Anda di halaman 1dari 5

Resume

Analisa Ion Pb dalam larutan


1. Memasukan larutan Pb sebanyak 50 ml ke dalam gelas beker 250 ml lalu
panaskan hingga mendidih menggunakan kompor listrik.
2. Mengambil 20 ml H2SO4 4N menggunakan pipet volume lalu masukan
ke dalam larutan Pb yang sudah mendidih.
3. Matikan kompor lalu aduk dan diamkan selama 30 menit.
4. Mencampur alcohol 1:1 sebanyak 25 ml ke dalam larutan Pb yang telah
didinginkan dan diamkan endapan yang terbentuk selama 30 menit.
5. Menimbang kertas saring menggunakan timbangan dan panaskan dalam
oven dengan suhu 125 – 130 *C.
6. Mengambil kertas saring yang sudah di keringkan dan didinginkan di
dalam eksikator.
7. Mengeluarkan kertas saring yang telah di dinginkan di dalam eksikator
kemudian timbang dengan mnggunakan timbangan.
8. Menyaring endapan menggunakan kertas saring.
9. Menampung filtrat menggunakan Erlenmeyer 250 ml dan lalukan
pencucian menggunakan alcohol 25 ml yang telah dicampur dengan
beberapa tetes H2SO4 4N, dan lakukan pencucian sebanyak 2 kali.
10.Mengeringkan kertas saring yang berisi endapan menggunakan oven
dengan suhu 125 – 130 *C, setelah itu dinginkan saringan yang berisi
endapan di dalam eksikator.
11.Menimbang kertas saring berisi endapan menggunakan timbangan,
timbang Kembali sampai berat tetap yaitu selisih tiap kali penimbangan
tidak lebih dari 0,2 mg.
12.Melakukan percobaan ini 3x sampai mendapat 3 sample.
Analisa Ion Cu dalam larutan
1. Memasukan sebanyak 50 ml larutan Cu dan aquadest sebanyak 50 ml ke
salam gelas beker 250 ml.
2. Memasukan larutan Kl 20% sebanyak 10 ml dan larutan H2SO4 4N
sebanyak 10 ml ke dalam gelas beker yang berisi larutan Cu + aquadest.
3. Melakukan titrasi campuran larutan tersebut dengan larutan Na2S2O3
sampai terjadi perubahan warna menjadi lebih muda.
4. Menambahkan indicator kanji 1% 3-4 tetes dan lanjutkan titrasi hingga
warna menjadi kining gading.
5. Melakukan percobaan analisis ion Cu sebanyak 3x untuk mendapatkan
volume Na2S2O3 sebanyak 3
Dasar Teori
Analisis bahan kimia pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian yaitu analisis kualitatif dan
analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui unsur atau senyawa yang
terdapat dalam suatu bahan sedangkan analisis kuantitatif dilakukan untuk mengetahui
kadar atau persentase unsur atau senyawa tersebut. Metode analisis kuantitatif antara lain
adalah analisis gravimetri dan analisis volumetri.
Analisis gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif dengan
penimbangan. Tahap awal analisis gravimetri adalah pemisahan komponen yang ingin
diketahui dari komponen-komponen lain yang terdapat dalam suatu sampel kemudian
dilakukan pengendapan. Pengukuran dalam metode gravimetri adalah dengan
penimbangan, banyaknya komponen yang dianalisis ditentukan dari hubungan antara berat
sampel yang hendak dianalisis, massa atom relatif, massa molekul relatif dan berat endapan
hasil reaksi.
Analisis gravimetri dapat dilakukan dengan cara pengendapan, penguapan dan elektrolisis.

