Anda di halaman 1dari 21

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada Tumbuhan kelas / tingkat tinggi dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu tumbuh-
tumbuhan berbiji keping satu atau monokotil dan tumbuh – tumbuhan berbiji keping dua atau
dikotil. Ciri – ciri tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan pada tumbuhan
subdivisi angiospermae karena memiliki bunga yang sesungguhnya.
Tanaman monokotil membawahi sejumlah bangsa dan suku tumbuhan yang warganya
dianggap mempunyai tingkat perkembangan filogenetik yang tertinggi. Jenis – jenis
tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini dapat dikenal berdasarkan ciri – ciri sebagai
berikut:
Ciri-ciri morfologi yaitu berupa terna, semak, atau pohon yang mempunyai system akar
serabut, batang berkayu atau tidak, biasanya tidak atau tidak banyak bercabang-cabang, buku-
buku dan ruas-ruas kebanyakan tampak jelas.Daun kebanyakan tunggal, jarang majemuk,
bertulang sejajar atau bertulang melngkung, duduknya berseling (mengikuti rumus ½ atau
membentuk rozet. Bunga berbilangan 3, kelopak dan mahkota kadang-kadang tidak dapat
dibedakan dan merupakan tenda bunga. Buah dengan biji yang mempunyai endosperm,
jarang tidak, lembaga mempunyai daun lembaga yang berubah menjadi alat penghisap
makanan dari endosperm untuk lembaga sebelum dapat mencari makanan sendiri. Baik akar
maupun pucuk lembaga dilindungi oleh suatu sarung, pelindung akar disebut koleoriza,
sedang pelindung pucuk lembaga disebut koleoptil. Pada waktu perkecambahan sarung yang
merupakan pelindung tadi akan tertembus oleh organ yang dilindunginya.
Dari anatomi, monokotil mempunyai ciri-ciri sebagai berikut yaitu kar mempunyai struktur
yang terdiri atas jaringan-jaringan primer saja dengan slinder pusat tergolong aktinostele dan
endodermis yang pada penampang lintang jelas dapat dibedakan sel-sel yang menebal dan
tidak dapat dilalui air serta zat-zat makanan yang terlarut didalamnya dengan sel-sel yang
biasanya berhadapan dengan suatu berkas pembuluh kayu yang dindingnya tidak menebal
dan merupakan pintu masuknya air dari bagian luar akar ke dalam berkas-berkas pembuluh
pengangkutan.
Tanaman dikotil meliputi terna, semak-semak, perdu maupun pohon yang mempunyai ciri-
ciri morfologi sebagai berikut yaitu, mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga (berbiji
belah ) dan akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang khusus, akar
lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok ( akar tunggang ) yang bercabang-cabang dan
membentuk sistem akar tunggang, Batang berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang-
cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas, duduk daun biasanya tersebar atau
berkarang, kadang-kadang saja berseling, daun tunggal atau daun majemuk, sering kali
sisertai oleh daun-daun penumpun, jarang memiliki pelepah, helaian daun bertulang menyirip
atau menjari, pada cabang-cabang kesamping seringkali terdapat 2 daun pertama yang
letaknya tegak lurus pada bidang median dikanan kiri cabang tersebut, bunga bersifat
di-,tetra-, atau pentramer.
Dan ciri – ciri anatomi tumbuhan dikotil yaitu baik akar maupun batang mempunyai
kambium, sehingga akar maupun batangnya memperlihatkan pertumbuhan menebal, pada
akar berkas radial berkas pengangkutnya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan
pertumbuhan menebal, pada batang berkas pengangkutan penyusun tersusun dalam lingkaran
dengan xylem disebelah dalam dan floem sebelah luar, diantaranya terdapat kambium, jadi
berkas pengangkutnya bersifat kolateral terbuka, kadang-kadang bikolateral.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan tumbuhan monokotil dan dikotil
2. Mengetahui perbedaan antara tumbuhn monokotil dan dikotil

II. TINJAUAN PUSTAKA

Tumbuhan tingkat tinggi, memiliki ciri-ciri :

 Berkormus sehingga disebut CORMOPHYTA


 Organ sudah dapat dibedakan dengan nyata/kjelas antara akar, daun dan batang.
 Mempunyai jaringan pengangkutan/vasikuler.
 Ex : Angiospermae (Dikotil dan Monokotil) dan Gymnospermae.
Dikotil merupakan tumbuhan berbiji keping satu, sedangkan tumbuhan monokotil merupakan
tumbuhan berbiji keping dua. ( Anonim A, 2009 )

Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar
tumbuhan berbunga yang secara klasik diajarkan; kelompok yang lain adalah tumbuhan
berkeping biji dua atau dikotil. Ciri yang paling khas adalah bijinya tidak membelah karena
hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson (sebagai kelas
maupun subkelas) dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama,
seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae. ( Anonim B, 2009 )
Dari segi anatomi warga Monocotyledoneae mempunyai ciri-ciri; akar mempunyai struktur
yang terdiri atas jaringan-jaringan primer saja dengan silinder pusat tergolong aktinostele dan
endodermis yang pada penampang lintang jelas dapat dibedakan sel-sel yang menebal dan
tidak dapat dilalui air serta zat-zat makanan yang terlarut didalamnya dengan sel-sel yang
biasanya berhadapan dengan suatu berkas pembuluh kayu yang dindingnya tidak menebal
dan merupakan pintu masuknya air dari bagian luar akar ke dalam berkas-berkas pembuluh
pengangkutan (Tjirosoepomo, 2007)

Dapat di ketahui bahwa perbedaan yang mencolok antara tumbuhan dikotil terletak pada
berkas pembuluh, berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil terlihat lebih teratur, sedangkan
berkas pembuluh pada tumbuhan monokotil terlihat berkas pembuluh yang tidak teratur.
Berkas pembuluh terdiri dari xylem atau suatu alat transportasi yang digunakan untuk
mengangkut sari makanan dan unsur hara dari tanah keseluruh tubuh tumbuhan dan floem
yaitu berkas yang berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh
tumbuhan (Aryuliana, 2004).
Pada akar tumbuhan dikotil, di antara xylem dan floem terdapat kambium, sedangkan pada
akar tumbuhan monokotil di antara xylem dan floem tidak di jumpai kambium. Kambium
merupakan titik pertumbuhan sekunder kearah dalam membentuk xylem dan kearah luar
membentuk floem. Sedangkan pada batang monokotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan
anatomi batang muda dan batang tua sama. Dan untuk batang dikotil memiliki ikatan
pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan batang muda berbeda yaitu di temukannya
empelur pada batang muda dan sebaliknya pada batang tua (Atinirmala, 2006).
Tumbuhan dikotil memiliki ciri berupa akar tunggang, bentuk tulang daun menjari, tidak di
temukannya tudung akar, bunga kelipatan 5 dan biji berkeping 2, sedangkan pada tumbuhan
monokotil memiliki ciri berupa akar serabut, bentuk tulang daun sejajar, di temukannya
tudung akar, bunga kelipatan 3 dan biji berkeping 1. (Anonim C, 2009)

III METEODOLOGI PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu sebagai berikut :
1. Jagung 11. Tomat
2. Padi 12. Terong
3. Kelapa 13. Jambu Biji
4. Anggrek 14. Jambu Air
5. Vanili 15. Bunga Matahari
6. Jahe 16. Jarak
7. Mangga 17. Belimbing
8. Gandum 18. Nangka
9. Kacang Tanah 19. Bawang Merah
10. Rambutan 20. Pisang

B. Prosedur Percobaan
1. Menyediakan alat-alat yang akan digunakan dalam percobaan.
2. Mengamati bagian-bagian yang terdapat pada tanaman yang akan digunakan.
3. Merumuskan tanaman tersebut termasuk kedalam tanaman monokotil atau dikotil.
4. Mendeskripsikan tanaman-tanaman tersebut.

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan
Tanaman Monokotil Tanaman Dikotil
1. Jagung 1. Tomat
2. Padi 2. Terong
3. Kelapa 3. Jambu Biji
4. Anggrek 4. Jambu Air
5. Vanili 5. Bunga Matahari
6. Jahe 6. Jarak
7. Mangga 7. Kacang Tanah
8. Gandum 8. Rambutan
9. Bawang Merah 9. Belimbing
10. Pisang 10. Nangka

B. Pembahasan
Tanaman monokotil merupakan tumbuhan dengan keeping biji satu. Ciri-ciri tumbuhan
monokotil yaitu tulang daun umumnya sejajar, batang tidak berkambium, akar-akar
berserabut, dan bagian-bagian bunga berkelipatan 3. Tumbuhan monokotil dikelompokan
menjadi 5 suku, yaitu :
1. Rumut-rumputan (Graminae),contoh: jagung, padi
2. Pinang-pinangan (Palmae),contoh: kelapa, sagu
3. Pisang-pisangan (Musaceae),contoh: pisang ambon, raja
4. Anggrek-angrekan (Orchidaceae),contoh: anggrek, vanili
5. Jahe-jahean (Zingiberaceae),contoh: jahe, kunyit
Yang termasuk dalam tumbuhan monokotil yairu sebagai berikut :
1. Jagung ( Zea mays L )
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-
150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua
untuk tahap pertumbuhan generatif.

Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian
besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif
dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.

Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti
padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman
berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku.
Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.

Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun
terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin
dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia
Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan
penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.

Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman
(monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang
disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga
jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari
berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh
dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat
menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa
varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai
varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini
daripada bunga betinanya (protandri).

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Familia : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
2. Padi ( O. sativa )
Padi adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban manusia. Meskipun
terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada
beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang disebut padi liar.
Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia setelah jagung dan gandum.
Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk
dunia.
Ciri-Ciri
- Berakar serabut,
- Daun berbentuk lanset (sempit memanjang),
- Urat daun sejajar,
- Memiliki pelepah daun,
- Bunga tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga berupa floret,
- Floret tersusun dalam spikelet, khusus untuk padi satu spikelet hanya memiliki satu floret,
- Buah dan biji sulit dibedakan karena merupakan bulir (Ing. grain) atau kariopsis.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Oryza
Spesies : O. sativa

3. Kelapa ( C. nucifera )
Buah kelapa adalah bagian paling bernilai ekonomi. Sabut, bagian mesokarp yang berupa
serat-serat kasar, diperdagangkan sebagai bahan bakar, pengisi jok kursi, anyaman tali, keset,
serta media tanam bagi anggrek. Tempurung atau batok, yang sebetulnya adalah bagian
endokarp, dipakai sebagai bahan bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan bahan baku
berbagai bentuk kerajinan tangan.
Endosperma buah kelapa yang berupa cairan serta endapannya yang melekat di dinding
dalam batok (daging buah kelapa) adalah sumber penyegar populer. Daging buah muda
berwarna putih dan lunak serta biasa disajikan sebagai es kelapa muda atau es degan. Cairan
ini mengandung beraneka enzim dan memilki khasiat penetral racun dan efek
penyegar/penenang. Beberapa kelapa bermutasi sehingga endapannya tidak melekat pada
dinding batok melainkan tercampur dengan cairan endosperma. Mutasi ini disebut (kelapa)
kopyor. Daging buah tua kelapa berwarna putih dan mengeras. Sarinya diperas dan cairannya
dinamakan santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan dikeringkan serta menjadi
komoditi perdagangan bernilai, disebut kopra. Kopra adalah bahan baku pembuatan minyak
kelapa dan turunannya. Cairan buah tua kelapa biasanya tidak menjadi bahan minuman
penyegar dan merupakan limbah industri kopra. Namun demikian dapat dimanfaatkan lagi
untuk dibuat menjadi bahan semacam jelly yang disebut nata de coco dan merupakan bahan
campuran minuman penyegar.

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisio: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Arecales
Familia: Arecaceae
Genus: Cocos
Spesies: C. nucifera

4. Anggrek (Orchidaceae )
Suku anggrek-anggrekan atau Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan
anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga
wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika.
Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika.
Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai
cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan
berdaging (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit
dapat hidup dari embun dan udara lembab.
Akar serabut, tidak dalam. Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan melekat
pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang
tumbuh geofitis,dengan istilah lain terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-akar di
dalam tanah. Ada pula yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering dan
kayu-kayu lapuk yang telah membusuk menjadi humus. Pada permukaan akar seringkali
ditemukan jamur akar (mikoriza) yang bersimbiosis dengan anggrek.
Batang anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di tanah (anggrek tanah) batangnya pendek
dan cenderung menyerupai umbi. Sementara itu, anggrek epifit batangnya tumbuh baik,
seringkali menebal dan terlindungi lapisan lilin untuk mencegah penguapan berlebihan.
Pertumbuhan batang dapat bersifat memanjang (monopodial) atau melebar (simpodial),
tergantung genusnya.
Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas daun
monokotil. Daun dapat pula menebal dan berfungsi sebagai penyimpan air.
Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang membedakannya dari anggota suku
lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang,
muncul dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. Helaian Kelopak bunga (sepal) biasanya
berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga disebut tepal). Satu helai mahkota bunga
termodifikasi membentuk semacam lidah yang melindungi suatu struktur aksesoris yang
membawa benang sari dan putik. Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan dua
kepala sari berbentuk cakram kecil (disebut pollinia) dan terlindung oleh struktur kecil yang
harus dibuka oleh serangga penyerbuk (atau manusia untuk vanili) dan membawa serbuk sari
ke mulut putik. Tanpa bantuan organisme penyerbuk, tidak akan terjadi penyerbukan.
Buah anggrek berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak mengering dan terbuka
dari samping. Bijinya sangat kecil dan ringan, sehingga mudah terbawa angin. Biji anggrek
tidak memiliki jaringan penyimpan cadangan makanan; bahkan embrionya belum mencapai
kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada medium yang sesuai
dan melanjutkan perkembangannya hingga kemasakan.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Asparagales
Famili: Orchidaceae

5. Vanili ( V. planifolia )
Vanili (Vanilla planifolia) adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa dijadikan
pengharum makanan. Bubuk ini dihasilkan dari buahnya yang berbentuk polong. Nama
daerah dari vanili adalah panili atau perneli.
Batang tanaman vanili kira-kira sebesar jari, berwarna hijau, agak lunak, beruas dan berbuku.
Panjang rata-rata 15 cm. Tumbuhan melekat pada pohon atau tonggak yang telah disediakan.
Daun vanili merupakan daun tunggal. Letaknya berselang-seling pada masing-masing buku.
