COCCI PROS
A. Sulfaquinoxaline
Spektrofotometer UV-Vis (λ=385 nm) (Protap COCCI PROS)
Pelarut : NaOH 0,1 N
a. Larutan Standar:
Timbang 40 mg standar Sulfaquinoxaline, masukkan ke dalam labu ukur 100 mL
larutkan dengan pelarut, sonikasi selama ± 15 menit dan encerkan dengan pelarut
hingga tanda batas, homogenkan. Kemudian ambil 5 mL larutan, masukkan larutan ke
dalam labu ukur 100 mL dan encerkan dengan pelarut hingga tanda batas,
homogenkan.
b. Larutan Sampel:
Timbang dengan seksama 1,25 gram sampel, masukkan ke dalam labu ukur 100 mL
larutkan dengan pelarut, sonikasi selama ± 15 menit, encerkan dengan pelarut
sampai tanda batas, homogenkan. Kemudian ambil 5 mL larutan, masukkan larutan ke
dalam labu ukur 100 mL dan encerkan dengan pelarut hingga tanda batas,
homogenkan.
c. Lakukan pemeriksaan kadar dengan menggunakan alat spektrofotometer untuk
mendapatkan nilai absorban dari larutan sampel:
| | Ws Bt 1
% Sulfaquinoxaline= ¿ x x Fsp x x x % kadar standar ¿
Ls Fst Wu ZA
Keterangan :
Abs : Nilai absorban
Ls : Luas puncak larutan standar
Ws : Bobot standar (mg)
Fst : Faktor pengenceran standar
Fsp : Faktor pengenceran sampel
Bt : Berat teoritis (mg)
Wu : Bobot sampel (mg)
ZA : Kandungan zat aktif dalam sampel
Spefikasi : tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110%
(USP, 2015)
Lanjutkan sebagaimana diarahkan dengan antibiotik - uji mikroba, menggunakan volume
larutan oral yang diukur secara akurat, diencerkan secara kuantitatif dengan buffer
No. 3 untuk menghasilkan larutan yang memiliki konsentrasi neomisin. Secara
kuantitatif encerkan larutan stok ini dengan buffer No. 3 untuk mendapatkan
pengenceran uji yang memiliki konsentrasi yang dianggap sama dengan tingkat dosis
median standar.
B. Vitamin B12 (FI IV, 1995) hal. 263-264. (USP, 2015) hal. 2966-2967 (FOHI, 2008) hal.
429-430
Spektrofotometer UV-Vis (λ=361 nm)
a. Larutan standar
1) Timbang 30 mg standar vitamin B12, masukkan kedalam labu ukur 100 mL larutkan
dengan purified water lalu sonikasi selama ±15 menit dan encerkan dengan
purified water sampai tanda batas, homogenkan.
2) Pipet 5 mL larutan masukkan kedalam labu ukur 50 mL dan encerkan dengan
purified water sampai tanda batas, homogenkan.
b. Larutan sampel
1) Timbang 30 mg sampel, masukkan ke dalam labu ukur 100 mL larutkan dengan
purified water lalu sonikasi selama ±15 menit dan encerkan dengan purified
water sampai tanda batas, homogenkan.
2) Pipet 5 mL larutan masukkan kedalam labu ukur 50 mL dan encerkan dengan
purified water sampai tanda batas, homogenkan.
c. Ukur larutan standar dan sampel dengan Spektrofotometer UV-Vis λ=361 nm dan
hitung dengan rumus:
Au x Ws x % kadar standar
% Vitamin B 12=
As x Wu
Keterangan :
Au : Luas puncak larutan sampel
As : Luas puncak larutan standar
Ws : Bobot standar (mg)
Wu : Bobot sampel (mg)
Spesifikasi : mengandung tiak kurang dari 96% dan tidak lebih dari 100,5%.
C. Mg-aspartat (British Pharmacopeia Vol. II, 2008) hal. 1347-1348 (FOHI, 2008) 407-408
Titrasi
Titran : Na2EDTA 0,1 M
Titrat : Sampel
Timbang secara seksama 260 mg sampel, larutkan dalam aquades tambahkan 10 mL Dapar
ammonia – Amonium Klorida LP, titrasi dengan Na 2EDTA 0,1 M
1 mL Na2EDTA setara dengan 28,85 mg Magnesium Aspartat
Spefikasi : kadar antara 98-102 %.
E. Sodium selenit (FI V, 1995) hal. 1186; (USP, 2015) hal. 1870
Titrasi
Titran : Iodium 0,1 N
Titrat : Sampel
Timbang seksama lebih kurang 180 mg sampel, yang telah dikeringkan pada suhu 120 oC
hingga bobot tetap, larutkan dalam 50 mL air dalam labu bertutup kaca. Tambahkan 3
gram Kalium Iodida P dan 5 mL Asam Klorida P, tutup labu dan diamkan 10 menit.
Tambahkan 50 mL air, 50 mL Natrium Tiosulfat 0,1 N dan 3 mL Kanji LP, segera titrasi
dengan iodium 0,1 N hingga warna coklat kekuningan.
1 mL Iodium 0,1 N setara dengan 4,323 mg Natrium Selenit
Spefikasi : tidak kurang dari 98% dan tidak lebih dari 101%
F. Glysin (FI IV, 1995) hal. 499-500 (USP, 2015) hal. 3694
Titrasi
Sampel : 150 mg glisin
Blanko : 100 mL asam asetat glasial P
sistem titrimetik
Mode : titrasi langsung
Titran : 0,1 N asam perklorat VS
Titik akhir titrasi: visual
Analisis :
Larutkan sampel dalam 100 mL asam asetat glasial, dan tambahkan 1 tetes kristal
violet TS. titrasi dengan titran ke titik akhir hijau. melakukan penentuan blanko.
Menghitung persentase glisin (C 2H5NO2) dalam sampel yang diambil
(Vs – V 8) x N x F
Hasil : x 100
W
Keterangan :
Vs = Volume titran yang dikonsumsi sampel (mL)
V8 = Volume titran yang dikonsumsi blanko (mL)
N = Normalitas aktual dari titran (mEq/mL)
F = Faktor ekivalensi, 75,07 mg/mEq
W = Berat sampel
Kriteria penerimaan = 98,5% - 101,5% berbasis kering