Anda di halaman 1dari 11

Nama : Jona Kakisina

NIM : 201976042

MK : Mikrobiologi Analitik

Jurusan : Biologi

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

a. Chemoorganotroph
Chemoorganotroph adalah organisme yang menggunakan hidrogen organik sebagai
sumber energi utama mereka. Bakteri homoacetogenic adalah contoh dari kelompok
ini dan hidrogen mereka berasal dari fermentasi gula.
b. Chemolithotroph
Chemolithotroph adalah organismr yang memanfaatka besi, belerang dan hidrogen
sulfida untuk hidup. Contoh dari kelompok ini adalah archaebacteria metanogenik
yang mengubah asam format dan karbon dioksida menjadi metana.adalah organisme
yang mampu menggunakan donor hidrogen anorganik seperti amonia, hidrogen
sulfida, dan besi. Contoh dari kelompok ini adalah archaebacteria metanogenik yang
mengubah asam format dan karbon dioksida menjadi metana dan juga
Oceanithermus profundus
c. Photolithotroph
Photolitho adalah organisme yang bisa memakai sumber energi cahaya kepada
mengubah bahan anorganik dijadikan bahan organik. Contohnya tumbuhan hijau,
bakteri ungu, dan bakteri hijau. Bagian fotosintesis pada bakteri dilakukan secara
anaerobik dan tidak dihasilkan oksigen.
d. Photoorganotroph
Photoorganotroph adalah organisme yang menangkap energi cahaya untuk
mengkonversi ke energi kimia dalam sel, tetapi mereka mendapatkan karbon dari
sumber organik (organisme lain). Contohnya adalah bakteri non-sulfur ungu, bakteri
non-sulfur hijau dan heliobacteria
TIPE MEDIUM

a) berdasarkan bentukya
1) media padat
Media yang digunakan untuk kultur/pertumbuhan bakteri atau mempelajari
koloni bakteri dalam bentuk padat, dapat diletakan di petri disk ataupun tabung.
Media dapat berbentuk padat datar, padat tegak maupun padat miring.
Contohnya Nutrient Agar (NA); Potato Detrose Agar (PDA).

Cara pembuatan Nutrient Agar (NA):


Formula medium NA adalah 28 gram / liter akuades (Oxoid). Jadi untuk
membuat 1 liter / 1000 ml larutan dibutuhkan sebanyak 28 gram medium NA
yang dilarutkan kedalam 1 liter akuades. Timbang medium menggunanakan
timbangan analitik agar lebih presisi. Larutkan 28 gram medium kedalam 1 liter
akuades dengan cara dipanaskan pada suhu 80°C sambil diaduk menggunakan
alat hot plate and magnetic stirrer. Pastikan medium larut dengan sempurna
dan tidak meninggalkan gumpalan. Atur pH medium hingga mencapai 7.4 ± 0.2
pada suhu 25°C. Masukkan medium kedalam masing-masing tabung erlenmeyer
/ tabung reaksi sesuai volume yang diinginkan dan tutup dengan rapat.
Sterilisasi medium menggunakan autoklaf pada suhu 121°C dan tekanan 2 Atm
selama 15 menit. Setelah disterilisasi saat medium dalam kondisi masih cair
(sekitar suhu 45-50 °C), medium dapat secara langsung dituang ke masing-
masing cawan petri sesuai kebutuhan.

2) media cair
Media dalam wujud cair yang digunakan untuk perbenihan/memperkaya
sebelum dikultur pada media padat. Media ini tidak dapat digunakan untuk
mempelajari koloni. Contoh media cair: media kaldu, alkali pepton.

Cara pembuatan Alkali Pepton:


Formula medium Alkaline Peptone Water adalah 30 gram / liter akuades
(Oxoid). Jadi untuk membuat 1 liter / 1000 ml larutan dibutuhkan sebanyak 30
gram medium Alkaline Peptone Water yang dilarutkan kedalam 1 liter
akuades. Timbang medium menggunanakan timbangan analitik agar lebih
presisi. Larutkan 30 gram medium kedalam 1 liter akuades dan aduk hingga
merata. Pastikan medium larut dengan sempurna dan tidak meninggalkan
gumpalan. Atur pH medium hingga mencapai 8.6 ± 0.2 pada suhu 25°C.
Masukkan medium kedalam masing-masing tabung reaksi sesuai volume yang
diinginkan dan tutup dengan rapat. Sterilisasi medium menggunakan autoklaf
pada suhu 121°C dan tekanan 2 atm selama 15 menit.

3) media semi padat


media setengah padat adalah media yang mengandung agar sehingga menjadi
sedikit kenyal, tidak pada dan tidak begitu cair. Contohnya Sulfid Indol Motility
(SIM)

cara pembuatan Sulfida Indol Motility:


 Alat dan bahan disiapkan
- SIM agar powder ditimbang dengan neraca analitik
- Alat yang digunakann dibilas dengan aquades
- Tabung reaksi diberi label
-
 Langkah- langkah:
- Aquades diukur dengan gelas ukur
- SIM agar powder dilarutkan dengan aquades sambil diaduk-aduk
dalam aquades
- Larutan dipanaskan dengan kompor listrik sambil diaduk-aduk
hingga homogen
- Selanjutnya pH larutan di cek (pH=7,3)
- Larutan dipipet ke tabung reaksi dengan pipet ukur sebanyak 7 ml
- Tabung reaksi ditutup dengan kapas berlemak, kemudian dibungkus
dengan kertas buram dan diikat dengan benang pulung.
- Media disterilkan dengan autoclave dengan suhu 121oC selama 15
menit
- Media didiamkan sebentar
- Media siap digunakan

b) berdasarkan susunannya
1. media alami (kompleks media)
merupakan media yang disusun dari bahan-bahan alami dimana komposisinya
yang tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari
bahan dasarnya seperti: kentang, tepung.

cara pembuatan media alami dari kentang:


- Dipilih Kentang dengan kondisi yang bagus. Kentang dikupas dan
dipotong bentuk dadu dengan ukuran sekitar 2×2 cm.
- Potongan kentang dimasukkan ke dalam erlenmeyer 1000 ml.
Ditambahkan aquades sebanyak 500 ml.
- Mulut erlenmeyer di tutupi dengan plastik kemudian di ikat dengan karet.
Diberi lubang sedikit untuk tempat menaruh gelas pengaduk serta untuk
sirkulasi uap air.
- Selanjutnya kentang di rebus di dalam panci yang berisi air hingga sari
kentang terekstrak sempurna. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat
ekstrak kentang kurang lebih selama 1 jam.
- Setelah direbus, air kentang di ambil dengan cara di saring dan
selanjutnya dimasukkan ke dalam erlenmeyer 1000ml
- Kemudian dimasukkan dextrose secara perlahan sambil di aduk dengan
menggunakan gelas pengaduk agar dextrose tidak menggumpal.
- Selanjutnya, dimasukkan agar powder secara perlahan sambil diaduk
- Selanjutnya dimasukkan aquades hingga voume mencapai 1000 ml
- Erlenmeyer kemudian ditutup dengan menggunakan plastik dan ditali
dengan karet. Selanjutnya diberi lubang untuk sirkulasi uap air dan
tempat menaruh gelas pengaduk.
- Suspensi media direbus hingga berubah warna menjadi lebih bening serta
bahan-bahanya tercampur semua.
- Setelah matang, media siap dipindahkan ke erlenmeyer yang lebih
kecil,misalnya di pindah pada erlenmeyer 250 ml. Volume media pada
erlenmeyer 250 ml sebaiknya sebanyak 200 ml saja untuk menghindari
kontaminasi pada saat penyimpanan.
- Setelah media dipindah, kemudian mulut erlenmeyer di tutup dengan
menggunakan alumunium foil dan kertas serta di tali dengan
menggunakan karet.
- Selanjutnya media di steril pada suhu 121°C selama 25menit.
- Media siap digunakan.

2. media sintetik
media yang disusun dari senyawa kimia yang jenis dan takarannya diketahui
secara pasti. Contohnya Clostridium, Czapek Dox Agar (jamur), Nitrogen free
manitol broth (Azotobakteri).

Cara membuat Nitrogen free manitol broth:


Bahan ditimbang sebanyak 10 gram manitol, 0,2 gram yeast ekstrak, 0,5
gram K2HPO4, 0,4 gram MgSO4.7H2O, 0,1 gram NaCl, 5 gram CaCO3, 18
gram agar, lalu dimasukkan ke dalam 1000 mL aquades dan diatur pH-nya
menjadi 7, lalu dipanaskan sampai semua bahan larut. Disterilkan dalam
otoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit dengan tekanan 2 atm. Tuang ke
dalam tabung atau cawan, biarkan hingga memadat

3. media semi sintetik


merupakan media yang disusun dari bahan-bahan alami dan bahan-bahan
sintesis. Contohnya kaldu nutrisi dan taoge agar

cara membuat kaldu nutrisi:


Dengan menggunakan neraca analitik, kertas timbang atau kertas
alumunium serta gelas ukur, siapkan 0,5 g pepton ; 0,5 g NaCl ; 0,2 g ekstrak
ragi ; 0,1 g ekstrak daging dan 100 ml akuades. Larutkan semua zat bahan
medium satu per satu ke dalam 75 ml akuades pada Erlenmeyer 250 ml,
aduk sambil dipanaskan hingga semua melarut. Tambahkan dengan sisa
akuades hingga volume medium mencapai 100 ml. Tuangkan masing-masing
10 ml medium ke dalam 10 tabung reaksi bersih, tutup dengan kapas dan
kertas lalu ikat dengan karet. Medium siap disterilkan dengan autoklaf

c) berdasarkan sifatnya
1. media kultivasi
media kultivasi adalah media yang di gunakan di luar ruangan dengan
memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber cahaya. Contohnya NPSi dan
NPSi+NaHCO3

2. media penyimpan
media penyimpan adalah media untuk memelihara viabilitas mikroorganisme
dengan waktu yng diperpanjang dan melindunginya dari pengaruh yang
merugikan selama waktu penyimpanan yang lama. Contohnya nutrient agar
miring.

cara membuat nutrient agar miring:


Media agar yang ada di beaker glass dipanaskan, kemudian dimasukkan ke dalam
tabung reaksi sambil didekatkan di bunsen lalu tabung reaksi ditutup dengan
kapas lalu dibungkus dengan plastik dan letakkan pada posisi miring

3. media pengaya
media yang mengandung kmposisi untuk penyediaan kondisi yang cocok dalam
perkembangbiakan mikroorganisme. Contohnya media Muller-Kauffman
mengandung natrium tetrationat yang menunjang pertumbuhan Salmonella
tetapi menghambat pertumbuhan Escherichia.

Cara membuat Muller-Kauffman:


Komposisi terdiri dari : ekstrak malt 10,0 g, ekstrak yeast : 5,0 g, Maltosa : 5,0
g,pepton: 1,5 g, KH2PO4, MgSO4 : 0,5 g, Ca(NO3)2 : 0,5 g, KCl : 0,5 g, Fe(NO3)3.
9H2O : 723,5 mg, ZnSO4. 7H2O : 439,8 mg, MnSO4. 4H2O : 203,0 g, aquades : 1,0
L. Bahan-bahan tesebut ditempatkan pada gelas piala, kemudian ditambah
aquades hingga 1 Liter, direbus sambil diaduk hingga homogen. Medium yang
telah homogen ditempatkan pada labu erlenmayer sebanyak 50 ml, labu
Erlenmayer ditutup dengan kapas dan alumunium foil. Labu erlenmayer yang
berisi medium disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121 0C selama 20 menit.

4. media selektif
Media selektif adalah media yang memungkinkan suatu jenis mikroba tumbuh
dengan pesat, sementara jenis mikroba yang lain terhambat. Contohnya: Bismuth
sulfith Agar (BSA) untuk Salmonella, dan Vogel Johnson Agar (VJA) untuk
Staphylococcus.

Cara membuat Bismuth sulfith Agar (BSA):


mediaditimbang sebanyak 0,8 g dan dilarutkan dengan akuades sebanyak 20
ml.Kemudian mediadipanaskan pada air mendidih sampai media menjadi
homogen. Lalu tunggu sebentar dan tuang ke dalam cawan petri dan biarkan
hingga beku

5. media diferensial
Media diferensial adalah media yang bila ditumbuhi oleh mikroba yang berbeda,
mikroba tersebut akan tumbuh dengan ciri khusus sehingga dapat dibedakan.
Contohnya: Media Triple Sugar Iron Agar (TSIA) dan Media Sulfit

Cara pembuatan Media Triple Sugar Iron Agar (TSIA):


Medium TSIA dibuat dengan cara menimbang 5 gram polipepton , 5 gram laktosa,
5 gram sukrosa, 0,5 gram glukosa, 2,5 gram NaCl, 0,1 feroamoniun sulfat, 0,1
gram Na-thiosulfat, 0,0125 gram fenol red, dan 6 gram agar. Medium dimasukan
ke dalam labu Erlenmeyer dan tambahkan aquades steril 500 ml. Medium diaduk
hingga homogen dan dipanaskan hingga mendidih. Medium dimasukan ke dalam
tiap tabung reaksi sebanyak 5 ml dan tutup dengan sumbat. Medium disterilkan
menggunakan autoclave pada suhu 1210C, tekanan 2 atm selama 15 menit.

6. media untuk determinasi fungsi fisiologi


media untuk determinasi fungsi fisiologi adalah media yang digunakan untuk
menentukan fungsi dari fisiologi bakteri yang ingin di ketahui. Contohnya yaitu
menentukan sifat fisiologi bakteri
cara menentukan sifat fisiologi bakteri:
- Reaksi Gram
Pengujian reaksi Gram bertujuan untuk mengetahui sifat bakteri
tergolong gram negatif atau positif. Pengujian ini menggunakan metoda
Sand et al., 1990). Larutan KOH 3% diteteskan pada gelas objek,
kemudian diambil satu koloni bakteri dengan jarum ose dan diaduk
secara merata.
- Uji pektinase
Pengujian pektinase bertujuan untuk mengetahui isolat bakteri yang
menghasilkan enzim pektinase. Uji ini menggunakan metoda, bahan yang
digunakan adalah potongan kentang setebal 1 cm, kemudian disterilkan
permukaannya dengan alkohol 70% dan dibilas dengan akuades steril.
Irisan kentang kemudian diletakkan dalam cawan petri yang dilapisi
kertas saring lembab dan diinokulasi dengan satu ose koloni bakteri dan
diinokubasikan selama 72 jam.
- Uji Patogenisitas reaksi hipersensitif
Uji ini menggunakan metoda Klement et al., (1990) bertujuan mengetahui
daya patogenisitas isolat bakteri pada dauntembakau. Suspensi bakteri
dengan kerapatan 108 berdasarkan skala Mc Farland (1987) dalam
Klement et al., (1990), diinfiltrasikan pada permukaan bawah daun
tembakau sampai jenuh. Sebagai kontrol daun diinfiltrasikandengan
akuades steril. 15
- Patogenisitas pada bibit pisang
Sumber inokulum patogen diperoleh dari suspensi buah yang terinfeksi,
dengan cara menyiramkan 20 ml suspensi bakteri pada ujung akar yang
telah dilukai pada tanaman pisang berumur 2 bulan. Tanaman yang
diinokulasikan disungkup dengan kantong plastik dan diinkubasi di
rumah kawat. Patogenisitas isolat ditandai dengan kemampuan bakteri
yang menimbulkan penyakit berupa klorosis, penguningan dan layu daun.

7. media penguji
Media penguji (Assay medium), yaitu medium dengan susunan tertentu yang
digunakan untuk pengujian senyawa-senyawa tertentu dengan bantuan bakteri.
Contohnya medium untuk pengujian vitamin-vitamin dan antibiotika

Cara membuat pengujian antibiotik dari protein:


Uji protein menggunakan pereaksi biuret yaitu dilakukan dengan cara masing-
masing pati dan tepung diletakkan pada plat tetes, dilarutkan dengan akuades
secukupnya, ditambahkan 3 tetes larutan NaOH, lalu ditambahkan 3 tetes larutan
CuSO4 terbentuk warna ungu menunjukkan reaksi positif
DAFTAR PUSTAKA

https://fk.uii.ac.id/mikrobiologi/materi/media/

https://laboratoriumstandard.com/2020/04/05/jenis-jenis-media-pertumbuhan/

https://www.microbeholic.com/2020/05/nutrient-agar-na-definisi-komposisi-cara-pembuatan-dan-
interpretasi-hasil.html

https://www.microbeholic.com/2020/05/alkaline-peptone-water-definisi-komposisi-cara-pembuatan-
dan-interpretasi-hasil.html

https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:13_7qOMZWwIJ:https://zdocs.tips/doc/mak
alah-instrumen-media-0pz2wzwl7wpo+&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=opera

https://miftachurohman.web.ugm.ac.id/cara-membuat-potato-dextrose-agar-pda/

https://fa.itb.ac.id/wp-content/uploads/sites/168/2016/08/Modul-03-PENYIAPAN-DAN-STERILISASI-
MEDIA.pdf

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/mikrobiologi_bab1-9.pdf

(BIOLEACHING NIKEL DARI BIJIH LIMONIT PULAU , 2016; BIOLEACHING NIKEL DARI BIJIH LIMONIT PULAU
, 2016)

Marini Fitrianty M. 2013. IDENTIFIKASI BAKTERI FILOSFER PADI AROMATIK PARE BAU DARI
KABUPATEN TANA TORAJA SULAWESI SELATAN. Skripsi. Makassar: Univeritas Hasanuddin

Sandi Setyo Ardananto. 2014. AKTIVITAS ANTIBAKTERI METABOLIT BIOAKTIF


EKSTRAK MEDIUM KULTUR JAMUR TIRAM(Pleurotus ostreatus) DIKULTUR
DALAM MEDIA FERMENTASI TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DAN
Staphylococcus aureus. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Richa Tahira Prawiti. 2017. PEMERIKSAAN BAKTERI Salmonella sp PADA USUS


AYAM. Skripsi. Medan: Universitas Sumatra Utara
Mutiara Nurul Lita Azizah. 2016. Isolasi dan identifikasi bakteri. Skripsi. Purwokerto:
FKIP Universitas Muhammadiyah Purwekerto

https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:ZbkMTe8NJEJ:https://dcplayer.i
nfo/73041595-Pembuatan-media-agar
miring.html+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=opera

Afifah Dhia Untari Hasibuan. 2019. PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN BAKTERI DENGAN
MENGGUNAKAN UMBI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas (L.) Lam) TERHADAP
BAKTERI Lactobacillus acidophilus, Staphylococcus aureus DAN Vibrio cholerae. Skripsi. Medan:
Universitas Sumatra Utara

(IDENTIFIKASI SIFAT MORFOLOGI DAN FISIOLOGI ISOLAT BAKTERIBLOOD DISEASE


BACTERIA (BDB) PADA BIBIT PISANG (MUSA SP)AMBON HIJAU, 2018)

(PENGARUH MEDIA KULTIVASI Chaetoceros gracilisTERHADAPKANDUNGAN KIMIAWI DAN


POTENSI INHIBITOR PROTEASE, 2013)

Anda mungkin juga menyukai