Interpretasi hasil
B. Penilaian Sampel
Sampel
Organoleptis
Uji pH
Volume
C. Uji Skrinning
Card/Strip test dibawa ke suhu ruang dan keluarkan test strip dari bungkusnya.
Strip dicelupkan ke dalam urin dengan arah panah menunjuk tegak lurus pada sampel
Dicelupkan ke dalam plasma dengan arah panah menunjuk tegak lurus pada sampel, tidak boleh lebih dari batas maksimal pada strip
ditahan sampai muncul warna merah keunguan pada area tes ( 30 detik)
hasil positif (+) bila tampak 1 garis pada huruf C, atau sesuai dengan petunjuk manualnya
D.
Pembuatan Larutan-Larutan Larutan NaOH 4,0 M Ditimbang dengan teliti 0,8 gram NaOH padat dalam gelas beaker Dilarutkan dengan aquades secukupnya dan dipindahkan ke dalam labu ukur 5 mL Gelas beaker dibilas dengan aquades dan ditambahkan ke dalam labu ukur 5 mL Ditambahkan aquades hingga tanda batas labu ukur Digojog hingga homogen
Larutan NaOH 0,2 M Dipipet 1,25 mL larutan NaOH 4,0 M Dituangkan ke dalam labu ukur 25 mL Ditambahkan aquades hingga tanda batas pada labu ukur Digojog hingga homogen
Larutan KH2PO4 0,1 M Ditimbang serbuk kalium dihidrogen fosfat sebanyak 0,3402 gram Dilarutkan dengan aquades secukupnya di dalam gelas beaker Dipindahkan ke dalam labu ukur 25 mL Ditambahkan aquades hingga tanda batas labu ukur Digojog hingga homogen
Larutan Dapar Fosfat 0,1 M pH 6,0 Dipipet 10 mL larutan KH2PO4 0,1 M Ditambahkan NaOH 0,2 M hingga mencapai pH 6,0
Larutan Dapar Fosfat 0,1 M pH 9,0 Dipipet 5 mL larutan KH2PO4 0,1 M Ditambahkan NaOH 0,2 M hingga mencapai pH 9,0
Larutan Dapar Fosfat 0,1 M pH 10,3 Dipipet 5 mL larutan KH2PO4 0,1 M Ditambahkan NaOH 0,2 M hingga mencapai pH 10,3
Larutan Asam Asetat 1,0 M Dipipet 0,3 mL larutan asam asetat glasial Dipindahkan kedalam labu ukur 10 mL yang telah berisi aquades secukupnya Ditambahkan aquades hingga tanda batas labu ukur Digojog hingga homogen Larutan Dapar Asetat 1,0 M pH 4,5 Dipipet 2 mL asam asetat 1,0 M Ditambahkan larutan NaOH 0,2 M sebanyak 3,65 mL Dilakukan pengujian pH dengan pH-meter Jika pH belum mencapai 4,5, dilakukan pengaturan pH dengan penambahan larutan NaOH atau larutan asam asetat.
Eluen SPE untuk Senyawa Golongan Opiat Dipipet sebanyak 3,9 mL CHCl3, 1 mL isopropanol dan 0,1 mL (setara dengan 2 tetes) NH4OH Dimasukkan kedalam labu ukur 5 mL Digojog hingga homogen
Eluen SPE untuk Senyawa Golongan Amfetamin Dipipet sebanyak 3,9 mL CHCl3, 1 mL isopropanol dan 0,1 mL (setara dengan 2 tetes) HCl
Larutan Baku Primer Ditimbang masing-masing senyawa standar sebanyak 1 mg Masing-masing senyawa dilarutkan dengan metanol secukupnya dalam gelas beaker Masing-masing senyawa dipindahkan kedalam labu ukur 10 mL Ditambahkan metanol hingga tanda batas labu ukur Digojog hingga homogen
E.
4 mL urin
Tabung ditutup dan dipanaskan dalam penangas air pada suhu 120C selama 20 menit
Sampel
Dialirkan 1,2 mL dapar fosfat 0,1 M pH 6,0 ke dalam cartridge (loading sampel)
Dialirkan 1,5 mL air, dilanjutkan dengan 1,5 mL dapar asetat pH 4,5, dan 1,5 mL methanol (pencucian kolom)
Ambil fase kloroform Elusi dengan 1,5 mL campuran kloroform : isopropanol : NH4OH (78:20:2,v/v)
Eluat yang diuapkan pada suhu 65C Diaduk, disaring, dan diupakan Direkonstitusi dengan metanol sebanyak 100L
F.
Ekstraksi Senyawa Golongan Amfetamin Ekstraksi Cair-Cair Amfetamin Disiapkan 1 tabung, ditambahkan 1 mL sampel urin positif golongan amfetamin
Dilakukan pengujian pH untuk memastikan pH sampel adalah 10,3. Jika tidak 10,3, maka dilakukan penambahan dapar fosfat pH 10,3 Ditambahkan dengan 3 mL campuran kloroform : isopropanol (3:1, v/v) ke dalam . sampel Divortex dengan kecepatan 2500 rpm selama 30 menit
Fase organik didehidrasi dengan penambahan 100 mg natrium sulfat anhidrat dan difiltrasi dengan kertas saring
Ekstraksi Fase Padat Amfetamin Disiapkan 2 mL sampel urin positif golongan amfetamin
Dilakukan pengkondisian kolom SPE dengan mengalirkan 3 mL metanol dan 3 mL dapar fosfat 0,1 M pH 6,0 Dijaga agar kolom tidak kering
Dilakukan pencucian kolom dengan mengalirkan 1,5 mL air, dilanjutkan dengan 1,5 mL asam asetat 1,0 M, dan 1,5 mL metanol. Dipasang wadah penampung eluat di bawah cartridge sebelum dilakukan elusi Dilakukan elusi dengan menggunakan 1,5 mL campuran kloroform : isopropanol : NH4OH (78:20:2, v/v) Digunakan laju alir sebesar 1 2 mL/menit Eluat yang tertampung diuapkan pada suhu 65C Ekstrak direkonstitusi dengan metanol sebanyak 100 L
G.
Disiapkan plat silika gel GF254 berukuran 10 cm 10 cm dan diberi tanda batas atas
Disiapkan 2 chamber untuk elusi dan dijenuhkan masing masing dengan fase gerak TB dan TE selama 30 menit hingga chamber jenuh
Larutan sampel, standar dan standar references ditotolkan pada plat sesuai dengan sistem fase gerak tersebut, lalu dilakukan pengembangan (elusi)
Dideteksi dengan Spektrodensitometri pada panjang gelombang maksimum yang dapat mendeteksi semua senyawa pada analit.
Dari hasil spektrofotodensitometer, dihitung harga hRfc dan dianalisis spektrumnya, kemudian dibandingkan dengan literatur.
H.
Disiapkan plat silika gel GF254 berukuran 10 cm 10 cm dan diberi tanda batas atas
Disiapkan chamber untuk elusi dan dijenuhkan masing masing dengan fase gerak TB selama 30 menit
Larutan sampel, standar dan standar references ditotolkan pada plat, dilakukan pengembangan (elusi)
Dideteksi dengan Spektrodensitometri pada panjang gelombang maksimum yang dapat mendeteksi semua senyawa pada analit.
Hasil spektrofotodensitometer, dihitung koefisien regresi dan persamaan regeresi linearnya dengan x adalah konsentrasi dan y adalah AUC kemudian AUC senyawa pada sampel dimasukkan ke dalam persamaan regresi sehingga konsentrasi senyawa pada sampel dapat dihitung