Anda di halaman 1dari 17

KARAKTER KEMANDIRIAN

DISUSUN
OLEH
 Moh Wafil (E32122189)
 Syafril (E32122186)
 Shindy Aulia (E28122226)
 Triwahyuningtyas (E32122190)
 Riska Wahyu Nengsih (E32122195)
 Imelda (E32122182)
 Andi Nur Safitri (E32122177)
 Mildasari (E28122215)
 Muhammad Ihsan Al Ghifari (E32122191)
 Jirana Dwi Arianti Galebo (E28122205)
 Nabila Anggun Lestari (E28122223)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang atas rahmatnya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tema dari makalah ini adalah “KARAKTER KEMANDIRIAN”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada dosen mata kuliah pendidikan karakter dan anti korupsi yang telah
memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan
kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi saya dan teman-teman saya pada
khususnya dari pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Palu, September 2022

i
DAFTAR ISI
KARAKTER KEMANDIRIAN ...............................................................................................

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii

BAB
I .........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN ....................................................................................................................1

A. Latar
Belakang ....................................................................................................................1

B. Rumusan
Masalah ...............................................................................................................2

C. Tujuan Masalah ..................................................................................................................2

D. Metode Pengumpulan
Data ................................................................................................3

E. Sistematis
Penulisan ............................................................................................................3

BAB II .......................................................................................................................................4

PEMBAHASAN ......................................................................................................................
4

A. Pengertian Karakter
Kemandirian ...................................................................................4

B. Faktor – Faktor Karakter


Kemandirian ...........................................................................5

C. Ciri – Ciri Karakter


Kemandirian .....................................................................................6

D. Aspek Karakter
Kemandirian ...........................................................................................7
E. Problem Pendidikan Karakter
Kemandirian ...................................................................8

F. Penerpana Pendidikan Karakter Dalam Kehidupan Sehari -


Hari .................................9

BAB
III ....................................................................................................................................10

PENUTUP ..............................................................................................................................11

A.
Kesimpulan ........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................iii

ii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemandirian dan integritas merupakan karakter yang hendak dicapai dalam
pendidikan nasional. Menurut Tim Penyusun PPK , karakter mandiri nampak pada pola pikir,
sikap dan perilaku yang tidak bergantung dengan orang lain, serta mengoptimalkan semua
tenaga, pikiran, waktu, dan biaya untuk mewujudkan keinginan dan cita-cita. Karakter
integritas meliputi sikap tanggungjawab sebagai warga negara, serta aktif terlibat dalam
kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional Pasal 3, kemandirian dan integritas perlu dikuatkan lagi dalam karakeristik siswa
karena Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada persoalan moral dan karakter yang
sangat serius.

Berbagai kenakalan anak dan remaja seperti tawuran, menyalahgunakan narkotika,


dan tindak kriminal dapat dengan mudah dijumpai melalui tayangan televisi maupun secara
langsung. Persoalan yang tidak kalah seriusnya adalah praktik-praktik kebohongan dalam
dunia pendidikan mulai pada saat ujian sampai pada plagiatisme. Jika sebagai peserta didik
sudah terbiasa dengan tipu-menipu atau manipulasi ujian akan berdampak negatif pada
pembentukan kepribadian siswa. Dalam hal ini, dunia pendidikan telah sukses menghasilkan
lulusan-lulusan yang dari segi akademis sangat bagus, namun tidak dari segi karakter.

Atas dasar keadaan di lapangan, pemerintah tergerak untuk menata kembali pola
pendidikan Indonesia dengan menghadirkan program pendidikan karakter. Pendidikan
karakter adalah pendidikan budi pekerti, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan
(cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Menurut Lickona yang dikutip Wiyani ,
tanpa ketiga aspek di atas, maka pendidikan karakter tidak akan efektif selain harus
dilakukan secara sistematis dan 2 berkelanjutan. Dengan pendidikan karakter, seorang anak
akan menjadi cerdas emosinya. Menurut Joseph yang dikutip Wiyani , kecerdasan emosi
adalah bekal terpenting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan, karena
seseorang akan dapat berhasil dalam menghadapi segala macam tantangan, termasuk
tantangan untuk berhasil secara akademis.
1

B. Rumusan Masalah
Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak di bahas dalam makalah ini.
Ada pula sebagian permasalahan yang hendak di bahas dalam karya tulis di antara lain :
A. Pengertian Pendidikan karakter kemandirian?
B. Apa saja faktor yang mempengaruhi karakter kemandirian?
C. Apa saja ciri-ciri karakter keamandirian?
D. Apa saja aspek karakter kemandirian?
E. Bagaimana contoh problem pendidikan karakter kemandirian?

C. Tujuan Masalah
Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis diatas, hingga tujuan
dalam menyusun makalah ini merupakan bagian berikut:
A. Untuk memahami pengertian pendidikan karakter kemandirian
B. Untuk mengenali faktor apa saja yang mempengaruhi karakter kemandirian.
C. Untuk mengenali ciri-ciri yang dapat mempengaruhi karakter kemandirian.
D. Untuk mengenali apa saja aspek karakter kemandirian.
E. Untuk mengenali contoh program pendidikan karakter kemandirian.
F. Untuk menerapkan pendidikan karakter kemandirian dalam kehidupan
sehari-hari.

D. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dalam menyusun makalah ini, antara lain :
1. Internet (website). Melalui internet memudahkan saya dalam mencari bahan
materi dalam pembuatan makalah ini.

E. Sistematika penulisan
Adapun sistematis penulisan makalah ini ini, antara lain :

BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bagian ini membahas tentang dasar-dasar pembuatan makalah.
Diantaranya : Latar belakang, rumusan masalah, tujuan masalah, metode
pengumpulan data dan sistematika penulisan

BAB 2 PEMBAHASAN
Pada bagian ini membahas tentang isi dalam maklah ini, Diantaranya : Pengertian
pendidikan karakter kemandirian, apa penafsiran dari pendidikan karakter itu
kemandirian, apa penafsiran dari perbedaan kepribadian dan karakter
kemandirian, bagaimana contoh problem pendidikan karakter kemandirian dan
bagamaina penerepan pendidikan karakter kemandirian dalam kehidupan sehari-
hari.

BAB 3 PENUTUP

Pada bagian ini membahas tentang materi yang di jelaskan dari awal sampai
akhir, serta daftar pustaka yang dijadikan sumber dalam pembuatan maklah.
3

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karakter Kemandirian
Pendidikan karakter mandiri adalah usaha sadar yang dilakukan untuk membentuk
watak, akhlak, budi pekerti, dan mental seorang individu, agar hidupnya tidak bergantung
pada bantuan orang lain dalam menyelesaikan setiap tugas-tugasnya. Terdapat beberapa
nilai-nilai dalam pendidikan karakter yang harus dikembangkan, salah satunya adalah nilai
karakter mandiri. Karakter mandiri pada anak, dapat aplikasikan melalui kegiatan sehari-
harinya. Melalui kegiatan keseharian anak, nilai karakter mandiri dapat langsung diajarkan
dan diterapkan sehingga anak terbiasa dan belajar mandiri melakukan dan menyelesaikan
tuganya, tanpa membutuhkan bantuan dari orang lain khususnya oleh orangtuanya.

Pendidikan karakter merupakan salah satu program pendidikan yang gencar


disosialisasikan dan digerakan beberapa tahun terakhir, yang bertujuan untuk menekan
tingkat kriminalitas oleh anak dan membentuk karakter anak. Karakter memiliki tiga bagian
yang saling berhubungan, yaitu pengetahuan moral, perasaan moral dan perilaku moral.
Ketiga hal tersebut diperlukan dalam membetuk moral kehidupan. Terdapat beberapa nilai-
nilai dalam pendidikan karakter yang harus dikembangkan, salah satunya adalah nilai karakter
mandiri. Mandiri merupakan sikap atau perilaku seorang individu yang tidak mudah
bergantung pada orang lain. Pendidikan karakter mandiri adalah usaha sadar yang dilakukan
untuk membentuk watak, akhlak, budi pekerti, dan mental seorang individu, agar hidupnya
tidak bergantung pada bantuan orang lain dalam menyelesaikan setiap tugas-tugasnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mandiri adalah keadaan dapat berdiri
sendiri; tidak bergantung pada oranglain. Kata bendanya adalah kemandirian yang berarti
hal atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Kemandirian
dapat dilihat dari tiga aspek yaitu: kemandirian emosianal yang menunjukan adanya
perubahan hubungan emosional antar individu, kemandirian tingkah laku untuk membuat
keputusan tanpa terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertanggung jawab atas keputusan
tersebut, kemandirian dalam memaknai prinsip tentang benar dan salah.

Menurut salah seorang Pakar Psikologi Klinis dari Universitas Indonesia, mengatakan
bahwa memperkenalkan anak pada transportasi umum merupakan kegiatan yang baik.
Karena anak dapat meninggalkan zona nyaman mereka yang biasa mereka dapatkan dari
kendaraan pribadi yang orang tua mereka miliki. Selain itu, dengan menaiki transportasi
umum anak dapat melatih kesabaran, kemandirian, menumbuhkan keberanian dan melatih
kepekaan terhadap lingkungan dengan berinteraksi secara langsung dengan orang banyak.
4

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian


Terbentuknya kemandirian tidak terlepas dari faktor-faktor yang mendukung untuk
mempengaruhi kemandirian lebih dalam, karena itu ada beberapa fakor lain yang berperan
penting dalam mempengaruhi kemandirian tersebut. Seperti dalam penelitian menunjukkan
faktor-faktor yang berpengaruh pada kemandirian seseorang adalah:

a. Pola asuh orangtua dalam keluarga


Anak yang mempunyai kemandirian tinggi adalah mereka yang berasal dari
keluarga yang orangtuanya dapat menerima anaknya dengan positif.

b. Usia
Individu dimasa remaja akan berusaha melepaskan diri dari orang tuanya,
dalam hal ini berarti individu cenderung tidak akan meminta bantuan kepada
orang lain dalam memecahkan suatu masalah yang sedang dihadapi.

c. Pendidikan
Pendidikan yang dialami oleh seseorang tidak harus berasal dari sekolah atau
yang dikenal dengan pendidikan formal. Akan tetapi bisa juga diperoleh dari luar
sekolah yang sering disebut dengan pendidikan non formal, pendidikan ini secara
tidak langsung telah membawa individu kepada suatu bentuk usaha dari
lingkungan keluarganya kedalam kelompok teman sebaya. Terlihat adanya
kecenderungan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, ternyata semakin
tinggi juga tingkat kemandirian seseorang.
d. Urutan kelahiran
Dengan adanya urutan kelahiran dalam suatu keluarga tentunya mempunyai
ciri tersendiri bagi setiap anak yang mungkin disebabkan oleh perlakuan dan
perhatian yang berbeda-beda bagi setiap anak. Semakin sedikit jumlah anak
dalam keluarga dan semakin naik persepsi pola asuh demokratik yang diberikan
oleh orangtuanya, maka tingkat kemandirian semakin besar.

e. Jenis kelamin
Didalam penelitian tersebut ditemukan bahwa rata-rata skor kemandirian
pria lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata skor kemandirian wanita. Hal
tersebut dikarenakan orang menganggap wanita mudah dipengaruhi, sangat
pasif, merasa kesulitan dalam memutuskan sesuatu, kurang percaya diri, sangat
terganutngdan aspek-aspek lainnya yang merupakan ciri-ciri ketidakmandirian.

5
Sedangkan pria mempunyai ciri-ciri yang sebaliknya, yaitu tidak mudah
dipengaruhi, sangat aktif, dapat memutuskan sesuatu secara mudah, sangat
percaya diri, dan tidak tergantung.

f. Inteligensi
Anak yang cerdas akan memiliki metode yang praktis dan tepat dalam setiap
memecahkan masalah yang sedang dihadapinya, sehingga akan dengan cepat
mengambil keputusan untuk bertindak. Hal ini menunjukkan adanya kemandirian
dalam setiap menghadapi masalh yang hahrus diselesaikan.

g. Interaksi sosial
Kemampuan seorang remaja dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial,
serta mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik akan mendukung perilaku
yang bertanggung jawab dan mampu menyelesaikan segala permasalahan yanng
dihadapi dengan tidak mudah menyerah akan mendukkung perilaku untuk
mandiri.

Dari penjelasan diatas maka dapat dijelaskan bahwa faktor-faktor yang


mempengaruhi kemandirian antara lain pola asuh orangtua dalam keluarga, usia,
pendidikan, urutan kelahiran, jenis kelamin, inteleginsi dan interaksi sosial.

C. Ciri – Ciri Karakter Kemandirian 6


a. Menguasai keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan pekerjaannya.
Remaja yang mandiri, akan melakukan/mengerjakan sesuatu berdasarkan
keahlian atau keterampilan yang sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Pada
umumnya, remaja mandiri tidak terlalu mengharapkan bantuan orang lain,
sehingga keterampilan atau keahlian yang dimiliki sangat mendukung terhadap
penyelesaian pekerjaannya.

b. Menghargai waktu
Tidak ada waktu yang tersisa atau terbuang secara Cuma-Cuma bagi remaja
mandiri. Mereka sangat menghargai waktu, sehingga apa yang dilakukan harus
memberikan hasil yang berarti

c. Tanggung jawab
Bagi remaja mandiri, bila melakukan sesuatu harus sampai selesai. Tanggung
jawab remaja mandiri cukup besar dibandingkan remaja yang tidak mandiri. Hal
ini dikarenakan mereka melakukan semuanya lebih banyak sendiri, sehingga
mereka pulalah yang harus menyelesaikannya. Cara kerja mereka yang juga
cenderung berbeda dengan remaja yang tidak mandiri, menjadikan mereka
kurang bisa menerima bantuan orang lain.

d. Mengembangkan cara berfikir positif


Selain inisiatif yang dimiliki, remaja mandiri cenderung mengembangkan cara
berfikir positif. Hal ini dapat dilihat pada sikap mereka ketika menanggapi dan
menyelesaikan suatu masalah, mereka mengembangkan solusi yang dibutuhkan
bagi penyelesaian masalah tersebut. Bagi mereka, hal itu lebih efektif dan efisien
daripada harus mempersoalkan mengapa masalah itu terjadi. Dengan demikian,
energi yang tersisa dapat difokuskan untuk hal yang lain.

e. Memandang masa dengan optimis


Bagi remaja mandiri, apa yang mereka lakukan selalu penuh semangat dan
harapan. Selama mereka masih berminat terhadap suatu hal, mereka tidak
pernah memandang sesuatu itu sebagai hal yang tidak ada manfaatnya.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri kemandiriran pada


remaja adalah percaya diri, mampu bekerja sendiri, menguasasi keahlian dan keterampilan,
menghargai waktu, tanggung jawab, mengembangkan cara berfikir positif, memandang
masa depan dengan optimis, cenderung bersikap realistik dan objektif, peduli terhadap
pemahaman abstrak, mampu mengintergrasikan nilai-nilai yang bertentangan, toleran
terhadap ambiguitas, peduli akan pemenuhan sendiri,
7
ada keberanian untuk menyelesaikan konflik internal, responsif terhadap kemandirian orang
lain, sadar akan adanya saling ketergantungan dengan orang lain, mampu mengekspresikan
perasaan dengan penuh keyakinan dan keceriaan

C. Aspek-Aspek Karakter Kemandirian

Menurut Havighurst, kemandirian memiliki empat aspek, yaitu :

a. Aspek intelektual
Aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengatasi berbagai
masalah yang dihadapi.

b. Aspek sosial
Aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengadakan interaksi
dengan orang lain dan tidak tergantung atau menunggu aksi dari orang lain

c. Aspek Emosi
Aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak
tergantungnya kebutuhan emosi dari orang tua. Kemandirian emosional
berkembang lebih awal dan menjadi dasar bagiperkembangan kemandirian
behavioral dan nilai. Sembari individu mengembangkan secara lebih matang
kemandirian emosionalnya, secara perlahan ia mengembangkan kemandirian
behavioralnya. Perkembangan kemandirian emosional dan behavioral tersebut
menjadi dasar bagi perkembangan kemandirianilai. Oleh karena itu, pada diri
individu kemandirian nilai berkembang lebih akhir dibanding kemandirian
emosional dan behavioral.

d. Aspek ekonomi
Aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan mengatur ekonomi dan tidak
tergantungnya kebutuhan ekonomidengan orang tua.

Sedangkan menurut Masrun dalam penelitiannya menyimpulkan ada lima aspek


kemandirian yaitu :
a. Bebas
Ditunjukkan dengan tindakan yang disesuaikan dengan keinginan sendiri
tanpa pengaruh dan paksaan orang lain, dan juga tanpa bantuan orang lain, jadi
tidak lagi tergantung kepada orang lain.

8
b. Inisiatif
Ditunjukkan dengan munculnya ide untuk menghadapi dan memecahkan
masalah yang menjadi problemnya.

c. Gigih
Artinya tanpa putus asa berusaha dengan tekun untuk mengejar prestasi dan
merealisasikan harapan-harapannya.

d. Percaya Diri
Artinya dengan mantap dan dengan penuh kepercayaan terhadap
kemampuan sendiri dengan berusadaha mencapaia kepuasan diri.

e. Pengendalian Diri
Aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengadakan interaksi
dengan orang lain dan tidak tergantung atau menunggu aksi dari orang lain.
Dari penjelasan diatas maka dapat dijelaskan aspek-aspek kemandirian yang diambil
untuk penelitian ini yaitu aspek bebas, aspek inisiatif, aspek gigih, aspek percaya diri dan
aspek pengendalian diri

D. Bagaimana Contoh Problem Pendidikan Karakter Kemandirian


Problematika tentang pendidikan karakter kemandirian ini sangat banyak,tentunya
setiap problem pasti punya pemecah masalah salah satunya adalah dengan model
problem-based learning (PBL), nah penjelasan tentang metode tersebut adalah sebagai
berikut :
Problem based learning (PBL) adalah metode pembelajaran yang dipicu oleh
permasalahan, yang mendorong siswa untuk belajar dan bekerja kooperatif dalam
kelompok untuk mendapatkan solusi, berpikir kritis dan analitis, mampu menetapkan
serta menggunakan sumber daya pembelajaran yang sesuai .
Metode pembelajaran ini merangsang peserta didik untuk menganalisis
masalah,memperkirakan jawaban-jawabannya,mencari data, menganalisi data dan
menyimpulkan jawaban terhadap masalah. Model ini pada dasarnya melatih
kemampuan memecahkan masalah melalui langkah-langkah sistematis.

9
Menurut John Dewey,proses belajar hanya akan terjadi jika peserta didik dihadapkan
pada masalah dari kehidupan nyata untuk dipecahkan. Dalam membahas dan menjawab
maslah,peserta didik harus terlibat langsung dalam kegiatan nyata, misalnya,
mengobservasi, mengumpulkan data dan menganalisisnya.
Prinsip keatifan peserta didik dalam belajar untuk mendapatkan hasil belajar yang
optimal dinyatakan pula oleh piaget. Menurut piaget, peserta didik mendapatkan
pengetahuan dan dianggapnya benar, hingga dalam proses pembelajaran selanjutnya ia
menemukan bahwa itu salah. Maka pengertian pada dasarnya dibangun secara bertahap
melalui partisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

E. Bagamaina Penerepan Pendidikan Karakter Kemandirian Dalam


Kehidupan Sehari-Hari
Sikap mandiri adalah kemampuan untuk mengatur dirinya sendiri sehingga tidak
terlalu bergantung orang lain.Namun, sikap mandiri bukan berarti seseorang bersifat
invidualistis, melainkan berusaha untuk melakukan kegiatan yang dapat
dilakukannya sendiri.
Sikap mandiri yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari hari adalah sebagai
berikut :
1. Merapikan Tempat Tidur Sendiri
Merapikan tempat tidur sendiri adalah contoh sikap mandiri di rumah.Bagi
anak-anak, hal tersebut merupakan bentuk rasa tanggung jawab terhadap diri
sendiri. Merapikan tempat tidur adalah hal sederhana yang bisa dilakukan setiap hari
di rumah.
2. Mencuci Gelas dan Piring Sehabis Makan
Contoh sikap mandiri di rumah adalah mencuci gelas dan piring sehabis
makan.Biasakan hal tersebut setiap hari agar kamu tidak terlalu bergantung pada
orang lain seperti kakak, ayah, ibu, atau asisten rumah tangga (ART).
3. Mencuci Baju Sendiri
Mencuci baju sendiri adalah contoh sikap kemandirian yang harus
ditanamkan sejak dini. Selain mandiri, hal tersebut juga bisa sekaligus mengurangi
beban orang tua atau ART.
4. Belajar dan Mengerjakan PR
Belajar dan mengerjakan pekerjaan sekolah (PR) merupakan contoh sikap
mandiri di rumah. Perlu kamu tahu kalau PR adalah kewajiban anak di rumah yang
harus dikerjakan sendiri.
10
5. Menyiapkan Perlengkapan Sekolah
Tak sedikit yang masih bergantung pada orang lain untuk menyiapkan
perlengkapan sekolah. Padahal, hal tersebut adalah tanggung jawab sendiri karena
kamu sudah bukan anak kecil lagi. Bagi anak sekolah, menyiapkan pelengkapan
sekolah seperti baju, buku, alat tulis, dan lainnya seharusnya dilakukan sendiri.
Apalagi, perlengkapan sekolah tersebut adalah milik sendiri yang juga harus
disiapkan secara mandiri di rumah.
6. Membereskan Mainan Usai Bermain
Siapa yang jarang membereskan mainan usai bermain dengan adik atau
kakak? Nah, membereskan mainan adalah salah satu contoh sikap kemandirian di
rumah. Jadi, jangan lupa membereskannya sendiri agar rumah rapi kembali, ya.
Membereskan mainan yang berantakan di rumah juga merupakan bentuk tanggung
jawab terhadap barang milik sendiri atau orang lain. Tidak cuma mainan, tapi juga
barang-barang lainnya.
7. Memecahkan Masalah Sendiri
Memecahkan masalah sendiri ketika mengalami masalah di rumah
merupakan contoh sikap mandiri. Hal ini berdampak pada kemampuan kognitif dan
fisik anak-anak. Namun, orang tua juga dapat menawarkan dukungan dan bantuan
selama proses tersebut sambil memberi mereka kebebasan mengambil keputusan.
8. Membuat Aturan Sendiri di Rumah
Membuat aturan di rumah sangatlah penting. Selain aturan yang sudah ada
di rumah, kamu juga bisa lo membuat aturan sendiri di rumah agar lebih mandiri.
Salah satu contohnya adalah membuat aturan sendiri saat bermain di rumah
sehingga bisa menetapkan aturan permainan yang memengaruhi imajinasi.

11
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Pendidikan karakter mandiri adalah usaha sadar yang dilakukan untuk membentuk
watak, akhlak, budi pekerti, dan mental seorang individu, agar hidupnya tidak bergantung
pada bantuan orang lain dalam menyelesaikan setiap tugas-tugasnya. Terdapat beberapa
nilai-nilai dalam pendidikan karakter yang harus dikembangkan, salah satunya adalah nilai
karakter mandiri.
Kemudian pendidikan karakter kemandirian kita juga dapat menimbulkan ciri-ciri
karakter kemandirian seperti, Percaya diri, mampu bekerja sendiri, menguasai keahlian dan
keterampilan yang sesuai dengan pekerjannya, menghargai waktu, tanggung jawab,
mengembangkan cara berfikir positif, memandang masa dengan optimis.
Pendidikan karakter kemandirian juga terdapat aspek aspek diantaranya seperti,
aspek, intelektual, aspek sosial, aspek emosi, aspek ekonomi. Kemudian karakter
kemandirian juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari, contoh seperti, merapikan
tempat tidur, mencuci gelas dan piring sehabis makan, mencuci baju sendiri, belajar dan
mengerjakan PR dan sebagainya.
Pada dasarnya pendidikan karakter merupakan sesuatu yang penting untuk di
pelajari dan di terapkan dalam kehidupan kampus,sekolah maupun keluarga dan di dalam
kehidupan sehari hari khususunya pendidikan karakter kemandirian.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/YeniPurwati/makalah-karakter-mandiri
https://uia.e-journal.id/Tahdzib/article/download/831/460
https://acopen.umsida.ac.id/index.php/acopen/article/view/3136/1062?
download=pdf
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/23761/5.%20BAB
%20I.pdf?sequence=5&isAllowed=y
https://www.ums.ac.id/wp-signup.php

iii

Anda mungkin juga menyukai