METODE PRAKTIKUM
jum’at mulai tanggal 07 Oktober sampai dengan 18 November 2022, dimulai pada
yaitu ,oven, neraca analitik, kaca arloji atau sejenisnya, desikator, tabung
reaksi,lumpang dan alu, rak tabung, pengayak, hot plate, thermometer, klem,
kertas ph universal, maknetik stiker, bunse, kaki tiga, kasa asbes, pamanas, pipa
bengkok dan gabus, gelasukur 100 ml, pipet tetes, erlenmeyer, corong, cawan
penguap, labu ukur 100 ml, labu semprot, gelas kimia 250 ml, batang pengaduk,
pipet tetes, pipet volume 25ml, buret 50 ml, pH meter, pengaduk magnetik,
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan satu sampai delapan yaitu,
aquades, tanah, kacang hijau, kacang kedelai, indikator pp, kertas lakmus, reagen
nesler, spirtus, kapur tohor, asam sulfat, difenil amain, asam nitra, amonium
molibdat, asam klorida, natrium kobalti nitrit, padatan NaOH, larutan NaOH 1 M,
larutan HCL, ethanol teknis, garam, minyak kelapa, larutan KCL 1 M, larutan
M, reagen fehling biru (B), asetaldehit, aseton, etil asetat, HCL 1N, asam sulfat
pekat, larutan alfa naftol 10%, alcohol 95 %, reagen fehling A dan B, reagen,
berfoed, larutan oidium 0,1 N, larutan glukosa 10%, larutan maltosa 10%, larytan
sukrosa 10%, larytan pati 1%, tauge, larutan ninhidrin 0,1%, larutan CuSO4 0,01
N, reagen millos, larytan timbal asetat 0,2 N, reagen biuret, etanol, aseton, dan
methanol.
mencatat fungsi alat-alat laboratorium. Pada pengenalan lambang dan bahan kimia
dijelaskan terlebehih dahulu oleh asisten praktikum serta dengan hal, yang
sampel tanah dan kapur tohor, tabung B dimasukan sampel kacang kedelai dan
kapur tohor, tabung C dimasukan kacang hijau dan kapur tohor, tabung D
dimasukan tanah dan kapur tohor, tabung E dimasukan kacang kedelai dan kapur
tohor, dan tabung F dimasukan kacang ijo dan kapur tohor. Langkah kedua pada
panaskan dan amati perubahan warna kertas lakmus. Langkah ketiga tabung D, E,
dan F disumbat dengan gabung yang dilengkapi dengan pipa bengkok dan
hubungkan dengan tabung lain yang berisi aquades. Dan langkah terakhir yaitu
panaskan tabung selama 30 menit dan keluarkan tabung berisi aquades, kemudian
dalam Erlenmeyer. Ketiga sumbat dengan gabus yang dilengkapi pipa bengkok.
keempat yaitu memanaskan selama 30 menit dan pisahkan tabung berisi aquades,
kemudian tetesi dengan reagen Nesler dan amati perubahan warna yang terjadi.
Kelima cairan dalam Erlenmeyer pada butir d pindahkan kedalam cawan penguap,
tambahakan 5 tetes asam sulfat pekat, kemudian masukan kedalam tabung reaksi
Pada percobaan Unsur Fosfat, hal pertama yang perlu dilakukan yaitu
tanah, 2 g bubuk kacang kedelai, dan 2 g bubuk kacang hijau. Bahan-bahan dalam
sama. Langkah terakhir saring, kemudian tampung filtratnya dalam tabung reaksi,
kemudian tetesi dengan reagen ammonium molibdat dan amati perubahan warna
larutan.
klorida 0,1 N dan didihkan selama 5 menit. Kedua saring kemudian uapkan
tambahkan air panas sebanyak 25 mL, saring kembali dan tampung filtratnya
dalam tabung reaksi. Terakhir tambahkan beberapa tetes larutan natrium kobalti
3.3.3 Stoikiometri
Pada percobaan Penentuan Kadar Air, pertama mencuci bersih kaca arloji
Kedua gelas arloji yang telah dipanaskan keluarkan dari oven dengan gegep dan
masukkan kedalam desikator sekitar 10 menit (agak dingin). Ketiga timbang gelas
arloji yang telah dipanaskan tersebut dengan neraca analitik dan nyatakan
beratnya sebagai berat gelas arloji kosong (W1), kemudian di isi dengan bahan
yang hendak ditetapkan kadar airnya. Langkah keempat kaca arloji yang telah
terisi dengan bahan selanjutnya ditimbang kembali dengan neraca analitik dan
catat beratnya (W2). Keempat masukkan kembali kaca arloji yang berisi bahan
kedalam oven yang bersuhu sama dengan kaca arloji kosong, kemudian
catat beratnya (W3). Langkah keenam hitung kadar air bahan dengan
menimbang sampel logam/batu atau zat padat lainnya dan catat beratnya. Kedua
isi 50 mL air kedalam gelas ukur 100 mL, lalu catat tinggi permukaan air (X), dan
mencatat tinggi permukaan air tingkat air (Y). Keempat mengulangi perlakuan 1
sampai 4 sebanyak empat kali. Kelima menghitung berat rata-rata dan volume
𝑊 −𝑊
Kadar Air Bahan = 𝑊2 −𝑊3 ˣ 100 %
2 1
3.3.4 Larutan I
sebanyak 4 g dan dimasukkan kedalam gelas kimia yang berisi aquades sebanyak
yaitu dengan mengaduk menggunakan batang pengaduk hingga semua zat NaOH
larut, kemudian memindahkan larutan kedalam labu ukur dan tambahkan aquades
dengan pipet tetes hingga tanda batas. Ketiga ambil larutan sebanyak 25 mL
di isi dengan asam klorida 1M. Kelima titrasi larutan NaOH dalam Erlenmeyer
hingga larutan tidak berwarna.. Keenam mencatat volume larutan HCl yang di
pengenceran di atas.
Pada percobaan membuat Larutan Dari Zat Cair, hal pertama yang perlu
volume 10 mL, kemudian di masukkan kedalam gelas ukur 100 mL. Kedua
sampai tanda batas. Ketiga kocok campuran hingga homogen, kemudian ambil
tambahkan 3 tetes indicator PP. Yang keempat siapkan buret 50 mL, kemudian isi
dengan larutan NaOH 1 M. Kelima titrasi larutan HCl dalam erlenmeyer hingga
larutan berwarna merah muda. Keenam catat volume larutan NaOH yang
pengenceran.
kemudian dimasukkan kedalam gelas kimia 100 mL, kemudian mengukur dan
mL larutan HCl 0,01 M dengan gelas ukur kemudian memasukkan kedalam gelas
kimia 100 M, dan mengukur pH-nya dengan pH meter dan kertas pH universal
reaksi di goyang untuk setiap penambahan 1 tetes NaOH. Yang terakhir tetesi 5
tetes HCl teknis kedalam tabung reaksi 2 yang berisi fenol teknis.
mL larutan glukosa 10% untuk tabung A, 2 mL larutan maltose 10% untuk tabung
kedalam penangas air dan dipanaskan selama kurang lebih 15 menit. Mengamati
dalam rak tabung. Kemudian masing-masing tabung reaksi isi dengan larutan
yaitu tabung A diisi dengan 1 mL larutan glukosa 10%, tabung B diisi dengan 1
mL larutan maltose 10%, tabung C diisi dengan 1 mL larutan sukrosa 10% dan
tambahkan 1 mL asam sulfat pekat melalui dinding tabung secara hati-hati (jangan
dikocok). Diamati dan catat warna yang terbentuk pada masing-masing tabung.
reaksi yang bersih dan tabung reaksi tersebut diberi kode A dan B. Selanjutnya
tabung reaksi tersebut disimpan kedalam rak tabung. Kemudian dalam tabung
reagen Barfoed, kocok campuran dan masukkan kedalam penangas air. Yang
tabung reaksi yang bersihdan beri kode A ,B, C dan D. Kemudian masing-masing
tabung reaksi dengan larutan, untuk tabung A di isi dengan 1 mL larutan glukosa
larutan sukrosa 10% dan untuk tabung D diisi dengan larutan pati 1%. Kemudian
kocok secara perlahan-lahan dan diamati warna yang terbentuk pada masing-
masing tabung
yang bersih dan di beri kode 1 dan 2, kemudian memasukkan kedalam rak tabung
(ekstrak kacang kedelai dibuat dengan cara kacang kedelai berbentuk tepung
(ekstrak tauge di buat dengan cara tauge sebanyak 30 g diblender dengan 200 mL
pekat, kemudian di panaskan dan di amati perubahan warna yang terjadi. Kedua
lahan dengan pipet tetes sampai terjadi perubahan warna, amati dan catat
bersih dan beri kode 1 dan 2, kemudian masukkan kedalam rak tabung reaksi.
Untuk tabung 1 diisi dengan 2 mL ekstrak kacang kedelai. Dan tabung 2 diisi
kemudian dikocok. Setelah itu amati dan catat perubahan warna yang terjadi pada
masing-masing tabung.
yang bersih dan di beri kode 1 dan 2, kemudian masukkan ke dalam rak tabung
reaksi. Untuk tabung 1 diisi dengan 2 mL ekstrak kacang kedelai. Dan tabung 2
menit. Kemudian amati dan catat perubahan warna yang terbentuk pada masing-
masing tabung.
tabung. Pada tabung A diisi dengan 2 mL air dan 10 tets minyak kelapa, tabung B
diisi 2 mL etano dan 10 tetes minyak kelapa, tabung C diisi 2 mL heksana dan 10
tetes minyak kelapa, dan tabung D diisi dengan 2 mL aseton dan 10 tetes minyak
kelapa. Kemudian tutupi semua tabung dengan sumbat karet lalu dikocok dengan
vortex selama 1 menit, kemudian didiamkan selama 10 menit. Setelah itu
erlenmeyer di panaskan di atas penangas air sambil diaduk selama kurang lebih 10
masing-masing erlenmeyer.
kodeA dan B, selanjutnya dimasukkan pad arak tabung. Tabung A diisi dengan 10
kedua tabung dikocok dengan vortex selama 5 menit dan didiamkan pada suhu
ruangan selama 15 menit. Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi pada
masing-masing tabung.