PLANKTONOLOGI
ANALISIS KELIMPAHAN PLANKTON SECARA
KUANTATIF DI TAMBAK UDANG VANNAMEI
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
1. SUCI KHAIRANI
2. JOHARDEAN PAULUS
3. IRA SUSANTI
4. PUTRI NAZIRAH
5. EVA JURAIDA
6. MARZATILLAH
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun Laporan Analisis
kelimpahan Plankton secara Kuantatif diperairan atau tambak dalam memenuhi tugas
mata kuliah Planktonologi.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang dapat
membangun motivasi kami agar dapat menjadi lebih baik dan lebih maju untuk masa
yang akan datang. Harapan kami semoga laporan yang kami buat ini dapat bermanfaat
bagi kami dan para pembaca pada umumnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dari suatu objek kegiatan di
bidang perikanan yang sesuai dengan program studi, khususnya budidaya
perairan di luar Kampus.
2. Mempelajari, memahami, dan mempraktekkan secara langsung tentang
teknik penghitungan kelimpahan plankton pada tambak udang vannamei
3. Mengetahui dinamika kelimpahan plankton pada tambak udang vannamei
1.3Manfaat
Manfaat yang diharapkan laporan ini adalah Taruna/I mendapat gambaran langsung
tentang lingkungan kerja yang sebenarnya dan secara langsung mengetahui cara
pengamatan kelimpahan plankton pada tamhak
udang vannamei . Selain itu Taruna/I diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
dan menambah wawasan tentang masalah-masalah yang terjadi di lapangan schingga
dapat memahami dan memecahkan permasalahan tentang kelimpahan plankton di
perairan dengan cara membandingkan antara teori yang diterima dengan fakta yang
ada di tambak udang .
2.3 Suhu
Suhu air dapat berperan dalam mengendalikan kondisi ekosistem perairan,
organisme air memiliki batas toleran terhadap perubahan suhu, suhu kisaran 28-31°C
tersebut masih memungkinkan bagi Green Algae, Blue Green Algae dan Diatom
untuk dapat tumbuh. Menurut Makmur dkk. (2011) organisme akuatik memiliki
kisaran suhu tertentu yang disukai bagi pertumbuhanya seperti alga dari film
Chlorophyta dan Diatom akan tumbuh baik pada kisaran suhu berturut-turut 30-35°C
dan 20-30°C.
2.4 DO (Oksigen Terlarut)
Menurut Pirzan (2008) menjelaskan bahwa penurunan oksigen terlarut sebesar 1
mg/L akan menurunkan jumlah genus sebanyak 0.54 ( penurunan 1,85 mg/L akan
menurunkan sebanyak 1 genus).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.Jenis-jenis plankton ditemukan di perairan adalah dari golongan Green Algae, Blue
Green Algae, Diatom, Euglenophyta, Dinoflagelata dan Zooplankton. Sedangkan
plankton yang keberadaanya selalu ditemukan dalam setiap pengamatan adalah dari
golongan Blue Green Algae terutama dari jenis Oscilatoria sp.
2. Blue Green Afgae atau Cyanophya yang mempunyai frekuensi
kejadian lebin dari 75 Po pdalal dari genus Oscar a Hal ini juga menjadikan
warna air menjadi hijau tua atau hijau kebiruan.
B. Saran
1. Sebaiknya pola pengambilan sampel air dilakukan sekurang-kurangnya
tiga kali sehari agar dapat dikontrol keragaman dan kelimpahan plankton yang ada
di perairan agar apabila terjadi dominasi pada salah satu spesies dan dapat
menimbulkan kerugian dapat segera ditangani.
2. Peru dilakukan penambahan sarana dan prasarana penunjang budiday a
dalam monitoring kualitas air, hama dan penyakit seperti pengadaan Ph pen agar
nilai Ph yang terukur dapat pasti.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, M. dan A. Mansyur. 2010. Pertumbuhan Plankton pada Aplikasi Proboitik
dalam Pemeliharaan dang Windu (Panaeus monodon) di Bak Terkontrol.
Prosiding Forum Inovasi dan Teknologi Akuakultur 2010. Bali Riset
Perikanan Budidaya Air Payau. Maros. 8 hal.
Asmara, A. 2005. Hubungan Struktur Komunitas Plankton dengan Kondisi Fisika-
Kimia Perairan Pula Pramuka dan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu.
Skripsi. Fakulas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Atmawati, S. N. 2012. Perbedaan Keanekaragaman Zooplankton di Daerah
Sekitar Keramba dan Sekitar Warung Apung Rawa Jombor Hubungannya
dengan Kualitas Perairan. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Universitas Neger Yogyakarta.