MIKROBIOLOGI
PEMBUATAN MEDIA
OLEH :
HAMIDI YAHYA
2006114591
AGROTEKNOLOGI-C
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
I. JUDUL
Judul pada praktikum ini yaitu Pembuatan Media
II. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum ini yaitu mengetahui cara pembuatan media dan dan
fungsinya
III. ALAT DAN BAHAN
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu otoklaf, tabung reaksi
(kecil dan besar), erlenmeyer, timbangan, pengaduk, blender, penangas air,
kompor atau hot plate, kain penyaring, sendok atau spatula.
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu ekstrak daging,
daging segar, pepton, NaCl, medium MRS broth, larutan Phenolplatin (pp),
Aquades,,NaOH, agar-agar, aluminium foil, kapas atau penutup karet.
IV. TINJAUAN PUSTAKA
Mikroorganisme sebagai makhluk hidup sama dengan organisme hidup
lainnya sangat memerlukan energi dan bahan-bahan untuk membangun
tubuhnya, seperti dalam sintesis protoplasma dan bagian-bagian sel lainnya.
Bahan-bahan tersebut disebut nutrien. Untuk memanfaatkan bahan-bahan
tersebut, maka sel melakukan suatu kegiatan-kegiatan, sehingga menyebabkan
perubahan kimia di dalam selnya. Semua reaksi yang teratah yang berlangsung di
dalam sel ini disebut metabolisme. Metabolisme yang melibatkan berbagai
macam reaksi di dalam sel tersebut, hanya dapat berlangsung atas bantuan dari
suatu senyawa organik yang disebut juga biokatalisator yang dinamakan enzim
(Buckle, 1985)
Medium ialah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi (zat makanan)
yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba termasuk bakteri patogen tanaman.
Selain itu menumbuhkan mikrobia medium dapat digunakan pula untuk isolasi,
memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba
(Khaeruni dan Satrah, 2014).
Medium harus mengandung nutrien yang merupakan substansi dengan
berat molekul rendah dan mudah larut dalam air. Nutrien ini adalah degradasi
dari nutrien dengan molekul yang kompleks. Nutrien dalam medium harus
memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi air, karbon, energi,
mineral dan faktor tumbuh (Label, 2008)
Media biakan yang mampu mendukung optimalisasi pertumbuhan
milroorganisme harus dapat memenuhi persyaratan nutrisi bagi mikroorganisme.
unsur tersebut berupa garam organik,sumber energy (karbon), vitamin dan zat
pengatur tumbuh (ZPT). Selain itudapat pula ditambahkan komponen lain seperti
senyawa organik dan senyawakompleks lainnya (Suardana dkk, 2014)
NA (Nutrien Agar) adalah medium yang digunakan sebagai media
pertumbuhan bakteri. NA di buat dengan komposisi agar–agar yang sudah
dipadatkan sehingga NA juga bisa disebut sebagai nutrisi padat yang digunakan
untuk menumbuhkan bakteri. Fungsi agar–agar hanya sebagai pengental namun
bukan zat makanan pada bakteri, agar dapat mudah menjadi padat pada suhu
tertentu. Medium Nutrient Agar adalah salah satu medium padat yang memiliki
komposisi yaitu agar–agar yang telah di panaskan dan mencair dengan suhu 950
C (Sandra, 2013).
PDA (Potato Dextrose Agar) merupakan media yang sangat umum yang
digunakan untuk mengembangbiakkan dan menumbuhkan jamur dan khamir.
Komposisi Potato Dextrose Agar ini terdiri dari bubuk kentang, dextrose dan
jugaagar. Bubuk kentang dan juga dextrose merupakan sumber makanan untuk
jamur dan khami. Potato Dextrose Agar juga bisa digunakan untuk menghitung
jumlah mikroorganisme menggunakan metode Total Plate Count. Perindustrian
seperti industri makanan, industri produk susu dan juga kosmetik menggunakan
PDA untuk menghitung jumlah mikroorganisme pada sample mereka.Karena
fungsinya yang dapat mengembangbiakkan jamur, sekarang ini PDA juga banyak
digunakan oleh pembudidayan jamur seperti jamur tiram. Untuk memaksimalkan
pertumbuhan bibit jamur, biasanya pembudidaya mengatur kondisi pH yang
rendah (sekitar 3,5) dan juga menambahkan asam atau antibiotik untuk
menghambat terjadinya pertumbuhan bakteri (Sugianto, 2012).
V. CARA KERJA
5.1 Medium Cair
V.1.1 Medium Nutrient Broth (menggunakan ekstrak daging)
a. Timbal ekstrak daging sebanyak 3 gram dan pepton 5 gram
b. Tambahkan air sebanyak 1000 dan aduk sampai homogen lalu
panaskan dalam penangas air selama 5 menit hingga larut
c. Dinginkan lalu menetralkan larutan medium tersebut dengan
menggunakan NaOH 1 N sedikit demi sedikit sampai warna
indikator pp berubah menjadi merah jambu
d. Aquades yang hilang selama pemanasan diganti dengan cara
menambahkan aquades sampai volume tepat 1000 ml kembali
e. Salin dengan kapas atau kain penyaring yang bersih
f. Distribusikan ke dalam tabung reaksi atau Erlenmeyer sesuai
kebutuhan
g. Sterilkan pada suhu 121⁰C selama 20 menit dan tekanan 2 ATM
menggunakan autoklaf
V.1.2 Medium Nutrient Broth (Gunakan Ekstrak Sapi)
a. Timbang ekstrak daging (telah dipisahkan lemaknya) sebanyak
500 gram lalu digiling
b. Timbang juga pepton sebanyak 10 gram dan NaCl 5 gram
c. Tembakan air sebanyak 1000 ml dan simpan dalam lemari es
selama 24 jam atau tanpa penyimpanan lalu panaskan dalam
penangas air selama 20 menit hingga mendidih
d. Saring dengan kapas atau kain bersih lalu tambahkan aquades
sampai volumenya tepat 1000 ml
e. Distribusikan ke dalam tabung reaksi atau Erlenmeyer sesuai
kebutuhan
f. Sterilkan pada suhu 121⁰C selama 20 menit dan tekanan 2 atm
menggunakan autoklaf
g. Bisa juga menggunakan nutrient broth komersil dengan
menimbang 25 gram nutrient broth powder per 1000 ml aquades
V.1.3 MRS Broth
a. Timbang medium MRS sebanyak 52,2 gram lalu tambahkan
aquades sebanyak 1000 ml (gunakan rasio ini untuk membuat
MRS Broth sesuai yang dibutuhkan)
b. Aduk sampai larut panaskan di atas bahan atau alat pemanas
sampai larut sempurna
c. Distribusikan ke dalam tabung reaksi atau Erlenmeyer sesuai
kebutuhan
d. Sterilkan pada suhu 121⁰C selama 20 menit dan tekanan 2 ATM
menggunakan autoklaf
Catatan : bisa juga dilakukan dengan cara menimbang setiap senyawa
penyusun media MRS seperti tercantum pada lampiran 1
PDA (Potato Dextrose Agar) adalah media yang umum untuk pertumbuhan
jamur di laboratorium karena memilki pH yang rendah (pH 4,5 sampai 5,6)
sehingga menghambat pertumbuhan bakteri yang membutuhkan lingkungan yang
netral dengan pH 7,0 dan suhu optimum untuk pertumbuhan antara 25-30° C
(Cappucino, 2014).
VII. Penutup
7.1 Kesimpulan
Medium ialah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi (zat
makanan) yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba termasuk bakteri
patogen tanaman. Selain itu menumbuhkan mikrobia medium dapat
digunakan pula untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi
dan perhitungan jumlah mikroba
NA (Nutrien Agar) adalah medium yang digunakan sebagai media
pertumbuhan bakteri. NA di buat dengan komposisi agar–agar yang sudah
dipadatkan sehingga NA juga bisa disebut sebagai nutrisi padat yang
digunakan untuk menumbuhkan bakteri.
PDA (Potato Dextrose Agar) merupakan media yang sangat umum
yang digunakan untuk mengembangbiakkan dan menumbuhkan jamur dan
khamir.
7.2 Saran
Sebelum melakukan kegiatan praktikum, sebaiknya praktikan
memahami materi yang hendak di praktikumkan agar mempermudah
berjalannya praktikum. Di saran kan juga untuk selalu mensterilkan alat
sesudah dan sebelum pemakaian agar mendapatkan hasil yang memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Buckle, K.A, dkk. 1985. Ilmu Pangan. Penerbit Universitas Indonesia: Jakarta.
Rosita, A.S., Kukuh, M., dan Sawitri, K. 2015. Komparasi Media NA Pabrikan
dengan NA Modifikasi untuk Media Pertumbuhan Bakteri Comparison of
Medium NA Manufacturer With NA Modifications to the Medium of the
Bacteri. Jember : FKIP Universitas Muhammadiyah Jember. Halaman 193.
Suardani, Dkk. 2014. Identifikasi E Colli 0157:H7 dari Feses Ayam dan Uji Profil
Hemolisisinya Pada Media Agar Darah. Jurnal kedokteran hewan. Vol 8.
No.1.
LAMPIRAN
Media PDA