Anda di halaman 1dari 17

KULTUR

PLANKTON
DAN PERANNYA
DALAM PEMBENIHAN

Oleh : Kelompok 3
ANGGOTA
KELOMP

OK
DIAN PUSPITA SANJAYA (2111102010021)
• DESI RATNA SARI (2111102010006)
• SRI LUFI WINSARI (2111102010048)
• AMIRA LATIFA (2211102010010)
• DEA SAFIRA FONNA (2211102010001)
• MARISA DEWI (2211102010011)
• PUTRI ISKANDARITA (21111020104)
• DIKA ANDIANTO (2111102010073)
• NADIA PUTRI (2111102010050)
• WAHYU RAHMAT (2111102010046)
• AFDHALUL RIZQI (2111102010041)
PENDAHULUAN
Pada metode ini kami mengambil contoh dari cara kultur Thalassiosira sp.
Pada skala laboratorium, skala intermediet, dan skala massal

Plankton adalah organisme yang hidup melayang di


perairan dengan kemampuan pergerakan yang
rendah. Organisme ini merupakan salah satu
parameter biologi yang memberikan informasi
mengenai kondisi kualitas dan tingkat kesuburan
perairan. Plankton merupakan sekelompok biota
akuatik baik berupa tumbuhan maupun hewan yang
hidup melayang maupun terapung secara pasif di
permukaan perairan, dan pergerakan serta
penyebarannya dipengaruhi oleh gerakan arus
walaupun sangat lemah.
apa - apa saja yang
akan di bahas ?
• PERANAN PLANKTON DALAM PROSES
PEMBENIHAN.
• PRINSIP DAN METODE KULTUR
PLANKTON.
• MANFAAT PLANKTON SECARA EKOLOGIS.
• MANFAAT PLANKTON SECARA EKONOMIS.
PERANAN PLANKTON
DALAM PROSES
PEMBENIHAN
Ada beberapa peranan diantaranya adalah :

1 2 3
Sumber protein,
Sebagai pakan alami dan Sebagai penambah nilai
buatan bagi larva ikan karbohidrat, lemak,
gizi yang cukup tinggi vitamin, dan mineral dalam
pertumbuhannya
TEKNIK KULTUR
PLANKTON
Ada beberapa contoh teknik kultur pada plankton yaitu :
1. Teknik kultur secara semi - massal dan massal (dalam
bak bervolume besar)
2. Kultur murni (skala laboratorium)

Skala laboratorium Intermediet Massal


ALAT DAN BAHAN
Alat yang Digunakan untuk Kultur Alat yang Digunakan untuk Bahan yang Digunakan
Thalassiosira sp. Kultur Thalassiosira sp. untuk Kultur Thalassiosira
Skala Laboratorium Skala Intermediet dan sp.
Massal Skala Laboratorium,
Intermediet dan Massal
• Oven • Gelas ukur • Bak fiber • Thalassiosira sp.
• Refraktometer • Cawan petri • Bak beton • Bacto agar
• Timbangan • Mikroskop • Ember • Air laut
analitik • Hot plate • Selang spiral • Air tawar
• Mesin autoclave • Aerator • Pompa celup • Aquadest
• Mikropipet dan • Aerator • Alkohol
• Haemocytometer • Tissue
• Counter Tip • Gayung
• Lemari kultur • Cawan petri • Aluminium foil
• Kulkas • Termometer • Parafilm
• Botol sambel • Klorin
• Lemari kaca • pH meter • Sikat
• Kertas • Toples • Tio sulfat
• Serokan air • Kapas putih
filter/saring • AC • Lampu • Sungligth
• Erlenmeyer • Blower • Pipa PVC
• Botol sampel • Blower
• Lampu
PRINSIP DAN METODE
KULTUR PLANKTON
Pada metode ini kami mengambil contoh dari cara kultur Thalassiosira sp.
Pada skala laboratorium, skala intermediet, dan skala massal
 PERSIAPAN WADAH KULTUR

1. Wadah yang akan digunakan disterilkan terlebih dahulu dengan cara mencuci semua peralatan menggunakan larutan sunlight
setelah itu dibilas menggunakan air tawar dan dikeringkan selama satu hari, selanjutnya wadah seperti cawan petri, erlenmeyer,
botol sampel, batu aerasi dan selang aerasi di oven selama 15 menit dengan suhu 80 ° C.
2. Bak fiber dan beton, disterilkan dengan menggunakan larutan deterjen kemudian dibilas menggunakan air tawar dan di keringkan
selama satu hari. Saat akan digunakan, bak terlebih dahulu dibilas kembali dengan menggunakan air laut.

 PERSIAPAN AIR MEDIA KULTUR

Air laut untuk media kultur bersumber dari laut. Air laut dipompa dengan menggunakan dua pompa sentrifugal yang
dihubungkan dengan pipa PVC (Polyvinyl chloride) yang berukuran 4 inci dan ditempatkan didalam rumah pompa dengan jarak
100 meter dari sumber air laut. Pada ujung pipa dibungkus dengan arang tempurung dengan kedalaman 10 meter. Air laut yang
digunakan memiliki salinitas 30 – 31 ppt.
Kultur murni Thalassiosira sp. dilakukan di dalam laboratorium dan
harus dilakukan secara aseptik agar terhidar dari segala jenis patogen.
Kultur Pada Kultur skala laboratorium terdapat beberapa tahapan mulai dari
kultur skala agar, kultur menggunakan Erlenmeyer volume 250 ml, 500
Thalassiosira sp. ml, 1000 ml, dan kultur menggunakan toples volume 10 liter dan 15 liter.
Skala Laboratorium

KULTUR SKALA AGAR


• Awal kultur dilakukan dengan kultur dimedia agar. Bacto agar sebanyak 1 gram dilarutkan dalam 100 ml air laut kemudian
dipanaskan dengan menggunakan magnetic stirrer sampai mendidih dan larutan menjadi jernih.
• Larutan bacto agar diangkat dan setelah agak dingin ditambahkan pupuk, kemudian di tuangkan kedalam cawan petri yang
sudah steril dengan ketebalan 3–5 mm .
• Setelah membeku siap digunakan untuk menanam inokulum. Dalam penanaman inokulum menggunakan metode tanam. Pada
metode ini menggunakan jarum ose yang dipijarkan dengan menggunakan lampu bunsen agar tetap steril .
• Selanjutnya bibit algae ditanam pada media agar dengan menggunakan jarum ose, untuk mencegah terjadinya kontaminasi
pinggiran cawan disterilkan pada bunsen lalu disegel dengan menggunakan parafilm kemudian diletakkan pada rak kultur yang
disinari dengan lampu.
KULTUR SKALA 250 ML, 500 ML
KULTUR SKALA 10 LITER DAN 15 LITER (TOPLES)
DAN1000 ML (ERLENMEYER)

Dilakukan pada wadah erlenmeyer yang telah di oven. kemudian Pada kultur skala 10 liter dan 15 liter, wadah yang digunakan yaitu
dimasukkan air sebagai media sebanyak 90% dengan salinitas 28 toples. Air untuk media disterilkan kembali dengan menggunakan klorin
– 32 ppt, lalu ditutup dengan aluminium foil, setelah itu sebanyak 2 ml. Setelah itu dibiarkan selama 6–8 jam, saat akan
diautoklaf hingga mencapai tekanan 120 atm. Setelah di autoklaf, digunakan media dinetralkan dengan menggunakan tiosulfat sebanyak 2
media kemudian di beri pupuk. Bibit yang diberikan sebanyak ml. Setelah air disterilkan, kemudian media diberi pupuk lalu diberikan
10% dari bibit yang telah dikultur sebelumnya. Setelah itu diberi bibit dari hasil kultur sebelumnya. Setelah itu diberi aerasi dan
aerasi dan didekatkan ke sumber cahaya yang berupa lampu neon didekatkan ke sumber cahaya yang berupa lampu neon tl. Proses kultur
tl. Proses pengkulturan dilakukan selama 2 hari. dilakukan selama 2 hari.
Kultur Thalassiosira sp. Skala
Intermediet

Kultur skala intrmediet dilakukan pada bak


fiber berbentuk bulat yang bervolume 2 ton.
Air untuk media disterilkan kembali dengan
menggunakan klorin sebanyak 50 ml. Setelah
itu dibiarkan selama 6–8 jam, saat akan
digunakan media dinetralkan dengan
menggunakan tio sulfat sebanyak 50 gram.
Untuk bibit diambil dari kultur skala
laboratorium volume 15 liter. Bibit kemudian
dituang ke dalam bak fiber, setelah itu di beri
pupuk dan juga aerasi.
Menuang pupuk Kultur skala intermediet
Kultur Thalassiosira sp. Skala
massal

Kultur skala massal dilakukan pada bak beton


bervolume 20 ton. Air untuk media disterilkan
kembali dengan menggunakan klorin sebanyak
100 ml. Setelah itu dibiarkan selama 6-8 jam,
saat akan digunakan media dinetralkan dengan
menggunakan tio sulfat sebanyak 100 gram.
Untuk bibit diambil dari kultur skala
intermediet volume 2 ton. Bibit kemudian
ditransfer ke bak beton dengan menggunakan
selang, setelah itu di beri pupuk dan juga
aerasi. Menuang pupuk kultur skala massal
Manfaat plankton
secara ekologis
Penyedia oksigen utama, komponen utama rantai
1 makanan ekosistem perairan, menyerap karbon
dioksida dari atmosfer.

Berkat fitoplankton yang dapat memproduksi


2 bahan organik melalui proses fotosintesis.

Zooplankton dan ikan kecil tersebut menjadi sumber


3 makanan bagi ikan yang lebih besar atau makhluk
hidup lainnya dan seterusnya dalam rantai makanan.
Manfaat plankton
secara ekonomis
Plankton dapat digunakan sebagai
1
komoditi perdagangan.

Dapat dikonsumsi oleh manusia sebagai bahan


2
makanan sebagai rebon, atau dibuat menjadi terasi
KESIMPULAN
Plankton adalah organisme yang hidup melayang di perairan dengan kemampuan pergerakan yang rendah.
Ada berberpa peranan plankton dalam proses pembenihan:
1. Sebagai pakan alami
2. Sebagi penambahan nilai gizi yang cukup tinggi
3. Sebagai sumber protein , karbohidrat , lemak , vitamin, dan mineral dalam pertumbuhan benih ikan.
Adapun manfaat plankton terbagi dua secara ekologis dan ekonomis :
 Manfaat plankton secara ekologis;
1. Penyedia oksigen utama, komponen utama rantai makanan ekosistem perairan, menyerap karbon dioksida dari
atmosfer.
2. Berkat fitoplankton yang dapat memproduksi bahan organik melalui proses fotosintesis.
3. Zooplankton dan ikan kecil tersebut menjadi sumber makanan bagi ikan yang lebih besar atau makhluk hidup
lainnya dan seterusnya dalam rantai makanan.
 Manfaat plankton secara ekonomis;
1. Plankton dapat digunakan sebagai komoditi perdagangan.
2. Dapat dikonsumsi oleh manusia sebagai bahan makanan sebagai rebon, atau dibuat menjadi terasi
REFERENSI

• Isnansetyo, A dan Kurniastuty. 1995. Teknik Kultur


Phytoplankton dan Zooplankton. Penerbit Kanisius: Yogyakarta.
• Sachlan, M. 1982. Planktonologi. Fakultas Peternakan dan
Perikanan Universitas Diponegoro. Semarang. 177 hlm.
• Rebekah MK. 2009. Thalassiosira weissfloggi. USGS
Nonindigenous Aquatic Species Database, Gainesville, FL.
SELESAI
TERIMA KASIH BANYAK
ATAS PERHATIAN ANDA

Anda mungkin juga menyukai