Warnanya hijau terang, dengan kepanjangan 10-25 cm serta lebar 5-7 cm. Bentuk daun pipih,
berdaging, bulat telur, jorong atau lanset dengan ujung lancip. Tulang daun sejajar, tampak
setelah daun tersebut tua atau mengering, sedangkan pada waktu daun masih muda tidak jelas
kelihatan.
Rangkaian bunga vanili adalah bunga tandan yang terdiri dari 15-20 bunga. Bunga keluar dari
ketiak daun bagian pucuk batang. Bentuk bunganya duduk, berwarna hijau-biru agak pucat,
panjang 4-8 cm dan berbau agak harum.
Bunga vanili terdiri dari 6 daun bunga (3 sepal, 3 petal) yang terletak dalam dua lingkaran.
Daun bunga bagian luar (sepal) sedikit lebih besar daripada bagian dalam petal. Satu dari
petalnya berubah bentuk, menggulung seperti corong yang disebut bibir (Rostelum).
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Orchidales
Famili: Orchidaceae
Genus: Vanilla
Spesies: V. planifolia
6. Jahe ( Zingiber officinale )
Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-
rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas
tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm. Akarnya berbentuk
rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat.
Daun menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm. Tangkai
daun berbulu halus.
Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang 3,5 hingga 5 cm
dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah. Bunga
berwarna hijau kekuningan. Bibir bunga dan kepala putik ungu. Tangkai putik berjumlah dua.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Tumbuhan
Filum: Spermatophyta
Kelas: Monocotyledoneae
Ordo: Zingiberales
Familia: Zingibeaceae
Genus: Zingiber
Spesies: Zingiber officinale
7. Mangga ( M. indica )
Mangga adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke
dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama
ilmiahnya adalah Mangifera indica.
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habit) termasuk
kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m.
tinggi pohon mangga bisa mencapai 10-40 m dan umurnya bisa mencapai 10 tahun atau le
Ciri-ciri
- Berakar tunggang yang bercabang-cabang
- Batang pada umunya tegak, kuat dan tinggi
- Umur bisa mencapai lebih dari 100 th
- Mulai berbuah sesudah berumur lebih kurang tujuh th
- Daun terdiri dari dua bagian, yaitu tangkai daun dan badan daun. Badan daun bertulang
dan berurat-urat, antara tulang dan urat tertutup daging daun. Daging daun terdiri dari
kumpulan sel-sel yang tak terhingga banyaknya
- Bunga mangga adalah bunga majemuk yang tumbuh dari tunas ujung
- Buah mangga termasuk kelompok buah batu yang berdaging yang panjang buahnya kira-
kira 2,5-30 cm
- Biji letaknya didalam kulit niji yang keras dan besarnya bervariasi.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Filum : Magnoliophyta
Kela : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : M. indica
8. Gandum (Triticum L. )
Gandum (Triticum spp.) adalah sejenis tanaman yang kaya akan karbohidrat. Gandum
biasanya digunakan untuk memproduksi tepung terigu, pakan ternak, ataupun difermentasi
untuk menghasilkan alkohol.
Ciri-Ciri
- Berakar serabut,
- Daun berbentuk lanset (sempit memanjang),
- Urat daun sejajar,
- Memiliki pelepah daun,
- Bunga tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga berupa floret,
- Floret tersusun dalam spikelet, khusus untuk padi satu spikelet hanya memiliki satu floret,
- Buah dan biji sulit dibedakan karena merupakan bulir (Ing. grain) atau kariopsis.

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Triticum
L.
9. Bawang Merah ( Allium ceppa )
Bawang merah adalah tanaman semusim dan memiliki umbi yang berlapis. Tanaman
mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga. Umbi terbentuk dari
pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi,
membesar dan membentuk umbi berlapis. Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan
daun yang membesar dan bersatu. Umbi bawang merah bukan merupakan umbi sejati seperti
kentang atau talas.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Asparagales
Famili: Alliaceae
Genus: Allium
Spesies: A. ascalonicum
10. Pisang
Pisang nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang
dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M.
×paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam
tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah
pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna
jingga, merah, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan
merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Zingiberales
Famili: Musaceae
Genus: Musa

Tanaman dikotil merupakan tumbuhan dengan dua keping biji. Ciri-ciri tanaman dikotil
yaitu, tulang daun beranekaragam, menjari, menyirip dll, batang berkambium, akar tunggang,
bagian-bagian bunga berkelipatan 2,4 atau 5. Tumbuhan dikotil dikelompokkan menjadi 5
suku, yaitu :
1. Jarak-jarakan (Euphorbiaceae), ex : jarak, ubi, karet
2. Polong-polongan (Leguminoceae), ex : pete, kacang
3. Terung-terungan (Solanaceae), ex : terong, cabe, tomat
4. Jambu-jambuan (Myrtaceae), ex : jambu biji, jambu air
5. Komposite (Compositae), ex : bunga matahari
Yang termasuk tumbuhan dikotil yaitu sebagai berikut :
1. Tomat ( S. lycopersicum )
Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari
keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru.
Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter.
Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang.
Ciri-Ciri:
- Buahnya kecil
- Mengandung vitamin A dan C
- Bentuknya lonjong ataupun bulat
- Beratnya 75 gram/buah
- Daging buahnya berwarna merah
- Terdapat butiran biji pada setiap isi buah
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
subkerajaan: Tracheobionta
Divisio: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Familia: Solanaceae
Genus: Solanum
Spesies: S. lycopersicum
2. Terong ( S. melongena )
Terong atau terung ialah tumbuhan yang tergolong dalam keluarga Solanaceae dan genus
Solanum. Ia merupakan tumbuhan asli India dan Sri Lanka, dan berhubungan erat dengan
tomat dan kentang. Buahnya biasa digunakan sebagai sayur untuk masakan. Nama botaninya
Solanum melongena.
Terong ialah tumbuhan hijau yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh
hingga 40-150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar.
Ukurannya 10-20 cm (4-8 inci) panjangnya dan 5-10 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis-jenis
setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang
melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya. Batangnya biasanya berduri. Warna
bunganya antara putih hingga ungu, dengan mahkota yang memiliki lima lobus. Benang
sarinya berwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk
yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Kelas : Magnoliopsida
Upakelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : S. melongena
3. Jambu Biji ( Psidium guajava )
Jambu batu (Psidium guajava) atau sering juga disebut jambu biji, jambu siki dan jambu
klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brazil, disebarkan ke Indonesia melalui
Thailand. Jambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna
putih atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak
vitamin C.
Ciri-Ciri
- Umumnya berbuah pada usia 2-3 tahun
- Pohonya tinggi dan bercabang-cabang
- Buahnya bulat sebesar kepalan tangan orang dewasa
- Daging buahnya berwarna merah yang telah matang
- Bijinya berwarna kuning langsat ataupun kuning
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava
4. Jambu Air ( Syzygium aqueum )
Umumnya bagian-bagian tumbuhan jambu air berukuran lebih kecil dan kurang berbau
aromatis apabila dibandingkan dengan jambu semarang. Jambu air umumnya berupa perdu,
dengan tinggi 3-10 m. Sering dengan batang bengkak-bengkok dan bercabang mulai dari
pangkal pohon, kadang-kadang gemangnya mencapai 50 cm.
Daun tunggal terletak berhadapan, bertangkai 0,5-1,5 cm. Helaian daun berbentuk jantung
jorong sampai bundar telur terbalik lonjong, 7-25 x 2,5-16 cm, tidak atau sedikit berbau
aromatis apabila diremas.
