DISUSUN OLEH :
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan syukur dan terimakasih yang sebesar besarnya atas rahmat, nikmat, kebahagiaan
serta seluruh anugerah yang berbentuk apapun yang telah dilimpahkan kepada seluruh hamba
hambaNya. Dengan segala rahmatNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“MEDIA MOTIL”.
Dengan selesainya makalah ini, kami ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak
pihak yang telah banyak membantu dan menyelesaikan makalah ini. Dalam kesempatan ini
kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
1.3 Tujuan......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 3
3.1 Kesimpulan................................................................................................. 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Mikroorganisme merupakan suatu makhluk hidup yang tidak dapatdilihat secara langsu
ng atau dengan kasat mata. Mikroorganisme terbagi atas beberapa hal yaitu bakteri, virus, can
dida, dan protozoa. Untuk mengetahui jenis dan penanganan suatu mikroorganisme tersebut
maka terlebih dahulukita harus mengetahui bagaimana metode pengambilan sampel pengamb
ilanapusan guna mendukung pemeriksaan dan penindakan pada saat akanmelakukan tindakan
.Dalam bidang mikrobiologi, dipelajari mengenai mikroba yangmeliputi bakteri, fungi atau m
ikroorganisme lainnya, baik dalam morfologidan penampakan koloninya. Karena itu, untuk
melihat dengan jelas penampakan mikroba tersebut, terlebih dahulu kita membuat biakan atau
piaraan organisme.Menumbuhkan mikroorganisme yang sudah dibiakkan (murni)digunakan
media. Media merupakan campuran dari beberapa zat-zat makananuntuk pertumbuhan mikro
ba dan berfungsi sebagai nutrisi bagi mikrobatersebut. Media dibedakan berdasarkan fase (sif
at fisik media), yaitu media padat, media setengah padat, media cair, dan berdasarkan kompo
sisinya, yaitumedia sintesis, media semi sintesis, dan media non sintesis. Dari mediatersebut,
maka kita dapat mengetahui sifat dan bentuk (koloni) dari mikroba.
1
Motilitas juga mengacu pada kemampuan organisme untuk memindahkan makanan
melalui saluran pencernaannya. Ada dua jenis motilitas usus
peristalsis dan segmentasi. Motilitas ini disebabkan oleh kontraksi otot-otot polos di saluran
pencernaan yang mencampur isi luminal dengan berbagai sekresi (segmentasi) dan
memindahkan isi melalui saluran pencernaan dari mulut ke anus (peristaltik).
1.3 Tujuan
3. Untuk mengetahui bahan bahan yang digunakan dalam pembuatan media motil.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Medium padat yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media
menjadi padat.
Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi
sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid dibuat dengan tujuan supaya
pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidak mengalami
percampuran sempurna jika tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh pada media NfB
(Nitrogen free Bromthymol Blue) semisolid akan membentuk cincin hijau kebiruan dibawah
permukaan media, jika media ini cair maka cincin ini dapat dengan mudah hancur. Semisolid
juga bertujuan untuk mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada media Nitrate
Broth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan metabolisme nitrat tetapi bakteri
ini juga diharuskan tumbuh merata diseluruh media.
Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (Nutrient
Broth), LB (Lactose Broth).
3
2. Medium berdasarkan komposisi
Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan takarannya
secara pasti, misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar.
Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti,
misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak kentang.
Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara detail tentang komposisi
senyawa penyusunnya.
Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak dapat diketahui
secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya Tomato Juice
Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.
Media ini mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba, misalnya
Nutrient Broth, Blood Agar.
Media selektif/penghambat. Media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat
tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan
merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Contohnya adalah Luria Bertani
medium yang ditambah Amphisilin untuk merangsang E.coli resisten antibotik dan
menghambat kontaminan yang peka, Ampiciline. Salt broth yang ditambah NaCl 4% untuk
membunuh Streptococcus agalactiae yang toleran terhadap garam.
Media diperkaya (enrichment). Media diperkaya adalah media yang mengandung komponen
dasar untuk pertumbuhan mikroba dan ditambah komponen kompleks seperti darah, serum,
kuning telur. Media diperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang
ditumbuhkan dalam media ini tidak hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk
berkembang biak, tetapi membutuhkan komponen kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar,
Bile Agar, Serum Agar, dll.
Media untuk peremajaan kultur. Media umum atau spesifik yang digunakan untuk
peremajaan kultur
4
Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik.. Media ini digunakan unutk
mendiagnosis atau menganalisis metabolisme suatu mikroba. Contohnya adalah Koser’s
Citrate medium, yang digunakan untuk menguji kemampuan menggunakan asam sitrat
sebagai sumber karbon.
Media untuk karakterisasi bakteri. Media yang digunakan untuk mengetahui kemempuan
spesifik suatu mikroba. Kadang-kadang indikator ditambahkan untuk menunjukkan adanya
perubahan kimia. Contohnya adalah Nitrate Broth, Lactose Broth, Arginine Agar.
Media diferensial. Media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari campurannya
berdasar karakter spesifik yang ditunjukkan pada media diferensial, misalnya TSIA (Triple
Sugar Iron Agar) yang mampu memilih Enterobacteria berdasarkan bentuk, warna, ukuran
koloni dan perubahan warna media di sekeliling koloni.
5
4. Buffer
Untuk pertumbuhan mikroorganisme tertentu dibutuhkan Ph medium yang Optimum.
Contoh : fosfat, citrat, asetat dan asam amino.
5. Indikator
Penambahan indikator merupakan cara efektif untuk mendeteksi fermentasi
karbohidrat spesifik.
6. Bahan Selektif
Bahan yang dapat berupa bahan kimia atau antibiotika yang ditambahkan pada media
bertujuan untuk menekan pertumbuhan mikroorganisme yang tidak diinginkan
sehingga hanya mikroorganisme yang diinginkan tumbuh.
7. Agar
Agar untuk media proses sehingga dihasilkan agar yang toksisitasnya rendah, jernih,
kandungan mineralnya rendah dan kemampuan difusinya tinggi.
PH ( TINGKAT KEASAMAN )
PH media siap pakai di chek pada suhu kamar.
Sterilitas
Diambil secara acak kurang lebih 5% dari jumlah media yang dibuat. Di inkubasi
selama 2-5 hari pada suhu 20o – 35o C.
Kualtias pertumbuhan kuman
Stabilitas
Untuk mengetahui apakah penyimpanan media siap pakai sudah baik dengan
melakukan tes 1, 2 dan 3 secara berkala.
6
2.5 PENGERTIAN MEDIA MOTIL DAN TUJUAN MEDIA MOTIL
Media motil termasuk media semi solid yaitu setengah padat. Yang berfungsi untuk
melihat motilitas kuman, berupa pertumbuhan seperti kabut. Motilitas adalah kemampuan
suatu organisme untuk bergerak secara independen, menggunakan energi metabolik. Ini
berbeda dengan mobilitas, yang menggambarkan kemampuan suatu objek untuk dipindahkan.
Motilitas ditentukan secara genetik, tetapi mungkin dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Sebagai contoh, otot memberikan hewan motilitas tetapi konsumsi hidrogen sianida (faktor
lingkungan dalam kasus ini) akan mempengaruhi fisiologi otot yang menyebabkan otot
tersebut kaku yang mengarah ke rigor mortis. Selain lokomosi hewan,
kebanyakan hewan adalah motil (beberapa bergerak dengan lokomosi pasif) – istilah ini
berlaku untuk bakteri dan mikroorganisme lainnya, dan untuk beberapa organisme
multiseluler, serta beberapa mekanisme aliran cairan di organ dan jaringan multiseluler.
Hewan laut yang motil umumnya disebut sebagai hewan yang berenang bebas, dan
organisme non-parasit yang motil disebut sebagai hewan yang hidup bebas.
Motilitas juga mengacu pada kemampuan organisme untuk memindahkan makanan
melalui saluran pencernaannya. Ada dua jenis motilitas usus
– peristalsis dan segmentasi. Motilitas ini disebabkan oleh kontraksi otot-otot polos di saluran
pencernaan yang mencampur isi luminal dengan berbagai sekresi (segmentasi) dan
memindahkan isi melalui saluran pencernaan dari mulut ke anus (peristaltik).
Motilitas adalah kemampuan bergerak atau berpindah tempat. Motilitas bakteri umumnya
secara pasif. Pasif yang dimaksudkan adalah hanya mampu merubah posisi tubuh dan sedikit
berpengaruh dalam hal pergerakan. Perubahan posisi tubuh ini berperan dalam arah
pembelahan bakteri itu sendiri.
Adapun bakteri yang mampu bergerak secara aktif dikarenakan dalam keadaan tertentu
ataupun untuk bakteri tertentu membentuk rambut-rambut plasma yang memungkinkan
bakteri untuk bergerak secara aktif dalam medium cair.
Rambut-rambut plasma yang dibentuk oleh bakteri sering disebut bulu cambuk atau flagel,
yang jumlah dan letaknya berbeda-beda.
7
Pembagian bakteri berdasarkan flagelnya antara lain:
1. Monotrik, yaitu bakteri yang memiliki satu bulu cambuk pada salah satu kutub pada
selnya.
3. Lofotrik, sesuai dengan namanya, apabila bakteri memiliki seberkas flagel pada
salah satu kutubnya.
4. Peritrik, yaitu apabila pada dinding sel bakteri terdapat flagel yang muncul
kesegalah arah. Sehingga pada bakteri jenis peritrik ini memiliki morfologi kasar
seperti rambutan.
Hal yang harus diperhatikan adalah pembentukan flagel hanya terjadi dalam tingkat tertentu
dalam daur hidup bakteri.
Sehingga, dalam hal pembagian jenis bakteri berdasarkan motilitas bakteri tidaklah cocok,
hal ini dikarenakan pada fase lain, bakteri tidak mempunyai flagel dan tidak dapat bergerak
secara aktif.
8
2.6 PRINSIP MEDIA MOTIL
Ose jarum ditusukkan pada media, diinkubasi 37oC, Apabila ada kabut disekitar
tusukan menandakan adanya pergerakan kuman.
Perhitungan :
Aquadest = 12 x 4 = 48ml
ALAT BAHAN
Alat
9
Gelas ukur 250 ml
Api Bunsen
Pengaduk kaca
Kompor listrik
Kapas berlemak
Botol semprot
Autoclave
Pipet ukur 10 ml
Bola hisap (push ball)
Kertas buram
Bahan
Tryptosa
Aquades
Agar
NaCl
CARA KERJA
10
Tabung reaksi ditutup dengan kapas berlemak, kemudian dibungkus dengan kertas
buram dan diikat dengan benang pulung.
Media disterilkan dengan autoclave dengan suhu 121oC selama 15 menit
Media didiamkan sebentar pada posisi vertikal/tegak
Tunggu sampai dingin lalu simpan dalam kulkas jika tidak langsung digunakan
Media siap digunakan
Panaskan ose jarum sampai membara kemudian dinginkan. Tusukkan ose pada media
dengan tegak lurus hingga dasar media kemudian cabut. Panaskan ose dan inkubasi media
pada suhu 37oC selama 2 jam.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Media motil termasuk media semi solid yaitu setengah padat. Yang berfungsi untuk
melihat motilitas kuman, berupa pertumbuhan seperti kabut. Motilitas adalah kemampuan
suatu organisme untuk bergerak secara independen, menggunakan energi metabolik. Ini
berbeda dengan mobilitas, yang menggambarkan kemampuan suatu objek untuk dipindahkan.
Motilitas ditentukan secara genetik, tetapi mungkin dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Sebagai contoh, otot memberikan hewan motilitas tetapi konsumsi hidrogen sianida (faktor
lingkungan dalam kasus ini) akan mempengaruhi fisiologi otot yang menyebabkan otot
tersebut kaku yang mengarah ke rigor mortis
Motilitas adalah kemampuan bergerak atau berpindah tempat. Motilitas bakteri umumnya
secara pasif. Pasif yang dimaksudkan adalah hanya mampu merubah posisi tubuh dan sedikit
berpengaruh dalam hal pergerakan. Perubahan posisi tubuh ini berperan dalam arah
pembelahan bakteri itu sendiri.
3.2 Saran
Kita sebagai tenaga medis yang nantinya akan bekerja dibidang kesehatan harus
memahami apa yang berkaitan dengan media agar pada saat dilakukan identifikasi bakteri
kita dapat memahami bagaimana cara mengindentifikasinya secara tepat dan benar. Dan agar
dimasa kedepannya kita dapat membantu masyarakat dengan dilakukan identifikasi
mikroorganisme dengan cara penanaman pada media.
12
DAFTAR PUSTAKA
Sutedjo. Mikrobiologi tanah. Jakarta: Rineka Cipta, 1991. Volk. Mikrobiologi Dasar. Jakarta:
Penerbit Erlangga, 1993. Waluyo, Lud. Teknik dan Metode Dasar dalam Mikrobiologi.
UMM-Press, 2008.
13