Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MEDIA MOTIL

PENGANTAR LABORATORIUM MEDIK

Dosen Pembimbing: Siska Kusuma Wardani S.Si.,M.Imun

DISUSUN OLEH :

ERIK ANDIARSA ( 30119022 )

SALSA BELLAMILENIA PUTRI ( 30119045 )

PRODI D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

FAKULTAS SAINS, TEKNOLOGI DAN ANALISIS

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan syukur dan terimakasih yang sebesar besarnya atas rahmat, nikmat, kebahagiaan
serta seluruh anugerah yang berbentuk apapun yang telah dilimpahkan kepada seluruh hamba
hambaNya. Dengan segala rahmatNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“MEDIA MOTIL”.

Dengan selesainya makalah ini, kami ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak
pihak yang telah banyak membantu dan menyelesaikan makalah ini. Dalam kesempatan ini
kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Allah SWT yang telah melancarkan tugas ini


2. Dosen mata kuliah pengantar laboratorium medik kami
3. Teman teman/rekan yang telah memberikan dukungan dalam pembuatan
makalah ini
Kami sebagai manusia biasa, menyadari dengan sepenuhnya bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka kami sebagai penulis senantiasa
mengharapkan teguran, kritik serta saran yang sifatnya membangun untuk dapat lebih
sempurnanya pembuatan makalah ini atau sejenisnya pada masa masa yang akan datang.
Akhirnya kami sebagai penulis berharap semoga tulisan in bermanfaat bagi semua pihak.

Kediri, 18 Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 2

1.3 Tujuan......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 3

2.1 Pengertian Media........................................................................................ 3

2.2 Jenis – Jenis Media..................................................................................... 3

2.3 Komposisi Media........................................................................................ 5

2.4 Hal – Hal yang harus di perhatikan pada pembuatan Media...................... 6

2.5 Pengertian dan Tujuan Media Motil........................................................... 7

2.6 Prinsip Media Motil.................................................................................... 9

2.7 Komposisi dan Cara Perhitungan Media Motil.......................................... 9

2.8 Inokulasi Media Motil................................................................................ 11

2.9 Interpretasi Hasil Media Motil.................................................................... 11

BAB III PENUTUP...................................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan................................................................................................. 12

3.2 Saran .......................................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikroorganisme merupakan suatu makhluk hidup yang tidak dapatdilihat secara langsu
ng atau dengan kasat mata. Mikroorganisme terbagi atas beberapa hal yaitu bakteri, virus, can
dida, dan protozoa. Untuk mengetahui jenis dan penanganan suatu mikroorganisme tersebut 
maka terlebih dahulukita harus mengetahui bagaimana metode pengambilan sampel pengamb
ilanapusan guna mendukung pemeriksaan dan penindakan pada saat akanmelakukan tindakan
.Dalam bidang mikrobiologi, dipelajari mengenai mikroba yangmeliputi bakteri, fungi atau m
ikroorganisme lainnya, baik dalam morfologidan penampakan koloninya. Karena itu, untuk 
melihat dengan jelas penampakan mikroba tersebut, terlebih dahulu kita membuat biakan atau 
piaraan organisme.Menumbuhkan mikroorganisme yang sudah dibiakkan (murni)digunakan 
media. Media merupakan campuran dari beberapa zat-zat makananuntuk pertumbuhan mikro
ba dan berfungsi sebagai nutrisi bagi mikrobatersebut. Media dibedakan berdasarkan fase (sif
at fisik media), yaitu media padat, media setengah padat, media cair, dan berdasarkan kompo
sisinya, yaitumedia sintesis, media semi sintesis, dan media non sintesis. Dari mediatersebut, 
maka kita dapat mengetahui sifat dan bentuk (koloni) dari mikroba.

Motilitas adalah kemampuan suatu organisme untuk bergerak secara independen,


menggunakan energi metabolik. Ini berbeda dengan mobilitas, yang menggambarkan
kemampuan suatu objek untuk dipindahkan. Motilitas ditentukan secara genetik, tetapi
mungkin dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Sebagai contoh, otot memberikan hewan
motilitas tetapi konsumsi hidrogen sianida (faktor lingkungan dalam kasus ini) akan
mempengaruhi fisiologi otot yang menyebabkan otot tersebut kaku yang mengarah ke rigor
mortis. Selain lokomosi hewan, kebanyakan hewan adalah motil (beberapa bergerak
dengan lokomosi pasif) – istilah ini berlaku untuk bakteri dan mikroorganisme lainnya, dan
untuk beberapa organisme multiseluler, serta beberapa mekanisme aliran cairan di organ dan
jaringan multiseluler. Hewan laut yang motil umumnya disebut sebagai hewan yang berenang
bebas, dan organisme non-parasit yang motil disebut sebagai hewan yang hidup bebas.

1
Motilitas juga mengacu pada kemampuan organisme untuk memindahkan makanan
melalui saluran pencernaannya. Ada dua jenis motilitas usus
peristalsis dan segmentasi. Motilitas ini disebabkan oleh kontraksi otot-otot polos di saluran
pencernaan yang mencampur isi luminal dengan berbagai sekresi (segmentasi) dan
memindahkan isi melalui saluran pencernaan dari mulut ke anus (peristaltik).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah itu media motil?

2. Apa yang dimaksut dengan motilitas?

3. Bagaimana cara pembuatan media motil?

4. Apa saja komposisi untuk membuat media motil?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu media motil.

2. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat media motil.

3. Untuk mengetahui bahan bahan yang digunakan dalam pembuatan media motil.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MEDIA

Media merupakan suatu campuran bahan/nutrien baik organik maupun anorganik


yang di proses sedemikian rupa untuk menumbuhkan bakteri ataupun jamur. Yang berfungsi
untuk pembiakan bakteri, menyimpan bakteri, mempelajari sifat koloni, mempelajari sifat
fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba. Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba,
isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba,
dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk
menghindari kontaminasi pada media.

2.2 JENIS JENIS MEDIA

1.      Medium berdasarkan sifat fisik

 Medium padat yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media
menjadi padat.

 Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi
sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid dibuat dengan tujuan supaya
pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidak mengalami
percampuran sempurna jika tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh pada media NfB
(Nitrogen free Bromthymol Blue) semisolid akan membentuk cincin hijau kebiruan dibawah
permukaan media, jika media ini cair maka cincin ini dapat dengan mudah hancur. Semisolid
juga bertujuan untuk mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada media Nitrate
Broth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan metabolisme nitrat tetapi bakteri
ini juga diharuskan tumbuh merata diseluruh media.

 Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (Nutrient
Broth), LB (Lactose Broth).

3
2.      Medium berdasarkan komposisi

 Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan takarannya
secara pasti, misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar.

 Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui  secara pasti,
misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak kentang.
Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara detail tentang komposisi
senyawa penyusunnya.

 Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak dapat diketahui
secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya Tomato Juice
Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.

3.      Medium berdasarkan tujuan untuk isolasi

 Media ini mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba, misalnya
Nutrient Broth, Blood Agar.

 Media selektif/penghambat. Media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat
tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan
merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Contohnya adalah Luria Bertani
medium yang ditambah Amphisilin untuk merangsang E.coli resisten antibotik dan
menghambat kontaminan yang peka, Ampiciline. Salt broth yang ditambah NaCl 4% untuk
membunuh Streptococcus agalactiae yang toleran terhadap garam.

 Media diperkaya (enrichment). Media diperkaya adalah media yang mengandung komponen
dasar untuk pertumbuhan mikroba dan ditambah komponen kompleks seperti darah, serum,
kuning telur. Media diperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang
ditumbuhkan dalam media ini tidak hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk
berkembang biak, tetapi membutuhkan komponen kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar,
Bile Agar, Serum Agar, dll.

 Media untuk peremajaan kultur. Media umum atau spesifik yang digunakan untuk
peremajaan kultur

4
 Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik.. Media ini digunakan unutk
mendiagnosis atau menganalisis metabolisme suatu mikroba. Contohnya adalah Koser’s
Citrate medium, yang digunakan untuk menguji kemampuan menggunakan asam sitrat
sebagai sumber karbon.

 Media untuk karakterisasi bakteri. Media yang digunakan untuk mengetahui kemempuan
spesifik suatu mikroba. Kadang-kadang indikator ditambahkan untuk menunjukkan adanya
perubahan kimia. Contohnya adalah Nitrate Broth, Lactose Broth, Arginine Agar.

 Media diferensial. Media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari campurannya
berdasar karakter spesifik yang ditunjukkan pada media diferensial, misalnya TSIA (Triple
Sugar Iron Agar) yang mampu memilih Enterobacteria berdasarkan bentuk, warna, ukuran
koloni dan perubahan warna media di sekeliling koloni.

 Media Transport. Bertujuan untuk mengirim bahan pemeriksaan bakteriologis yang


menggunakan swab dan melindungi kuman supaya tetap hidup apabila pemeriksaan
terpaksa ditunda. Contoh media : Carry and Blair, Amies, PZ(NaCl) dan Stuart.
 Biokimia Reaksi. Untuk identifikasi kuman berdasarkan sifat-sifat biokimia dari
masing-masing kuman dan untuk mengetahui sifat dan produksi metabolisme kuman.
Contohnya Motil.
 Media untuk Test Kepekaan (antibiotik). Untuk diagnosa tes sensitivitas. Contoh
media : MH (Mueller Hinton Agar).
 Media untuk Pembenihan Jamur. Contoh media SGA

2.3 KOMPOSISI MEDIA

Media berisi bahan bahan yang berdasarkan fungsinya adalah :

1. Nutrisi (protein/peptida/asam amino)


Komponen protein yang diperlukan mikroorganismeadalah pepton, tergantung
kebutuhannya, dapat berupa meet pepton atau campuran dari keduanya.
2. Energi
Bahan yang dipakai adalah karbohidrat, yang paling banyak digunakan glukosa.
3. Logam dan Mineral
 Makro komponen : Na, K, Cl, Ca, Mg, Fe
 Mikro komponen : Zn, Mn, Bi

5
4. Buffer
Untuk pertumbuhan mikroorganisme tertentu dibutuhkan Ph medium yang Optimum.
Contoh : fosfat, citrat, asetat dan asam amino.
5. Indikator
Penambahan indikator merupakan cara efektif untuk mendeteksi fermentasi
karbohidrat spesifik.
6. Bahan Selektif
Bahan yang dapat berupa bahan kimia atau antibiotika yang ditambahkan pada media
bertujuan untuk menekan pertumbuhan mikroorganisme yang tidak diinginkan
sehingga hanya mikroorganisme yang diinginkan tumbuh.
7. Agar
Agar untuk media proses sehingga dihasilkan agar yang toksisitasnya rendah, jernih,
kandungan mineralnya rendah dan kemampuan difusinya tinggi.

2.4 HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PEMBUATAN MEDIA

 PH ( TINGKAT KEASAMAN )
PH media siap pakai di chek pada suhu kamar.
 Sterilitas
Diambil secara acak kurang lebih 5% dari jumlah media yang dibuat. Di inkubasi
selama 2-5 hari pada suhu 20o – 35o C.
 Kualtias pertumbuhan kuman
 Stabilitas
Untuk mengetahui apakah penyimpanan media siap pakai sudah baik dengan
melakukan tes 1, 2 dan 3 secara berkala.

