Anda di halaman 1dari 11

KULTIVASI Spirulina platensis MENGGUNAKAN MEDIA WALNE DALAM

SKALA LABORATORIUM

Cultivation of Spirulina platensis Use Walne’s Media in a Laboratory Scale

Jumsurizal1 Aldil Fadli Ilhamdy2 Darwin3 dan Yoka Farel Septian Tambunan4
1Jurusan Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas
Maritim Raja Ali Haji
Email : Aidilfadliilhamdy@gmail.com

ABSTRACT
This research was conducted in three stages: the first, prepared seawater to be
sterilized for 2 days, which had been added with diluted chlorine and Na-thiosulfate. The
second was preparation for cultivation on a small scale and for scale up on a large scale.
The third was haversting Spirulina platensis when the cell density was at the peak of the
growth curve (Optical density more than 0,5). The purpose of this study was to know the
growth pattern of Spirulina platensis microalgae use walne media and to determine the
ideal density of the microalgae growth until yhe haverst process. The results of the growth
rate of Spirulina platensis, which were scaled to a scale of 80 liters using walne media,
experienced very good cell growth, this can be seen from the increase in the amount of
optical density (OD), temperature, and increased pH. achieve general standard values.
Keywords : Microalgae, Cultivation, Spirulina platensis,

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap: pertama melakukan persiapan air laut untuk
disterilisasikan selama 2 hari yang dimasukkan klorin dan Na-thiusulfat yang telah
diencerkan. Kedua persiapan untuk kultivasi di skala kecil dan scale up di skala besar.
Ketiga melakukan pemanenan Spirulina platensis saat kepadatan sel berada pada puncak
kurva pertumbuhan (Optical density lebih dari 0,5). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pola pertumbuhan. Mikroalga Spirulina platensis menggunakan media walne
dan untuk menentukan kerapatan angka ideal pada pertumbuhan mikroalga hingga sampai
pada proses pemanenan. Hasil dari laju pertumbuhan Spirulina platensis yang di scale up
dengan skala 80 liter menggunakan media walne mengalami pertumbuhan sel yang sangat
baik, hal ini terlihat dari kenaikan angka Optical density (OD), suhu, dan pH yang mencapai
nilai standar pada umum nya.
Kata kunci: Mikroalga, Kultivasi, Spirulina platensis,
PENDAHULUAN tinggi serta bermanfaat bagi kesehatan.
Mikroalga merupakan jenis rumput Spirulina sp. ini banyak dimanfaatkan
laut atau alga yang berukuran mikroskopis dalam bioteknologi, obat-obatan, pakan
dan merupakan organisme tumbuhan yang ikan dan Spirulina sp. juga telah
paling primitif berukuran seluler yang digunakan sebagai suplemen oleh
umumnya dikenal dengan sebutan penduduk Afrika sebagai sumber makanan
fitoplankton. Mikroalga memanfaatkan tradisional (Christwardana et al. 2013).
energi matahari dan karbondioksida untuk Biomassa Spirulina platensis
keperluan fotosintesis sehingga mikroalga mengandung senyawa-senyawa yang
disebut sebagai produsen primer dengan diperlukan oleh tubuh manusia diantaranya
waktu pertumbuhan yang cepat yaitu mulai protein 55-70%, lipid 4-6%, karbohidrat
hitungan hari sampai beberapa minggu 17-25%, asam lemak tidak jenuh majemuk
(Sani et al. 2014) (Prasadi, 2018). misalnya asam linoleat (LA) dan gamma
Bentuk tubuh Spirulina sp. yang linolenat (GLA), beberapa vitamin
menyerupai benang merupakan rangkaian contohnya asam nikotinat, riboflavin
sel yang berbentuk silindris dengan (vitamin B2), thiamin (vitamin B1),
dinding sel yang tipis, berdiameter 1-12 sianokobalamin (vitamin B12), mineral,
mikrometer. Filamen spirulina hidup asam-asam amino, karotenoid, klorofil dan
berdiri sendiri dan dapat bergerak bebas fikosianin (Christwardana et al. 2013).
(Hariyati, 2008). Mikroalga Spirulina Kandungan nutrisi Spirulina sp. yang
platensis merupakan mikroorganisme yang lengkap terutama protein yang tinggi
memiliki kandungan nutrisi lengkap, menyebabkan Spirulina sp. Memiliki
terutama kandungan protein yang tinggi potensi yang besar untuk dimanfaatkan
menyebabkan mikroalga ini memiliki sebagai sumber protein (Amanatin dan
potensi yang besar untuk dimanfaatkan Nurhidayati, 2013).
sebagai bahan pangan fungsional. Untuk mendapatkan nutrisi Spirulina
Spirulina sp. mengandung protein 60– platensis yang baik perlu dilakukan
71%, lemak 8%, karbohirdrat 16%, dan kultivasi hingga pada proses pemanenan
vitamin serta 1,6% Chlorophyll-α, 18% yang tepat. Pemanenan Spirulina platensis
Phycocyanin, 17% β-Carotene,dan 20– dilakukan pada saat sel berada pada
30% γ-inoleaic acid dari total asam lemak puncak kurva pertumbuhan (Optical
(Robi, 2014). Spirulina sp. merupakan density lebih dari 0,5) dan pemanenan
mikroalga yang banyak dikonsumsi oleh tersebut melalui metode filtrasi
masyarakat karena memiliki nilai gizi yang menggunakan planktonet atau nylon mesh
sebagai penyaring. terminal, HSP 788 spektrofotometer
Dengan pentingnya peranan nilai health, alumunium foil, oven, infrared
kandungan nutrisi dan pemanfaatan dari thermometer, light meter LX-104B, pH
Spirulina platensis bagi kehidupan dan saringan plankton net.
manusia dan beberapa organisme laut Bahan yang digunakan untuk
lainnya, maka media kultur yang tepat pertumbuhan mikroalga adalah bibit
sangat penting dilakukan untuk Spirulina platensis, vitamin B12, walne,
mendapatkan nilai kandungan nutrisi yang alkohol, klorin, natrium thiosulfat dan
maksimal. Oleh karena itu penelitian ini aquades.
bertujuan untuk mengetahui bagaimana Persiapan air laut untuk media kultur
pola pertumbuhan Spirulina platensis yang Persiapan air meliputi penyaringan
di kultur menggunakan media walne dan dan sterilisasi air laut. Penyaringan
untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat dilakukan dengan menggunakan filter
menghambat pertumbuhan dari Spirulina berdiameter 50 µm. Pengukuran salinitas
platensis. dilakukan pada air laut yang telah disaring.
METODE PENELITIAN Penambahan air tawar kemudian dilakukan
Alat dan Bahan bila salinitas air laut lebih dari 20 ppt. Air
Alat yang digunakan untuk laut kemudian disterilisasi dengan
pertumbuhan mikroalga Spirulina menambahkan NaOCl 20 ppm dan diaerasi
platensis pada penelitian ini meliputi selama 24 jam. Netralisasi menggunakan 5
aquarium, aerator, tutup plastik ppm Na-thiosulfat dilakukan setelah
transparan, toples, kuvet, gelas ukur, sterilisasi selesai dan air kembali diaerasi
selang, batu aerasi, tisu, pipet, lampu, selama 24 jam.
Tabel 1. Pencatatan Kegiatan Sterilisasi Air Laut
No Hari / Tgl Sterilisasi Air Laut (L) Klorin (mL) Natriumthiosulfat (mL)
1. Jumat/10-07-2020 50 L 1 ml 50 ml (setelah pengeceran)
2. Kamis/17-08-2020 50 L 1 ml 50 ml (setelah pengeceran)
3 Minggu/20-08-2020 50 L 1 ml 50 ml (setelah pengeceran)
Kultivasi dalam Media Walne ditambahkan media/nutrisi walne dan
Pada proses ini toples terlebih dahulu Vitamin B12 masing-masing sebanyak 3
disterilkan menggunakan alkohol lalu mL, serta 300 ml stok Spirulina platensis.
dibilas menggunakan aquades dan Stok Spirulina platensis yang digunakan
dikeringkan. Kultur Spirulina platensis memiliki perbandingan 1:10 (1 bagian
dilakukan dengan menggunakan 3 liter air Spirulina dalam 10 bagian air laut).
laut ke dalam toples steril, kemudian Setelah mencapai puncak kurva
pertumbuhan di skala 3 liter, selanjutnya digunakan berkisar 4000-6000 lux dan
dilakukan scale up skala 30 liter dengan tutup aquarium menggunakan plastik
menggunakan perbandingan 13 liter air transparan agar tidak terkontaminasi.
laut : 14 liter aquades kedalam aquarium Optical density, suhu, pH dan
yang telah disterilkan, lalu ditambahkan intensitas cahaya di ukur setiap hari. Untuk
walne dan vitamin B12 sebanyak 30 mL, pengukuran Optical density (OD)
serta bibit Spirulina platensis 3000 mL. menggunakan alat spectrofotometer UV
Stok kultur pada scale up skala 30 liter panjang gelombang (λ) 620 nm dengan
yang sudah mencapai puncak kurva mode absorbansi. Pemanenan Spirulina
pertumbuhan selanjutnya di scale up platensis dilakukan saat kepadatan sel
dengan skala 80 liter menggunakan berada pada puncak kurva pertumbuhan
perbandingan 35 liter air laut : 37 liter (Optical density lebih dari 0,5)
aquades, kemudian ditambahkan walne, menggunakan plankton net sebagai
vitamin B12 sebanyak 80 mL dan bibit penyaring dan dilakukan penjemuran
Spirulina platensis 8000 mL. Selanjutnya dibawah sinar matahari sampai Spirulina
aerasi setiap hari, intensitas cahaya yang platensis tersebut kering.
HASIL DAN PEMBAHASAN pengukuran Optical density menggunakan
Dibawah ini merupakan data spektrofotometer UV dengan panjang
pertumbuhan Spirulina platensis yang gelombang (λ) 620 nm.
0.700
0.600
0.500
Optical Density

0.400
0.300
0.200
0.100
0.000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Hari

○ 3 Liter ● 30 Liter ● 80 Liter


Gambar 1. Kurva Optical Density Pertumbuhan Spirulina platensis
Pada Gambar 1 masing-masing kurva masing kurva mempunya nilai Optical
menunjukkan pertumbuhan pada media density yang berbeda. Pertumbuhan
kontrol berlansung cepat dan masing- spirulina mengikuti pola umum seperti
yang terjadi pada mikroorganisme lainnya,
yakni melalui pembelahan sel sederhana
tanpa tahap seksual maupun diferensiasi
(Vonshak et al. 2002). Pada kurva tersebut
untuk pertumbuhan di skala 3 liter
mengalami fase pertumbuhan selama 9
hari dikarenakan dalam masa adaptasi dari
air tawar ke air laut dan penyesuaian
media yang digunakannya. Menurut
Utomo (2005), Pertumbuhan pada fase
awal terjadi lambat karena alokasi energi
dipusatkan untuk penyesuaian diri
terhadap media kultur dan untuk
pemeliharaan sehingga hanya sebagian
kecil bahkan tidak ada energi yang
digunakan untuk pertumbuhan. Perbedaan
nilai fase yang terjadi diakibatkan oleh
perbedaan keberadaan kandungan nutrient
pada media kultur sehingga mempengaruhi
kualitas dan densitas sel (Widianingsih et
al. 2008). Perhitungan laju pertumbuhan
digunakan sebagai alat ukur kecepatan
pertumbuhan sel mikroalga (Prayitno,
2006). Kurva pertumbuhan digunakan
sebagai penentu saat mikroalga memasuki
puncak kepadatan tertinggi.
32
31
30
29

Suhu
28
27
26
25
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Hari

● 3 Liter ○ 30 Liter ○ 80 Liter


Gambar 2. Kurva Suhu Pertumbuhan Spirulina platensis
Berdasarkan Gambar 2 untuk adalah faktor yang penting bagi
suhu pada penelitian ini kisaran penyebaran dan tingkah laku alga
kualitas air masih berada dalam hijau biru. Kebanyakan alga hijau
kondisi yang baik untuk biru bersifat eurythermal dan
pertumbuhan Spirulina platensis. euryhaline, sehingga pengaruh kedua
Suhu pada saat kultivasi mikroalga faktor tersebut pada alga hijau biru
menggunakan media walne berkisar relatif lebih kecil dibandingkan
30 - 31 ºC. Suhu secara langsung pengaruhnya pada alga jenis lain.
mempengaruhi efesiensi fotosintesis Kisaran temperatur optimal bagi
dan faktor yang menentukan dalam pertumbuhan Spirulina platensis
pertumbuhan. Menurut Hariyati yaitu antara 20ºC - 30ºC.
(2008), temperature dan salinitas
8.8
8.6
Power of Hydrogen

8.4
8.2
8
7.8
7.6
7.4
7.2
7
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Hari

● 3 Liter ○ 30 Liter ○ 80 Liter


Gambar 3. Kurva pH Pertumbuhan Spirulina platensis
Faktor lain yang sangat tersebut masih berada didalam
berpengaruh pada pertumbuhan kisaran toleransi Spirulina platensis
Spirulina platensis adalah pH. dan selama dilakukan kultur tersebut
Pengontrolan pH medium sangat nilai pH setiap hari meningkat
penting untuk menjaga sampai puncak kurva pertumbuhan.
keseimbangan pertumbuhan Kondisi tersebut didukung dengan
Spirulina platensis (Suminto, 2009). pernyataan Santosa dan Limantara
Menurut Suantika dan Hendrawandi (2007), bahwa Spirulina sp. dapat
(2009), kenaikan nilai pH disebabkan tumbuh dengan baik pada pH kisaran
oleh bertambahnya ion hidroksil 8-11. Nilai pH yang meningkat
dalam kultur akibat asimilasi CO2 dalam media kultur disebabkan
HCO3- oleh Spirulina platensis. Nilai karena adanya penguraian protein
pH pada semua kultivasi (gambar 3) dan senyawa nitrogen (Amanatin,
berkisar antara 7,6 – 8,6, angka 2006).
12.000
10.000
8.000
Lux

6.000
4.000
2.000
0.000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Hari

● 3 Liter ○ 30 Liter ○ 80 Liter


Gambar 4. Data Lux Pertumbuhan Spirulina platensis
Cahaya merupakan faktor utama banyak dengan intensitas cahaya
dalam pertumbuhan melalui proses yang optimum akan memberikan
fotosintesis. Waktu pencahayaan kesempatan mikroalga untuk tumbuh
yang lebih pendek dan ketersediaan dan berkembang lebih cepat. Ekawati
cahaya yang tidak cukup dapat (2005) mengatakan bahwa cahaya
menyebabkan rendahnya tingkat merupakan sumber energi pada
pertumbuhan mikroalga, sebaliknya proses fotosintesis, oleh karena itu
waktu pencahayaan yang lebih intensitas, kualitas dan priode
penyinaran perlu diperhatikan. dari lampu. Untuk kultivasi di dalam
Intensitas cahaya berperan sangat ruangan biasa dilakukan dengan
penting, kebutuhannya sangat besar menggunakan lampu TL dengan
untuk kepadatan budidaya alga. intensitas cahaya 2500-4000 lux
Cahaya dapat berasal dari alam atau (Muyassaroh et al. 2018).
KESIMPULAN Faktor- faktor yang
Berdasarkan hasil dari penelitian mempengaruhi pertumbuhan
ini dapat disimpulkan bahwa laju Spirulina platensis diantaranya yaitu
pertumbuhan Spirulina platensis penggunaan media walne dan
yang di scale up pada skala 80 liter Vitamin B12 sebagai pertumbuhan
menggunakan media walne dan yang memiliki komposisi dan kadar
Vitamin B12 mengalami pertumbuhan nutrient yang lengkap sehingga dapat
kepadatan sel yang sangat baik, hal menunjang pertumbuhan Spirulina
ini terlihat dari kenaikan angka platensis lebih lama. Selain itu
Optical density (OD) mencapai kondisi lingkungan, faktor internal
0,514, suhu berkisar antara seperti genetik memiliki pengaruh
30−310 C dan pH yang mencapai yang sangat penting dalam
nilai standar pada umum nya yaitu 7- mempercepat pertumbuhan Spirulina
8. platensis.

DAFTAR PUSTAKA Tutik. 2013. Pengaruh Kombinasi


Addini, I. Saputra, D. Ilhamdy, F, A.
Konsentrasi Media Ekstrak Tauge
dan Julianto, T. 2017.
(MET) dengan Pupuk Urea
Pertumbuhan Mikroalga Spirulina
terhadap Kadar Protein Spirulina
plantensis yang Dikultur dengan
sp. Jurnal Sains dan Pomits. 2(2),
Media Teknis. Intek Akuakultur.
2337-3520.
1(1), 51-55.
Bezerra, R.P, M.C. Matsudo, A.
Afriani, Sari. Uju. dan Setyaningsih,
Converti, S.Sato, & J. C.M. de
Iriani. 2018. Komposisi Kimia
Carvalho. 2007. Influence of
Spirulina platensis yang
Ammonium Chloride Feeding
Dikultivasi dalam Fotobioreaktor
Time and Light Intensity on the
dengan Fotoperiode berbeda.
Cultivation of Spirulina
Amanati, R, D. dan Nurhidayati,
(Arthrospira) platensis. Biotech.
and Bioengineering. 100 (2): 297- Hadiyanto, dan Maulana, A. 2012.
305. Mikroalga: Sumber Pangan dan
Christwardana, Marcellinus, Energi Masa Depan. UPT UNDIP
Muhamad Maulana Azimatun Press. Semarang. 1-18.
Nur, dan H. Hadiyanto, 2012. Hariyati, Riche. 2008. Pertumbuhan
Spirulina platensis: Potensinya dan Biomassa Spirulina sp dalam
Sebagai Bahan Pangan Skala Laboratoris. Bioma. 10(1) :
Fungsional. Jurnal Aplikasi 19-22.
Teknologi Pangan. 1 (2) : 1-4. Mitchell, S.A. & A. Richmond.
Chalid, S.Y., Amini, S., Lestari D.S. 2004. The use of rotifers for the
2010. Kultivasi Chlorella, sp Pada maintenance of monoalgal mass
Media Tumbuh yang Diperkaya cultures of Spirulina.
Dengan Pupuk Anorganik Dan Biotechnology and
Soil Extract. Jurnal Valensi. 1 (6). Bioengineering. 30 (2): 164-168.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Muyassaroh. Dewi, K.R. dan
Air Bagi Pengelola Sumber Daya Anggorowati, D. 2018. Kultivasi
dan Lingkungan Perairan. Mikroalga Spirulina platensis
Yogyakarta: Kasnisius. dengan Variasi Pencahayaan
Ekawati, A. W. 2005. Diktat Kuliah Menggunakan Lampu TL dan
Budidaya Pakan Alami. Fakultas Matahari. 1979-911X.
Perikanan Universitas Brawijaya. Notonegoro, H. Setyanigsih, I. dan
Malang. Tarman, K. 2018. Kandungan
Gouda, K. G. M., Kavitha, M. D., & Senyawa Aktif Spirulina
Sarada, R. (2015). Platensis yang Ditumbuhkan pada
Antihyperglycemic, antioxidant Media Walne dengan Konsentrasi
and antimicrobial activities of the Nano berbeda. JPB Kelautan dan
butanol extract from Spirulina Perikanan. 13(2) : 111-122.
platensis Journal Food Prasadi, Oto. 2018. Pertumbuhan dan
Biochem. 39, 594-602. Biomassa Spirulina sp. Dalam
Media Pupuk sebagai Bahan
Pangan Fungsional. Jurnal Ilmiah
Perikanan dan Kelautan. 10(2) :
119-123. Produksi dan Kandungan Nutrisi
Pandey, J. P., Amit T., Mishra R. M., Sel Spirulina platensis. Jurnal
2010. Evaluation of Biomass Saintek Perikanan. 4(2) : 53-61.
Production of Spirulina maxima Tangguh. 2011. Uji Pengaruh Variasi
on Different Reported Media. Media Kultur Terhadap Tingkat
Journal Algal Biomass Utln. Pertumbuhan Dan Kandungan
Reynold, C. 2006. Ecology of Protein Lipid Klorofil Dan
phytoplankton. England: Karotenoid Pada Mikroalga
Cambridge University Press. Chlorella Vulgaris Buitenzorg.
Setyaningsih, I. Tarman, K. Depok: Fakultas Teknik
Satyantini, H, W. dan Barus, A. Universitas Indonesia.
D. 2013. Pengaruh Waktu Panen Tokusoglu, Ö. & M.K. Ûunal. 2006.
dan Nutrisi Media terhadap Biomass Nutrient Profile of Three
Biopigmen Spirulina platensis. Microalgae: Spirulina platensis,
Jurnal Pengolahan Hasil Chlorella vulgaris and Isochrisis
Perikanan Indonesia. 16(3). galbana. Journal Food Sci. 86(4):
Sirait, S, P. Setyaningsih, I. dan 1144 -1148.
Tarman, K. 2019. Aktivitas Utomo, NBP. Winarti dan Erlina, A.
Antikanker Ekstrak Spirulina 2005. Pertumbuhan Spirulina
yang Dikultur pada Media Walne platensis yang dikultur dengan
dan Media Organik. Jurnal pupuk Inorganik (Urea, TSP dan
Pengolahan Hasil Perikanan ZA) dan kotoran Ayam. Jurnal
Indonesia. 22(1) : 50-5. akuakultur Indonesia. 4 (1): 41-48
Sutomo. 2005. Kultur tiga jenis Venkataraman, L. V. 1983. A
mikroalga dan pengaruh Monograph on Spirulina platensis
kepadatan awal terhadap Biotechnology and Aplication.
pertumbuhan Chaetoceros Central Food Technology
gracilis di laboratorium. Research Institute. Mysore, India.
Oseanologi dan Limnologi Vonshak, Avigad. 2002. Spirulina
Indonesia. 37:43-58. platensis (Arthrospira)
Suminto. 2009. Penggunaan Jenis Physiology, Cell-Biology and
Media Kultur Teknis Terhadap Biotechnology. Taylor and
Francis. UK. yang Berbeda. 16(2) : 89-97.
Wahyuni, N. Masithah, D. E. Widianingsih, Ali Ridho, Retno
Soemarjati, W. Suciyono. dan Hartati, dan Harmoko, 2008,
Ulkhaq, F. M. 2018. Pola 'Kandungan Nutrisi Spirulina
Pertumbuhan Mikroalga Spirulina platensis yang Dikultur pada
sp. Skala Laboratorium yang Media yang Berbeda. Jurnal Ilmu
Dikultur Menggunakan Wadah Kelautan. 3 (13) : 167- 170.

Anda mungkin juga menyukai