Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2022 di Laboratorium Fisika Tanah,
Fakultas Pertanian, Universitas Andalas.
3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 PH
Bahan dan Alat yang digunakan untuk penentuan Ph, Eh dan Ec adalah Aquades dan tanah
Regosol, Botol Kocok, Elektromagnetik, Timbangan Analitik.
3.2.2 Al-dd
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Erlenmeyer 250 ml dan 10 ml, gelas
ukur 100 ml, shaker, corong gelas dan rak corong, kertas saring, pipet 25 ml dan 10 ml.
Bahan yang digunakan adalah contoh tanah (oxisol dan ultisol), KCl 1 N, NaOH 0,1 N, HCl
0,1 N, aquades, NaF 10%, indikator fenolftalein
3.3 Cara Kerja
3.3.1 PH
Ditimbang tanah 10 gram, keudian dimasukkan kedalam botol kocok dan ditambahkan
aquades dengan perbandingan masing- masing botol yaitu, botol 1 (1 : 25), botol 2 (1 : 3,5)
dan botol 3 (1 : 4,5). Lalu dikocok selama 15 menit menggunakan shaker dan diamkan
selama 5 menit dan diukur

3.3.2 Al-dd
Ditimbang 10 gr contoh tanah dan masukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml. Tambahkan 100
ml KCl 1 N dan kocok dengan shaker selama 15 menit. Saring dan hasil saringan ditampung
kemudian diambil 25 ml dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 100 ml. Tambahkan 5 tetes
larutan indikator fenolflalein. Titrasi dengan NaOH 0,1 N sampai timbul warna merah muda
permanen.  Catat jumlah basa yang digunakan untuk penetapan Aldd. Tambahkan 1 tetes HCl
0,1 N sampai warna merah muda hilang. Tambahkan 10 ml NaF 10% hingga warna merah
muncul kembali. Titrasi dengan HCl 0,1 N hingga warna merah hilang.  Jumlah asam yang
digunakan setara dengan jumlah Aldd.
BAB III

PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum adalah hari selasa, 4 Maret 2022 di
laboratorium Kimia Tanah dan Kesuburan, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas
Andalas.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 P Tersedia

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum P Tersedia adalah 2,5 gram tanah,
pengekstrak Bray 1 Kurtz, pereaksi pewarna P pekat, botol kocok, kertas saring, tabung
reaksi, pipet tetes dan shaker.

3.2.2 C Organik

Alat dan bahan yang digunakan untuk penentuan kadar C-organik adalah sampel
tanah regosol, larutan Kalium Dikromat(K2Cr2o7) 1N, larutan Asam Sulfat Pekat(H2So4),
aquades, labu ukur 100ml,pipet ukur dan timbangan analitik.

3.3 Cara Kerja


3.3.1 P Tersedia

Adapun cara kerja yang dilakukan yaitu pertama ditimbang tanah seberat 2,5 gr,
kemudian dimasukkan kedalam botol kocok, ditambahkan 25ml pengekstrak Bray and Kurtz
1 lalu dikocok menggunakan shaker selama 5 menit kemudian disaring dengan kertas saring.
Dipipet 2ml ekstrak jernihnya dan dimasukkan kedalam tabung reaksi lalu ditambahkan 10ml
10ml pereaksi pewarna P pekat. Ditunggu selama 30 menit kemudian diukur menggunakan
spektofotometer.

3.3.2 C Organik

Adapun cara kerja yang dilakukan yaitu pertama ditimbang 0,5 gram tanah kering
angin dengan lolos ayakan 2mm. kemudian dimasukkan tanah kedalam labu ukur 100ml dan
ditambahkan Kalium Dikromat (K2Cr2o7) 1N sebanyak 5ml lalu diambahkan Asam Sulfat
Pekat(H2So4) sebanyak 7,5ml dan dicukupkan dengan aquades setelah itu Diamkan selama 1
x 24 jam dan diukur dengan spektophotometer.

3.4 Metode Praktikum


Metode yang digunakan dalam praktikum c-organik adalah Walkey and Black sedangkan
Metode yang digunakan dalam praktikum P tersedia ini adalah metode Bray and Kurtz 1.

BAB III

PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum adalah hari selasa, 14-15 April 2022
di laboratorium Kimia Tanah dan Kesuburan, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas
Andalas.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 KTK

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum KTK ini adalah 2,5 gram tanah,
ammonium asetat (NH4COOH), H2SO4 0,5 N, NaoH 40%, botol kocok 100ml, shaker,
kertas saring, indicator Conway, aquades, H3BO3, buret dan alat destilator.

3.2.2 N Total

Bahan dan Alat yang digunakan untuk penentuan N total adalah destilator, buret, gelas
ukur, hotplate, timbangan analitik erlenmayer, 0,5 gr tanah, bubuk selen, H3SO4 Pa,
H3BO#dan indicator Conway.

3.3 Metode Praktikum

Metode yang digunakan dalam praktikum KTK ini adalah metode leaching dan destilaasi
langsung sedangkan Metode yang digunakan dalam praktikum N total ini adalah metode
kjedahl.

3.4 Cara Kerja


3.4.1 KTK

Adapun cara kerja yang dilakukan yaitu pertama ditimbang tanah seberat 2,5 gr,
kemudian dimasukkan kedalam botol kocok, ditambahkan ammonium asetat 50ml kemudia
diskaher 30 menit dan disaring dan didiamkan selama 24 jam setelah itu sampel tanah
disaring menggunakan kertas saring kemudia kertas saring dipotong kecil-kecil dan
dimasukkan kedalam labu kjeldahl lalu ditambahkan NaOH 40% sebanyak 20ml dan
dicukupkan dengan aquades hingga 100ml. setelah itu diletakkan labu kjeldahl pada alat
destilasi. Hasil destilasi ditampung menggunakan erlenmayer yang telah diisi dengan 15ml
asam borat dan dua tetes indicator Conway. Proses destilasi diberhentikan setelah destilat
berubah warna menjadi hijau kebiru-biruan. Lalu destilat dititrasi dengan asam sulfat 0,5N
sehingga berubah warna dari hijau menjadi merah muda.

3.4.2 N total

Adapun cara kerja yang dilakukan dalam praktikum ini terbagi menjadi tiga tahap
yaitu destruksi, destiasi dan titrasi. Destruksi dilakukan dengan ditimbang tanah 0,5gram dan
ditambahka selen 1g dan H2SO4 pekat 3ml lalu didestruksi selama 3-4 jam. Destilasi
dilakukan dengan ekstrak hasil destruksi ditambahkan dengan NAOH 40% 10ml dan
didididhkan lalu ditampung dengan gelas berisi H3BO3 1% 10ml dan ditambahkan larutan
Conway 3 tetes. Titrasi dilakukan dengan menggunakan H2SO4 0,05N.

Anda mungkin juga menyukai