DISUSUN
OLEH
Moh Wafil (E32122189)
Syafril (E32122186)
Shindy Aulia (E28122226)
Triwahyuningtyas (E32122190)
Riska Wahyu Nengsih (E32122195)
Imelda (E32122182)
Andi Nur Safitri (E32122177)
Mildasari (E28122215)
Muhammad Ihsan Al Ghifari (E32122191)
Jirana Dwi Arianti Galebo (E28122205)
Nabila Anggun Lestari (E28122223)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang atas rahmatnya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tema dari makalah ini adalah “KARAKTER KEMANDIRIAN”.
Kami jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan
kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi saya dan teman-teman saya pada
khususnya dari pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
i
DAFTAR ISI
KARAKTER KEMANDIRIAN ...............................................................................................
BAB
I .........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................1
A. Latar
Belakang ....................................................................................................................1
B. Rumusan
Masalah ...............................................................................................................2
D. Metode Pengumpulan
Data ................................................................................................3
E. Sistematis
Penulisan ............................................................................................................3
BAB II .......................................................................................................................................4
PEMBAHASAN ......................................................................................................................
4
A. Pengertian Karakter
Kemandirian ...................................................................................4
D. Aspek Karakter
Kemandirian ...........................................................................................7
E. Problem Pendidikan Karakter
Kemandirian ...................................................................8
BAB
III ....................................................................................................................................10
PENUTUP ..............................................................................................................................11
A.
Kesimpulan ........................................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemandirian dan integritas merupakan karakter yang hendak dicapai dalam
pendidikan nasional. Menurut Tim Penyusun PPK , karakter mandiri nampak pada pola pikir,
sikap dan perilaku yang tidak bergantung dengan orang lain, serta mengoptimalkan semua
tenaga, pikiran, waktu, dan biaya untuk mewujudkan keinginan dan cita-cita. Karakter
integritas meliputi sikap tanggungjawab sebagai warga negara, serta aktif terlibat dalam
kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran.
Atas dasar keadaan di lapangan, pemerintah tergerak untuk menata kembali pola
pendidikan Indonesia dengan menghadirkan program pendidikan karakter. Pendidikan
karakter adalah pendidikan budi pekerti, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan
(cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Menurut Lickona yang dikutip Wiyani ,
tanpa ketiga aspek di atas, maka pendidikan karakter tidak akan efektif selain harus
dilakukan secara sistematis dan 2 berkelanjutan. Dengan pendidikan karakter, seorang anak
akan menjadi cerdas emosinya. Menurut Joseph yang dikutip Wiyani , kecerdasan emosi
adalah bekal terpenting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan, karena
seseorang akan dapat berhasil dalam menghadapi segala macam tantangan, termasuk
tantangan untuk berhasil secara akademis.
1
B. Rumusan Masalah
Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak di bahas dalam makalah ini.
Ada pula sebagian permasalahan yang hendak di bahas dalam karya tulis di antara lain :
A. Pengertian Pendidikan karakter kemandirian?
B. Apa saja faktor yang mempengaruhi karakter kemandirian?
C. Apa saja ciri-ciri karakter keamandirian?
D. Apa saja aspek karakter kemandirian?
E. Bagaimana contoh problem pendidikan karakter kemandirian?
C. Tujuan Masalah
Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis diatas, hingga tujuan
dalam menyusun makalah ini merupakan bagian berikut:
A. Untuk memahami pengertian pendidikan karakter kemandirian
B. Untuk mengenali faktor apa saja yang mempengaruhi karakter kemandirian.
C. Untuk mengenali ciri-ciri yang dapat mempengaruhi karakter kemandirian.
D. Untuk mengenali apa saja aspek karakter kemandirian.
E. Untuk mengenali contoh program pendidikan karakter kemandirian.
F. Untuk menerapkan pendidikan karakter kemandirian dalam kehidupan
sehari-hari.
E. Sistematika penulisan
Adapun sistematis penulisan makalah ini ini, antara lain :
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bagian ini membahas tentang dasar-dasar pembuatan makalah.
Diantaranya : Latar belakang, rumusan masalah, tujuan masalah, metode
pengumpulan data dan sistematika penulisan
BAB 2 PEMBAHASAN
Pada bagian ini membahas tentang isi dalam maklah ini, Diantaranya : Pengertian
pendidikan karakter kemandirian, apa penafsiran dari pendidikan karakter itu
kemandirian, apa penafsiran dari perbedaan kepribadian dan karakter
kemandirian, bagaimana contoh problem pendidikan karakter kemandirian dan
bagamaina penerepan pendidikan karakter kemandirian dalam kehidupan sehari-
hari.
BAB 3 PENUTUP
Pada bagian ini membahas tentang materi yang di jelaskan dari awal sampai
akhir, serta daftar pustaka yang dijadikan sumber dalam pembuatan maklah.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karakter Kemandirian
Pendidikan karakter mandiri adalah usaha sadar yang dilakukan untuk membentuk
watak, akhlak, budi pekerti, dan mental seorang individu, agar hidupnya tidak bergantung
pada bantuan orang lain dalam menyelesaikan setiap tugas-tugasnya. Terdapat beberapa
nilai-nilai dalam pendidikan karakter yang harus dikembangkan, salah satunya adalah nilai
karakter mandiri. Karakter mandiri pada anak, dapat aplikasikan melalui kegiatan sehari-
harinya. Melalui kegiatan keseharian anak, nilai karakter mandiri dapat langsung diajarkan
dan diterapkan sehingga anak terbiasa dan belajar mandiri melakukan dan menyelesaikan
tuganya, tanpa membutuhkan bantuan dari orang lain khususnya oleh orangtuanya.
Menurut salah seorang Pakar Psikologi Klinis dari Universitas Indonesia, mengatakan
bahwa memperkenalkan anak pada transportasi umum merupakan kegiatan yang baik.
Karena anak dapat meninggalkan zona nyaman mereka yang biasa mereka dapatkan dari
kendaraan pribadi yang orang tua mereka miliki. Selain itu, dengan menaiki transportasi
umum anak dapat melatih kesabaran, kemandirian, menumbuhkan keberanian dan melatih
kepekaan terhadap lingkungan dengan berinteraksi secara langsung dengan orang banyak.
4
b. Usia
Individu dimasa remaja akan berusaha melepaskan diri dari orang tuanya,
dalam hal ini berarti individu cenderung tidak akan meminta bantuan kepada
orang lain dalam memecahkan suatu masalah yang sedang dihadapi.
c. Pendidikan
Pendidikan yang dialami oleh seseorang tidak harus berasal dari sekolah atau
yang dikenal dengan pendidikan formal. Akan tetapi bisa juga diperoleh dari luar
sekolah yang sering disebut dengan pendidikan non formal, pendidikan ini secara
tidak langsung telah membawa individu kepada suatu bentuk usaha dari
lingkungan keluarganya kedalam kelompok teman sebaya. Terlihat adanya
kecenderungan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, ternyata semakin
tinggi juga tingkat kemandirian seseorang.
d. Urutan kelahiran
Dengan adanya urutan kelahiran dalam suatu keluarga tentunya mempunyai
ciri tersendiri bagi setiap anak yang mungkin disebabkan oleh perlakuan dan
perhatian yang berbeda-beda bagi setiap anak. Semakin sedikit jumlah anak
dalam keluarga dan semakin naik persepsi pola asuh demokratik yang diberikan
oleh orangtuanya, maka tingkat kemandirian semakin besar.
e. Jenis kelamin
Didalam penelitian tersebut ditemukan bahwa rata-rata skor kemandirian
pria lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata skor kemandirian wanita. Hal
tersebut dikarenakan orang menganggap wanita mudah dipengaruhi, sangat
pasif, merasa kesulitan dalam memutuskan sesuatu, kurang percaya diri, sangat
terganutngdan aspek-aspek lainnya yang merupakan ciri-ciri ketidakmandirian.
5
Sedangkan pria mempunyai ciri-ciri yang sebaliknya, yaitu tidak mudah
dipengaruhi, sangat aktif, dapat memutuskan sesuatu secara mudah, sangat
percaya diri, dan tidak tergantung.
f. Inteligensi
Anak yang cerdas akan memiliki metode yang praktis dan tepat dalam setiap
memecahkan masalah yang sedang dihadapinya, sehingga akan dengan cepat
mengambil keputusan untuk bertindak. Hal ini menunjukkan adanya kemandirian
dalam setiap menghadapi masalh yang hahrus diselesaikan.
g. Interaksi sosial
Kemampuan seorang remaja dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial,
serta mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik akan mendukung perilaku
yang bertanggung jawab dan mampu menyelesaikan segala permasalahan yanng
dihadapi dengan tidak mudah menyerah akan mendukkung perilaku untuk
mandiri.
b. Menghargai waktu
Tidak ada waktu yang tersisa atau terbuang secara Cuma-Cuma bagi remaja
mandiri. Mereka sangat menghargai waktu, sehingga apa yang dilakukan harus
memberikan hasil yang berarti
c. Tanggung jawab
Bagi remaja mandiri, bila melakukan sesuatu harus sampai selesai. Tanggung
jawab remaja mandiri cukup besar dibandingkan remaja yang tidak mandiri. Hal
ini dikarenakan mereka melakukan semuanya lebih banyak sendiri, sehingga
mereka pulalah yang harus menyelesaikannya. Cara kerja mereka yang juga
cenderung berbeda dengan remaja yang tidak mandiri, menjadikan mereka
kurang bisa menerima bantuan orang lain.
