Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

ACARA II
PEMBUATAN MEDIUM UNTUK KULTUR
MIKROORGANISME

OLEH
NAMA : FARIDA APRIANI
NIM : C1K018022
KELAS :B
KELOMPOK : XII

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


JURUSAN PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2019
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan praktikum Mikrobiologi acara II tentang ‘’Pembuatan Medium


untuk Kultur Mikroorganisme’’ ini telah selesai disusun sebagai syarat untuk
mengikuti praktikum selanjutnya oleh:

Nama : Farida Apriani


NIM : C1K018022
Kelompok : XII

Mataram, 3 September 2019

Mengetahui

Asisten Praktikum Praktikan

Nurul Pratiwi Farida Apriani


C1K016076 C1K018022
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangiakkan pada suatu
substrat yang disebut medium atau media. Dengan adanya medium
pertumbuhan, aktivitas mikroba dapat dipelajari dan dengan medium tumbuh
dapat dilakukan isolasi mikroba dengan kultur murni, perbanyakan, pengujian
sifat fisiologis, dan perhitungan jumlah mikroba.
Media pertumbuhan bakteri adalah cairan atau gel yang didesain untuk
mendukung pertumbuhan mikroorganisme. Terdapat dua jenis utama media
pertumbuhan. Pertama adalah media yang digunakan untuk kultur sel
tumbuhan dan media yang kedua adalah media yang digunakan untuk kultur
bakteri dan jamur. Bakteri dalam media juga memerlukan nutrient. Media
pertumbuhan mikroorganisme ini harus mengandung jenis-jenis nutrient yang
diperlukan oleh bakteri dan mikroorganisme lainnya. Selain itu, keadaan
lingkungan yang dapat menyediakan kodisi optimum bagi pertumbuhan
mikroorganisme pun diperlukan.
Steril adalah suatu kondisi dimana tidak terdapat mikroba yang tidak
diharapkan pada bahan maupun peralatan yang digunakan dalam bidang
mikrobiologi. Untuk memperoleh kondisi steril, perlu dilakukan sterilisasi.
Alcohol adalah salah satu larutan yang dapat digunakan untuk proses sterilisasi
secara kimiawi. Adapun sterilisasi fisik dapat dilakukan dengan cara
pemanasan.
Oleh karena itu, penegetahuan dan keterampilan dalam membuat media
kultur sangat diperlukan agar hasil akhir yang didapat sesuai dengan hasil akhir
yang diinginkan.

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Mempelajari prosedur pembuatan medium untuk kultur mikroorganisme.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu


substrat yang disebut medium. Untuk mengembangbiakkann mikroorganisme
seperti jamur, bakteri ataupun yang lainnya diperlukan media. Media adalah
suatu substansi yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang
diperlukan untuk pertumbuhan jasad renik. Media dapat berupa padat, cair, dan
semi padat. Didalam laboratorium mikrobiologi, kultur media sangat penting
untuk isolasi, pengujian sifat-sifat fisik dan biokimia serta untuk diagnosa suatu
penyakit (Lestari, 2016).
Media yang digunakan untuk kultur dan isolasi mikroba yaitu media NA
untuk bakteri dan media PDA untuk jamur. Karena kedua media tersebut
mengand ung nutrient untuk kehidupan dan pertumbuhan mikroba, yaitu
ekstrak beef sebagai sumber protein, pepton sebagai sumber asam amino,
ekstrak kentang sebagai sumber karbohidrat, dan dekstrosa sebagai sumber
karbon (Riskawati, 2016).
Bahan yang digunakan untuk membuat NA yaitu ekstrak beef, pepton,
agar, dan aquades. Ditimbang pepton 5 g, ekstrak beef 3,0 g, agar 15 g, aquades
1000 ml. aquades dimasukkan kemudian dipanaskan, setelah mendidih lalu
diturunkan. Selanjutnya tambahkan pepton lalu aduk hingga rata, masukkan
beef extract. Panaskan sebentar lalu turunkan. Masukkan agar lalu tutup dengan
kapas dan aluminium foil (Riskawati, 2016).
Media agar yang cocok untuk pertumbuhan jamur ialah PDA (Potato
Dextrose Agar) yang memiliki Ph yang rendah (4,5 sampai 5,6) sehingga
menghambat pertumbuhan bakteri yang membutuhkan lingkungan yang netral
dengan Ph 7,0, dan suhu optimum untuk pertumbuhan antara 25-30°C.
Kekurangannya, media PDA instan dibuat oleh pabrik-pabrik harganya sangat
mahal (Aini, 2015).
BAB III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan tempat praktikum

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 27 September 2019


puku 13.15 WITA-selesai di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Pertanian, Universitas Mataram.

3.2 Alat dan bahan praktikum

3.2.1 Alat dan fungsi


Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut.

No Nama bahan Fungsi

1. Autoklaf Untuk mensterilkan alat

2. Batang pengaduk Untuk mengaduk larutan

3. Cawan petri Sebagai bahan praktikum

4. Gelas ukur Sebagai bahan praktikum

5. Pemanas air Sebagai bahan praktikum

6. Tabung reaksi Untuk media reaksi

7. Timbangan Untuk menimbang bahan

8. Pemanas air Untuk memanaskan larutan

9. Labu Erlenmeyer Untuk media reaksi

10. Kapas Untuk menutup labu erlenmeyer

11. Aluminium foil Untuk menutup labu erlenmeyer


3.2.2 Bahan dan fungsi

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai


berikut.

No Nama alat Fungsi

1. Akuades Sebagai pelarut, untuk melarutkan


senyawa.

2. Kentang Sebagai sumber karbohidrat

3. Dextrose Sebagai sumber karbon

4. Agar Sebagai bahan pembuatan media

5. Beef extract Sebagai sumber protein

6. Pepton Sebagai sumber asam amino

3.3 Prosedur kerja

3.3.1 Pembuatan media PDA


Adapun prosedur pembuatan media PDA adalah sebagai berikut
1. Dipotong bentuk dadu kentang yang disediakan
2. Dimasukan ke dalam gelas beker
3. Dimasukkan air akuades yang dusah di didihkan
4. Dipanaskan kentang dan air akuades sampai mendidih
5. Disaring ekstrak dari kentang
6. Dimasukkan di gelas beker
7. Ditambahkan agar seidikit demi sedikit
8. Diaduk sampai agar tidak menggumpal
9. Di tutup rapat menggunakan kapas dan kertas alumunium
10. Diberikan label nama
3.3.2 Pembuatan media NA
Adapun prosedur pembuatan media NA adalah sebagai berikut.
1. Dipanaskan air akuades sampai mendidih
2. Dimasukkan pepton
3. Dimasukan eksktrak daging sedikit demi sedikit
4. Dipanaskan lagi sampai mendidih
5. Ditambahkan agar sedikit demi sedikit
6. Diaduk sampai agar tidak menggumpal
7. Ditutup menggunakan kapas dan kertas alumunium
8. Diberikan label nama.
BAB IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

No. Gambar media Fungsi Hasil reaksi


Penambahan pepton dalam Sebagai sumber Warna kuning
1. asam amino pekat, cairan
pembuatan NA
dalam NA masih encer

2. Penambahan dextrose pada Sebagaisumber Warna putih


karbon keruh
pembuatan PDA

3. PDA Media untuk Agak keruh dan


pertumbuhan warnanya kuning
(Potato Dextrose Agar)
jamur muda, dan
cairannya kental.
4. NA Media untuk Warna agak
pertumbuhan keruh, warna
(Nutrient Agar)
bakteri kuning terdapat
substrat dibawah
dan menggumpal

4.2. Pembahasan

Pada praktikum ini, media kultur bakteri yang dibuat adalah NA (nutrient
agar). Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk. NA juga
digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif,
dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana
yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. NA merupakan salah satu media
yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air,
sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel
pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni. Hal ini
sesuai dengan yang dikemukakan oleh lestari (2016) bahwa NA merupakan media
yang digunakan untuk kultur bakteri.
Bahan yang digunakan untuk membuat Natrium Agar pada praktikum ini
yaitu ekstrak beef, pepton, agar, dan aquades. Ditimbang pepton 1 g, ekstrak beef
0,6 g, agar 4 g, aquades 200 ml. Aquades dimasukkan kemudian dipanaskan, setelah
mendidih lalu diturunkan. Selanjutnya tambahkan pepton lalu aduk hingga rata,
masukkan beef extract. Panaskan sebentar lalu turunkan. Masukkan agar lalu tutup
dengan kapas dan aluminium foil. Prosedur ini sesuai dengan yang dikemukakan
oleh Riskawati (2016).
Media PDA merupakan media kultur yang paling cocok untuk jamur. Media
ini memiliki Ph yang rendah (4,5 sampai 5,6) sehingga menghambat pertumbuhan
bakteri yang membutuhkan lingkungan yang netral dengan Ph 7,0, dan suhu
optimum untuk pertumbuhan antara 25-30°C. hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Aini (2015) bahwa PDA merupakan media yang paling cocok
untuk jamur.
Dalam pembuatan PDA, kentang seberat 40g dipotong bentuk dadu.
Kemudian dimasukan ke dalam gelas beker setelah itu, dimasukkan air akuades 200
ml yang sudah di didihkan. Kentang dan air akuades dipanaskan sampai mendidih.
Selanjutnya ekstrak kentang disaring lalu ditambahkan dextrose 4g kemudian
dipanaskan lagi. Setelah dipanaskan dan diturunkan, masukkan agar sebanyak 4
gram, aduk hingga tercampur lalu tutup dengan kapas dan aluminium foil.
Ketika pembuatan NA, setelah ditambahkan pepton warna larutan menjadi
kuning. Hal ini karena terdapat kandngan warna kuning dalam pepton
BAB V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut.


1. Pembuatan Natrium Agar menggunakan bahan yaitu ekstrak beef,
pepton, agar, dan aquades. Ditimbang pepton 1 g, ekstrak beef 0,6 g, agar
4 g, aquades 200 ml. Aquades dimasukkan kemudian dipanaskan, setelah
mendidih lalu diturunkan. Selanjutnya tambahkan pepton lalu aduk
hingga rata, masukkan beef extract. Panaskan sebentar lalu turunkan.
Masukkan agar lalu tutup dengan kapas dan aluminium foil.
Pembuatan PDA dilkukan dengan langkah berikut. Kentang seberat 40g
dipotong bentuk dadu. Kemudian dimasukan ke dalam gelas beker
setelah itu, dimasukkan air akuades 200 ml yang sudah di didihkan.
Kentang dan air akuades dipanaskan sampai mendidih. Selanjutnya
ekstrak kentang disaring lalu ditambahkan dextrose 4g kemudian
dipanaskan lagi. Setelah dipanaskan dan diturunkan, masukkan agar
sebanyak 4 gram, aduk hingga tercampur lalu tutup dengan kapas dan
aluminium foil.
DAFTAR PUSTAKA

Aini, Nurul. 2015. Media Alternatif untuk Pertumbuhan Jamur Menggunakan Sumber
Karbohidrat yang Berbeda. [Skripsi]: Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Lestari, D. P.Y. 2016. Pertumbuhan Bakteri Bacillus Subtilis pada Media Biji Nangka
dan Biji Kluwih sebagai Substitusi Media NA (Nutrient Agar). [Skripsi]:
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Riskawati. 2010. Isolasi Mikroba Penghasil Antibiotika dari Air Kanal Al-Markaz
Makassar. [Skripsi]: UIN Alauddin Makassar.

Anda mungkin juga menyukai