KELOMPOK 6
FARA FARIAL BAYAN
BAIS ASTRIA BANSE
TRIADMOJO MAIJA
MOH. REZKY
ABD MALIK LABACO
CHLORELLA SP
UREA ZA TSP
CHLORELLA SP
• Pemilihan Bibit : pemilihan bibit adalah faktor
penting dalam melakukan kultur Chlorella sp.
karena bibit yang baik menentukan keberhasilan
suatu proses kultur. Pemilihan bibit bisa
dilakukan dengan cara memilih bibit yang siap
panen.
• Perhitungan Chlorella sp. dalam skala massal
:Penghitungan kepadatan Chlorella sp.
dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan
phytoplankton, kepadatan bibit, kepadatan pada
awal kultur, dan kepadatan pada saat panen.
Kepadatan phytoplankton dapat dihitung dengan
menggunakan Hemacytometer
CHLORELLA SP • Pemeliharaan : hari 1,menunjukan fase istirahat
atau adaptasi. Hari pertama terjadi fase
istirahat, ukuran sel meningkat, secara
fisiologis fitplankton sangat aktif dan terjadi
proses sintesis protein baru. Organisme
mengalami metabolisme tetapi belum
mengalami pembelahan. hari 2-5, pertumbuhan
mulai meningkat. hari 6-7 chlorella mengalami
penurunan. hari 8, puncak eksponensial pada
hari ini dilakukan pemanenan.
• Pemanenan : pemanenan dilakukan dengan cara
mengendapkan chlorella sp menggunakan
NaOH 50-70 ppm lalu di tampung ke bak fiber.
Chlorella dapat dipanen kembali setelah 5-7 hari.
Pada budidaya Chlorella yang berkesinambungan
ini biasanya hanya dapat berlangsung 3 kali panen
Chlorella dalam Akuakultur
SEBAGAI MAKANAN
ZOOPLANKTON
DAPHNIA
ROTIFERA
TETRASELMIS SP.
Sel-sel Tetraselmis sp. berupa sel tunggal yang
berdiri sendiri. Ukurannya 7-12 µm, berkolorofil
sehingga warnanya pun hijau cerah. Pigmen
penyusunnya terdiri dari klorofil. Karena memiliki
flagella maka Tetraselmis chuii dapat bergerak
seperti hewan. Pigmen klorofil Tetraselmis chuii.
terdiri dari dua macam yaitu karotin dan xantofil.
Inti sel jelas dan berukuran kecil serta dinding sel
mengandung bahan sellulosa dan pektosa