a. Aspek intelektual
Aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengatasi berbagai
masalah yang dihadapi.
b. Aspek sosial
Aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengadakan interaksi
dengan orang lain dan tidak tergantung atau menunggu aksi dari orang lain
c. Aspek Emosi
Aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak
tergantungnya kebutuhan emosi dari orang tua. Kemandirian emosional
berkembang lebih awal dan menjadi dasar bagiperkembangan kemandirian
behavioral dan nilai. Sembari individu mengembangkan secara lebih matang
kemandirian emosionalnya, secara perlahan ia mengembangkan kemandirian
behavioralnya. Perkembangan kemandirian emosional dan behavioral tersebut
menjadi dasar bagi perkembangan kemandirianilai. Oleh karena itu, pada diri
individu kemandirian nilai berkembang lebih akhir dibanding kemandirian
emosional dan behavioral.
d. Aspek ekonomi
Aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan mengatur ekonomi dan tidak
tergantungnya kebutuhan ekonomidengan orang tua.
8
b. Inisiatif
Ditunjukkan dengan munculnya ide untuk menghadapi dan memecahkan
masalah yang menjadi problemnya.
c. Gigih
Artinya tanpa putus asa berusaha dengan tekun untuk mengejar prestasi dan
merealisasikan harapan-harapannya.
d. Percaya Diri
Artinya dengan mantap dan dengan penuh kepercayaan terhadap
kemampuan sendiri dengan berusadaha mencapaia kepuasan diri.
e. Pengendalian Diri
Aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengadakan interaksi
dengan orang lain dan tidak tergantung atau menunggu aksi dari orang lain.
Dari penjelasan diatas maka dapat dijelaskan aspek-aspek kemandirian yang diambil
untuk penelitian ini yaitu aspek bebas, aspek inisiatif, aspek gigih, aspek percaya diri dan
aspek pengendalian diri
9
Menurut John Dewey,proses belajar hanya akan terjadi jika peserta didik dihadapkan
pada masalah dari kehidupan nyata untuk dipecahkan. Dalam membahas dan menjawab
maslah,peserta didik harus terlibat langsung dalam kegiatan nyata, misalnya,
mengobservasi, mengumpulkan data dan menganalisisnya.
Prinsip keatifan peserta didik dalam belajar untuk mendapatkan hasil belajar yang
optimal dinyatakan pula oleh piaget. Menurut piaget, peserta didik mendapatkan
pengetahuan dan dianggapnya benar, hingga dalam proses pembelajaran selanjutnya ia
menemukan bahwa itu salah. Maka pengertian pada dasarnya dibangun secara bertahap
melalui partisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pendidikan karakter mandiri adalah usaha sadar yang dilakukan untuk membentuk
watak, akhlak, budi pekerti, dan mental seorang individu, agar hidupnya tidak bergantung
pada bantuan orang lain dalam menyelesaikan setiap tugas-tugasnya. Terdapat beberapa
nilai-nilai dalam pendidikan karakter yang harus dikembangkan, salah satunya adalah nilai
karakter mandiri.
Kemudian pendidikan karakter kemandirian kita juga dapat menimbulkan ciri-ciri
karakter kemandirian seperti, Percaya diri, mampu bekerja sendiri, menguasai keahlian dan
keterampilan yang sesuai dengan pekerjannya, menghargai waktu, tanggung jawab,
mengembangkan cara berfikir positif, memandang masa dengan optimis.
Pendidikan karakter kemandirian juga terdapat aspek aspek diantaranya seperti,
aspek, intelektual, aspek sosial, aspek emosi, aspek ekonomi. Kemudian karakter
kemandirian juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari, contoh seperti, merapikan
tempat tidur, mencuci gelas dan piring sehabis makan, mencuci baju sendiri, belajar dan
mengerjakan PR dan sebagainya.
Pada dasarnya pendidikan karakter merupakan sesuatu yang penting untuk di
pelajari dan di terapkan dalam kehidupan kampus,sekolah maupun keluarga dan di dalam
kehidupan sehari hari khususunya pendidikan karakter kemandirian.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/YeniPurwati/makalah-karakter-mandiri
https://uia.e-journal.id/Tahdzib/article/download/831/460
https://acopen.umsida.ac.id/index.php/acopen/article/view/3136/1062?
download=pdf
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/23761/5.%20BAB
%20I.pdf?sequence=5&isAllowed=y
https://www.ums.ac.id/wp-signup.php
iii