 Metode penandapan
Senyawa yang dihasilkan harus memenuhi sarat yaitu meliliki kelarutan sangat kecil
sehingga bisa mengendap Kembali dan dapat dianalisis dengan cara menimbang.
 Metode penguapan
Metodde penguapan dalam analisis gravimetri digunakan untuk meneatpkan
komponen-komponen dari suatu senyawa yang relative mudah menguap.
 Metode elektrolisis
Metode elektro lisis dilakukan dengan cara mereduksi ion-ion logam terlarut menjadi
endapan logam. Ion-ion logam berada dalam bentuk kation apabila dialiri dengan
arus listrik dengan besar tertentu dalam waktu tertentu maka akan terjadi reaksi
reduksi menjadi logam dengan bilangan oksidasi 0.
Analissa volumetri merupakan bagian dari kimia analisis kuantitatif, di mana penetuan zat
dilakukan denganjalan pengukuran volume larutan atau berat zat yang di ketahui
kondentrasinya, yang dibutuhkan untuk beraksi secara kuantitatif dengan larutan zat yang di
butuhkan. Titrasi adalah proses penambahan larutan standart dari buret secara perlahan –
lahan ke dalam larutan analit sampai terjadi reaksi antara keduanya dengan sempurna.
Volume reagent yang diperlukan untukk kesempurnaan titrasi di tentukan dari selisih
pembacaan awal dan akhir di buret (volume titrasi).
Titrasi asam basa memerlukan indicator untuk menunjukan perubahan warna pada setiap
interval derajat keasaman (pH). Indicator sintetis yang digunakan selama ini mempunyai
beberapa kelemahan seperti polusi kimia, ketersediaan, dan biaya produksi yang mahal
(Sudrajad,2011)
Syarat – syarat yang harus ada pada saat Analisa volumetri:
1. Reaksinya harus berlangsung cepat.
2. Reaksinya harus sederhana serta dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi
3. Harus ada perubahan yang terlihat pada saat titik ekuivalen tercapai, baik secara
kimia atau fisika
4. Harus ada indicator jika reaksi tidak menunjukan perubahan kimia atau fisika.
Pembahasan
Pada percobaan ini melakukan percobaan mengenai “analisis ion Pb dan Ion Cu dlam
senyawa” , dengan tujuan yaitu menetukan konsentrasi Pb2+ dengan metoda gravimetri
dan menentukkan kandungan ion Cu2+ dalam larutan dengan metoda volumetri.
Dalam menjawab tijuan dari percobaan ini saya menggunakan 2 cara yang pertama
menggunakan aanalisis gravimetri untuk mencari konsentrasi Pb2+ melalui proses
pengendapan dan yang ke dua menggunakan analisis volumetri untuk mencari
kandungan Cu2+ melalui proses titrasi.
Pertama dalam proses pengendapan melalui metode gravimetri, masukan 50ml larutan
Pb dan 20ml h2SO4 4N ke dalam gelas beker 250ml lalu panaskan hingga mendidih.
Aduk larutan dan diamkan selama 30 menit campur 25ml alcohol 1;1 kedalam larutan
dan diamkan sampai mengendap selama 30 menit, timbang kertas saring dan oven
dengan suhu 125*C-130*C, lalu dinginkan di dalam eksikator. Timbang kertas saring
setelah di oven, lalu saring endapan menggunakan kertas saring, tamping filtrat dan
lakukan pencucian sebanyak 2 kali menggunakan 25ml alcohol yang telah dicampur
dengan beberapa tetes H2SO4 4N. keringkan kertas sating yang berisi endapan dengan
suhu 125-130, lalu dinginkan di dalam eksikator. Timbang kertas saring yang berisi
endapan, timbang Kembali sampai berat tetap yaitu selisih tiap kali menimbang tidak
lebih dari 0,2mg. kedua dalam proses titrasi dengan menggunakan metode volumetri,
masukan 50ml Cu, 50ml aquadest, 10ml Kl20% dan larutan 10ml larutan H2SO4 4N
kedalam gelas beker 250ml. titrasi larutan tersebut menggunakan Na2S2O2 sampai
terjadi perubahan warna. Pada saat titrasi tambahkan 3-4 tetes kanji 1% kedalam
larutan dan lakukan titrasi sampai warna menjadi kuning gading. Dari hasil percobaan
didapatkan Kadar Pb sebesar … dan kadar Cu sebesar …
Daftar Pustaka
Anwar,Khoirul.2008.”Percobaan: Analisis Kuantitatif Logam Pb dan Cu Dalam Senyawa”
dalam PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1. Yogyakarta: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN
KALIJAGA.
Khopkar, S. M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai