Anda di halaman 1dari 16

MANUSIA DAN AGAMA

Dosen Pengampu:
Muhammad Yusri

Kelompok III

Nuralfina Rahma 2354201005


Atika Cahyaninrum 2354201004
Asriana 2354201006
Muh Aril 23254201010

PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN,PETERNAKAN DAN
KEHUTANAN UNIVERSITAS MUSLIM MAROS
2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini.Atas Rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah dengan tepat waktu . Makalah
[Manusia dan Agama] disusun guna memenuhi tugas dari dosen [A. Muhammad
Yusri].Selain itu , penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca.

Sabtu 12 Juli 2023

2
DAFTAR ISI
JUDUL.................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Tujuan......................................................................................................................4
BAB IV PEMBAHASAN...................................................................................................12
A. Pembuatan Media (Nutrient Agar)..........................................................................12
B. Peremajaan Isolat Bakteri Pelarut Foslat...............................................................13
C. Aplikasi Dan Kegunaan Nutrient Agar NA............................................................14
BAB V PENUTUP..............................................................................................................17
A. Kesimpulan..............................................................................................................17
B. Saran........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................18

3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Manusia dan agama, dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebermaknaan
hidup manusia ditentukan oleh faktor agama. Agama mengandung aspek
keyakinan, tata aturan peribadatan, dan tata nilai moral, yang implikasinya bukan
hanya terbatas pada kehidupan profan1 di dunia tetapi juga pada kehidupan di
akhirat (hidup sesudah mati). Agama telah menjadi kebutuhan dasar bagi
manusia jika mereka ingin menjadikan hidup dan kehidupan ini bermakna.
Dalam menjalani fungsi yang begitu kompleks, dan agar agama mampu menjadi
komponen fungsional bagi pemeluknya. Maka agama tampil bersama kitab suci
yang dibawa oleh seorang Nabi sebagai sebuah pedoman dan pegangan dalam
menjalani kehidupan

4
B. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui pengertian Manusia dan Agama
2. Untuk mengetahui Peremajaan Isolat Bakteri Pelarut Foslat
3. Untuk mengetahui Aplikasi Dan Kegunaan Nutrient Agar

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Bakteri
Bakteri ialah kelompok monera yang secara umum biasanya disebut
sebagai eubacteria. Golongan bakteri yang umum ditemukan di alam, yaitu
eubacteria, terdapat hampir di semua tempat, seperti di udara, air, hingga tubuh
makhluk hidup. Tubuh eubacteria tidak memiliki inti sel dan tersusun dari tiga
bagian utama, yakni membran sel, sitoplasma, serta organel sel. Beberapa bakteri
memiliki struktur dengan fungsi yang serupa dengan klorofil sehingga mereka
mampu menghasilkanmakanansendiri.

NA (Nutrien Agar) adalah medium yang digunakan sebagai media


pertumbuhan bakteri. NA di buat dengan komposisi agar-agar yang sudah
dipadatkan sehingga NA juga bisa disebut sebagai nutrisi padat yang digunakan
untuk menumbuhkan bakteri. Fungsi agar-agar hanya sebagai pengental namun
bukan zat makanan pada bakteri, agar dapat mudah menjadi padat pada suhu
tertentu. Medium Nutrient Agar adalah salah satu medium padat yang memiliki
komposisi yaitu agar agar yang telah di panaskan dan mencair dengan suhu 95°C
(Sandra, 2013).

Nutrient agar adalah medium yang diklasifikasikan sebagai medium


sintetik terstruktur karena tersusun oleh komponen yang pasti jenis dan
kuantitasnya. Medium Nutrient agar merupakan medium umum yang dapat
digunakan untuk menumbuhkan dan menghitung populasi berbagai jenis bakteri.
Warna dari medium ini adalah kuning keemasan dan cenderung jernih. Medium
NA memiliki pH 7.20 hingga 7.60 dan konsistensi yang cenderung padat,
tergantung presentase agar yang ditambahkan.

6
Medium NA berdasarkan konsistensinya termasuk medium padat (solid
medium), karena berbentuk padat. Sedangkan berdasarkan fungsinya termasuk
dalam medium umum digunakan untuk menumbuhkan bakteri. Didalamnya
terkandung bahan-bahan yang berfungsi sebagai : Ekstrak beef : Sumber vitamin,
asam amino dan garam-garam Pepton : Sumber utama nitrogen organik Agar :
Sebagai zat yang memadatkan medium. Aquadest :Pelarut untuk
menghomogenkan medium dan sebagai sumber O2.

Nutrient Agar (NA) merupakan medium pertumbuhan umum yang


digunakan untuk menumbuhkan dan mengisolasi berbagai jenis mikroorganisme
dengan beragam sifat yang tidak terlalu membutuhkan banyak nutrisi (non-
fastidious growing). Medium ini cukup populer dikalangan mikrobiolog karena
mudah cara pembuatannya dan bermanfaat sebagai media isolasi, kultivasi serta
perawatan mikroorganisme. Pada percobaan ini dilakukan inokulasi biakan bakteri
dan jamur, di mana bakteri yang diinokulasikan adalah bakteri Basillus.Sp serta
jamur Candida Untuk inokulasi biakan bakteri ditumbuhkan

7
B. Peremajaan Isolat Bakteri Pelarut Foslat

Fosfat adalah nutrisi tanaman terpenting kedua setelah nitrogen. Fosfat


tersedia di alam dalam bentuk organik dan anorganik. Ketersediaan P rendah
dalam tanah karena berikatan dengan besi, aluminium dan kalsium sebagai fosfat
yang tidak larut. Karena kekurangan fosfat adalah faktor kimia terpenting yang
membatasi pertumbuhan tanaman, pupuk fosfat kimia banyak digunakan untuk
mencapainya hasil optimal. Bentuk larut dari pupuk fosfat yang digunakan dengan
mudah diendapkan sebagai bentuk yang tidak larut
Peremajaan isolat bakteri termofilik dimaksudkan untuk memperoleh
bakteri aktif tumbuh. Kultur murni bakteri termofilik sebanyak 3 isolat yang
menjadi sampel penelitian, diremajakan kembali dengan ditumbuhkan pada media
Nutrient Agar (NA) miring. Masingmasing isolat diambil sebanyak 1 ose secara
aseptik, kemudian ditumbuhkan dalam media NA plate miring dengan metode
gores (Gambar 19). Diinkubasi pada suhu 55 ºC selama 24 jam hingga bakteri
tumbuh. Bakteri yang sudah tumbuh selanjutnya ditumbuhkan pada media
Nutrient Broth (NB).
Pada percobaan pertama, kami membuat medium NA (Nutrien Agar) NA
(nutrient agar) digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri. Pembuatan medium
percobaan ini dengan menggunakan NA (nutrient agar), dimana dalam
pembuatannya terlebih dahulu dengan cara menimbang bahan yang akan
digunakan kedalam neraca analitik sesuai dengan jumlah yang diperlukan
kemudian memasukkan bahan kedalam erlenmeyer 250 ml, dimana bahan tersebut
adalah aquades, NA dan agar. Aquades berfungsi sebagai pelarut.

8
C. Kegunaan Nutrient Agar
Medium NA juga sering digunakan untuk melakukan kegiatan
perhitungan / enumerasi jumlah mikroorganisme yang berada pada sampel air,
limbah, dan feses. Penambahan cairan biologis seperti darah domba, serum darah,
kuning telur dll. kedalam medium NA bertujuan memperkaya nutrisi medium
untuk mempercepat pertumbuhan mikroorganisme. . NA berfungsi sebagai sumber
nutrisi bagi jamur atau bakteri, sedangkan agar berfungsi untuk mengentalkan
medium. Setelah itu dipanaskan diatas hot plate di ikuti oleh pengadukan dengan
menggunakanbatang pengaduk. Tujuan dari pemanasan dan pengadukan ini adalah
untuk menghomogenkan NA dengan aquades, dimana dengan pemanasan dapat
mempercepat pelarutan dari NA dan aquades. Setelah dipanaskan beberapa menit
larutan berubah warna dari keruh menjadi kuning kecoklatan hal ini menandakan
larutan telah homogen. Kemudian dimasukkan kedalam autoklaf dengan mulut
erlenmeyer disumbat dengan kapas dan dilapisi kertas aluminium diluarnya.
Tujuan dari penutupan ini agar meminimalkan kontaminasi. Pembuatan NA
berdasarkan konsistennya termasuk medium padat dan menurut kegunaannya
termasuk medium umum.

9
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu Praktikum

Praktikum ini dilakukan di Balai Proteksi Benih di Maros Sulawesi Selatan


Waktu pelaksanaan pratikum ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 14 Juni 2023.
B. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu ;


Agar 15gram, aquades, Air 1liter, peptone 5gram, Sodium Chloride (NaCl) 5gram,
final PH, cawan petri / tabung reaksi / vial, tergantung dari tujuan penggunaan.

C. Cara Kerja

1. Formula medium NA adalah menurut formulasi Oxoid adalah 28 gram / liter


akuades. Jadi untuk membuat 1 liter / 1000 ml larutan dibutuhkan sebanyak 28
gram medium NA yang dilarutkan kedalam 1 liter akuades.

2. Timbang medium menggunanakan timbangan analitik agar lebih presisi.

3. Larutkan medium ke dalam 1 liter akuades dengan cara dipanaskan pada suhu
80°C sambil diaduk menggunakan alat hot plate and magnetic stirrer. Pastikan
medium larut dengan sempurna dan tidak meninggalkan gumpalan.

4. Masukkan medium kedalam masing-masing tabung erlenmeyer / tabung reaksi


sesuai volume yang diinginkan dan tutup dengan tidak terlalu rapat.

5. Sterilisasi medium menggunakan Autoklaf pada suhu 121°C dan tekanan 2 Atm
selama 15 menit.

6. Setelah disterilisasi saat medium dalam kondisi masih cair (sekitar suhu 45-50
°C), medium dapat secara langsung dituang ke masing-masing cawan petri sesuai
kebutuhan.

10
Terdapat dua jenis medium instan yang beredar. Medium Nutrient broth dan medium nutrient
agar instan. Berikut cara pembuatan NA dari kedua medium instan tersebut :

Pembuatan Media NA Instan


 Timbang 20 g NA instan
 Larutkan dengan 1 l akuades
 Larutkan dengan penangas hingga larutan bening sambil diaduk sesering mungkin
 Bagi dalam beberapa erlenmeyer
 Sterilisasi dengan autoklaf selama 15 pada suhu 121 ˚C
 Tuang medium pada cawan setelah suhu medium 50 ˚C

10
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Peremajaan Isolat Bakteri Pelarut Foslat

Bakteri pelarut fosfat merupakan bakteri tanah yang dapat melarutkan fosfat sehingga dapat
diserap oleh tanaman. Selain meningkatkan fosfat dalam tanah juga dapat berperan pada
metabolisme vitamin D memperbaiki pertumbuhan akar tanaman dan meningkatkan serapan
hara.Fosfat secara biologis berfungsi sebagai elemen struktural asam nukleat dan fosfolipid,
sedangkan dalam metabolisme untuk menghasilkan energi dan dalam aktivasi zat antara
metabolik sebagai komponen dalam kaskade transduksi sinyal, serta regulasi enzim . Bakteri
pelarut fosfat adalah bakteri yang mampu menghasilkan asam-asam organik dan berfungsi untuk
mengelat kation (Al, Fe, Ca)
Peremajaan isolat bakteri termofilik dimaksudkan untuk memperoleh bakteri aktif tumbuh.
Kultur murni bakteri termofilik sebanyak 3 isolat yang menjadi sampel penelitian, diremajakan
kembali dengan ditumbuhkan pada media Nutrient Agar (NA) miring. Masingmasing isolat
diambil sebanyak 1 ose secara aseptik, kemudian ditumbuhkan dalam media NA plate miring
dengan metode gores (Gambar 19). Diinkubasi pada suhu 55 ºC selama 24 jam hingga bakteri
tumbuh. Bakteri yang sudah tumbuh selanjutnya ditumbuhkan pada media Nutrient Broth (NB).

1
B. Isolasi Bakteri Rhizosfer Tebu
Sebanyak 1 gram tanah yang dimasukkan ke dalam erlenmeyer, kemudian ditambahkan
akuades steril sampai 10 mL dan dihomogenkan. Selanjutnya larutan tersebut disebut larutan
stok. Sebanyak 1 mL dari larutan stok dimasukkan dalam tabung reaksi berisi 9 mL akuades
steril, kemudian dikocok hingga homogen dan 1 mL dipindahkan ke tabung berikutnya, begitu
seterusnya hingga terjadi seri pengenceran 10-1 -10-10. Sebanyak 0,1 mL larutan dari seri
pengenceran 10-3 , 10-4 , 10-5 ,10-6 dan 10-7 dimasukkan ke dalam medium selektif
Pikovskaya, kemudian di ratakan menggunakan spreader. Selanjutnya diinkubasi selama 4 hari
pada suhu ruang. Koloni dari cawan petri yang memiliki zona bening yang paling besar diantara
yang lainnya dipilih dan dipurifikasi dalam media Nutrient Agar dengan metode gores enam
belas.
Bakteri endofit diazotrof memiliki kemampuan untuk memfiksasi nitrogen dari atmosfer
diubah menjadi amonium (NH4+), serta menghasilkan fitohormon IAA yang dapat dimanfaatkan
oleh tanaman. Oleh karena itu, bakteri ini dapat dimanfaatkan sebagai biofertilizer yang
menunjang produktivitas tanaman tebu. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengisolasi bakteri
endofit diazotrof dari tanaman tebu varietas PS-864 dan Bululawang, (2) Melakukan seleksi
terhadap bakteri yang menghasilkan amonium dan IAA, (3) Mengidentifikasi bakteri endofit
diazotrof unggul. Isolasi bakteri endofit dilakukan dengan menumbuhkan cairan dari batang tebu
pada medium bebas nitrogen LGIP dan dihitung jumlah bakteri dengan metode Most Probable
Number (MPN).

C. Kegunaan dan Media NA (Natrium Agar)


NA berfungsi sebagai sumber nutrisi bagi jamur atau bakteri, sedangkan agar berfungsi
untuk mengentalkan medium. Setelah itu dipanaskan diatas hot plate di ikuti oleh
pengadukan dengan menggunakanbatang pengaduk. Tujuan dari pemanasan dan pengadukan
ini adalah untuk menghomogenkan NA dengan aquades, dimana dengan pemanasan dapat
mempercepat pelarutan dari NA dan aquades.
 Media Nutrient agar adalah medium pertumbuhan mikrobiologi yang umum digunakan
untuk budidaya mikroba. Media ini biasanya mengandung :
 0,5% Peptone
 0,3% ekstrak daging sapi / ekstrak ragi
 1,5% agar
1
 0,5% NaCl

Nutrient agar adalah medium yang diklasifikasikan sebagai medium sintetik terstruktur
karena tersusun oleh komponen yang pasti jenis dan kuantitasnya. Medium Nutrient agar
merupakan medium umum yang dapat digunakan untuk menumbuhkan dan menghitung
populasi berbagai jenis bakteri. Warna dari medium ini adalah kuning keemasan dan
cenderung jernih. Medium NA memiliki pH 7.20 hingga 7.60 dan konsistensi yang
cenderung padat, tergantung presentase agar yang ditambahkan. NA merupakan salah satu
media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage,
produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri,
dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni dengan cara disterilisasi dengan
autoklaf pada 121°C selama 15 menit (Fathir, 2009)

1
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan media NA berfungsi sebagai sumber nutrisi bagi
jamur atau bakteri, sedangkan agar berfungsi untuk mengentalkan medium. Setelah itu
dipanaskan diatas hot plate di ikuti oleh pengadukan dengan menggunakanbatang
pengaduk. Tujuan dari pemanasan dan pengadukan ini adalah untuk menghomogenkan
NA dengan aquades, dimana dengan pemanasan dapat mempercepat pelarutan dari NA
dan aquades.
Nutrient agar adalah medium yang diklasifikasikan sebagai medium sintetik
terstruktur karena tersusun oleh komponen yang pasti jenis dan kuantitasnya. Medium
Nutrient agar merupakan medium umum yang dapat digunakan untuk menumbuhkan
dan menghitung populasi berbagai jenis bakteri.

B. Saran
Demikian makalah yang penulis susun, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan
sampaikan kepada penulis.

1
DAFTAR PUSTAKA

Academia.2023. PEMBUATAN MEDIA PDA DAN NA.


https://www.academia.edu/38347686/pembuatan-media-PDA-dan-
NA.www.academia.edu.

https://teknologilaboratoriummedik.blogspot.com/2016/11/media-nutrient-
agar.html
https://mikrobio.id/mikrobiologi/teknik-mikrobiologi/medium/medium-na.html

Anda mungkin juga menyukai