“ISOLASI DNA”
Disusun oleh :
NAMA : Nur Faiz Zamzami Al Ghufroni
NIM : 215040207111020
KELAS :I
ASISTEN : Salsabia Dinda Romadiani
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum isolasi DNA merupakan sebagai berikut
1. mengetahui pengertian DNA
2. mengetahui pengertian isolasi DNA
3. mengetahui fungsi isolasi DNA
4. mengetahui jenis-jenis metode isolasi DNA
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari praktikum isolasi DNA antara lain
dapat memahami pengertian dari DNA, memahami pengertian isolasi DNA,
memahami fungsi isolasi DNA, dan memahami jenis-jenis metode isolasi
DNA.
Bab II
Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian DNA
Secara terminologi DNA merupakan persenyawaan kimia yang paling
penting, yang membawa keterangan genetik dari sel khususnya atau dari makhluk
dalam keseluruhannya dari satu generasi ke generasi berikutnya. DNA adalah
bahan kimia utama yang berfungsi sebagai penyusun gen yang menjadi unit
penurunan sifat (Hereditas) dari induk kepada keturunannya. deoxyribonucleic
acid (DNA) merupakan makromolekul berupa benang sangat panjang yang
terbentuk dari sejumlah besar deoksiribonukleotida, yang masing-masing tersusun
dari satu basa, satu gula dan satu gugus fosfat. Apabila kita ibaratkan suatu tubuh,
maka DNA diibaratkan sebagai otak yang dapat mengatur segala proses di dalam
tubuh. Di samping itu, DNA juga mempunyai peran penting dalam pewarisan
sifat. DNA merupakan suatu senyawa kimia yang penting pada makhluk hidup.
Tugas utamanya membawa materi genetik dari suatu generasi ke generasi
berikutnya. DNA juga merupakan senyawa polinukleotida yang membawa sifat-
sifat keturunan yang khas pada kromosom (Sunarno, 2014).
Menimbang brokoli sebanyak 5gr dan diulang sebanyak 3 kali lalu, menghaluskan
Menyaring perlakuan A dan dimasukkan ke wadah lain, lakukan hal yang sama
pada perlakuan B dan C Mengambil 2,5 ml larutan dan memasukkannya ke dalam
tabung reaksi pada perlakuan A, B, dan C.
Bab V Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka
Darmo TW. (2011). Analisis keragaman genetik Ganoderma spp. yang berasosiasi
dengan tanaman kakao dan tanaman pelindungnya menggunakan
Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD). 79(1):6-14.
Donata. (2007). Ciri-ciri DNA murni dan penyebab keberhasilan serta kegagalan
dalam PCR dan elektroforesis. Jakarta: Erlangga
Pharmawati, M. (2009). Optimalisasi ekstraksi DNA dan PCR-RAPD pada
greviellea spp. (Proteaceae). 13(1):12-16.
Sharbatkhori, M., Kia EB, Harandi MF, Jalalizan N, & Mirhendi H. (2009).
Comparison of Five Simple Methods for DNA Extraction from
Echinococcus granulosus Protoscoleces for PCRAmplification of
Ribosomal DNA. 4(2):54-60.
Sunarno, Muna, F., Fitri, N., Malik, A., Karuniawati, A., & Soebandrio, A.
(2014). Metode cepat ekstraksi DNA Corynebacterium diphtheriae untuk
pemeriksaan PCR. Vol.42, No.2(85-92).
Suprapto. (2003). Genetics: Th Continuity of life. 4th ed. Wadsworth Publishing
Company (Vol. xix+ 820 hlm). London.
Tan, Siun Chee., Beow Chin Yiap. 2009. DNA, RNA, and Protein Extraction: The
Past and The Present. Journal of Biomedicine and Biotechnology.
Volume 2009, Article ID 574398.