Disusun oleh :
Putri Indah Suari
J3H116054
III.1. Hasil
Berikut ini merupakan hasil daripengamatan kultur Chlorella dan Spirulina
yang telah dilakukan dengan berbagai perlakuan pupuk.
III.2. Pembahasan
Mikroalga memerlukan major dan micro nutrien untuk pertumbuhan.
Nutrien major yang utama adalah Carbon, Nitogen, Phosphor dan Potassium.
Sodium bicarbonate atau carbon dioksida merupakan sumber carbon dan
komersial NPK sebagai sumber NPK. Disamping itu untuk pertumbuhan
microalga juga memerlukan sinar matahari yang cukup, temperatur yang cocok
dan kombinasi NPK yang optimal (Sivakumar and Rajendran, 2013)
Menurut Bold dan Wynne (1985), perkembangbiakan Chlorella sp. dalam
kultur dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: media, nutrien atau unsur
hara, cahaya, suhu, serta salinitas. Media merupakan tempat hidup bagi
kultur Chlorella yang pemilihannya ditentukan pada jenis Chlorellasp. yang akan
dibudidayakan. Bahan dasar untuk preservasi media yang dapat digunakan adalah
agar-agar.
Cahaya merupakan sumber energi untuk melakukan fotosintesis. Cahaya
matahari yang diperlukan oleh fitoplankton dapat digantikan dengan lampu TL
atau tungsten. Intensitas cahaya saturasi untuk Chlorella berada pada intensitas
4000 lux. Hal ini menunjukkan bahwa setelah titik intensitas tersebut dicapai,
maka fotosintesis tidak lagi meningkat sehubungan dengan peningkatan porsi
intensitas cahaya. Pada praktikum yang telah kami lakukan kultur Chlorella
dominan mengalami kontaminasi. Hal ini diduga karena kurang sterilnya bahan
dan alat yang digunakan serta tidak adanya kandungan nutrisi pada media.
Spirulina dapat dimanfaatkan sebagai pakan alami benih ikan. Alga ini
mempunyai kandungan gizi yang tinggi, yaitu protein yang bisa mencapai 70 %
dari berat keringnya sehingga dapat menjadi alternatif bagi makanan kesehatan.
Dalam dunia perikanan, mikroalga ini telah banyak dijual dalam bentuk tepung
dan produk-produk makanan olahan. Tepung seperti ini sudah diproduksi secara
komersial di California, Israel, Jepang, Taiwan dan juga Mexico.
Manfaat lain dari mikroalga Spirulina adalah sebagai pakan zooplankton,
larva udang atau ikan dan hewan-hewan kecil lainnya. Di Jepang Spirulina
diberikan pada ikan mas koki dan ikan hias lainnya untuk meningkatkan kualitas
warna ikan hias tersebut. Hingga saat ini di Indonesia belum terdapat
pembudidayaan Spirulina skala massal yang dilakukan oleh peternak ikan untuk
kepentingan pakan alami. Menurut Prof Nyoman Kabinwa, periset Spirulina,
perairan Indonesia meliputi perairan tawar, payau, dan laut berpotensial untuk
pengembangan ganggang hijau biru.
Faktor - faktor yang mempengaruhi distribusi kultur Spirulina yaitu pH,
intensitas cahaya, ketersediaan nutrien, suhu, salinitas, keberadaan karbondioksida
dan aerasi. Tidak adanya salah satu faktor tersebut akan mengakibatkan
berkurangnya distribusi Spirulina. Spirulina mempunyai manfaat yang sangat
besar dalam kehidupan manusia, misalnya dapat dijadikan sebagai bahan anti
kanker. Itu sebabnya mengapa Spirulina dibudidayakan oleh manusia, dan
keberadaan mereka pun melimpah karena keduanya mudah untuk dibudidayakan.
Pada praktikum yang telah kami lakukan keduanya berhasil atau tidak
kontaminasi.
IV. PENUTUP
IV.1. Kesimpulan
Kualitas air budidaya atau unsur hara yang dibutuhakan Chlorella untuk
tumbuh dan berkembang biak. Dan berdasarkan hasil pengamatan media yang
efektif menggunakan pupuk yang mengandung Nitrogen, Karbon, Magnesium,
dan Kalsium.
Spirulina sp yang merupakan mikroalga memiliki kandungan protein, vitamin,
mineral dan zat lainnya yang dapat digunakan sebagai pakan alami untuk ikan.
Kandungan-kandungan tersebut memberikan efek yang baik untuk ikan, sehingga
mebuat ikan lebih sehat, dapat hidup lebih lama, menjadikan lebih indah (untuk
ikan hias), membantu pertumbuhan organ pada ikan dan lain sebagainya.
IV.2. Saran
Sebaiknya dilakukan pengecekan kualitas air secara berkala, karena
kualitas air sangat berpengaruh pada pertumbuhan mikroalga.
DAFTAR PUSTAKA
Bold, H.C. and M.J. Wynne. 1985. Introduction to the Algae: Structure and
Reproduction. Prentice-Hall Inc. United States of America. 718 hal.
Eyster, C. 1978. Nutrient Concentration Requirements for Chlorellasorokiniana.
Available from the author or the Mobile college Library, Mobile,
Alabama 36613.78-81.
Siregar A., 2010. Transparasi Teknik Pendugaan Produktifitas Perairan. Fakultas
Biologi. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.
Srihati dan Carolina.1995. Pengaruh Berbagai Media Terhadap Kualitas Algae Bersel
Tunggal (Scenedesmus sp.) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. LIPI.
Hal 877-882.
Sumarlinah.2000. Hubungan Komunitas Fitoplankton dan Unsur Hara N dan P
di Danau Sunter Selatan, Jakarta Utara.Skripsi. Program Studi
Manajemen SumberdayaPerairan, Fakultas Perikanan, Institut
Pertanian Bogor. Bogor. 62 hal.
Richmond, J.E. 1988. Plankton and productivity in the oceans. Pergamon Press :
Oxford