BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perairan merupakan suatu ekosistem yang memiliki peran dan manfaat yang
sangat besar bagi kehidupan manusia. Kehidupan di dalammya sangat beragam mulai
dari organisme mikroskopik sampai ukuran yang makro dapat terlihat langsung oleh
mata tanpa bantuan alat. Salah satu organisme yang terdapat diperairan adalah
plankton. Plankton merupakan organisme mikroskopis yang ada dipermukaan
perairan dan berfungsi sebagai produsen ekosistem perairan. Sebagai biota
mikroskopis perairan, plankton sangat berperan sebagai produsen primer dan
sekunder (Nybakken, 2012)
Plankton adalah setiap organisme hanyut (hewan, tumbuhan, archaea, atau
bakteri) yang menempati zona pelagik samudera, laut, atau air tawar. Plankton
ditentukan oleh niche ekologi mereka dari pada taksonomi filogenetik atau
klasifikasi. Mereka menyediakan sumber makanan penting yang lebih besar, lebih
dikenal organisme akuatik seperti ikan dan cetacea. Meskipun banyak spesies
planktik (atau bagian plankton lihat di Terminologi) berukuran mikro dalam ukuran,
plankton termasuk organisme meliputi berbagai ukuran, termasuk organisme besar
seperti ubur-ubur (Sidiq. 2008).
Plankton mempunyai peranan penting dalam budidaya perairan, karena plankton
adalah pakan alami ikan. Plankton juga merupakan produsen primer di peerairan, baik
perairan asin, tawar maupun payau. Karena ikan memakan plankton dan mahasiswa
perikanan budidaya merasa perlu mengetahui plankton, karena plankton juga
menyuburkan suatu perairan sebagai wadah budidaya. Praktikum teknik sampling ini
dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian tentang
plankton, klasifikasi plankton berdasarkan habitat dan ukurannya. Para mahasiswa
juga diharapkan dapat mengetahui konsep dasar mengenai kondisi lingkungan yang
2
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengetahui metode pengambilan sampel plankton.
2. Mengetahui metode pengawetan sampel plankton.
3. Mengetahui cara analisis sampel plankton.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi plankton
Plankton didefinisikan sebagai organisme hanyut serta apapun yang hidup dalam
zona pelagic (bagian abas) samudra, laut, dan air tawar secara luas plankton dianggap
sebagai salah satu organisme terpenting di dunia, karena menjadi bekal makanan
untuk kehidupan akuatik. Plankton merupakan pakan alami dari sebuah ekosistem
perairan (Singgih, 2010).
Plankton adalah makhluk (tumbuhan atau hewan) yang hidupnya mengapung,
mengambang atau melayang didalam air yang kemampuan renangnya terbatas
sehingga mudah terbawa arus (Roy, 2009).
B. Sampling Plankton
Menurut Mustafa (2000) sampel adalah sebagian dari populasi. Artinya tidak
akan ada sampel jika tidak ada populasi. Populasi adalah keseluruhan elemen atau
unsur yang akan diteliti. Agar hasil penelitian yang dilakukan terhadap sampel masih
tetap bisa dipercaya dalam artian masih bisa mewakili karakteristik populasi, maka
cara penarikan sampelnya harus dilakukan secara seksama. Cara pemilihan sampel
dikenal dengan nama teknik sampling atau teknik pengambilan sampel.
Secara umum, sampel yang baik adalah yang dapat mewakili sebanyak mungkin
karakteristik populasi. Dalam bahasa pengukuran, artinya sampel harus valid, yaitu
bisa mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Sampel yang valid ditentukan oleh
dua pertimbangan yaitu akurasi dan presisi. Akurasi atau ketepatan merupakan tingkat
ketidakadaan “bias” (kekeliruan) dalam sampel. Dengan kata lain, semakin sedikit
tingkat kekeliruan yang ada dalam sampel, maka semakin akurat sampel tersebut.
Sedangkan presisi mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi peneliti dengan
karakteristik populasi.
4
1. Pengelompokkan Plankton
a. Berdasarkan ukuran
Menurut Muwarni (2009), karena mikroorganisme plankton sering
ditangkap-tangkap menggunakan jaring, maka dikelompokkan
berdasarkan ukuran, yaitu:
Megaplankton: organisme lebih dari 2 mm.
Macroplankton: organisme ukuran antara 0,21-2 mm.
Nanoplankton: organisme sangat kecil dengan ukuran 2-20 mm.
Ultraplankton: ukuran sangat kecil 2 mm.
b. Berdasarkan Asal
Berdasarkan asalnya plankton dibedakan menjadi:
1. Autogenic: plankton yang berasal dari perairan itu sendiri.
2. Meroplankton
Plankton dari golongan ini menjalani kehidupan sebagai plankton
hanya pada tahap awal dari daur hidup biota tersebut, yakni pada tahap
sebagai telur dan larva saja. Beranjak dewasa ini akan berubah menjadi
nekton, yaitu hewan yang dapat aktif berenang bebas, atau sebagai
benthos yang hidup menetap atau melekat di dasar laut. Oleh karena
itu metoplankton sering pula disebut sebagai plankton sementara.
d. Bersadarkan Habitat
BAB III
METODELOGI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
A. Deskripsi Lokasi
Pengambilan sampel dilakukan di Jalan Joyo Mulyo, Bendungan Dermaga
Lempake yang terletak di antara rumah warga yang bertempat tinggal di daerah
9
A. Tabel Plankton
Angularis
∑=3 5 630 0,89 1,82
H’
B. PEMBAHASAN
Praktikum dilakukan selama empat minggu di lokasi Bendungan Benanga
Lempake. Dengan tujuan untuk mengetahui keanekaragaman plankton, jenis-jenis
plankton serta hubungan keanekaragaman plankton dan kualitas perairan di
Bendungan Benanga Lempake. jenis plankton yang mendominasi di perairan tersebut
18
yaitu dari golongan phytoplankton dari jenis Spyrogyra sp, pada siang hari,
fotosintesis berlangsung cepat dan oksigen yang dihasilkan disimpan di antara
filament dan pada saat itu juga spirogyra sp akan naaik ke permukaan air. sedangkan
dari golongan phytoplankton jenis Synedra sp tidak mendominasi di perairan
Bendungan Benangan Lempake. Tingginya kelimpahan zooplankton dari kelas
protozoa jenis Rotarium sp dan Brachionus angularis didukung oleh indeks
keanekaragaman dari fitoplankton yang selisihnya tidak begitu jauh dari zooplankton.
