Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRATIKUM BIOLOGI

EKSTRAKSI DNA PISANG

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1

1. RUSNA WINARNI
2. AKSAI
3. PITRI RAMADHANI
4. PUTRI AULIA
5. ANDI IFTITAH NAURA

UPT SMAN NEGERI 12 LUWU TIMUR


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan praktikum ini, yang alhamdulillah
selesai tepat pada waktunya. Laporan praktikum ini berjudul “Ekstraksi DNA Pisang”. Kami menyadari
bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini

Malili, 16 November 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL …………………………………………………………………...... i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan masalah …………………………………………………………………….. 1
C. Tujuan masalah …………………………………………………………………….. 1
D. Manfaat …………………………………………………………………….. 1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
A. DNA …………………………………………………………………….. 2

BAB 3 METODE PENELITIAN


A. Waktu dan tempat …………………………………………………………………….. 3
B. Alat dan bahan …………………………………………………………………….. 3
C. Langkah kerja …………………………………………………………………….. 3
BAB 4 HASIL PENGAMATAN
A. Pembahasan ……………………………………………………………………. 4
BAB 5 PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………………… 5
B. Saran ………………………………………………………………….. 5
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………. 6
iii

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pisang merupakan salah satu alternatif makanan pokok yang dapat ditemukandi daerah tropis
dan sudah dikonsumsi sebelum tercatat dalam sejarah di AsiaTenggara (Deepthi, 2016). Pisang pada
dasarnya adalah tanaman herba yang daunnya tersusun atas pseudosterm. Penerapan molekular sangat
berguna dalam klasifikasi pisang karena penelitian terbaru menunjukkan bahwa DNA kloroplastik
diwarisi dari induk betina sementara DNA mitokondri.

Isolasi DNA merupakan langkah awal yang harus dikerjakan dalam rekayasa genetika sebelum
melangkah ke proses selanjutnya. Prinsip dasar isolasi tottal DNA dari jaringan adalah dengan memecah
dan mengekstraksi jaringan tersebut sehingga akan terbentuk ekstrak sel yang terdiri atas sel-sel
jaringan DNA. Kemudian ekstrak sel dipuri-fikasi sehingga dihasilkan pelet sel yang mengandung DNA
total. Prinsip- prinsip isolasi DNA plasmid hampir sama dengan isolasi total DNA dari jaringan (Faatih,
2009).

B. Rumusan masalah

1. Apakah buah pisang dapat menghasilkan DNA?


2. Apakah kegunaan penambahan sabun pada ekstraksi DNA pisang?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui buah pisang dapat menghasilkan DNA.
2. Untuk mengetahui kegunaan penambahan sabun pada ekstraksi DNA pisang.

D. Manfaat

Agar mengetahui ekstraksi DNA pada pisang dan cara pembuatannya.


1

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

DNA memiliki struktur pilinan utas ganda yang antiparalel dengan komponen-komponennya,
yaitu gula pentosa (deoksiribosa), gugus fosfat, dan pasangan basa. Pasangan basa pada DNA terdiri atas
dua macam, yaitu basa purin dan pirimidin. Isolasi DNA memiliki beberapa tahapan, yaitu: (1) Isolasi sel;
(2) Lisisdinding dan membran sel; (3) Ekstraksi dalam larutan; (4) Purifikasi; dan (5)Presipitasi. Prinsip-
prinsip dalam melakukan isolasi DNA ada 2, yaitu sentrifugasidan presipitasi.

Isolasi DNA/RNA merupakan langkah awal yang harus dikerjakan dalam rekayasagenetika
sebelum melangkah ke proses selanjutnya. Prinsip dasar isolasi total DNA/RNA dari jaringan adalah
dengan memecah dan mengekstraksi jaringantersebut sehingga akan terbentuk ekstrak sel yang terdiri
atas sel-sel jaringan, DNA dan RNA. Kemudian ekstrak sel dipurifikasi sehingga dihasilkan pelet sel yang
mengandung DNA/RNA total. Prinsip-prinsip isolasi DNA plasmid hamper sama dengan isolasi total
DNA/RNA dari jaringan. Molekul DNA dalam suatu sel dapat diekstraksi atau diisolasi untuk
berbagaimacam keperluan seperti amplifikasi dan analisis DNA melalui elektroforesis. Isolasi DNA
dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan DNA dari bahan lain seperti protein, lemak, dan
karbohidrat.
2

BAB 3

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan tempat

Praktikum ini dilakukan pada hari Kamis, 9 November 2023 dan dilaksanakan di ruangan praktik
SMAN 12 Luwu Timur.

B. Alat dan bahan

Alat :

1. Penyaring teh
2. Tisu
3. Gelas beaker
4. Sendok
5. Tisu

Bahan :
1. Satu buah pisang
2. Sunlight
3. Air
4. Alkohol
5. Garam

C. Langkah kerja

1. Ambil 1/3 bagian pisang, lalu lumatkan sampai halus.


2. Larutkan dua sendok garam halus dengan dua sendok sunlight dan 50 ml air. Kemudian, aduk
sampai rata, jangan sampai berbusa.
3. Campur pisang yang sudah dihaluskan dengan laritan di atas.
4. Saring dengan saringan yang dialasi tisu, lalu biarkan hingga tersaring sendiri.
5. Aliri larutan dengan alkohol 90% secara perlahan hingga muncul tiga lapisan.
3

BAB 4

HASIL PENGAMATAN

A. Pembahasan

Dari percobaan yang dilakukan didapat hasilnya sebagai berikut, lapisan pertama (bawah) yaitu
sisa sisa filtrat dari pisang, lapisan kedua (tengah) yaitu sisa sisa alkohol 90% yang sudah ditambahkan,
dan lapisan ketiga (atas) yaitu benang - benang DNA pisang.

Bahan Uji Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dan harus benar-benar
dhperhatikan dalam ekstraksi DNA. Semakin halus maka DNA yang akan diekstrak pun akan lebih
mudah, begitu juga sebaliknya. Penambahan Detergen/Sabun cair Bisa dikatakan bahwa ini merupakan
langkah penting yang harus diperhatikan penggunaannya dalam ekstraksi DNA. Hal tersebut
dikarenakan, banyak faktor yang dijadikan indikasi dalam penggunaan sabun ını yaitu kekuatan basa
sabun, jumlah sabun yang ditambahkan, kekuatan pengadukan saat penambahan sabun, lama
pengendapan setelah penambahan sabun, jenis sabun yang digunakan. Semakin basa sabun, maka
kekuatannya untuk memecah membran yang ada pada sel pun makin besar.

Penambahan larutan (air + garam) ini juga merupakan langkah penting dalam ekstraksi DNA.
Garam memegang peranan penting yaitu untuk menghilangkan protein dan karbohidrat karena garam
dapat menyebabkap keduanya tempresipitasi, dan bersama-sama dengan detergen, keduanya berfungsi
seperti halnya lysing buffer. Pengisolasian DNA menggunakan garam dapur dengan tujuan untuk
memekatkan DNA. Hal ini dapat terjadi karena ion Nat yang dikandung oleh garam mampu membentuk
ikatan dengan kutub negative pada ikatan fosfat DNA. Saat ion Nat garam berikatan dengan fosfat, pada
saat itulah DNA akan berkumpul.

Alkohol berfungsi untuk pengikatan strand DNA yang telah terkumpul kerena pemekatan oleh
garam, karena kerapatan alkohol lebih kecil dibandingkan kerapatan air maka alkohol akan berada di
bagian tengah larutan. Strand-strand DNA yang tenkat oleh alkohol akan tampak sebagi benang-benang
putih yang terapung di atas filtrat.
4

BAB 5

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tahap-tahap isolasi DNA buah pisang ada tiga yaitu pelumatan buah pisang, proses pelisisan sel
dengan menambahkan air garam (NaCI) ke dalam buah pisang yang sudah dilumatkan dan pemberian
sabun cair untuk membuka atau memecah membran sel (baik membrane sitoplasma maupun
membrane nukleus), serta pemurnian DNA dengan menambahkan alkohol ke dalam larutan, alkohol ini
berperan untuk memisahkan DNA dari molekul-molekul lain seperti protein. DNA hasil isolasi terlihat
seperti benang-benang halus berwarna putih naik perlahan ke permukaan tabung.

B. Saran

Agar percobaan berikutnya lebih baik lagi, disarankan supaya :

1. Sampel yang digunakan harus halus dengan sempurna agar DNA yang dihasilkan lebih banyak.
2. Hati-hati ketika mengaduk larutan air, garam, dan sunlight agar tidak berbusa
3. Hati-hati dalam mencampurkan alkohol pada larutan, harus dilakukan dengan perlahan.
5

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/93536317/Ekstraksi_DNA_PISANG

https://www.studocu.com/id/document/universitas-sam-ratulangi/farmasi/isolasi-dna-buah-pisang/
45725558

https://www.academia.edu/12159493/Laporan_Ekstrasi_DNA

https://id.scribd.com/document/366743670/Ekstraksi-DNA-dari-buah-pisang-dan-Elektroforesis
6

Anda mungkin juga menyukai