PENDAHULUAN
Semakin pesatnya usaha di bidang perikanan,di rasakan besar peranan pakan alami
bagi usaha budidaya ikan, khususnya bagi usaha pembenihan ikan, Tetapi masalahnya
adalah para petani belum banyak mengenal artinya pakan alami bagi usaha pembenihan
ikan secara kuantitas pakan alami tidak bisa dig anti dengan pakan buatan. Karena pada
fase larva merupakan fase yang paling kritis dalam kematian benih. Dengan pakan
alami ikan menemukan jenis pakan yang sangat cocok bagi larva ikan.
Selama ini produksi pakan ikan alami dilakukan oleh pengusaha pembenihan
ikan/udang dalam satu unit pembenihan, atau oleh balai budidaya milik pemerintah.
Sementara ini sentra produksi pakan ikan buatan beradi kawa. Di Indonesia belum ada
jenis-jenis usaha yang menghasilkan bibit pakan ikan alami dari hasil kultur murni.
Bibit-bibit pakan ikan alami umumnya merupakan hasil percobaan di laboratorium yang
sifatnya sekedar untuk memenuhi kebutuhan penelitian. Dalam bidang produksi pakan
ikan alami masih,masih terdapat kesenjangan yang cukup tajam dalam hal ketersediaan
teknologi penggunanya, khususnya petani ikan. Bagi masyarakat awam tidak mudah
untuk memproduksi pakan ikan alami, tetapi juga bukan merupakan pekerjaan yang
sulit. Persoalaanya terletak pada sarana dan prasarana yang tergolong cukup mahal
untuk ukuran ekonomi pedesaan dalam pengoperasiannya memerlukan keahlian khusus.
Pakan alami adalah sumber pakan yang penting dalam usaha pembenihan
ikan,udang, kepiting, dan kerang. Paka alami merupakan pakan yang sudah tersedia di
alam, untuk pakan buatan adalah pakan yang di buat dari beberapa macam bahan yang
kemudian di olah menjadi bentuk khusus sesuai dengan yang di kehendaki. Pemberian
pakan yang berkualitas akan memperkecil persentase kematian larva. Dalam budidaya
terutama dalam usaha pembenian, pakan merupakan salah satu factor pembatas. Secara
umum pakan terdiri dari pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami dengan berbagai
kelebihan sangat cocok bagi benih ikan sebagianbesar pakan alami adalah plankton baik
dari zooplankton maupun phytoplankton pakan ini hidup bebas di berbagai perairan, dan
mampu berkembang baik secara cepat.
Tujuan yang ingin di capai dalam melaksanakan kegiatan praktik ini yaitu:
Manfaat dalam melaksanakan praktik ini yaitu untuk menambah pengetahuan dan
keterampilan dalam usaha perkembangbiakan phytoplankton. Serta dapat menambah
pengalaman kerja secara langsung sehingga nantinya dapat diaplikasikan di masa yang
akan datang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Nannochloropsis sp
Kingdom :
Filum : Ochrophyta
Kelas : Eustigmatophyceae
Sub Kelas : Bacillariophycideae
Genus : Nannochloropsis
Spesies : Nannochloropsis sp
1.Fase lag, ditandai dengan peningkatan populasi yang tidak nyata. Fase ini disebut
sebagai fase adaptasi terhadap kondisi lingkungan.
4.Fase stasioner, fase dimana laju pertumbuhan seimbang dengan laju kematian.
5.Fase kematian ditandai dengan laju kematian yang lebih tinggi dari laju pertumbuhan
sehingga kelimpahan populasi berkurang(Dewi, 2003)
.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil praktikum kultur fitoplankton skala laboratorium adalah :
Pengambilan sample plankton menggunakan sampel per kotak kecil (16 kotak)
sebanyak 5 titik sampel yang berada di setiap pojok sisi dan di tengah, hasilnya :
4 + 12 + 5 + 5 = 32
32 : 5 = 6,4
6,4 x 16 = 102,4
102,4 x 25 = 2.560
KP = N x 104
=2,560 x 10.000
=25.600.000
Pakan alami adalah sumber pakan yang penting dalam usaha pembenihan
ikan,udang, kepiting, dan kerang. Paka alami merupakan pakan yang sudah tersedia di
alam, untuk pakan buatan adalah pakan yang di buat dari beberapa macam bahan yang
kemudian di olah menjadi bentuk khusus sesuai dengan yang di kehendaki. Pemberian
pakan yang berkualitas akan memperkecil persentase kematian larva. Dalam budidaya
terutama dalam usaha pembenian, pakan merupakan salah satu factor pembatas. Secara
umum pakan terdiri dari pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami dengan berbagai
kelebihan sangat cocok bagi benih ikan sebagianbesar pakan alami adalah plankton baik
dari zooplankton maupun phytoplankton pakan ini hidup bebas di berbagai perairan, dan
mampu berkembang baik secara cepat.
5.1 Kesimpulan
Kultur murni merupakan rangkaian kegiatan pengadaan fitoplankton dalam
ruangan terkendali , biasanya di laboratorium ataupun di luar laboratorium (semi missal
dan missal), sehingga didapatkan monospesies fitoplankton dalam jumlah cukup sebagai
stok pengembangan di kultur skala missal. Faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan proses teknik kultur fitoplankton Nannochloropsis sp. Adalah media kultur
yang bebas dari kontaminasi, waktu kultur, kepadatan awal tebar tinggi, kondisi
lingkungan seperti kuantitas cahaya matahari dan musim.
5.2 Saran
Saat melakukan praktikum diharapkan mematuhi protocol kebersihan karena
keberhasilan kultur fitoplankton ini berdasarkan kebersihan sehingga tidak terjadi
kontaminasi
DAFTARA PUSTAKA
https://en.wikipedia.org/wiki/Nannochloropsis
https://jurnal.fmipa.unila.ac.id/jbekh/article/view/2186
https://repository.unair.ac.id/26303/1/ARIFAH%2C%20SITI.pdf