Karangan bunga dalam malai di ujung ranting (terminal) atau muncul di ketiak daun yang
telah gugur (aksial), berisi 3-7 kuntum. Bunga kuning keputihan, dengan tabung kelopak lk. 1
cm panjangnya; daun mahkota bundar sampai menyegitiga, 5-7 mm; benang sari antara 0,75-
2 cm dan tangkai putik yang mencapai 17 mm.
Buah bertipe buah buni, berbentuk gasing dengan pangkal kecil dan ujung yang sangat
melebar (sering dengan lekukan sisi yang memisahkan antara bagian pangkal dengan ujung);
1,5-2 x 2,5-3,5 cm; bermahkota kelopak yang berdaging dan melengkung; sisi luar berwarna
putih sampai merah. Daging buah putih, banyak berair, hampir tidak beraroma; berasa asam
atau asam manis, terkadang agak sepat. Biji berukuran kecil, 1-2(-6) butir.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Myrtales
Famili: Myrtaceae
Genus: Syzygium
Spesies: S. aqueum
5. Bunga Matahari ( Helianthus annuus )
Bunga matahari (Helianthus annuus L.) merupakan tumbuhan semusim dari suku kenikir-
kenikiran (Asteraceae) yang populer, baik sebagai tanaman hias maupun tanaman penghasil
minyak. Bunga tumbuhan ini sangat khas: besar, biasanya berwarna kuning terang, dengan
kepala bunga yang besar (diameter bisa mencapai 30cm). Bunga ini sebetulnya adalah bunga
majemuk, tersusun dari ratusan hingga ribuan bunga kecil pada satu bongkol. Bunga matahari
juga memiliki perilaku khas, yaitu bunganya selalu menghadap ke arah matahari atau
heliotropisme.
Bunga tersusun majemuk. Terdapat dua tipe bunga: bunga tepi atau bunga lidah yang
membawa satu kelopak besar berwarna kuning cerah dan steril, dan bunga tabung yang fertil
dan menghasilkan biji. Bunga tabung ini jumlahnya bisa mencapai 2000 kuntum dalam satu
tandan bunga. Penyerbukan terbuka (silang) dan dibantu oleh serangga. Pada hari yang cerah,
tandan bunga majemuk mengikuti pergerakan harian matahari (asal nama tumbuhan ini),
yang gejalanya disebut heliotropisme. Tumbuhan mendapat keuntungan 10% lebih
fotosintesis karena pergerakan ini.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisio: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Asterales
Familia: Asteraceae
Genus: Helianthus
Spesies: H. annuus
6. Jarak ( Ricinus communis )
Jarak (Ricinus communis) adalah tumbuhan liar setahun (annual) dan biasa terdapat di hutan,
tanah kosong, di daerah pantai, namun sering juga dikembangbiakkan dalam perkebunan.
Tanaman ini tergolong tanaman perdu, memiliki daun tunggal menjari antara 7 - 9,
berdiameter 10-40 cm. Tumbuhan ini merupakan spesies tanaman dari Euphorbiaceae dan
tergolong ke dalam genus Ricinus, subtribe Ricininae.
Jarak memiliki batang berbentuk bulat licin, berongga, berbuku-buku jelas dengan tanda
bekas tangkai daun yang lepas. Warna tumbuhan hijau bersemburat merah, sedangkan
daunnya tumbuh berseling berbentuk bulat dan ujungnya sedikit runcing. Biasanya daun jarak
berwarna hijau tua pada permukaan atas dan hijau muda pada bagian permukaan bawah.
Buahnya berbentuk bulat dan berkumpul pada tandan, namun ada juga yang bentuknya
sedikit lonjong - yang dapat ditemukan pada tumbuhan jarak di daerah Bali.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisio: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malpighiales
Familia: Euphorbiaceae
Subfamilia: Acalyphoideae
Tribus: Acalypheae
Subtribus: Ricininae
Genus: Ricinus
Spesies: R. communis
7. Kacang Tanah ( Arachis hypogaea )
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman polong-polongan atau legum kedua
terpenting setelah kedelai di Indonesia. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan namun saat
ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau subtropis. Republik Rakyat
Cina dan India merupakan penghasil kacang tanah terbesar dunia.
Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen bijinya yang kaya protein dan
lemak. Biji ini dapat dimakan mentah, direbus (di dalam polongnya), digoreng, atau
disangrai.
Kacang tanah budidaya dibagi menjadi dua tipe: tipe tegak dan tipe menjalar. Tipe menjalar
lebih disukai karena memiliki potensi hasil lebih tinggi.
Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya (yang lainnya adalah kacang
bogor, Voandziea subterranea) yang buahnya mengalami pemasakan di bawah permukaan
tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pemasakan biji terganggu.
Ciri-Ciri
- Bentuk akar memiliki sistem akar serabut
- Bentuk sumsum atau pola tulang daun melengkung atau sejajar
- Kaliptrogen / tudung akar ada tudung akar / kaliptra
- Jumlah keping biji atau kotiledon satu buah keping biji saja
- Kandungan akar dan batang tidak terdapat kambium
- Jumlah kelopak bunga umumnya adalah kelipatan tiga
