Anda di halaman 1dari 19

SISTEM EKSKRESI

KELOMPOK 7
25. Agiela Fadia Haya Hrp (41933438)
26. Risdo Lambas Malau (4193341049)
27. Elva Chika Delia Felati (4193341040)
28. Yelykha Henirayuza Nst (4193341041)
SISTEM EKRESI

Ekskresi merupakan proses pengeluaran


zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, Sesuai dengan jenis makhluk hidupnya, system
H2O, NH3, zat warna empedu dan asam ekskresi bervariasi dalam fungsi dan kompleksitas.
urat, selain itu ekskresi juga dapat Semakin tinggi tingkatan makhluk hidup maka
diartikan sebagai proses pembuangan sisa semakin kompleks pula system ekskresinya.
metabolisme .
SISTEM EKRESI PADA HEWAN

1. INVERTEBRATA 2. VERTEBRATA

REPTIL
PLANARIA
PISCES
PROTOZOA

AVES
INSECTA
AMPHIBI
ANNELIDA
MAMALI
A
1 JUNE 15, 2021 -
15H
Meeting with Company
MA RCHA22, 2021 -
15H
Meeting with Company
A

INVERTEBRATA
PROTOZOA

Protozoa tidak memiliki organ


pengeluaran khusus sehingga zat sisa
metabolismenya dikeluarkan melalui rongga
berdenyut (vakuola kontraktil) atau melalui
kulit secara difusi melalui dinding sel dan
osmosis contohnya pada amuba dan
Paramaecium. Sistem ekskresi Protozoa,
misalnya pada Paramecium, dilakukan oleh
vakuola kontraktil. Vakuola ini biasa ditemukan
pada Protozoa yang hidup di air tawar. Disebut
vakuola kontraktil karena vakuola ini bisa
membesar dan mengecil. Selain untuk ekskresi,
vakuola kontraktil juga berfungsi sebagai
pengatur tekanan osmosis. Itu sebabnya sering
disebut sebagai osmoregulator yaitu untuk
mengatur kadar air dalam sel.
PLANARIA
Alat ekskresi Planaria disebut sel-
sel api atau flame cell. Cairan tubuh
yang melewati sel api akan disaring, lalu
zat-zat sisa yang dikandungnya akan
diserap oleh sel api. Gerakan bulu getar
di dalam saluran sel api akan
mendorong zat air ke arah saluran
gabungan.
Melalui saluran gabungan inilah,
akhirnya zat-zat sisa dibuang ke luar
melalui lubang ekskresi. Cacing
mempunyai
pipih organ nefridium yang
Protonefridium
disebut tersusun sebagai
dari tabung
protonefridium.
silia. Di dalam protonefridium terdapat
dengan ujung membesar
mengandung
sel api yang dilengkapi dengan
silia.
Tiap sel api mempunyai beberapa
flagela yang gerakannya seperti gerakan api
lilin. Air dan beberapa zat sisa ditarik ke dalam
sel api. Gerakan flagela juga berfungsi
mengatur arus dan menggerakan air ke sel api
pada sepanjang saluran ekskresi. Pada tempat
tertentu, saluran bercabang menjadi
pembuluh ekskresi yang sebagai
lubang di permukaan tubuh (nefridiofora). Air
terbuka
dikeluarkan lewat lubang nefridiofora ini.
Sebagian besar sisa nitrogen tidak
masuk dalam saluran ekskresi. Sisa nitrogen
lewat dari sel ke sistem pencernaan dan
diekskresikan lewat mulut. Beberapa zat sisa
berdifusi secara langsung dari sel ke air
Annelida
Sistem ekskresi pada cacing tanah
berupa sistem nefridium. Setiap segmen
tubuh cacing tanah mengandung sepasang
nefridium disebelah kiri dan kanan, kecuali
pada tiga segmen pertama dan satu segmen
terakhir. Setiap nefridium terdiri atas 3
bagian:
1. Nefrostoma, yaitu corong bersilia
yang terdapat pada rongga tubuh
semu (pseudoselom)
2. Saluran atau pipa halus yang berliku,
disebut
duktus ekskretorius. Bagian akhir dari saluran ini
membesar dan ujung akhir saluran ini
berakhir pada nefridiopor (lubang nefridia) .
3. Nefridiopor, merupakan lubang tempat
muara sisa metabolisme, terletak pada
permukaan ventral tubuh cacing.jumlahnya
tiap segmen sepasang
Insecta

Alat ekskresi
serangga, misalnya
belalang, berupa pembuluh
malpighi. Pembuluh Malphigi
berupa kumpulan benang
halus yang berwarna putih
kekuningan dengan jumlah
banyak dan pangkalnya
melekat pada pangkal dinding
usus. Pembuluh ini melekat
pada satu atau kedua ujung
usus menuju rongga tubuh ke
segala arah
Saat cairan bergerak lewat bagian proksimal pembuluh
Malpighi, bahan yang mengandung nitrogen diendapkan
sebagai asam urat, sedangkan air dan berbagai garam diserap
kembali biasanya secara osmosis dan transpor aktif. Asam
urat
dan sisa air masuk ke usus halus, dan sisa air akan diserap
lagi,
sehinga kotoran serangga berupa butiran-butiran padat yang
mengandung kristal asam urat.
Di samping pembuluh Malphigi, serangga juga memiliki
sistem trakea untuk mengeluarkan zat sisa hasil oksidasi
02 JUNE 15, 2021 -
15H
Meeting with Company
MA RCHA22, 2021 -
15H
Meeting with Company
A

VERTEBRATA
SISTEM EKSKRESI PADA PISCES
 Alat ekskresi pada ikan berupa sepasang ginjal yang memanjang,
berwarna kemerah-merahan dan menyatu dengan saluran kelenjar
kelamin yang disebut saluran urogenital.
 Fungsi sistem ekskresi ikan yaitu untuk regulasi kadar air tubuh,
menjaga keseimbangan garam dan mengeliminasi sisa nitrogen hasil
dari metabolisme protein.
Alat ekresi ikan terdiri dari:

1. Insang yang digunakan untuk mengeluarkan


CO2 dan H2O
2. Kulit (kelenjar kulit) untuk mengeluarkan lendir
sehingga tubuh ikan senantiasa licin untuk
memudahkan bergerak dalan air
3. Sepasang ginjal untuk mengeluarkan urine
Ikan Air Tawar Ikan Air Laut

Air masuk secara osmosis Meperoleh air dan


garam mineral Air keluar lewat
lewat permukaan permukaan tubuh
dengan dan lewat insang
tubuhnya
Mendapatkan air Banyak minum air laut
dan garam dari
makanan

Mineral diikat Kelebihan garam


oleh insang Dibuang lewat
Ekskresi urin banyak Ekskresi urin yang pekat
insang dan sedikit
dan lebih encer
SISTEM EKSKRESI PADA AMPHIBI
 Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal (opistonefros).
 Zat sisa yang diambil oleh ginjal akan disalurkan melalui ureter
menuju ke kantong kemih yang berupa kantong berdinding tipis yang
terbentuk dari tonjolan dinding kloaka.
 Fungsinya untuk menyimpan urine sementara. Pada katak jantan,
saluran ginjal dan saluran kelaminnya menyatu, sedangkan pada katak
betina tidak.
Sistem Ekskresi pada Reptil

Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit


dan kloaka. Kloaka merupakan satu-satunya lubang untuk
mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme. Reptil yang
hidup di
darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang
dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat
berwarna
putih.
Sistem Ekskresi pada Aves
(Burung)

Alat ekskresi pada burung terdiri dari ginjal


(metanefros), hati, paru-paru, dan kulit. Saluran ginjal,
saluran kelamin, dan saluran pencernaan bermuara
pada sebuah lubang yang disebut kloaka. Saluran
ekskresi terdiri dari sepasang ginjal berwarna coklat
yang menyatu dengan saluran kelamin pada bagian
akhir usus (kloaka). Burung mengekskresikan zat
berupa asam urat dan garam. Kelebihan kelarutan
garam akan mengalir ke rongga hidung dan keluar
melalui nares (lubang hidung). Burung hampir tidak
memiliki kelenjar kulit, tetapi memiliki kelenjar minyak
yang terdapat pada ujung ekornya. Kelenjar minyak
tersebut berguna untuk meminyaki bulu- bulunya.
EKSKR ESI PADA
MAMALIA

Ekskresi pada mamalia umum nya sama


seperti yang dimiliki manusia. Alat ekskresi
pada mamalia adalah kulit, paru-paru, ginjal,
dan hati. Kulit mengeluarkan keringat, ginjal
mengeluarkan urin, hati mengeluarkan urea,
dan paru-paru mengeluarkan karbondioksida

Setiap mamalia pasti mengalami yang namanya


pembuangan urine. Urine terjadi dalam 3
proses, yang pertama adalah proses filtrasi
(penyaringan). Proses yang kedua adalah
proses reabsorpsi (penyaringan kembali).
Proses yang ketiga adalah proses augmentasi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai