Puji syukur kami panjatkan kepada Allah yang Maha Kuasa karena atas
semua limpahan rahmat-Nya, praktikum yang berjudul Percobaan Ekstraksi DNA
dapat kami selesaikan. Pada kesempatan ini kami sampaikan terimakasih kepada :
1. Allah yang Maha Kuasa yang telah memberi petunjuk sehingga kami berhasil
melangsungkan praktikum ini.
Akhirnya, kepada pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu-persatu, kami
ucapkan terimakasih atas bantuannya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4
Latar Belakang..........................................................................................................4
Rumusan Masalah.....................................................................................................5
Tujuan........................................................................................................................5
Manfaat.....................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................6
Landasan Teori..........................................................................................................6
Hipotesis....................................................................................................................7
BAB III METODOLOGI..............................................................................................8
Tempat dan Waktu Percobaan...................................................................................8
Alat dan Bahan..........................................................................................................8
Prosedur Percobaan...................................................................................................9
BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................................10
Data Hasil Percobaan..............................................................................................10
Analisis Data...........................................................................................................11
BAB V PENUTUP.....................................................................................................14
Kesimpulan.............................................................................................................14
LAMPIRAN...............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
4
Rumusan Masalah
Tujuan
2. Mengetahui pengaruh jenis deterjen terhadap hasil ekstraksi DNA pada buah.
Manfaat
Mengetahui proses ekstraksi DNA pada tumbuhan dan dapat mengaplikasikan teori
yang telah didapatkan pada pembelajaran dan dalam kehidupan sehari-hari.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
6
pengeluaran DNA dari nukleus, mitokondria maupun organel lain dengan
diekstrasi/dilisiskan biasanya dilakukan dengan homogenasi yaitu dengan
penambahan bufer ekstrasi/bufer lisis untuk mencegah DNA rusak. Senyawa yang
biasa digunakan untuk memaksimalkan hasil isolat DNA yang murni ditambahkan
fenol, kloroform, dan isoamil alkohol. Fungsi larutan buffer adalah untuk menjaga
struktur DNA selama proses penghancuran dan purifikasi sehingga memudahkan
dalam menghilangkan protein dan RNA serta mencegah aktivitas enzim pendegradasi
DNA dan mencegah perubahan pada molekul DNA.
Proses selanjutnya adalah pemisahan DNA dari komponen sel yang lain,
kontaminan yang tidak diinginkan, termasuk debris sel dapat dilakukan sentrifugasi.
Setelah dilakukan ekstraksi, proses selanjutnya adalah presipitasi DNA dengan
menggunakan etanol absolut, isopropanol, atau fenol. DNA akan dipisahkan dari
kontaminan komponen penyusun sel lainnya seperti polisakarida dan protein agar
DNA yang didapatkan memiliki kemurnian yang tinggi. Fenol seringkali digunakan
sebagai pendenaturasi protein, ekstraksi dengan menggunakan fenol menyebabkan
protein kehilangan kelarutannya dan mengalami presipitasi yang selanjutnya dapat
dipisahkan dari DNA melalui sentrifugasi. Selain DNA, semua bahan yang lain akan
larut dalam etanol dingin. Dengan demikian saat dilakukan sentrifugasi, maka DNA
akan mengendap dan terpisah dari senyawa-senyawa/bahan lain.
Hipotesis
7
BAB III
METODOLOGI
ALAT
1. Blender 8. Pipet tetes
2. Timbangan 9. Pisau
3. Gelas beaker 250 ml 10. Kain saring
4. Tabung erlenmeyer 250 ml 11. Kertas saring
5. Corong kaca 12. Pengaduk kaca/spatula
6. Gelas ukur 5 ml 13. Sendok
7. Tabung reaksi dan rak 14. Saringan
BAHAN
1. Buah yang masak sebanyak 50 gram
KELOMPOK 1 Stroberi (100 gram)
KELOMPOK 2 Semangka
KELOMPOK 3 Melon
KELOMPOK 4 Tomat
KELOMPOK 5 Jambu ball
KELOMPOK 6 Pisang matang
KELOMPOK 7 Pepaya
KELOMPOK 8 Apel
2. Akuades
3. Etanol 96% yang dingin (disimpan di dalam freezer/es batu)
4. Larutan A = detergen bubuk (10 gram) + garam (4 gram) yang dilarutkan
dalam 60 ml akuades
5. Larutan B = detergen cair (10 ml) + garam (4 gram) yang dilarutkan dalam 60
ml akuades
8
Prosedur Percobaan
9
BAB IV
PEMBAHASAN
Waktu
Perlakuan Ketebalan Keterang
Jenis Buah Munculnya
Jenis Larutan Benang DNA Tambahan
DNA
Endapan alikot
menjadi
Larutan A Detik ke 46 0,5 cm
berwarna
merah tua
Stoberi
Endapan alikot
menjadi
Larutan B Menit ke 2 0,3 cm
berwarna
merah terang
10
bening
Larutan
berubah
B - - menjdi
warna pink
muda
7 Pepaya A Detik ke 10 0,6 cm
B Detik ke 20 0,4 cm
8 Apel A Detik ke 50 0,7 cm
B Detik ke 62 0,1 cm
Analisis Data
11
pemunculan DNA adalah detik ke 39,34, sedangkan Untuk larutan B waktu
pemunculan DNA adalah detik ke 32,87.
3) Pada penggunaan sumber DNA buah melon, DNA didapatkan paling banyak
pada larutan B sebanyak 1,2 cm, sedangkan DNA yang sedikit ditemukan
adalah pada larutan A sebanyak 0,5 cm. Untuk larutan A, waktu pemunculan
DNA adalah detik ke 3, sedangkan Untuk larutan B waktu pemunculan DNA
adalah detik ke 19.
4) Pada penggunaan sumber DNA buah tomat, DNA didapatkan paling banyak
pada larutan A sebanyak 0,8 cm, sedangkan DNA yang sedikit ditemukan
adalah pada larutan B sebanyak 0,1 cm. Untuk larutan A, waktu pemunculan
DNA adalah detik ke 0,56, sedangkan Untuk larutan B waktu pemunculan
DNA adalah detik ke 1,02.
5) Pada penggunaan sumber DNA buah jambu boll, DNA didapatkan paling
banyak pada larutan B sebanyak 0,20 cm, sedangkan DNA yang sedikit
ditemukan adalah pada larutan A sebanyak 0,15 cm. Untuk larutan A, waktu
pemunculan DNA adalah detik ke 2,31, sedangkan Untuk larutan B waktu
pemunculan DNA adalah detik ke 49,6.
6) Pada penggunaan sumber DNA buah pisang yang matang, DNA didapatkan
hanya pada larutan A sebanyak 1 cm, sedangkan DNA tidak ditemukan
adalah pada larutan B. Untuk larutan A, waktu pemunculan DNA adalah
menit ke 3,37. Dengan keterangan pada penggunaan sumber buah ini adalah
larutan A berwarna kuning bening sedangkan larutan B berubah warna
menjadi merah jambu muda.
7) Pada penggunaan sumber DNA buah pepaya, DNA didapatkan paling banyak
pada larutan A sebanyak 0,6 cm, sedangkan DNA yang sedikit ditemukan
adalah pada larutan B sebanyak 0,4 cm. Untuk larutan A, waktu pemunculan
DNA adalah detik ke 10, sedangkan Untuk larutan B waktu pemunculan
DNA adalah detik ke 20.
8) Pada penggunaan sumber DNA buah apel, DNA didapatkan paling banyak
pada larutan A sebanyak 0,7 cm, sedangkan DNA yang sedikit ditemukan
adalah pada larutan B sebanyak 0,1 cm. Untuk larutan A, waktu pemunculan
12
DNA adalah detik ke 50, sedangkan Untuk larutan B waktu pemunculan
DNA adalah menit ke 1 detik ke 2.
Dari analisis data dapat dilihat jika masing-masing buah menghasilkan DNA
yang berbeda-beda. Waktu untuk pembentukan benang-benang juga berbeda-beda
berdasarkan jenis larutan deterjen. DNA yang dihasilkan pada pengamatan kali ini
adalah berupa benang-benang DNA berwarna putih kabut. Perbedaan waktu dan
jumlah DNA dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor selain perbedaan larutan
deterjen dan buah sumber DNA, juga dapat dipengaruhi karena kekurangtelitiannya
siswa dalam praktikum DNA ini.
13
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
14
LAMPIRAN
JOBDESK
Nama Pekerjaan
- Menyaring sari buah dengan kain saring
Agustina Fajar - Mengukur larutan A dan etanol
(01) - Mengisi LKPD
- Dokumentasi
- Mengukur aquades untuk menghaluskan buah
Aisya Assrafy - Menyaring sari buah dengan kertas saring
(02) - Meneteskan etanol pada tabung A
- Menyusun laporan resmi
Alfariza Dika - Membeli buah stroberi
- Menimbang stroberi
(03) - Mengisi LKPD
Andi Sanjaya - Mengukur larutan B
- Meneteskan etanol pada tabung B
(04) - Membersihkan alat-alat
15
Hasil Ekstraksi
DNA
DNA
Keterangan Gambar
16
Penghalusan buah atau
penghancuran dinding sel
Penyaringan pertama
menggunakan saringan the
Penyaringan kedua
menggunakan kain saring,
ulang 2 kali.
17
Penyaringan ketiga
menggunakan kertas saring.
Penetesan etanol.
18
DAFTAR PUSTAKA
Aprilisa, E. (2009). LAPORAN ISOLASI DNA PADA BUAH. Retrieved 2018, from Scribd:
https://www.scribd.com/doc/100895367/Isolasi-Dna-Pada-Buah
Larasati, S. D. (2014, Maret 2). Isolasi DNA. Retrieved 2018, from Veterinary Student Blog:
http://blog.ub.ac.id/blogveteriner/2014/03/02/isolasi-dna/
Napitupulu, N. (2016). LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI EKSTRAKSI DNA DARI BUAH.
Retrieved 2018, from Academia.edu:
https://www.academia.edu/31436637/LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOLOGI_EKSTRA
KSI_DNA_DARI_BUAH
Syahdan, U. A. (2016). Laporan Praktikum Bioteknologi dan Biologi Molekuler Ekstraksi
DNA. Retrieved 2018, from Academia.edu.
Tamam, M. B. (2012). Prinsip, Metode, dan Teknik Isolasi DNA. Retrieved 2018, from
generasibiologi.com: http://www.generasibiologi.com/2012/08/isolasi-dna.html
Wilantika, G. A. (2016). LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI DNA PADA BUAH JERUK,
BUAH SEMANGKA DAN BUAH MELON. Retrieved 2018, from Scribd:
https://www.scribd.com/doc/306808459/Laporan-Isolasi-Sederhana-DNA-pada-Buah-
pdf
19