Anda di halaman 1dari 10

1

PRAKTIKUM
ANALISIS KUALITAS AIR

A. Tujuan Praktikum
untuk mengetahui nilai pH, , kekeruhan, kesadahan, alkalinitas, BOD, COD, TDS, TSS,
dan zat padat terendap pada sampel air yaitu air sawah.

B. METODOLOGI
1. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut.
 Alat dan Bahan Pengukuran pH
1. pH meter atau multiparameter prof
2. Gelas Ukur
3. Sampel Air sawah
4. Aquades
5. tisu

 Alat dan Bahan Analisis TDS


1. Gelas Ukur 5. Cawan dan Alumunium foil
2. Oven 6. Kertas Saring
3. Desikator 7. Air sawah
4. Timbangan

 Alat dan Bahan Uji Alkalinitas


1. Erlenmeyer 250 ml 5. H2SO4 0,1 N
2. Pipet 6. Na2S2O3 0,1N
3. Buret 7. Indikator metil jingga
4. Air sawah 8. Indikator phenolfthalein (pp)
 Alat dan Bahan Analisis TSS
1. Cawan penguapan 5. Cawan gooch (alat penyaring
2. Oven untuk pemanasan membran)
3. Desikator 6. Air sawah
4. Timbangan/neraca 7. Filter kertas
0

 Alat dan Bahan Kesadahan Sementara


1. Erlemeyer 250 ml 6. Air sawah
2. Desikator 7. Indikator metil jingga
3. Coloumn Chromatography 8. NaOH, Natrium Karbonat,
4. Labu takar Na2CO3 0,1 N
5. Air dan H2SO4

 Alat dan Bahan Kesadahan Tetap


1. Erlemeyer 250 ml 6. Indikator metil jingga
2. Desikator 7. NaOH, Natrium Karbonat,
3. Coloumn Chromatography Na2CO3 0,1 N
4. Labu takar 8. Air sawah
5. Air dan H2SO4 9. Pemanas

 Alat dan Bahan Analisis Imhoff


1. Kerucut imhoff 7. Filter kertas.
2. Cawan penguapan. 8. Bejana hisap.
3. Oven untuk pemanasan. 9. Jaring-jaring dari stainless
4. Desikator. stell.
5. Timbanagan. 10. Air sawah
6. Cawan gooch (alat 11. Zat padat terendap
penyaring membran).

 Alat dan Bahan Analisis BOD


1. Botol winkler 6. Air sawah
2. Inkubator 7. Larutan MnSO4
3. Labu takar 8. Larutan Alkali-Iodida-Azida
4. pipet 9. Indikator amilum
5. Erlenmeyer 125 ml dan 250 10. Larutan tiosulfat 0,025 N
ml 11. Aquades
 Alat dan Bahan Analisis DO
1. Botol winkler volume 0,1 ml 8. Erlenmeyer 125 ml dan
2. 2 buret 25 atau 50 ml 250 ml
3. Bermacam-macam pipet 9. Air sawah
4. Gelas arloji 10. Larutan MnSO4
5. Erlenmeyer 250 dan 500 ml 11. Larutan Alkali-Iodida-
6. Labu takar Azida
7. Pipet 12. Indikator amilu
13. Larutan tiosulfat 0,025 N
1. Aquades
 Alat dan Bahan Analisis COD
1. Air sawah
2. Aquades
3. Reagen COD HI 93574C
4. COD Reactor
5. Air sawah
6. Tabung reaksi
 Alat dan Bahan uji kekeruhan
1. Turbidimeter
2. air sawah
3. gelas ukur
C. Prosedur Kerja
 Pengukuran pH

 Analisis TDS
Mulai

Air
Sawah

Menyiapkan alat TDS meter

Menghidupkan alat TDS meter, dan memasukkan alat


TDS meter ke dalam air sawah yang sudah dilakukan
uji TSS

Mencatat nilai TDS meter air sawah

Selesai

 Uji Alkalinitas
 Analisis TSS
Mulai

Air
Sawah

Memanaskan kertas saring pada oven dengan suhu


1050C selama 1 jam 15 menit

Mendinginkan kertas saring kedalam desikator selama


15 menit

Menimbang kertas saring dan mencatatnya

Mengkocok air sawah, dan menyaring air sawah


sebanyak 50 ml ke dalam kertas saring yang sudah di
timbang

Hasil residu yang tertinggal pada kertas saring,


kemudian dilakukan pengovenan selama 1 jam

Mendinginkan kertas saring yang ada residunya


kedalam desikator selama 15 menit

Menimbang kertas saring yang ada residunya

Menimbang kertas saring yang ada residunya dan


mencatatnya

Selesai

3.3.5 Uji kesadahan


a. Kesadahan sementara
Mulai

Air
Sawah

Memasukkan 100 ml air sawah ke dalam erlenmeyer

Menambahkan indikator metil jingga sebanyak 2-3


tetes

Menitrasi dengan H2SO4


0,02 N Sampai dengan warna pucat

Mencatat volume titrasi yang dihasilkan dan


menghitung nilai kesadahan sementaranya

Selesai

b.Kesadahan Tetap
Mulai

Air
Sawah

Memasukkan 100 ml air sawah kedalam erlenmeyer

Mendidihkan air sawah dan menambahkan NaOH 0,1


N dan Na2CO3 0,1 N sebanyak 10 ml

Memanaskan air sawah dan larutan NaOH 0,1 N dan


Na2CO3 0,1 N hingga volume 40 ml

Mendinginkan larutan dan menyaringnya. Filtar hasil


saringan dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml

Mencuci Residu yang tertinggal pada kertas saring


dengan air suling dan menampung dalam beker gelas

Menambahkan indikator pp hasil saringan sampai


dengan warna merah muda

Memasukkan Hasil dari penambahan indikator pp


kedalam labu ukur dari hasil penyaringan

Menambahkan indikator metil jingga sebanyak 2 tetes

Menitrasi dengan H2SO4


Samapai warna merah muda menjadi jernih

Selesai
 Uji BOD
Mulai

Air
Sawah

Hasil perhitungan DO air sawah digunakan untuk


menghitung nilai BOD

Memasukkan rumus DO kedalam rumus BOD

Selesai

3.3.8 Uji DO
Mulai

Air
Sawah

Memasukkan sampel 0,08 ml ke dalam botol winkler


dan menambah aquades sampai botol penuh

Menambahkan 2 ml larutan MnSO4

Menambahkan 2 ml alkali-iodida-azida

Menunggu larutan Hingga mengendap selama 15


menit

Menambahkan 2 ml H2SO4 pekat pada larutan

Memindahkan larutan kedalam erlemeyer 250 ml

Menitrasi campuran larutan dengan larutan tiosulfat


0,025 N hingga warna berubah

Menambahkan indikator amilum 1-2 tetes hingga


timbul warna biru

Menitrasi campuran larutan dengan larutan tiosulfat


0,025 N hingga warna biru menghilang

Selesai

3.3.9 Uji COD


Mulai

Air
Sawah

Mengocok air Air sawah

Membuka tutup botol reagen dengan menggunakan


sarung tangan tanpa menyentuh dinding botol(batas
hijau)

Memasukkan air sampel ke dalam botol reagen


sebanyak 0.8 ml dengan menggunakan pipet dan
menambahkan aquades

Menutup botol dan mengocok dengan perlahan

Memanaskankan botol reagen selama 2 jam

Mengukur dan mencatat nilai COD dengan


menggunakan multiparameter

Selesai

Gambar 3.10 Flowchart Prosedur kerja uji COD


 Uji kekeruhan

Anda mungkin juga menyukai