Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI PERAIRAN

PEMBUATAN MEDIA MENGGUNAKAN MEDIA TSA DAN TSB

RIKI GUNAWAN
180254243025

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyusun makalah yang berjudul “pembuatan media
menggunakan media TSA dan TSB” ini  tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan
pembaca pada umumnya, sebagai salah satu sumber pengetahuan dan bahan
pembelajaran tentang apa saja alat-alat laboratorium dan bagaimana cara
menggunakannya.

Dalam hal ini kami selaku penyusun menyadari masih banyak kekurangan
dan kekeliruan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu kami meminta maaf atas
segala keterbatasan waktu dan kemampuan kami dalam menyelesaikan makalah
ini. Segala kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan demi
peningkatan kualitas makalah ini.

                                                                        Tanjungpinang, 04 oktober 2019

Riki Gunawan

i
DAFTAR ISI

PENGANTAR.................................................................................................. i

DAFTAR TABEL............................................................................................ ii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ iii

BAB I

PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar belakang................................................................................... 1
1.2 Tujuan peratikum.............................................................................. 2
1.3 manfaat peratikum............................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 3

BAB III METODE........................................................................................... 4


2.1 Bahan dan alat................................................................................... 4
2.2 perosedur pratikum............................................................................ 5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................... 6


3.1 Hasil dan pembahasan....................................................................... 6

BAB V PENUTUP........................................................................................... 8
4.1 Kesimpulan........................................................................................ 8
4.2 saran.................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA 9
ii

DAFTAR TABEL

1. Alat dan bahan........................................................................................... 4


2. Seterilisasi cawan petri.............................................................................. 6

DAFTAR GAMBAR

1. Cawan petri................................................................................................ 7
2. Pendinginan dalam kulkas......................................................................... 7
3. kapas.......................................................................................................... 7
4. agar cair..................................................................................................... 7
5. aquades dalam tabung................................................................................ 7
6. pengadukan diHot Plate............................................................................. 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari
campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk
pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa
molekulmolekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media
pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan
juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya.
Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium yang berisi
zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme. Zat
hara digunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan
energi dalam metabolisme, dan pergerakan. Lazimnya, medium biakan berisi air,
sumber energi, zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen,
hidrogen serta unsur-unsur sekelumit (trace element). Dalam bahan dasar medium
dapat pula ditambahakan faktor pertumbuhan berupa asam amino, vitamin atau
nukleotida.
Media biakan ada yang berbentuk padat, cair dan semi padat. Media padat
adalah media biakan yang dipadatkan dengan agar, ada yang bersifat reversible
(dapat dibalik) seperti agar nutrien dan ada yang bersifat ireversible (tidak dapat
dibalik) seperti serum darah terkoagulasi. Dalam kedokteran, media padat yang
bersifat irreversible paling sering digunakan. Sedang agar nutrient banyak
digunakan dalam media lain. Bentuk media lain berupa cair adalah campuran
komponen-komponen zat kimia tertentu dengan air suling, sedang media yang
secara fisik merupakan intermediate antara media cair dan padat, seperti agar
lunak.
1
Berdasarkan komposisinya media terdiri dari media sintesis, semi sintesis,
dan non sintesis. Media sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya
diketahui secara pasti. Media semi sintesis yaitu media yang sebagian dari
komposisi kimianya diketahui, sedangkan media non sintesis yaitu media yang
komposisi zat kimia dalam medianya tidak diketahui.
Sementara berdasarkan fungsinya media terdiri dari media umum, media
selektif, media differensial, media uji, dan media diperkaya. Media umum yaitu
media yang terdiri dari pepton dan ekstrak khamir untuk pertumbuhan banyak
jenis mikroba.
Media selektif adalah media yang ditambah zat tertentu sehingga bersifat
selektif yang hanya merangsang pertumbuhan satu jenis mikroba dan jenis lainnya
mati. Contohnya media TCBS (Thiosulfate Cytrat Bile Salt). Media diffferensial
adalah media yang yang mengandung suatu komponen yang menyebabkan
pertumbuhan mikroba tertentu dengan adanya perubahan tertentu yang dapat
membedakan mikroba tersebut dari mikroba yang lainnya. Comtohnya media
EMBA (Eosin Metilen Blue Agar). Media uji adalah media dengan komposisi
tertentu untuk mengetahui atau menguji adanya zat tertentu. Sementara media
diperkaya adalah media yang berisi komponen komplek, seperti darah, serum dan
lain-lain.

1.2 Tujuan Peratikum


Adapun beberapa tujuan dalam pembuatan makalah ini iyalah:
1. untuk memenuhi tugas yang telah diberikan agar mendapatkan nilai dan bisa
mengikuti peratikum selanjutnya untuk matakuliah mikrrobiologi perairan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui peroses penyimpananan medium tumbuh
bakteri

1.3 Manfaat Pratikum


Adaun beberapa manfaat dari pembuatan makalah ini adalah mengajarkan
mahasiswa untuk lebih mandiri dalam belajar serta mengajarkan rasa ingin tahu
yang kuat.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi (zat
makanan)yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba termaksud bakteri patogen.
Selainuntuk menumbuhkan mikrobia medium dapat digunakan pula untuk
isolasi,memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah
mikrobia.

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri


daricampuran zat-zat makanan atau nutrisi yangdiperlukan oleh
mikroorganismeuntuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi di
dalam mediaberupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun
komponen sel. Dengan media, pertumbuhan dapat dilakukan dengan isolasi
mikroorganismemenjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media
pertumbuhannya.Bahan dasar adalah air (H2O) sebagai pelarut dari agar-agar
(rumput laut) dimanaagar-agar tersebut berfungsi sebagai pemadat media.

Media biakan yang mampu mendukung optimalisasi


pertumbuhanmilroorganisme harus dapat memenuhi persyaratan nutrisi bagi
mikroorganisme.unsur tersebut berupa garam organik, sumber energy (karbon),
vitamin dan zatpengatur tumbuh (ZPT). Selain itu dapat pula ditambahkan
komponen lain sepertisenyawa organik dan senyawa kompleks lainnya. Sterilisasi
merupakan suatu proses untuk mematikan semua organism yangteradapat pada
suatu benda.
3

BAB III
METODE PERATIKUM
2.1 Bahan dan Alat
Adapun alat dan bahan yang di gunakan pada peratikum pembuatan media
dapat dilihat pada tabel dibawah:
Tabel 1. Bahan dan alat
N NAMA ALAT KEGUNAAN
O
1 Media TSA, TSB dan aquades Media agar
2 Erlenmeyer Untuk mengisi cairan
yang telah dibuat dengan
media agar TSA dan TSB
3 Stirer Untuk menggoreskan
agar ke cawan petri
4 Hotplate Untuk memamnaskan
media agar dan
menghancurkan cairan
yang bergumpal didalam
erlenmeyer
5 Cawan Petri Sebagai wadah
perkembang biakan atau
media kultur
6 Tabung Reaksi Untuk mengisi agar
dalam bentuk cair karena
menggunakan
mengunakan media
miring
7 Autokluf Autokluf berfungsi
sebagai alat seterilisasi
dalam pembuatan media

4
2.3 Prosedur Praktikum
Prosedur kerja pada saat pembuatan media adalah sebagai berikut:
1. Timbang media sesuai dengan petunjuk untuk melarutkan jumlah media yang
harus dilarutkan masukkan ke dalam erlenmeyer yang telah diisi akuades yang
disesuaikan dengan petunjuk.
2. Didihkan dan homogenkan media dengan menggunakan hot plate dan stirer.
3. Kemudian sterilkan dengan autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit.
4. Media yang sudah steril dibiarkan hingga hangat, kemudian dituang ke dalam
cawan petri atau tabung reaksi yang sudah steril.

5
BAB IV
PEMBAHASAN
3.1 Hasil Dan Pembahasan
Adapun hasil peratikum kali ini adalah tentang pembuatan media
menggunakan media TSA dan TSB adalah sebagai beriku:
Dalam tahapan yang dilakukan media agar setelah ditambahkan dengan
akuades diaduk dan dipanaskan sampai larut meggunakan hot plate, pemanasan
ini di lakukan sampai agar larut dan bening agar mencegah agar tidak mengalami
pengerakan didalam tabung maka sesekali diaduk dengan batang pengaduk.
Kemudian media langsung diseterilisasi menggunakan autoklaf selama 15
menit dan suhu nya di tentukan oleh perosedur lau setelah seteril tuangkan agar
kedalam cawan petri dan biarkan iya membeku tahapan nya dapat di lihat pada
tabel dibawah ini:

Tabel 2. Seterilisasi cawan petri

N KETERANGAN
O
1 Cawan petri pertama-tama diletakkan ditengah-tengah kertas HVS
2 Kertas sampingny dilipat ketengah-tengah
3 Sisi sampingnya dilipat menjadi segitiga
4 Sisi segitiga yang terbentuk dilipat kedalam
5 Cawan petri yang telah di bunngkus kemudian dimasukan kedalam pelastik
lalu diikat dan siap untuk dimasukan kedalam oven

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Cawan petri Gambar 2. Pendinginan Dalam Kulkas

Gambar 3. Kapas Gambar 4. Agar Cair

Gambar 5. Aquades Dalam Tabung Gambar 6. Pengadukan Dihotplate

BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat ditarik kesimpulan bahwa
media agar yaitu TSA maupun TSB merupakan media kultur yang umum
diberguna untuk isolasi dan penumbuhan bermacam mikroorganisme yang
bersifat aerobik, cara membuatnya yang tidak sulit sehingga praktikan mampu
mengikuti sesuai dengan prosedur.

4.2 Saran
Praktikum yang dilakukan sudah cukup baik dan sesuai dengan prosedur
hanya saja penjelasan materi harus lebih detail kembali, karena saat penulis ingin
membuat laporan peratikum untuk hasil dan pembahasan sangat lah sulit karena
kurang nya bahan catatan akibat cepatnya pembahasan sehingga tidak dsapat
menulis materi dari asdos maupun dosen pengampu.

DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2011. http://analiskesehatan-indonesia.blogspot.com/2011/08/media-
kultur.html. Diakses pada 6 Oktober 2019.

Anonym. 2011. http://www.scribd.com/doc/48173368/Media-TSB. Diakses pada


6 Oktober 2019.

Anonym. 2011. http://www.scribd.com/doc/48173368/Media-TSB. Diakses pada


6 Oktober 2019.

Anonym. 2011. http://adios19.wordpress.com/2011/12/13/media-isolasi-bakteri/.


Diakses pada 06 Oktober 2019.

Gupte. Satish. 1990. Mikrobiologi Dasar. Jakarta : Binarupa Aksara.

Mila Ermila. 2005. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Erlangga : Jakarta

Schlegel. Hans G. 1994. Mikrobiologi Umum edisi VI. Gajah Mada University
Press: Yoyakarta.

Anda mungkin juga menyukai