DISUSUN
OLEH
KELOMPOK 7
NAMA ANGGOTA :
1. Dalila Harum (4193341042)
2. Elva Chika Delia Felati (4193341040)
3. Fadillah Nurhazlinda (4193341056)
4. Windasari Munthe (4193341043)
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang MIKROBIOLOGI, yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna
tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Praktikum mikrobiologi kami yang
membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun karya
tulis ilmiah dan berbagai materi yang disajikan setiap minggunya.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran
dan kritiknya. Terima kasih.
Cara Kerja
Cara kerja penelitian ini sesuai dengan Pambudiono dkk (2017) dengan modifikasi.
Pengambilan Sampel Air Limbah Sampel air limbah diambil dari kolam IPAL PT Agar X di
Lawang, Malang menggunakan botol sampel steril pada tiga titik pengambilan dengan tiga kali
ulangan dan ditransportasikan dalam termos berisi es menuju laboratorium dan disimpan di lemari
es selama penelitian berlangsung. Isolasi Bakteri Resisten Pb Sampel limbah sebanyak 50 ml
dicampurkan dengan medium Luria Bertani 450 ml yang telah ditambah dengan Pb(NO3)2
sebanyak 1,65 mg sehingga konsentrasi logam berat Pb dalam 500 ml (limbah cair + medium Luria
bertani) sebesar 3,3 ppm dan dikocok menggunakan shaker dengan kecepatn 100 rpm selama 7 hari.
Setelah 7 hari, sampel limbah diambil sebanyak 1ml diencerkan hingga konsentrasi 10-10
menggunakan pepton water 9 ml dan diinokulasikan kedalam medium lempeng NAPb dan
diinkubasi selama 2x24 jam pada suhu 37°C. Koloni bakteri yang tumbuh pada medium lempeng
dipurifikasi hingga diperoleh isolat murni dan dilakukan pengkodean dan pengamatan morfologi.
PEMBAHASAN
Isolasi bakteri indigen Limbah cair agar (LCA) berhasil memperoleh 8 isolat bakteri yang
dapat hidup dan tumbuh dalam medium Luria Bertani yang diperkaya dengan Pb(NO3)2 dengan
konsentrasi sebesar 3,3 ppm. Kedelapan macam isolat bakteri tersebut berhasil tumbuh sehingga
memiliki potensi dalam menurunkan konsentrasi logam berat Pb. Hal ini sesuai dengan peryataan
Suyasa (2012) bahwa pada lingkungan atau habitat yang tercemar serta kolam pengolahan limbah
dimungkinkan terdapat bakteri pendegradasi zat pencemar, secara alamiah dimana bakteri tersebut
dapat bersaing maupun berkonsorsium dengan bakteri lainnya. Bakteri yang diisolasi dari
lingkungan yang tercemar logam berat mempunyai tolereansi terhadap logam berat yang ada
disekitarnya (Chojnacka, 2010).
Berdasarkan hasil uji statistik dan nilai efisiensi tiap isolat bakteri , maka bakteri indigen
limbah cair agar paling potensial dalam mereduksi logam berat Pb adalah bakteri F, E dan H.. Isolat
bakteri F, E dan H merupakan isolat bakteri yang memiliki kemampuan menurunkan logam berat
Pb paling potensial, karena ke tiga isolat tersebut dapat menurunkan logam berat Pb dengan
konsentrasi terkecil. Kemampuan efiseiensi reduksi logam berat Pb isolat F sebesar 79,31%, isolat
E sebesar 81,31% dan isolat H sebesar 83,62%. Ketiga isolat tersebut mempunyai nilai efisiensi
reduksi yang paling tinggi. Nilai akhir konsentrasi logam berat Pb yang dicapai oleh isolat bakteri
F, E dan H berturut-turut sebesar 0,32 ppm; 0,29 ppm; dan 0,25 ppm. Nilai akhir tersebut telah
memenuhi baku mutu air golongan 4.
Perbedaan kedelapan isolat bakteri dalam menurunkan logam Pb dapat disebabkan oleh perbedaan
metabolisme dari masing-masing isolat. Metabolisme bakteri berkaitan erat dengan mekanisme
toleransi atau resitensi bakteri terhadap logam berat Pb. Sebagian besar bakteri toleran terhadap
logam berat dengan cara melakukan mekanisme efflux (Spain, 2003). Terdapat juga mekanisme
toleransi atau resistensi lainya, yaitu dengan cara kompleksasi meliputi produksi polisakarida
ekstraselular (EPS) bersifat anion yang berfungsi sebagai bioakumulator, produksi metabolit
organik yang memiliki sifat pengkelat dan membentuk kompleks dengan logam, presipitasi,
kristalisasi ekstraselular oleh bakteri pereduksi sulfat sehingga membentuk deposit sulfida yang
kaya akan logam dan biakumulasi interseluler melalui pembentukan metallotionein (protein kaya
sistein dalam sel dapat mengikat logam) yang berfungsi untuk detoksifikasi, penyimpanan, dan
regulasi ion logam dalam sel (Naik & Dubey, 2013). Ketiga isolat bakteri yang paling berpotensi
mereduksi Pb selanjutnya dilakukan karakterisasi dan identifikasi. Ketiga isolat bakteri memiliki
karakter yang sama yaitu bakteri Gram Positif dan berbentuk basil.
Penutup
Isolat bakteri indigen limbah cair agar yang berpotensi untuk mereduksi logam Pb adalah isolat H,
E dan F . Ketiga isolat mampu menurunkan logam Pb pada limbah cair agar steril sebesar 83,62%,
81,31% dan 79,31%. isolat Bakteri H merupakan Bacillus alvei, isolat E merupakan spesies
Bacillus pumilus dan isolat F merupakan spesies Bacillus lichenformis.
Daftar Pustaka
Chojnacka, K. (2010). Biosorption and Bioaccumulation The Prospects for Practical.
Applications. Environment International, 39 (3): 299-307.
Fidiastuti, H., & Suarsini, E. (2017). Potensi Bakteri Indigen dalam Mendegradasi Limbah
Cair Pabrik Kulit Secara In Vitro. Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi, 3(1), 1-10.
Gerdhart, K.E., Huang, X., Bernard R., Greenberg., and Bruce, M. (2008). Phytoremediation
of organic soil contaminants: Potential and Challenges. Plant Science, 176 (1):20-30.
Khasanah, Eliya. (2009). Adsorpsi Logam Berat. Oseana, XXXIV(4), 1-7.