ISSN :2460-9226
AQUAWARMAN
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR
Alamat : Jl. Gn. Tabur. Kampus Gn. Kelua. Jurusan Ilmu Akuakultur
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman
1)
Mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman
2),3) )
Staf Pengajar Jurusan Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman
Abstract
39
J. Aquawarman. Vol. 6 (1): 36-47.
36 April 2020. ISSN :2460-9226
P2=
ppt20 mengalami pertumbuhan yang dapat dilihat
100.00 P3=
ppt25
P4=
ppt30 Tabel 6 nilai rata-rata
rata pertumbuhan dengan
50.00 ppt salinitas 30 ppt 109.9 x 10⁴
10 sel/ml, 25 ppt 77 x
10⁴⁴ sel/ml, 15 ppt 70 x 10⁴ sel/ml dan 15 ppt
0.00
49.8 x 10⁴⁴ sel/ml. Hal ini dikarenakan adanya
0 1 2 3 4 5 6 7
Hari kondisi salinitas yang berbeda masih
ditoleransi untuk kebutuhan atau lingkungan
Gambar 2. Rata-rata
rata Kepadatan sel hidup bagi Skeletonema costatum.
costatum Kisaran
Skeletonemacostatum (sel/ml) nilai salinitas
nitas yang bisa ditoleransi bahwa
Skeletonema costatum merupakan diatom
Dari gambar 2 menunjukkan bahwa
yang bersifat euryhalin dengan nilai
rata-rata
rata kepadatan awal Skeletonema
salinitasantara 15-3434 ppt, pertumbuhan
costatum yaitu 20 x 10⁴⁴ sel/ml dan setelah
optimalnya pada salinitas 25-30 25 ppt
hari selanjutnya kepadatan mulai mengalami
(Isnansetyo & Kurniastuty, 1995).
populasi pertumbuhan. Menurut Mubarak
Hasil analisis keragaman (ANOVA) pada hari
(2009), lama pencapaian puncak populasi
ke-22 menunjukkan bahwa perlakan salinitas
adalah waktu antara awal kultur sampai
berbeda berpengaruh nyata terhadap
puncak populasi sedangkan lama puncak
kepadatan sel Skeletonema costaum saat
populasi adalah waktu yang ng dibutuhkan saat
mencapai puncak populasidengan nilai KK
populasi berada di puncak atau kepadatan
28.9%, sehingga dilaukan uji lanjut DMRT.
relatif konstan. Perbedaan tersebut ditandai
Tabel 2. Analisis Uji DMRT hari ke-2ke (x 104
dengan adanya perubahan kepadatan
sel/ml)
pertumbuhan Skeletonema costatum yang
Perlakuan Rataan 2 1 3 4
dihasilkan berbeda-beda beda salinitas pada 33
masing-masing perlakuan. 4 109.9 60* 40 TN TN
0
Hasil pengamatan n selama penelitian 3 77 27TN 7TN 0
bahwa pertumbuhan Skeletonema costatum 1 70 20 TN 0
dapat hidup dan menunjukkan adanya 2 49.8 0
pertumbuhan selama waktu pemeliharaan
bagi salinitas P4, P3, P2, P1. DMRT 5% 42 44 45
40
J. Aquawarman. Vol. 6 (1): 36-47. April 2020. ISSN :2460-9226
Tabel 3. Data pertumbuhan hari ke-3 (x 104 saat mencapai puncak tertinggi dengan
sel/ml) nilai KK 31.9%, yaitu pada hari ke-3, sehingga
Perla Ulangan Rata- dilakukan uji lanjut dengan DMRT.
Total
kuan Rata Tabel 4. Analisis Uji DMRT hari ke-3 (x 104
U1 U2 U3
sel/ml)
s
P1 39.8 37.3 49.5 126.5 42.2 Perlakuan Rataan 1 2 3 4
TN
P2 84.5 49.8 62 196.3 65.4
ab 4 171.4 129.3** 106** 54.6 0
TN
113. 3 116.8 74.7* 51.4 0
TN
P3 144.8 92.3 5 350.5 116.8
bc 2 65.4 23.3 0
139. 1 42.2 0
c
P4 140.5 234 8 514.3 171.4 DMRT 5% 59.2 61.8 63.3
364. 1187.
Total 409.5 413.3 8 5 99 DMRT 1% 86.4 91.1 93.7
41
J. Aquawarman. Vol. 6 (1): 36-47. April 2020. ISSN :2460-9226
diatom sudah mulai mengalami kematian Salinitas air selama penelitian pada
(Armada, 2013). perlakuan P1 berkisar antara 15 – 17 ppt,
Fase stasioner ditandai dengan perlakuan P2 berkisar antara 20 – 22 ppt,
adanya pembelahan sel yang cepat secara perlakuan P3 berkisar antara 20 – 22 ppt,
konstan.Sehingga laju pertumbuhan relatife perlakuan P4 berkisar antara 30 – 32 ppt.
konstan, dan konsentrasinya tergantung pada Kisaran salinitas yang optimum untuk
ukuran sel, intesitas cahaya, suhu dan pertumbuhan fitoplankton berkisar antara
salinitas (Mcvey, 1993). 28-35 ppt (Isnansetyo dan Kurniastuty, 1995).
4. Fase kematian Hasil pengukuran salinitas air selama
Fase ini merupakan berakhirnya fase penelitian disajikan pada tabel 11.
stasioner, dimana populasi sel berkurang, sel- Derajat keasaman (pH) air
sel alga mulai mengeluarkan bahan organik, selama penelitian tiap saat berubah-ubah
pertumbuhan terhambat.Hal ini dikarenakan dimana pH terendah mencapai 7,4 dan
jumlah nutrien sudah sangat sedikit sehingga tertinggi mencapai 7,8. Hasil pengukuran pH
terjadi persaingan dalam memperebutkan air selama penelitian mulai dari awal
nutrien yang ada. Hal ini sesuai dengan pengukuran hingga akhir penelitian disajikan
pernyataan Fogg (1965) dalam Rudiyanti pada tabel 11.
(2011) sel Skeletonema costatum yang tidak No Parameter Kisaran Satuan
0
mendapatkan nutrien lama kelamaan akan 1 Suhu 26 – 29 C
mati dan sel yang mendapatkan nutrien akan 2 Salinitas 15 – 32 ppt
tetap hidup. 3 pH 7,4 – 7,8 -
Pada fase ini laju kematian menjadi
lebih tinggi, populasi alga menjadi rusak
secarasempurna.Pada fase kematian terjadi 4. KESIMPULAN DAN SARAN
ditunjukkan dari penurunan konsentrasi sel.
Hal yang menyebabkan fase kematian sel Kesimpulan
yaitu berkurangnya nutrien yang tersedia, Dari hasil pengamatan, analisis data
kualitas air yang turun, akumulasi metabolit dan pembahasan terhadap data yang telah
(NO2- dan NH4+) (Suantika dan Hendrawadi, diperoleh, maka dapat disimpulkan sebagai
2009). berikut :
1. Hasil uji DMRT pada hari ke-3 perlakuan 4
Kualitas Air
berbeda sangat nyata terhadap perlakuan
Hasil pengukuran kualitas air 1 dan perlakuan 2 dan tidak nyata
menunjukkan bahwa suhu air selama terhadap perlakuan 3. Perlakuan 3
penelitian masih berada pada kirasan suhu berbeda nyata terhadap perlakuan 1 dan
yang layak. tidak nyata pada perlakuan 2. Perlakuan 2
Suhu pada media kultur selama tidak nyata terhadap perlakuan 1.
penelitian mencapai 26–27 0C pada pagi hari 2. Puncak populasi sel tertinggi pada kultur
sedangkan suhu pada sore hari berkisar 27– Skeletonema costatum pada hari ke-3
29 0C. Suhu optimal pada kultur Skeletonema dengan perlakuan 4 (salinitas 30 ppt)
costatum berkisar 3-30 0C (Hayati, 1980). dengan kepadatan 171.4 x 10⁴ sel/ml,
Hasil pengukuran suhu air selama penelitian perlakuan 3 (salinitas 25 ppt) dengan
disajikan pada tabel 11.
kepadatan 116.8 x 10⁴ sel/ml, perlakuan 3
(salinitas 20 ppt) dengan kepadatan 65.4
44
J. Aquawarman. Vol. 6 (1): 36-47. April 2020. ISSN :2460-9226
x 10⁴ sel/ml, dan perlakuan 1 42.2 x 10⁴ APHA. 1976. Standart Methods for The
sel/ml. Examination of Water and Wastewate.
16th Edition.American Public Health
Saran Association. Washington DC.
Batuna, E. L. 1996. Pengaruh Perbedaan
Dalam mengkultur Skeletonema Salinitas Terhadap Pertumbuhan
costatum menggunakan salinitas yang Skeletonema. Fakultas Pertanian.
berbeda dengan salinitas 25 ppt dan 30 ppt Universitas Mulawarman. Samarinda. 55
mendapatkan hasil yang lebih maksimal hlm
pertumbuhannya dan sebaiknya pemanenan Cahyaningsih, Niken. D. 2003.
Hemodialisis.Yogyakarta : Mitra Cendikia.
dilakukan pada hari ke-2 dan 3 untuk
Chien, Y.,1992. Water quality requirements
mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
and management for marine
DAFTAR PUSTAKA shrimpculture. In: Proceedings of the
Special Session on Shrimp Farming.
WorldAquaculture Society, USA, pp. 144–
Afrianto, E., S.A Rivai, E. Liviawaty, H.
156.
Hamdani. 1996. Kamus Istilah
Djarijah, A. S. 1995.Pakan Alami. Yogyakarta :
Perikanan Kanisius, Yokyakarta, 148
Kanisius. Hlm 87.
halaman.
Djangkaru, 2.1975. Pengaruh Pemupukan
Ahmad, Mudzakir. 1997. Psikologi Pendidikan.
Kotoran Ayam Terhadap Perkembangan
Bandung: Pustaka Setia.
Net Plankton. Fakultas Pertanian IPB.
Angka, S. L. K. Sumantadinata, E. Haris, D.
Bogor .47 hlm.
Darnas dan A. Chaerudin, 1976.Terhadap
Erlina, A., S. Amini, H. Endrawati dan M.
Kultur Laboratorium Diatomae Laut
Zainuri, 2004.Kajian Nutritif Pyhtoplankton
Pengaruh Salinitas san Inokulum Terhadap
Pakan Alami pada Sistem Kultivasi
Pertumbuhan Populasi Skeletonema
Massal.Ilmu Kelautan, Vol. 9 (4): 206-210
costatum dan Zitschia closterium Pelagik
Fay. P. 1983.The Blue Green (Cyanophyta –
dan Bentik diLaut Jawa. Institut Pertanian
Cyanobacteria). Studes in Biology
Bogor, Bogor. 48 hlm
Institut of Biology : no 160. Edward
Anggoro, S., 1984. Pengaruh Salinitas
Arnold. London. 88 hlm
Terhadap
Fogg, G. E. 1973. Algae Culture and
Kuantitas dan Kualitas Makanan Alami
Phytoplankton Ecology.2nd. University of
serta Produksi Biomassa Nener Bandeng.
Wincousin Press. USA1
Tesis Fakultas Pasca Sarjana
Gufran, M. 1997. Budidaya Ikan Nila. Dahara
Institut Pertanian Bogor, Bogor. 109 hlm.
Prize. Semarang. 281 halaman.
Asmawi, S. 1986.Pemeliharaan Ikan Dalam
Hadie, W dan Jatna Supriatna.1988.
Keramba. Gramedia. Jakarta
Pengembangan Udang Galah Dalam
Asmiah, 1996.Pengaruh Konsentrasi Natrium
Hatchery dan Budidaya Kanisius,
Silikat (Na 2SiO3) yang berbeda Terhadap
Yogyakarta.98 halaman.
Pertumbuhan Populasi Skeletonema
Hanafiah, K. A. 2002. Rancangan Percobaan.
costatum. Skripsi Sarjana Fakultas
PT. RajaGrafindo Persada: Jakarta.
Pertanian Universitas Mulawarman,
Haryati. 1980. Percobaan Penggunaan
Samarinda. 46 hlm.
Beberapa Macam Komposisi Media
Armadaa, D.T. 2013. Pertumbuhan Kultur
Terhadap Pertumbuhan Populasi
Mikroalga Diatom Skeletonema costatum
Monokultur Skeletonemacostatum
(Greville) Cleve Isolat Jepara pada Medium
Greville. Skripsi (tidak
f/2 dan Medium Conway Semarang.IAIN
dipublikasikan).Fakultas Peternakan dan
Walisongo. Semarang. Hal 51.
Perikanan. UNDIP Semarang.
45
J. Aquawarman. Vol. 6 (1): 36-47. April 2020. ISSN :2460-9226
Heryadi dan Sutadi. 1992. Back Yard Usaha Rostini, Iis,.2007. Peranan Bakteri Asam
Pembenihan Udang Skala Rumah Tangga. Laktat (Lactobacillus Plantarum) Terhadap
Penebar Swadaya, Jakarta. 157 hlm Masa Simpan Filet Nila Merah pada Suhu
Isnansetyo Alim dan Kurniastuty.1995.Teknik Rendah.Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kultur Phytoplankton Kelautan Universitas Padjadjaran,
Zooplankton.Pakan Alam untuk Jatinangorng.
pembenihan organism laut.Kanisius. Selvika, Z., A.B. Kusuma, N.E. Herliany,
Yokyakarta.Suriawiria, U. B.F.S.P. Negara. 2016. Pertumbuhan
1996.Mikrobiologi Air dan Dasar-dasar Chlorellasp. pada beberapa konsentrasi
Pengolahan Buangan Secara limbah batubara. Depik, 5(3): 107-112.
Biologis.Penerbit Alumni. Bandung. Silalahi, P. 1985. Pengaruh Jenis Pupuk
Martosudarmo, B dan Sabaruddin. 1995. Berbeda Terhadap Pertumbuhan
Makanan Hidup Larva Udang dalam Tetraselmis Chui. Skripsi Sarjana Fakultas
Pedoman Pembenihan Udang Penaeid. Pertanian Universitas
Dirjend Perikanan. Departemen Pertanian. Mulawarman.Samarinda. 52 hlm
80-82 hlm Soong, P. 1990. Production and Development
Mattjik, A. A & I. M. Sumertajaya.(2002). of Chlorella and Spirullina in
Perancangan Percobaan dengan Taiwan. In G. Shelef and C.J. Soeder
Aplikasi SAS dan Minitab.Jilid I Edisi kedua. (ed). Algae Biomass.Elsevier Non
IPB Press, Bogor. Holland Biomedical Press. P: 97-113.
Mudjiman, A. 1995. Makanan Ikan. Penebar Samarinda.47 hlm.
Swadaya, Jakarta. 190 hlm Soeder, C. and E. Stengel. 1974. Physico
Mubarak, A.S. 2009.Pemberian Dolomit Pada chemical Factors Affecting Metabolism
Kultur Daphnia Sp. Sistem Daily Feeding and Growth Rate. In: Algal physiology and
Pada Populasi Daphnia sp. dan Kestabilan chemistry, pp. 714- 740, W. D. P. Stewa rt-
Kualitas Air.Jurnal Ilmiah Perikanan dan red.). Univ. of California Press, Berkeley
Kelautan. 1(1): 67-72. and Los Angeles, California
Nontji, A. 2002.Laut Nusantara. Djambatan. Sutomo. 2005. Kultur Tiga Jenis Mikroalga
Jakarta. 367 halaman. (tetraselmis sp., Chlorella sp. dan
Payer, H.p., Y Chiemvichak, K. Hosaku, C. chaetocerosgracilis) dan Pengaruh
Kongpanishkuel, L. Kradej, M.Aguittragul. Kepadatan Awal terhadap Pertumbuhan C.
S. Reungmanipitain, P. Bur. 1980. gracilis di Laboratorium.Oseanologi dan
Temprature as Important Climatic Limnologi, 37 : 43 – 58.
Factor During Mass Production of Wasis. 2009. Ekosistem dan Pelestarian
Microscopis Algae, Hal 389- 399. In Shelef, Sumber Daya Hayati dan Kacang Tanah.
G. And C. J soeder, ed, Algae Biomass. Penebar Swadaya. Jakarta
Elseiver North Hollan Biomedical Wardoyo. 1981. Kriteria kualitas air untuk
Press. Hlm 110 keperluan perikanan. Training Analisis
Riyantini, I. 1986. Pengaruh Penambahan Dampak Lingkungan Kerjasama PPLH, UNDIP-
Pupuk Super Flosing Terhadap PSL dan IPB Bogor. 41hal
Pertumbuhan Populasi Tetraselmischui di Widiyani. 2003. Pengaruh Berbagai tingkat
Laboratorium.Skripsi (tidak Intensitas Cahaya terhadap Pertumbuhan
dipublikasikan). Fakultas Peternakan Populasi Skeletonema
UNDIP Semarang. costatum (Grev).Clev.Skripsi (tidak
Rudiyanti, S. 2011. Pertumbuhan dipublikasikan). Fakultas Peternakan.
Skeletonema costatum pada berbagai UNDIP.
tingkatSalinitas media. Jurnal saintek Winarti. 2003. Pertumbuhan Spirulina
perikanan 6 (2) : 69 – 76. platensis yang Dikultur Dengan Pupuk
Komersil (Urea, TSP dan ZA) dan Kotoran
46
J. Aquawarman. Vol. 6 (1): 36-47. April 2020. ISSN :2460-9226
47