Anda di halaman 1dari 16

Laporan Praktikum

PEMBUATAN MEDIA

Disusun Oleh :

KELOMPOK 4 (EMPAT)

KELAS : IB

Siti Meisyaroh Sa’dia Tangge 754840123062


Ditayulani Umuri 754840123043
Nurafni Limpong 754840123054
Ririn Paputungan 754840123059
Roswita Kisman 754840123060
Putri Ilmiah Tamaun 754840123056
Anggelina Anggi Tatibi 754840123040
Moh.Buyung A. P Musa 754840123051

PEMBIMBING : FITRIAH AYU MAGFIRAH YUNUS, S.FARM

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
PROGRAM STUDI DIII FARMASI
JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN GORONTALO
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala,
karena berkat petunjuk dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan
praktikum yang berjudul “Pembuatan Media” dengan baik. Adapun penulisan laporan
ini dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi dan
Parasitologi
Laporan ini kami susun dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak
diantaranya Ibu Fitriah Ayu Magfirah Yunus, S.Farm. selaku dosen pembimbing
kelompok 4. Oleh karena itu kami sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga dan
ilmunya yang telah diberikan.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil laporan
praktikumini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata
semoga laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat untuk kelompok kami
khususnya, dan masyarakat Indonesia umumnya.

Gorontalo, Februari 2024

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Tujuan Praktikum................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................3
A. Dasar Teori..........................................................................................................3
B. Uraian Bahan.......................................................................................................5
BAB III METODE KERJA..........................................................................................6
A. Alat dan Bahan....................................................................................................6
B. Prosedur Kerja.....................................................................................................7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................8
A. Hasil....................................................................................................................8
B. Pembahasan.......................................................................................................10
BAB V PENUTUP.......................................................................................................11
A. Kesimpulan........................................................................................................11
B. Saran..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12
LAMPIRAN.................................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
mikroorganisme. Objek kajiannya biasannya adalah semua makhluk hidup yang
perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga, protozoa, dan
archaea (Zulkarnain, 2012).
Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan
(nutrien) yang digunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme.
Mikroorganisme juga merupakan mahluk hidup, untuk memeliharanya
dibutuhkan medium yang mengandung semua zat yang diperlukan untuk
pertumbuhannya, yaitu seperti senyawa-senyawa organik (protein, karbohidrat,
lemak, mineral, dan vitamin). Medium digunakan untuk melihat gerakan dari
suatu gerakan mikroorganisme apakah bersifat motil atau nonmotil (Hadietomo,
1990).
Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai
untuk menumbuhkan bakteri. Selain untuk menumbuhkan bakteri, medium dapat
digunakan pula untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi, dan
perhitungan mikroba. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi medium berupa
molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan
medium pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur
murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya (Indra, 2008).
Untuk membutuhkan dan mengembangbiakkan mikroba diperlukan suatu
substrat yang disebut medium. Sedangkan medium itu sendiri sebelum digunakan
harus dalam keadaan steril artinya tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak
diharapkan agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang biak dengan baik di
dalam medium, maka diperlukan syarat tertentu yang diantaranya bahwa didalam
medium harus terkandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan
dan perkembangan mikroba kemudian susunan makanannya, tekanan osmosis,
derajat, keasaman (pH), dan temperatur (Hadietomo, 1990). Berdasarkan
penjelasan di atas maka kami melakukan praktikum ini untuk mengetahui bahwa
untuk mengembangbiakkan mikroba perlu dilakukan sterilisasi dan untuk
mengetahui teknik pembuatan media yang baik dan benar.
B. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui teknik pembuatan media yang baik dan benar

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan
(nutrient) yang dipergunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan
mikroorganisme. Mikroorganisme juga merupakan mahluk hidup, untuk
memeliharanya dibutuhkan medium yang harus mengandung semua zat yang
diperlukan untuk pertumbuhannya, yaitu antara lain senyawa-senyawa organik
(protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin). Medium digunakan untuk
melihat gerakan dari suatu gerakan mikroorganisme apakah bersifat motil atau
non motil, medium ini ditambahkan bahan pemadat 50% (Hadietomo, 1990).
Media pertumubuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri atas
campuran nutrisi (nutrient) yang digunakan oleh suatu mikroorganisme untuk
tumbuh dan berkembang biak pada media tersebut. Mikroorganisme
memanfaatkan nutrisi pada media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit
untuk menyusun komponen sel-nya. Dengan media pertumbuhan juga bisa
digunakan untuk mengisolasi mikroorganisme, identifikasi dan membuat kultur
murni. Komposisi media pertumbuhan dapat dimanipulasi untuk tujuan isolasi
dan identifikasi mikroorganisme tertentu sesuai dengan tujuan masing-masing
pembuatan suatu media. Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran
zat-zat hara (nutrient) yang berguna untuk membiakkan mikroba. Dengan
mempergunakan bermacam-macam media dapat dilakukan isolasi, perbanyakan,
pengujian sifat-sifat dan perhitungan jumlah mikroba (Schlegel, 1994).
Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang sangat umum yang
digunakan untuk mengembangbiakkan dan menumbuhkan jamur dan khamir.
Komposisi Potato Dextrose Agar ini terdiri dari bubuk kentang, dextrose dan
juga agar. Bubuk kentang dan juga dextrose merupakan sumber makanan untuk
jamur dan khamir. Potato Dextrose Agar juga bisa digunakan untuk menghitung
jumlah mikroorganisme menggunakan metode Total Plate Count. Perindustrian

3
seperti industri makanan, industri produk susu dan juga kosmetik menggunakan
PDA untuk menghitung jumlah mikroorganisme pada sample mereka. Untuk
memaksimalkan pertumbuhan bibit jamur, biasanya pembudidaya mengatur
kondisi pH yang rendah (sekitar 3,5) dan juga menambahkan asam atau
antibiotik untuk menghambat terjadinya pertumbuhan bakteri (Sugianto, 2012).
NA (Nutrien Agar) adalah medium yang digunakan sebagai media pertumbuhan
bakteri. NA di buat dengan komposisi agar-agar yang sudah dipadatkan sehingga
NA juga bisa disebut sebagai nutrisi padat yang digunakan untuk menumbuhkan
bakteri. Fungsi agar-agar hanya sebagai pengental namun bukan zat makanan
pada bakteri, agar dapat mudah menjadi padat pada suhu tertentu. Medium
Nutrient Agar adalah salah satu medium padat yang memiliki komposisi yaitu
agar-agar yang telah di panaskan dan mencair dengan suhu 95℃ (Sandra, 2013).

4
B. Uraian Bahan
1. Aquadest (Farmakope Edisi V, 2014)
Nama resmi : AQUA DESTILATA
Nama lain : Aquadest\ air suling
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak bau dan tidak berasa
Rumus struktur :

Penyimpanan : Disimpan dalam wadah tertutup rapat


2. Agar (Farmakope Edisi V, 2014)
Nama resmi : Agar
Nama lain : Agar-agar
Pemerian : Tidak berbau atau bau lemah, berasa musilago pada
lidah
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dan larut dalam air
mendidih.
Kegunaan : Sebagai bahan pemadat medium.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

5
.

BAB III
METODE KERJA
A. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a) Autoklaf h) Erlenmeyer
b) Petridish i) Kawat kasa
c) Gelas ukur j) Kompor
d) Neraca analitik digital k) Batang pengaduk
e) Lampu Spritus l) Alumunium foil
f) Spatula m) Kapas steril
g) Kertas saring n) Kertas dan kantung plastik
2. Bahan
a) Nutrient Agar
b) PDA
c) NB
d) Aquadest
e) Desinfektan
B. PROSEDUR KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Menimbang dengan teliti bahan untuk pembuatan media.
PERHATIKAN..!!!, bahan yang akan ditimbang harus mengacu pada aturan
yang tertera pada kemasan 24 media. Umumnya aturan pembuatan media
yang tertera pada kemasan adalah aturan untuk membuat media sejumlah