Bahwa pertumbuhan zooplankton dan fitoplankton juga dipengaruhi suhu dan
pH. Suhu optimal untuk pertumbuhan zooplankton 20 – 24 0C, sedangkan pH
optimum pada pH 9. Melihat kondisi saat pengambilan sampel di lokasi bendungan
benangan bahwa air sampel tersebut berwarna coklat, dan pada minggu ke 3 dan ke 4
air di bendungan tersebut mengalami perubahan warna yang coklat yang keruh maka
kondisi tersebut juga mempengaruhi tinginya plankton jenis protozoa.
A. Debit Air
Minggu I
Gambar 1. Grafik
minggu I
A : = 0,9 m
B : (2,5 m x 0,72
m) + () = 2,625 m
C : (2,5 m x 0,98 m) + () = 2,875 m
D : (2,5 m x0,84 m) + () = 2,275 m
E : () = 1,05 m
Jumlah : A+B+C+D+E =
: 0,9+2,625+2,875,+2,275+1,05 = 9,725 m3
19
Minggu II
Gambar 2. Grafik
minggu II
A : = 1,025 m
B : (2,5 m x 0,82
m) + () = 2,225 m
C : (2,5 m x 0,96 m) + () = 2,987 m
D : (2,5 m x 0,78 m) + () = 2,762 m
E : () = 0,975 m
Jumlah : A+B+C+D+E =
: 1.025 + 2,225 + 2,987 + 2,762 + 0,975= 9,974 m3
Minggu III
20
Jumlah : A+B+C+D+E =
: 3,204+5,85+7,056+5,922+3,528 = 25,56 m
Minggu IV
Gambar 4. Grafik
minggu IV
A : (3,6 m x
1,33 m) + () =
5,526 m
B : (3,6 m x 1,74 m) + () = 7,308 m
C : (3,6 m x 2,32 m) + () = 9,036 m
D : (3,6 m x 1,40 m) + () = 7,38 m
E : (3,6 m x 1,20 m) + () = 4,68 m
21
Jumlah : A+B+C+D+E =
: 5,526+7,308+9,0367,38+4,68 = 33,93 m
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat kita simpulkan sebagai berikut :
1. Jumlah total spesies plankton yang ditemukan baik itu fitoplankton maupun
zooplankton sebanyak 53. Pada fitoplankton pengamatan dengan indeks
keanekaragaman tertinggi yaitu terdapat pada minggu pertama yaitu
sebanyak 1,943, pengamatan dengan indeks keseragaman tertinggi tertingi
pada minggu ketiga, dan pengamatan dengan indeks dominansi tertinggi
terdapat pada minggu ketiga. Sedangkan pada zooplankton pengamatan
dengan indeks keanekaragaman tertinggi yaitu terdapat pada minggu
pertama yaitu sebanyak 1,943, pengamatan dengan indeks keseragaman
tertinggi adalah pada minggu ketiga, dan pengamatan dengan indeks
dominansi tertinggi terdapat pada minggu pertama.
2. Adapun jenis plankton yang ditemukan pada praktikum ini yaitu Surirella
sp, Synedra, Spirulina, Ulothrix aequalis, Closterium moniliferum,
Closterium gracile, Spyrogyra, Desmidium pseudostreptonema, Nitzschia
sp, oscillatoria ornate, Cylondrotheca closterium, Pleurotaenium, Colpoda,
Aphanizomenona, Euglena oblonga, Euglena acus, Rotatorium sp,
Acanthocyclops, Arcella vulgaris, dan Brachionus angularis.
3. Mengacu pada nilai indeks keragaman yang diperoleh, maka plankton yang
terdapat pada sungai Benanga, Lempake memiliki keanekaragaman sedang,
produktivitas cukup dengan kondisi ekosistem cukup seimbang.
B. Saran
23
DAFTAR PUSTAKA
Odum, 1975. Dalam Rahmanto rahmat. 2012. Indeks Keaneka Ragaman dan
dominansi. (online: http://perikananummks.blogspot.co.id/2012/06/indeks-
keaneka-ragaman-dan-dominansi.html) diakses pada 21 Desember 2017.
Widodo, 1997 Dalam Rahmanto rahmat. 2012. Indeks Keaneka Ragaman dan
dominansi. (online: http://perikananummks.blogspot.co.id/2012/06/indeks-
keaneka-ragaman-dan-dominansi.html).Diakses pada 21 Desember 2017.
LAMPIRAN
Gambar 1. Mengambil
pribadi)
Gambar 2.
Mengukur
lebar sungai (dokumen
pribadi)
Gambar 3. Mengukur
kedalaman sungai
26
(dokumen pribadi)
Gambar 4. Memindahkan
Gambar 5.
Pengawetan
sampel air dengan reagen (dokumen pribadi)
Gambar
6. Rotaria
Rotatorium
(dokumen pribadi)