Anda di halaman 1dari 3

OVIDUCT

Oviduk atau Tuba Fallopi merupakan saluran penghubung antara ovarium dengan
rahim. Yang mana Masing-masing tuba falopi umumnya mempunyai panjang sekitar 10
sampai 13 cm dengan diameter 0,5 sampai 1,2 cm. Fungsi utama dari oviduk atau tuba fallopi
ini adalah sebagai jalur transportasi ovum dari ovarium ke rahim. Fungsi oviduk dan struktur
bagiannya Saluran telur ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian. Oviduk, yang lokasinya
terdekat dengan ovarium, memiliki bentuk corong yang disebut dengan infundibulum
oviductal. Sementara pintu ke infundibulum, di mana telur yang diovulasi masuk, disebut
dengan ostium. Sedangkan, tepi infundibulum yang nampak seperti jari disebut dengan
fimbriae.

Seperti namanya, fungsi oviduk atau tuba falopi yang utama adalah untuk
membawa sel telur dari ovarium ke rahim. Ketika terjadi pembuahan, sperma akan berjalan
keluar dari rahim ke dalam tabung untuk menemukan dan membuahi sel telur.Telur diambil
dari fimbriae dan kemudian dibawa menuju rahim. Gerakan ini diarahkan oleh detak
peristaltik dan silia yang merupakan hasil kontraksi dari otot-otot tabung. Telur yang telah
dibuahi kemudian melanjutkan gerakannya menuju rahim.

Letak Oviduk Tuba fallopi atau oviduk terdapat di tiap tubuh perempuan, yaitu
(sepasang) di kanan dan kiri. Oviduct terletak dengan memanjang ke samping dari uterus.
Fungsinya membawa sel telur dari infundibulum kepada rahim. Di sinilah kemudian akan
terjadi fertilisasi atau yang disebut dengan pembuahan.

Fungsi-fungsi fisiologi tersebut terutama tergantung dari 3 faktor, diantaranya :

1. Motilitas Tuba

Kontraksi peristaltik dari serat otot polos pada dinding tuba tersebut memungkinkan
gamet (sperma serta sel telur) untuk dibawa bersama-sama, sehingga akan memungkinkan
pembuahan serta transportasi berikutnya dari ovum dibuahi dari situs normal fertilisasi pada
ampula ke situs normal implantasi di dalam rahim.

2. Cilia Tuba

Rekonsiliasi serta desiliasi ini merupakan suatu proses yang berkesinambungan


sepanjang siklus menstruasi. Kegiatan atau aktivitas cilia tuba ini juga termasuk bertanggung
jawab dalam menjemput ovum. Pentingnya kegiatan atau aktivitas cilia tuba ini ditegaskan
oleh disfungsi tuba yang terlihat di dalam asosiasi itu dengan desiliasi dari salpingitis.

3. Cairan Tuba

Cairan tuba kaya tersebut akan mucoproteins, elektrolit, serta enzim. Cairan tersebut
berlimpah pada pertengahan siklus pada saat gamet atau embrio yang hadir serta bisa atau
dapat memainkan peran penting itu selama proses pembuahan serta pembelahan awal. Cairan
pada tuba diyakini dibentuk oleh :

a. Transudasi selektif dari darah.

b. Sekresi aktif dari lapisan epitel.

Beberapa stuktur tuba fallopi (oviduk), diantaranya sebagai berikut:

1. Lapisan serosa, merupakan suatu lapisan terluar dari tuba fallopi. Serosa ini adalah lapisan
tipis yang terdiri atas jaringan penyambung jarang, kaya akan pembuluh darah serta jaringan
adiposa; sertajuga epitel gepeng selapis (mesotel).

2. Lapisan subserosa atau juga lapisan otot, merupakan suatu lapisan yang terdiri dari
pembuluh darah, otot longitudinal, pembuluh limfatik, dan otot sirkular. Pada lapisan ini otot
memiliki fungsi dalam menciptakan gerakan sehingga tuba falopi ini bisa atau dapat
mentransportasikan ovum itu dari ovarium ke rahim.

3. Lamina propria, merupakan suatu lapisan yang sebagian besar terdiri dari pembuluh darah
sehingga sering disebut dengan sebutan lapisan vaskular.

4. Lapisan mucosa, merupakan suatu lapisan yang tersusun oleh epitel kolumnar bersiliata
serta sel sekretori.

gambar
Keterangan Gambar

a) Fimbriae, merupakan suatu struktur seperti jari yang bersilia, bagian tersebut memiliki
fungsi untuk dapat menangkap sel telur dari ovarium.
b) Ampula, merupakan suatu bagian terluas dari tuba falopi, biasanya adalah tempat dari
terjadinya fertilisasi (yakni pertemuan sel sperma itu dengan sel ovum).
c) Infundibulum, merupakan suatu tempat untuk melekatnya fimbriae.
d) Isthmus, merupakan sebuah salurah sempit yang menghubungan antara ampula itu
dengan rongga rahim (uterus)

Gangguan kesehatan yang dapat menyerang oviduk

 Kehamilan ektopik, Kehamilan ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi
menanamkan dirinya di luar rahim, biasanya terjadi di salah satu tuba falopi. Jika
sudah begini, telur yang sudah dibuahi tidak dapat berkembang menjadi janin.
 Tuba falopi tersumbat, Oviduk atau tuba falopi yang tersumbat akan menghalangi
jalannya,sperma sampai ke sel telur, serta jalan kembali ke rahim untuk sel telur yang

dibuahi.

Berikut beberapa link Video mengenai Oviduct

a) https://youtu.be/PsRritbLud4
b) https://youtu.be/yNVG-3q2MwU

Anda mungkin juga menyukai