6
1000 mL, sehingga memerlukan perhitungan untuk membuat media dengan
volume kecil
3. Memindahkan bahan yang telah ditimbang ke dalam Erlenmeyer ukuran
sedang
4. Melarutkan bahan dengan sejumlah aquadest. Umumnya aturan pembuatan
media yang tertera pada kemasan adalah aturan untuk membuat media
sejumlah 1000 mL
5. Menghomogenkan larutan media hingga tercampur sempurna dengan
bantuan pemanasan dan pengadukan. Proses pemanasan tidak boleh sampai
mendidih.
6. Menutup mulut eelenmeyer dengan sumbat gabus atau kapas yang
dibungkus dengan aluminium foil
7. Melakukan proses sterilisasi media dengan teknik uap panas bertekanan
(121℃ selama 15 menit pada tekanan 1 atm)
8. Mengeluarkan media yang telah steril dari autoklaf

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
No Nama Media Komposisi Kegunaan Media
1. NA (Nutrient Agar) Media NA (Nutrient Untuk media
Agar) dibuat dari 5,0 pertumubuhan
gram pepton, 3,0 gram bakteri
ekstrak daging sapi
dalam 1000 ml air suling.
2. PDA (Potato Dextrose Agar) Media PDA (Potato Untuk media
Dextrose Agar) dibuat pertumubuhan
dari Potato Extract 200 jamur.
gram, dextrose 20 gram,
Agar 15 gram.
B. Pembahasan
Medium adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran yang
mengandungnutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba. Medium ini
sendiri tidak hanya digunakan untuk menumbuhkan mikroba, tapi juga untuk
isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis dan penghitungan mikroba.
Pada percobaan kali ini dilakukan pembuatan medium untuk mengetahui masing-
masing medium serta fungsi dari komponen-komponen yang digunakan dalam
medium.
Percobaan kali ini, kami membuat dua macam medium, yaitu medium PDA
(Potato Extra Agar) dan NA (Nutrien Agar). Pada percobaan pertama, kami
membuat medium NA (Nutrien Agar), NA (Nutrient Agar) digunakan sebagai
media pertumbuhan bakteri. Pembuatan medium percobaan ini dengan
menggunakan NA (Nutrient Agar), dimana dalam pembuatannya terlebih dahulu
dengan cara menimbang 2,9 bahan yang akan digunakan kedalam neraca analitik

8
sesuai dengan jumlah yang diperlukan kemudian memasukkan bahan kedalam
erlenmeyer 250 ml, dimana bahan tersebut adalah aquades, NA dan agar.
Aquades berfungsi sebagai pelarut, NA berfungsi sebagai sumber nutrisi bagi
jamur atau bakteri, sedangkan agar berfungsi untuk mengentalkan medium.
Setelah itu dipanaskan diatas hot plate di ikuti oleh pengadukan dengan
menggunakan batang pengaduk. (Putri Indah et al, 2020) Tujuan dari pemanasan
dan pengadukan ini adalah untuk menghomogenkan NA dengan aquades, dimana
dengan pemanasan dapat mempercepat pelarutan dari NA dan aquades. Setelah
dipanaskan beberapa menit larutan berubah warna dari keruh menjadi kuning
kecoklatan hal ini menandakan larutan telah homogen. Kemudian dimasukkan
kedalam autoklaf, dimasukannya media ke autoklaf yaitu agar tidak tumbuh
mikroba pencemar (kontaminan) yang dapat menyebabkan kerusakan pada media,
dengan mulut erlenmeyer disumbat dengan kapas dan dilapisi kertas aluminium
diluarnya. Tujuan dari penutupan ini agar meminimalkan kontaminasi. Setelah
dikeluarkan dari autoklaf selanjutnya media yang sudah disterilisasi kita tuangkan
pada cawan petri, sebelum dituangkan dinyalakan terlebih dahulu lampu bunsen,
dimana pada saat menuangkan media kita panaskan mulut cawan petri dan
erlenmeyer diatas lampu bunsen, setelah itu media dituangkan secara perlahan
sampai setengah cawan petri dan ditutup kembali, setelah cawan peri ditutup kita
panaskan lagi mulut cawan petri dan erlenmeyer.
Pada percobaan kedua yaitu pembuatan medium PDA (Potato Dextrose
Agar) yang digunakan untuk menumbuhkan fungi atau jamur, dimana dalam
pembuatannya terlebih dahulu dengan cara memasukkan aquades dan ekstrak
kentang kemudian dipanaskan diatas hot plate, diikuti oleh pengadukan dengan
tujuan dari pemanasan dan pengadukan ini untuk menghomogenkan PDA dengan
aquades, dan pemanasan bertujuan mempercepat pelarutan dari PDA. Setelah
dipanaskan beberapa menit larutan berubah warna dari keruh menjadi kuning tua,
hal ini menunjukkan larutan telah homogen. Setelah itu dimasukkan kedalam
autoklaf tetapi sebelum dimasukkan mulut erlenmeyer ditutup dengan kapas dan

9
kemudian dibungkus dengankertas, hal ini bertujuan agar meminimalkan
kontaminasi. PDA termasuk medium non sintetik karena termasuk medium padat
sedangkan menurut fungsinya termasuk medium umum.

10
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat setelah melakukan praktikum ini yaitu media
pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-
zat makanan atau nutrisi yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk
pertumbuhannya. Media yang steril dapat dibuat dengan cara memperhatikan
kebersihan saat membuat media dan setelah media selesai dibuat, maka media
tersebut dimasukkan kedalam autoclave untuk disterilisasi, setelah dikeluarkan
dari autoklaf selanjutnya media yang sudah disterilisasi kita tuangkan pada
cawan petri, sebelum dituangkan dinyalakan terlebih dahulu lampu bunsen,
dimana pada saat menuangkan media kita panaskan mulut cawan petri dan
erlenmeyer diatas lampu bunsen, setelah itu media dituangkan secara perlahan
sampai setengah cawan petri dan ditutup kembali, setelah cawan peri ditutup kita
panaskan lagi mulut cawan petri dan erlenmeyer.
B. Saran
a. Untuk praktikan
Dalam melakukan praktikum kedepannya sebaiknya pembekalan yang mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan kegiatan praktikum lebih di perbanyak dan diperluas
sehingga mahasiswa dapat lebih efektif dalam melaksanakan praktikum.
b. Untuk instruktur
Diharapkan tidak ada informasi yang terlewat selama proses praktikum agar
hubungan antara instruktur dan praktikan selalu terjaga dan terciptanya
suasana kerja sama yang baik.
c. Untuk laboratorium
Dalam laboratorium diharapkan dapat menambah fasilitas laboratorium
seperti alat dan bahan agar mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan
dalam melakukan praktikum.

11
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, 1994, Teknik Pembuatan Medium, Erlangga: Jakarta.
Hadioetomo, 1990, Mikrobiologi Umum, Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
Putri Indah et al, 2020, Laporan Praktikum Pembuatan media PDA & NA, Institut
Teknologi Kesehatan Dan Sains Wiyata Husada, Samarinda
Suriawiria, 2005, Mikrobiologi, UGM : Yogyakarta.
Zulkarnain, 2012. Mikrobiologi Dasar “Sejarah Perkembangan Mikrobiologi”.
Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas
Keguruandan Ilmu Pendidikan. Universitas Tadulako

12
LAMPIRAN
Perhitungan Bahan
1. NA (Nutrient Agar)
28 gram / x = 1000 mL / 100 mL = 2,8 gram
2. PDA (Potato Dekstrose Agar)
39 gram / x = 1000 mL / 100 mL = 3,9 gram

Dokumentasi

Proses penimbangan PDA & Aquadest Proses pemanasan


bahan

Bahan yang telah dipanaskan Proses pembungkusan kapas dengan aluminium foil

13

Anda mungkin juga menyukai