sudah efektif dan mudah dipahammi.
4. Pembahasan yang dimuat pada isi jurnal sudah bagus.
5. Susunan isi jurnal sesuai dengan sistematika.
6. Pada setiap percobaan juga menyajikan gambar yang di amati.
7. Terdapat daftar referensi dari berbagai penelitian.

 Kekurangan
1. Pemabahasan isi jurnal masih perlu diperdalam lagi.
2. Isi jurnal menggunakan paragraf deskriptif teori.
 Referensi
Avwioro OG. 2005. Extracts of Pterocarpus Osum as a Histological Stain for Collagen Fibres.
African Journal of Biotechnology. Vol. 4 (5), pp. 460-462.

 Lampiran Jurnal

Anda mungkin juga menyukai