Anda di halaman 1dari 5

METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

1. Alat dan Bahan Pengambilan Sampel dan


a. Alat
Cangkul, penggaris, plastik, gunting, timbangan analitik
b. Bahan
Tanah dan daun tanaman tebu

2. Penyiapan Contoh Tanah dan Tanaman


a. Alat
Tisu, amplop, oven, pulpen/spidol, nampan, kipas angin, mesin penggiling, ayakan
ukuran 2mm dan 0,5 mm, cawan alluminium, mortar,
b. Bahan
Aquadest, sampel tanaman, sampel tanah, air bersih
2. Penetapan Susunan Kation Kapasitas Tukar Kation (KTK) dan Kejenuhan Basa (KB)
a. Alat
Timbangan analitik, kertas untuk menimbang, botol semplar, corong, nampan, kertas
saring, beker glass, hot plate.
b. Bahan
Sampel tanah dan tanaman, HCl, aquadest, Amonium Asetat.
3. Penetapan Phospor Daun dengan Spektrofotometer
a. Alat
Tabung reaksi, rak tabung reaksi, botol coklat, corong, timbangan analitik, gelas ukur,
pipet ukur, spectrofotometer, kertas saring, label.
b. Bahan
Sampel tanah 1,50 gr, ekstrak jaringan tanaman 1 ml, larutan PA 15 ml, larutan PB 5 ml,
larutan PC 6 tetes, aquadest, ammonium molibdate.
4. penetapan kalium total
a. Alat
Pengocok tabung, tabung reaksi, pipet ukur, flame photometer, rak tabung reaksi,
b. Bahan
Ekstrak jaringan tanaman, akuadest

B. Cara Kerja
1. Pengambilan sampel tanah dan tanaman
 Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pengambilan sampel tanah dan
tanaman. Tanah dan tanaman yang diambil dari tanaman tebu dan tanah disekitarnya.
 Sampel tanah yang di ambil yaitu tanah dengan jarak 50 cm dari tanaman dengan
kedalaman 20 cm , tanah dibersihkan dari sampah-sampah maupun rumput yang tumbuh
di atasnya.
 Sampel tanah kemudian dimasukkan kedalam kantong plastik.
 Kemudian pengambilan sampel tanaman, bagian tanaman yang di ambil adalah daun ke-
4, 5, 6. Daun yang di ambil harus dari tanaman yang sehat, dan di ambil menggunakan
pisau.
 Setelah di ambil daun disimpan kedalam kantong plastik tanpa memotong daun untuk
mencegah pembusukan bila disimpan.
 Sampel daun dan sampel tanah yang di ambil langsung di bawa ke laboratorium.
2. Persiapan Contoh di Laboratorium
 Untuk persiapan sampel tanah, tanah dii=simpan kedalam nampan yang kemudian
dibersihkan dari sisa-sisa akar, ranting, maupun sampah-sampah yang berda di dalam
tanah.
 Tanah kemudian dikering-anginkan diruangan yang mempunyai ventilasi baik, tidak
terkena sinar matahari secara langsung dan bebas debu untuk menghindari kontaminasi.
Pengeringan dibantu dengan menggunakan kipas angin.
 Tanah yang telah kering kemudian dihaluskan menggunakan mortar dan di ayak
menggunakan ayakan 2mm dan 0,5 mm. Sampel tanah yang telah di ayak kemudian
disimpan di dalam plastik dan diberi label.
 Untuk penyiapan sampel tanaman, daun dicuci menggunakan air bersih, kemudian di
potong-potong menggunakan gunting, ukurannya tidak terlalu pendek.
 Daun kemudian di cuci lagi menggunakan aquadest, setelah itu di lap menggunakan tisu
secara perlahan. Daun tanaman dimasukkan kedalam amplop coklat, kemudian di oven
dengan suhu 80ºC
 Daun tanaman yang telah kering di oven, diambil dan dipisahkan dari tulang daunnya
kemudian di haluskan menggunakan penggiling.
 Sampel tanaman yang telah halus di masukkan kedalam plastik dan diberi kode.
 Untuk menghitung kadar air, sampel daun dan sampel tanah di sebanyak 1 gr. Sampel
tanah yang digunakan yaitu tanah yang lolos ayakan 2 mm.
 Sampel tanah dan tanaman yang telah ditimbang, dimasukkan kedalam cawan alluminum
yang telah ditimbang terlebih dahulu dan diberi kode.
 Kemudian di oven selama 3 jam dengan suhu 105ºC.
 Setelah di oven, sampel kemudian di timbang kembali dan dihitung kadar airnya.
3. Penetapan Susunan Kation Kapasitas Tukar Kation (KTK) dan Kejenuhan Basa (KB)
a. Kation-kation dapat ditukar
 Timbang sampel tanah sebanyak 2,50 gram tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih,
dimasukkan kedalam botol semplar. Untuk sampel tanah ada ulangannya dengan
perlakuan yang sama.
 Masukkan amonium asetat sampai ½ botol, kemudian dikocok selama 30 menit.
 Setelah dikocok kemudian disaring menggunakan kertas saring dan dimasukkan kealam
labu ukur 25 ml. Semua air harus habis dituangkan kedalam saringan.
 Sisa-sisa yang ada didalam botol dan tutup botol dibilas menggunakan amonium sulfat.
 Setelah semua air menetes dari kertas saring, jika kurang maka tambahkan lagi amonium
sulfat hingga 25 ml tidak boleh lebih harus pas, jika lebih maka harus di ulang. Kocok
hingga homogen.
 Setelah itu masukkan tabung reaksi hingga penuh, beri label dan disimpan di rak tabung
reaksi. Alat-alat yang digunakan dicuci hingga bersih.
b. Analisis jaringan tanaman
 Sampel daun yang telah di abukan dimasukkan kedalam beker glass.
 Masukkan HCl sebanyak 10 ml sambil yang di cawan porselen dibilas menggunakan HCl
juga.
 Panaskan hingga larut saja menggunakan hot plate, ketika sudah larut maka langsung di
angkat.
 Larutan kemudian disaring menggunakan kertas saring yang diletakkan di atas corong,
larutan dimasukkan kedalam labu ukur 50 ml.
 Homogenkan, setelah itu pindahkan kedalam botol sampel.
3. Penetapan Phospor Daun dengan Spektrofotometer
a. P bray
- timbang 1,50 g tanah, masukkan kedalam botol setelah itu tambahkan pereaksi A 15 ml,
kenudian dikocok selama 5 menit lalu di saring kedalam tabung reaksi (buat 1 ulangan)
- setelah menetes semuanya, pipet 5 ml larutan masukan ketabung reaksi dan
ditambahkan larutan PB 5 ml dan PC sebanyak 6 tetes lalu dihomgenkan.
- setelah itu, diukur menggunakan spektrofotometer. )
- setelah itu ditambahkan 4 ml akuadest dan amonium molibdat kemudian dikocok
hingga homogen, biarkan selama 5 menit.
- ukur menggunakan spektrofotometer.
4. penetapan kalium total dan K tertukar
a. K total
- masukkan ekstrak tanaman sebanyak 0,5 ml dalam tabung reaksi kemudian tambahkan
9.5 ml akuadest (prngrnceran 20 kali )
- kemudian ukur dengan flame photometer.
5. penetapan N total tanah dan tanaman
- timbang sampel tanah 0,5 g dan sampel tanaman 0,25 g
- sampel kemudian ditambah katalis seujung sendok kemudian diberi asam sulfat 10 ml,
kocok perlahan.
- sampel di destruksi di hotplate selama setengah hari atau sekitar 6 jam hingga warnanya
bening.
- jika sudah bening tambahkan akuadest sampai 50 ml, kemudian didestilasi
- setelah di interuksi masukkan asam buret 10 ml
- ambi sampel tanah dan tanaman menggunakan pipet volumetrik sebanyak 10 ml -
- masukkan 2 tetes penunjuk konway sebanyak 40 ml kocok
- oleskan vaseline dimulut labu didih
- tambahkan natrium hidroksida (NaOH) sampai berwarna hijau sambil dikocok
- masukkan kedalam alat destilasi, tambahkan 5 tetes penujuk konway pada larutan asam
borat kemudian bakar
- uap yang mengalir diambil pada labu erlenmeyer sampai 75 ml
- langsung di titrasi dengan larutan H2SO4 sampai berubah warna putih.

Anda mungkin juga menyukai