6
2.5 PENGERTIAN MEDIA MOTIL DAN TUJUAN MEDIA MOTIL

Media motil termasuk media semi solid yaitu setengah padat. Yang berfungsi untuk
melihat motilitas kuman, berupa pertumbuhan seperti kabut. Motilitas adalah kemampuan
suatu organisme untuk bergerak secara independen, menggunakan energi metabolik. Ini
berbeda dengan mobilitas, yang menggambarkan kemampuan suatu objek untuk dipindahkan.
Motilitas ditentukan secara genetik, tetapi mungkin dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Sebagai contoh, otot memberikan hewan motilitas tetapi konsumsi hidrogen sianida (faktor
lingkungan dalam kasus ini) akan mempengaruhi fisiologi otot yang menyebabkan otot
tersebut kaku yang mengarah ke rigor mortis. Selain lokomosi hewan,
kebanyakan hewan adalah motil (beberapa bergerak dengan lokomosi pasif) – istilah ini
berlaku untuk bakteri dan mikroorganisme lainnya, dan untuk beberapa organisme
multiseluler, serta beberapa mekanisme aliran cairan di organ dan jaringan multiseluler.
Hewan laut yang motil umumnya disebut sebagai hewan yang berenang bebas, dan
organisme non-parasit yang motil disebut sebagai hewan yang hidup bebas.
Motilitas juga mengacu pada kemampuan organisme untuk memindahkan makanan
melalui saluran pencernaannya. Ada dua jenis motilitas usus
– peristalsis dan segmentasi. Motilitas ini disebabkan oleh kontraksi otot-otot polos di saluran
pencernaan yang mencampur isi luminal dengan berbagai sekresi (segmentasi) dan
memindahkan isi melalui saluran pencernaan dari mulut ke anus (peristaltik).
Motilitas adalah kemampuan bergerak atau berpindah tempat. Motilitas bakteri umumnya
secara pasif. Pasif yang dimaksudkan adalah hanya mampu merubah posisi tubuh dan sedikit
berpengaruh dalam hal pergerakan. Perubahan posisi tubuh ini berperan dalam arah
pembelahan bakteri itu sendiri.

Adapun bakteri yang mampu bergerak secara aktif dikarenakan dalam keadaan tertentu
ataupun untuk bakteri tertentu membentuk rambut-rambut plasma yang memungkinkan
bakteri untuk bergerak secara aktif dalam medium cair.

Rambut-rambut plasma yang dibentuk oleh bakteri sering disebut bulu cambuk atau flagel,
yang jumlah dan letaknya berbeda-beda. 

7
Pembagian bakteri berdasarkan flagelnya antara lain:

1. Monotrik, yaitu bakteri yang memiliki satu bulu cambuk pada salah satu kutub pada
selnya. 

2. Subpolar, apabila bakteri memiliki 1 flagel pada masing-masing kutubnya sehingga


terdapat 1 flagel pada kedua sisi bakteri.

3. Lofotrik, sesuai dengan namanya, apabila bakteri memiliki seberkas flagel pada
salah satu kutubnya. 

4. Peritrik, yaitu apabila pada dinding sel bakteri terdapat flagel yang muncul
kesegalah arah. Sehingga pada bakteri jenis peritrik ini memiliki morfologi kasar
seperti rambutan.

Hal yang harus diperhatikan adalah pembentukan flagel hanya terjadi dalam tingkat tertentu
dalam daur hidup bakteri.

Sehingga, dalam hal pembagian jenis bakteri berdasarkan motilitas bakteri tidaklah cocok,
hal ini dikarenakan pada fase lain, bakteri tidak mempunyai flagel dan tidak dapat bergerak
secara aktif.

8
2.6 PRINSIP MEDIA MOTIL

Ose jarum ditusukkan pada media, diinkubasi 37oC, Apabila ada kabut disekitar
tusukan menandakan adanya pergerakan kuman.

2.7 KOMPOSISI MEDIA DAN CARA PERHITUNGANNYA

Komposisi : aquadest, tryptosa, agar dan NaCl.

Perhitungan :

Misal buat 12tabung khan @4ml

Aquadest = 12 x 4 = 48ml

Tryptosa = 5gram/1000 x 48 = 0,2 ml

Agar = 4gram/1000 x 48 = 0,2 ml

NaCl = 5gram/1000 x 48 = 0,2 ml

2.8 CARA PEMBUATAN MEDIA MOTOIL

ALAT BAHAN

Alat

 Gelas beker 50 ml 


 Aluminium foil 
 Spatel 
 Benang pulung 
 Neraca analitik 
 Erlenmeyer 100 ml 
 Tabung reaksi 15 ml 

9
 Gelas ukur 250 ml 
 Api Bunsen 
 Pengaduk kaca 
 Kompor listrik 
 Kapas berlemak 
 Botol semprot 
 Autoclave 
 Pipet ukur 10 ml 
 Bola hisap (push ball)
 Kertas buram

Bahan

 Tryptosa
 Aquades 
 Agar
 NaCl

CARA KERJA

 Alat dan bahan disiapkan 


 NaCl Agar dan bahan bahan lainnya ditimbang dengan neraca analitik  taruh di
erlenmeyer
 Alat yang digunakann dibilas dengan aquades 
 Tabung reaksi diberi label 
 Aquades diukur dengan gelas ukur 
 Dilarutkan dengan aquades sambil diaduk-aduk dalam aquades 
 Larutan dipanaskan dengan kompor listrik sambil diaduk-aduk hingga homogen 
 Selanjutnya pH larutan di cek (pH=7,3) 

10
 Tabung reaksi ditutup dengan kapas berlemak, kemudian dibungkus dengan kertas
buram dan diikat dengan benang pulung. 
 Media disterilkan dengan autoclave dengan suhu 121oC selama 15 menit 
 Media didiamkan sebentar pada posisi vertikal/tegak
 Tunggu sampai dingin lalu simpan dalam kulkas jika tidak langsung digunakan
 Media siap digunakan

2.8 INOKULASI MEDIA MOTIL

Panaskan ose jarum sampai membara kemudian dinginkan. Tusukkan ose pada media
dengan tegak lurus hingga dasar media kemudian cabut. Panaskan ose dan inkubasi media
pada suhu 37oC selama 2 jam.

2.9 INTERPRETASI HASIL MEDIA MOTIL

(+) = Terjadi bentukan kabut halus pada media

(-) =Tidak Terjadi bentukan kabut pada media

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Media motil termasuk media semi solid yaitu setengah padat. Yang berfungsi untuk
melihat motilitas kuman, berupa pertumbuhan seperti kabut. Motilitas adalah kemampuan
suatu organisme untuk bergerak secara independen, menggunakan energi metabolik. Ini
berbeda dengan mobilitas, yang menggambarkan kemampuan suatu objek untuk dipindahkan.
Motilitas ditentukan secara genetik, tetapi mungkin dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Sebagai contoh, otot memberikan hewan motilitas tetapi konsumsi hidrogen sianida (faktor
lingkungan dalam kasus ini) akan mempengaruhi fisiologi otot yang menyebabkan otot
tersebut kaku yang mengarah ke rigor mortis
Motilitas adalah kemampuan bergerak atau berpindah tempat. Motilitas bakteri umumnya
secara pasif. Pasif yang dimaksudkan adalah hanya mampu merubah posisi tubuh dan sedikit
berpengaruh dalam hal pergerakan. Perubahan posisi tubuh ini berperan dalam arah
pembelahan bakteri itu sendiri.

3.2 Saran

Kita sebagai tenaga medis yang nantinya akan bekerja dibidang kesehatan harus
memahami apa yang berkaitan dengan media agar pada saat dilakukan identifikasi bakteri
kita dapat memahami bagaimana cara mengindentifikasinya secara tepat dan benar. Dan agar
dimasa kedepannya kita dapat membantu masyarakat dengan dilakukan identifikasi
mikroorganisme dengan cara penanaman pada media.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hadioetomo, R., 1993,Mikrobiologi Dasar dalam Praktek, Gramedia : Jakarta

Dwijoseputro, D.2005. Dasar Mikrobiologi. Jakarta.

Pelczar, Michael J.2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta. Penerbit Universitas Indonesia.

Dwidjoseputro, D. Dasar-Dasar Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta: PT Gramedia,


1993.

Sutedjo. Mikrobiologi tanah. Jakarta: Rineka Cipta, 1991. Volk. Mikrobiologi Dasar. Jakarta:
Penerbit Erlangga, 1993. Waluyo, Lud. Teknik dan Metode Dasar dalam Mikrobiologi.
UMM-Press, 2008.

13

Anda mungkin juga menyukai