- Pelindung akar dan batang lembaga ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar
lembaga / keleorhiza
- Pertumbuhan akar dan batang tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Familia : Fabaceae
Subfamilia : Faboideae
Tribus : Aeschynomeneae
Genus : Arachis
Spesies : A. hypogaea
8. Rambutan ( Nephelium lappaceum )
Bunga majemuk, tersusun dalam karangan, dengan ukuran satuan bunga berdiameter 5mm
atau bahkan lebih kecil. Bunga jantan tidak menghasilkan putik. Tumbuhan banci yang baru
berbunga biasanya menghasilkan bunga jantan, baru kemudian diikuti dengan bunga dengan
alat betina (putik). Bunga banci (hermafrodit) memiliki benang sari yang fungsional dan
memiliki dua bakal buah, meskipun jika terjadi pembuahan hanya satu yang biasanya
berkembang hingga matang, sementara yang lainnya tereduksi. Penyerbukan dilakukan oleh
berbagai jenis lebah, namun yang paling sering hadir adalah Trigona, lebah kecil tanpa sengat
berukuran sebesar lalat. Di berbagai apiari, bunga rambutan juga menjadi sumber utama
nektar bagi lebah peliharaan. Buah rambutan terbungkus oleh kulit yang memiliki rambut di
bagian luarnya (eksokarp). Warnanya hijau ketika masih muda, lalu berangsur kuning hingga
merah ketika masak/ranum. Endokarp berwarna putih, menutupi daging. Bagian buah yang
dimakan, daging buah, sebenarnya adalah salut biji atau aril, yang bisa melekat kuat pada
kulit terluar biji atau lepas (rambutan ace/ngelotok).
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisio: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Sapindales
Familia: Sapindaceae
Genus: Nephelium
Spesies: N. lappaceum
9. Belimbing ( Averrhoa carambola)
Daun majemuk yang panjangnya dapat mencapai 50 cm, bunga berwarna merah muda yang
umumnya muncul di ujung dahan. Pohon ini bercabang banyak dan dapat tumbuh hingga
mencapai 5 m. Tidak seperi tanaman tropis lainnya, pohon belimbing tidak memerlukan
banyak sinar matahari. Penyebaran pohon belimbing sangat luas, karena benihnya disebarkan
oleh lebah.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisio: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Oxalidales
Familia: Oxalidaceae
Genus: Averrhoa
Spesies: A. carambola
10. Nangka
Tumbuhan nangka berumah satu (monoecious), perbungaan muncul pada ketiak daun pada
pucuk yang pendek dan khusus, yang tumbuh pada sisi batang atau cabang tua. Bunga jantan
dalam bongkol berbentuk gada atau gelendong, 1-3 × 3-8 cm, dengan cincin berdaging yang
jelas di pangkal bongkol, hijau tua, dengan serbuk sari kekuningan dan berbau harum samar
apabila masak. Bunga nangka disebut babal. Setelah melewati umur masaknya, babal akan
membusuk (ditumbuhi kapang) dan menghitam semasa masih di pohon, sebelum akhirnya
terjatuh. Bunga betina dalam bongkol tunggal atau berpasangan, silindris atau lonjong, hijau
tua.
Buah majemuk (syncarp) berbentuk gelendong memanjang, seringkali tidak merata,
panjangnya hingga 100 cm, pada sisi luar membentuk duri pendek lunak. 'Daging buah', yang
sesungguhnya adalah perkembangan dari tenda bunga, berwarna kuning keemasan apabila
masak, berbau harum-manis yang keras, berdaging, terkadang berisi cairan (nektar) yang
manis. Biji berbentuk bulat lonjong sampai jorong agak gepeng, panjang 2-4 cm, berturut-
turut tertutup oleh kulit biji yang tipis coklat seperti kulit, endokarp yang liat keras keputihan,
dan eksokarp yang lunak. Keping bijinya tidak setangkup.
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari pembuatan laporan akhir ini adalah sebagai berikut :
1)      Perbedaan monokotil dan dikotil dapat kita lihat dari akar, batang, cambium, dan daunnya
2)      Bahwa masing-masing kelas tersebut memiliki ordo tersendiri
3)      Pada tumbuhan kelas tingkat tinggi dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu
tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut dengan monokotil /
monocotyledonae dan tumbuhan berbiji keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil /
dicotyledonae.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim A, 2009. Monokotil dan Dikotil. http://id.wikipedia.org/wiki/monokotil dikotil.
7 Mei 2009,11.00 WIB.
Anonim B, 2009. Tumbuhan Monokotil. http://id.wikipedia.org/wiki/monokotil.
7 Mei 2009,11.00 WIB.
Anonim C, 2009. Tumbuhan Dikotil. http://id.wikipedia.org/wiki/dikotil.
7 Mei 2009,11.00 WIB.
Aryuliana, Diah dkk. 2004. Biologi . Surabaya: Erlangga.
Atinirmala, Pratita. 2006. Bilologi . Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Tjirosoepomo, Gembong. 2007. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta :

Gadjah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai