Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

MANAJEMEN PRODUKSI PAKAN ALAMI


“Spirulina”
Dosen : Dr. Ratnawati Rifai, S.Pi.,M.Si.

Oleh:
NAMA:MUH.ERGI FAHREZI
NIM :2322010030
KELAS: B

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI BUDI DAYA PERIKANAN


JURUSAN BUDIDAYA PERIKANAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGRI PANGKA JENE KEPULAUAN
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar laporan ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Bagi saya penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan

Pangkep,Maret 2024

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pakan alami spirulina melibatkan sejarah panjang penggunaannya sebagai sumber nutrisi
yang berharga bagi manusia dan hewan. Berikut adalah beberapa poin penting dalam latar
belakang pakan alami spirulina:

1. Sejarah Penggunaan Manusia: Spirulina telah dikonsumsi oleh manusia selama ribuan
tahun, terutama oleh masyarakat asli di Amerika Selatan dan Afrika, yang menggunakan
spirulina sebagai bagian dari diet mereka. Misalnya, suku Aztec di Meksiko dikenal
mengonsumsi spirulina yang tumbuh alami di danau-danau mereka.
2. Nutrisi yang Kaya: Spirulina merupakan mikroalga yang kaya akan nutrisi, termasuk
protein, vitamin, mineral, asam lemak esensial, karotenoid, dan pigmen fikosianin.
Kandungan nutrisi yang tinggi membuat spirulina menjadi pilihan yang menarik sebagai
suplemen makanan bagi manusia dan hewan.
3. Penggunaan dalam Akuakultur: Spirulina juga telah lama digunakan sebagai pakan
alami dalam akuakultur, terutama untuk memberi makan larva ikan, udang, dan moluska.
Kandungan nutrisi yang melimpah membuat spirulina menjadi pilihan yang baik sebagai
pakan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan organisme akuatik.
4. Potensi untuk Pengolahan Makanan: Spirulina juga digunakan dalam pengolahan
makanan manusia sebagai bahan tambahan makanan atau suplemen nutrisi. Produk-
produk spirulina seperti tablet, bubuk, atau kapsul sering dijual sebagai suplemen
makanan yang kaya nutrisi.
5. Karakteristik Pertumbuhan: Spirulina tumbuh dengan cepat dan dapat dikultur secara
massal dalam lingkungan yang terkontrol seperti tangki atau kolam. Kemampuan ini
membuat spirulina menjadi pilihan yang menarik untuk diproduksi secara komersial
sebagai pakan alami untuk akuakultur.
BAB II
METODOLOGI
1. Waktu dan Tempat
Pukul: 13.00-16.00/29,2,2024
Tempat: laboratorium pakan alami

2. Alat dan Bahan


Alat: elemenyer,gelas ukur,tabung elemenyer 100ml,pipet tetes,aluminium foil,selang
aerasi,lampu,nampang,hemosytometer,cover glass
Bahan: pupuk walne,aquades,alk

Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Air steril salinitas 28-32 ppt 80% dari vol. wadah kultur (500-400)
3. Pasang aerasi
4. Letakkan pada rak kultur yang sudah di lengkapi lampu.
5. Lakukan pemberian pupuk dengan dosis 1ml pupuk uk/1 L media kultur (0,5 ml)
6. Masukkan bibit pada elemeenyer sesuai dengan pupuk yang telah di berikan sebanyak
20% (100ml)
7. Tutup dengan aluminium foil

TUJUAN

1. Mengetahui cara mengkultur plankton pakan alami dalam skala laboratorium


2. Untuk mengetahui cara menghitung kelimpahan plankton dengan mengunakan
hemosytometer
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari Pengamatan Plankton Spirulina yaitu:

HARI SPIRULINA
PERTAMA 1 X 104sel/ml
KEDUA 1 X 104sel/ml
KETIGA 1 X 104sel/ml
KEEMPAT
KELIMA 2 X 104sel/ml
KEENAM 1 X 104sel/ml
KETUJUH 2 X 104sel/ml

spirulina
120

100

80

60

40

20

0
hari 1 hari 2 hari 3 hari 4 hari 5 hari 6 hari 7

spirulina
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN
Spirulina merupakan sumber pakan alami yang kaya akan nutrisi penting seperti protein,
vitamin, mineral, dan asam lemak essensial. Kandungan nutrisi yang tinggi membuatnya menjadi
pilihan yang baik sebagai pakan bagi berbagai jenis organisme, termasuk manusia dan hewan
akuatik. Spirulina dapat dikultur secara massal dalam lingkungan yang terkontrol seperti tangki
atau kolam. Kemampuan pertumbuhan yang cepat membuatnya menjadi pilihan yang ekonomis
untuk diproduksi dalam skala besar sebagai pakan alami. Kultur pakan alami spirulina umumnya
lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan pakan buatan. Produksi spirulina tidak
memerlukan penggunaan pestisida atau antibiotik, dan konsumsi air yang relatif rendah
membuatnya menjadi pilihan yang berkelanjutan. Spirulina dapat digunakan sebagai pakan alami
yang efektif untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan organisme akuatik seperti larva
ikan, udang, dan moluska. Ketersediaan spirulina sebagai sumber nutrisi dapat membantu
meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan industri akuakultur.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai