PLANKTON
DAN PERANNYA
DALAM PEMBENIHAN
Oleh : Kelompok 3
ANGGOTA
KELOMP
•
OK
DIAN PUSPITA SANJAYA (2111102010021)
• DESI RATNA SARI (2111102010006)
• SRI LUFI WINSARI (2111102010048)
• AMIRA LATIFA (2211102010010)
• DEA SAFIRA FONNA (2211102010001)
• MARISA DEWI (2211102010011)
• PUTRI ISKANDARITA (21111020104)
• DIKA ANDIANTO (2111102010073)
• NADIA PUTRI (2111102010050)
• WAHYU RAHMAT (2111102010046)
• AFDHALUL RIZQI (2111102010041)
PENDAHULUAN
Pada metode ini kami mengambil contoh dari cara kultur Thalassiosira sp.
Pada skala laboratorium, skala intermediet, dan skala massal
1 2 3
Sumber protein,
Sebagai pakan alami dan Sebagai penambah nilai
buatan bagi larva ikan karbohidrat, lemak,
gizi yang cukup tinggi vitamin, dan mineral dalam
pertumbuhannya
TEKNIK KULTUR
PLANKTON
Ada beberapa contoh teknik kultur pada plankton yaitu :
1. Teknik kultur secara semi - massal dan massal (dalam
bak bervolume besar)
2. Kultur murni (skala laboratorium)
1. Wadah yang akan digunakan disterilkan terlebih dahulu dengan cara mencuci semua peralatan menggunakan larutan sunlight
setelah itu dibilas menggunakan air tawar dan dikeringkan selama satu hari, selanjutnya wadah seperti cawan petri, erlenmeyer,
botol sampel, batu aerasi dan selang aerasi di oven selama 15 menit dengan suhu 80 ° C.
2. Bak fiber dan beton, disterilkan dengan menggunakan larutan deterjen kemudian dibilas menggunakan air tawar dan di keringkan
selama satu hari. Saat akan digunakan, bak terlebih dahulu dibilas kembali dengan menggunakan air laut.
Air laut untuk media kultur bersumber dari laut. Air laut dipompa dengan menggunakan dua pompa sentrifugal yang
dihubungkan dengan pipa PVC (Polyvinyl chloride) yang berukuran 4 inci dan ditempatkan didalam rumah pompa dengan jarak
100 meter dari sumber air laut. Pada ujung pipa dibungkus dengan arang tempurung dengan kedalaman 10 meter. Air laut yang
digunakan memiliki salinitas 30 – 31 ppt.
Kultur murni Thalassiosira sp. dilakukan di dalam laboratorium dan
harus dilakukan secara aseptik agar terhidar dari segala jenis patogen.
Kultur Pada Kultur skala laboratorium terdapat beberapa tahapan mulai dari
kultur skala agar, kultur menggunakan Erlenmeyer volume 250 ml, 500
Thalassiosira sp. ml, 1000 ml, dan kultur menggunakan toples volume 10 liter dan 15 liter.
Skala Laboratorium
Dilakukan pada wadah erlenmeyer yang telah di oven. kemudian Pada kultur skala 10 liter dan 15 liter, wadah yang digunakan yaitu
dimasukkan air sebagai media sebanyak 90% dengan salinitas 28 toples. Air untuk media disterilkan kembali dengan menggunakan klorin
– 32 ppt, lalu ditutup dengan aluminium foil, setelah itu sebanyak 2 ml. Setelah itu dibiarkan selama 6–8 jam, saat akan
diautoklaf hingga mencapai tekanan 120 atm. Setelah di autoklaf, digunakan media dinetralkan dengan menggunakan tiosulfat sebanyak 2
media kemudian di beri pupuk. Bibit yang diberikan sebanyak ml. Setelah air disterilkan, kemudian media diberi pupuk lalu diberikan
10% dari bibit yang telah dikultur sebelumnya. Setelah itu diberi bibit dari hasil kultur sebelumnya. Setelah itu diberi aerasi dan
aerasi dan didekatkan ke sumber cahaya yang berupa lampu neon didekatkan ke sumber cahaya yang berupa lampu neon tl. Proses kultur
tl. Proses pengkulturan dilakukan selama 2 hari. dilakukan selama 2 hari.
Kultur Thalassiosira sp. Skala
Intermediet