STERILISASI
1. Sterilisasi Ruangan
Ruangan laboratorium disterilisasi dengan menyapu dan mengepel ruangan serta meja kerja
secara keseluruhan menggunakan desinfektan. Kegiatan tersebut diulangi setiap hari sebelum
dan sesudah proses kultur jaringan dilaksanakan. Ruangan Laboratorium juga disterilisasi
menggunakan sinar ultraviolet (UV) yang terdapat pada LAFC selama dua jam setiap hari
sebelum digunakan. Rak kultur disemprotkan dengan alkohol 70% setiap hari untuk
menghindari sumber kontaminan.
2. Sterilisasi Alat
a. Sterilisasi Laminar Air Flow Cabinet (LAFC)
Sterilisasi LAFC dilakukan dengan menyemprotkan alkohol 70 % lalu di lap dengan
tisu. blower dinyalakan untuk mengalirkan udara agar ruang LAFC terbebas dari sumber
kontaminan. Sinar Ultraviolet (UV) yang terdapat pada LAFC dinyalakan selama 1-2 jam
sebelum digunakan.
b. Sterilisasi Peralatan Kerja
Sterilisasi peralatan kerja seperti botol kultur, gelas kimia, cawan petri, gelas ukur,
Erlenmayer, alat-alat diseksi (scalpel, pinset, gunting) direndam selama 2 – 3 jam dengan
larutan Bayclin. Peralatan kerja selanjutnya dicuci bersih menggunakan deterjen dan
dikeringkan. Peralatan kerja seperti cawan petri dan alat- alat diseksi (scalpel, pinset,
gunting) dibungkus dengan menggunakan kertas, kemudian semua peralatan kerja tersebut
disterilkan menggunakan autoklaf dengan suhu 121oC selama 20 – 25 menit.
3. Sterilisasi Bahan
a. Sterilisasi air mineral
Sterilisasi air mineral dilakukan dengan memasukkan air kemasan isi ulang ke dalam
botol kaca sebanyak 2/3 dari total daya tampung botol kaca. Lalu disterilkan
menggunakan autoklaf dengan suhu 121oC pada tekanan 15 Psi selama 25 – 30 menit.
b. Sterilisasi media
Sterilisasi media dilakukan pada media yang telah dimasak dan dimasukkan ke dalam
botol kultur sebanyak lebih kurang 25 mL dan ditutup rapat menggunakan aluminium
foil. Media disterilisasi menggunakan autoklaf dengan suhu 121oC pada tekanan 15 Psi
selama 25 – 30 menit.
PEMBUATAN MEDIA
Media inisiasi yang digunakan adalah Murashige & Skoog Instan (MS). Pembuatan media
dalam 1 Liter dilakukan dengan mencampurkan 500 mL air terlebih dahulu, kemudian
ditambahkan 4,43 g/L media MS dan 7 gram agar-agar ke dalam Beaker glass. Selanjutnya,
ditambahkan 30 g/L gula dan air sampai volume akhir 1000 mL. Larutan diaduk hingga larut lalu
dimasukkan ke dalam panci stainless steel dan dipanaskan menggunakan kompor hingga
mendidih. Larutan diukur derajat keasamannya (pH) menggunakan kertas lakmus/pH meter
hingga mencapai pH 5,8. Apabila pH terlalu asam maka ditambahkan NaOH, namun apabila pH
terlalu basa ditambahkan HCl. Larutan dimasukkan ke dalam botol kultur steril dengan volume
25 mL dan ditutup rapat. Selanjutnya disterilkan di dalam autoklaf pada suhu 121 oC dengan
tekanan 15 Psi selama 25-30 menit. Setelah disterilisasi, botol kultur yang berisi media disimpan
di tempat steril, dan diamati selama 3 hari untuk melihat apakah media terkontaminasi atau tidak.
MULTIPLIKASI
Proses kerja subkultur atau multiplikasi yaitu semua alat dan bahan yang akan digunakan
dalam proses multiplikasi disiapkan terlebih dahulu. Lampu dan blower pada LAFC
dinyalakan, kemudian LAFC disemprot dengan alkohol 70% dan diseka menggunakan tisu.
Dinyalakan api Bunsen. Lalu scalpel, blade, serta pinset direndam ke dalam alkohol 96% dan
dibakar di atas api Bunsen ketika hendak digunakan. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan
jamur atau bakteri yang menempel. Lalu diambil planlet tanaman pada botol kultur yang akan
dimultiplikasi.
1. Subkultur 1
Eksplan yang steril setelah diinkubasi selama satu bulan setelah tanam inisiasi
dipindahkan atau disubkulturkan dari media inisiasi ke media multipikasi dengan cara
gerombol tunas yang tumbuh pada pangkal potongan ruas dipisahkan menjadi gerombolan
kecil. Planlet diletakkan di atas tisu yang terdapat pada cawan petri, bagian yang tidak bagus
dari planlet dipotong dan dipisahkan menggunakan scalpel. Setelah itu, batang planlet
dipotong menjadi 3-5 bagian. Eksplan yang telah dipotong tersebut ditanam kembali pada
media kultur yang baru dalam posisi tegak (bagian bawah planlet ditancapkan ke media
kultur). 1 botol kultur diisi dengan 3-5 eksplan (dapat disesuaikan). Botol kultur ditutup
kembali menggunakan aluminium foil yang telah dipanaskan di atas Bunsen, dan dililitkan
dengan plastic wrap. Setelah proses penanaman eksplan selesai, botol-botol tersebut
diletakkan di rak kultur dan diinkubasi kembali selama 1 bulan dan di semprot menggunakan
alkohol 70% setiap harinya. Lampu rak dinyalakan dengan pencahayaan sepanjang waktu.
2. Subkultur 2
Eksplan yang telah berubah menjadi tanaman utuh (planlet) dengan kriteria akarnya
sudah tumbuh, tingginya sekitar 3-5 cm dan jumlah daun sebanyak 3-5 daun, disubkultur atau
dipindahkan kedalam media perakaran dengan cara bagian akar dan daun yang menguning
dihilangkan, dan planlet tersebut dipotong setinggi 3 cm, kemudian planlet atau bahan tanam di
t a n a m kedalam media p e r a k a r a n tersebut. Kegiatan subkultur (pemindahan bahan tanam
ke media baru) dilakukan untuk memperbesar serta penggandaan eksplan menjadi planlet,
sehingga planlet tersebut telah siap untuk diambil bagian tunasnya dan dijadikan sebagai bahan
tanam untuk dipindahkan kedalam media perakaran dan diamati pertumbuhannya.
AKLIMATISASI
Planlet yang akan diaklimatisasi disiapkan dan planlet dikeluarkan dari botol kultur,
kemudian dicuci di bawah air mengalir untuk membuang media agar yang menempel, terutama
pada bagian akarnya. Planlet yang bergerombol dipisahkan dengan menggunakan gunting,
kemudian plantlet direndam dalam larutan fungisida selama 1 menit, kemudian disiapkan bubuk
hormon penumbuh akar dalam wadah dengan menambahkan air secukupnya sehingga terbentuk
larutan hormon penumbuh akar yang encer. Setelah itu, bagian akar planlet dicelupkan pada
larutan hormon yang telah disiapkan, kemudian disiapkan bak aklimatisasi yang sudah berisi
media pasir silika. Media diaduk sambil disemprot dengan air hingga media lembap basah
merata, kemudian planlet ditanam di media aklimatisasi. Bak plastik yang sudah penuh ditanami
planlet disemprot air dan vitamin B-1 hingga menjadi lembap. Setelah itu, bak ditutup dengan
plastik transparan dan diikat dengan karet, kemudian pada bak aklim diberi label jenis tanaman,
tanggal aklimatisasi, dan jumlah plantlet pada bak aklimatisasi tersebut.
Apabila terdapat 1000 botol, maka membutuhkan media sebanyak ±33 Liter.