Anda di halaman 1dari 6

Makalah Pengembangan Produk Orally Disintegrating Tablet

Lansoprazole.
Program Pendidikan Apoteker Periode 104, Fakultas Farmasi
Universitas Airlangga
BAB V
PENGEMBANGAN METODE ANALISIS

5.1 Penetapan Kadar Tablet Lansoprazol Orally Disintegrating


Prosedur analisis penetapan kadar Lansoprazol pada sediaan tablet
lansoprazol orally disintegrating digunakan metode Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi dengan prosedur sebagai berikut :
A. Persyaratan: mengandung tidak kurang dari 90% dan tidak
lebih dari 110% lansoprazol
B. Kondisi KCKT
Tabel 5.1 Kondisi KCKT
Parameter Kondisi

Detektor UV 285 nm

Kolom L1 (4,6 mmx25 cm, 5um)

Temperatur kolom 30C

Laju Alir 1,0 mL/menit

Volume injeksi 10uL

Acetonitril : Air : Trietilamin


Fase gerak (160:40:1) Adjust dengan phosphoric
acid hingga pH 7

C. Prosedur
a. Pembuatan larutan standar
Timbang standar lansoprazol sebanyak 50 mg, masukkan ke dalam
labu ukur 50,0 mL kemudian tambahkan fase gerak 25,0 ml,
masukkan labu pada rotary shaker untuk dilakukan sonikasi selama
30 menit kemudian tambahkan fase gerak hingga 50,0 mL sehingga
didapatkan larutan standar dengan konsentrasi 100 g/mL.

b. Pembuatan Larutan Uji


Makalah Pengembangan Produk Orally Disintegrating Tablet
Lansoprazole.
Program Pendidikan Apoteker Periode 104, Fakultas Farmasi
Universitas Airlangga
Larutan uji dibuat dengan cara menggerus 11 tablet lansoprazol orally
disintegrating, kemudian timbang sejumlah 5000 mg yang setara
dengan 300 mg lansoprazol kemudian masukkan ke dalam labu ukur
100,0 ml, tambahkan fase gerak sebanyak 50,0 ml, kemudian letakkan
pada rotary shaker selama 30 menit disonikasi, kemudian tambahkan
fase gerak kembali hingga 100,0 ml. Saring dengan kertas saring 0,45
m, kemudian pipet sebanyak 6,0 ml masukkan ke dalam labu ukur
50,0 ml, tambahkan fase gerak ad 50,0 ml, sehingga didapatkan
konsentrasi 100 g/mL.

c. Perhitungan kadar
Menghitung persentase lansoprazol dalam tablet dengan rumus:
Hasil = (rU/rS) x (CS/CU) x 100
rU = peak response dari lansoprazol dari larutan sampel
rS = peak response dari lansoprazol dari larutan standar
CS = konsentrasi lansoprazol dalam larutan baku kerja (mg/mL)
CU = konsentrasi lansoprazol dalam larutan sampel (mg/mL)

5.2 Prosedur Validasi Metode Analisis


5.2.1 Spesifisitas
Untuk menguji spesifisitas dari metode dilakukan penginjekkan larutan
baku kerja lansoprazol, larutan plasebo, dan pelarut dengan prosedur
pembuatan sebagai berikut :
a. Prosedur pembuatan larutan baku kerja lansoprazol
Timbang standar lansoprazol sebanyak 50 mg, masukkan ke dalam
labu ukur 50,0 mL kemudian tambahkan fase gerak 25,0 ml,
masukkan labu pada rotary shaker untuk dilakukan sonikasi selama
30 menit kemudian tambahkan fase gerak hingga 50,0 mL sehingga
didapatkan larutan standar dengan konsentrasi 100 g/mL. Saring
dengan kertas saring 0,45 m lalu disuntikkan pada KCKT.

b. Pembuatan larutan plasebo


Larutan Plasebo dibuat dengan menimbang 50 mg plasebo kemudian
dimasukkan dalam labu ukur kedalam labu ukur 50,0 mL kemudian
Makalah Pengembangan Produk Orally Disintegrating Tablet
Lansoprazole.
Program Pendidikan Apoteker Periode 104, Fakultas Farmasi
Universitas Airlangga
tambah fase gerak hingga 25 mL. Tempatkan di rotary shaker selama 30
menit disonikasi kemudian tambah fase gerak hingga 50,0 mL.
Kriteria penerimaan yang diinginkan adalah pada waktu retensi puncak
lansoprazol tidak ada gangguan dari placebo.

5.2.2 Linieritas dan Kisaran (range)


Untuk linieritas dibuat 5 konsentrasi berbeda pada rentang 80%-120 %
dengan prosedur pembuatan larutan sebagai berikut :
a Pembuatan larutan baku kerja konsentrasi 80%
Timbang baku standar (refrence standard) lansoprazol sebanyak 24 mg
lalu masukkan kedalam labu ukur 50,0 mL kemudian tambah fase gerak
hingga 25 mL. Tempatkan di rotary shaker selama 30 menit disonikasi
kemudian tambah fase gerak hingga 50,0 mL di dapatkan larutan dengan
konsentrasi 480 g/mL. Kemudian larutan baku kerja dibuat dengan
memipet 1,0 mL larutan stok dan masukkan dalam labu ukur 20,0 mL.
Kemudian tambahkan fase gerak hingga kira-kira 10 mL dan disonifikasi
selama 30 menit. Setelah itu ditambahkan fase gerak hingga 20,0 mL.dan
didapatkan larutan baku kerja 24,0 g/mL, saring dengan kertas saring
0,45 m lalu disuntikkan pada KCKT.
b. Pembuatan larutan baku kerja konsentrasi 90%
Timbang baku standar (refrence standard) lansoprazol sebanyak 27 mg
lalu masukkan kedalam labu ukur 50,0 mL kemudian tambah fase gerak
hingga 25 mL. Tempatkan di rotary shaker selama 30 menit disonikasi
kemudian tambah fase gerak hingga 50,0 mL di dapatkan larutan
dengan konsentrasi 540 g/mL. Kemudian larutan baku kerja dibuat
dengan memipet 1,0 mL larutan stok dan masukkan dalam labu ukur
20,0 mL. Kemudian tambahkan fase gerak hingga kira-kira 10 mL dan
disonifikasi selama 30 menit. Setelah itu ditambahkan fase gerak
hingga 20,0 mL.dan didapatkan larutan baku kerja 27,0 g/mL, saring
dengan kertas saring 0,45 m lalu disuntikkan pada KCKT.
c. Pembuatan larutan baku kerja konsentrasi 100%
Timbang baku standar (refrence standard) lansoprazol sebanyak 30 mg
lalu masukkan kedalam labu ukur 50,0 mL kemudian tambah fase gerak
hingga 25 mL. Tempatkan di rotary shaker selama 30 menit disonikasi
Makalah Pengembangan Produk Orally Disintegrating Tablet
Lansoprazole.
Program Pendidikan Apoteker Periode 104, Fakultas Farmasi
Universitas Airlangga
kemudian tambah fase gerak hingga 50,0 mL di dapatkan larutan
dengan konsentrasi 600 g/mL. Kemudian larutan baku kerja dibuat
dengan memipet 1,0 mL larutan stok dan masukkan dalam labu ukur
20,0 mL. Kemudian tambahkan fase gerak hingga kira-kira 10 mL dan
disonifikasi selama 30 menit. Setelah itu ditambahkan fase gerak
hingga 20,0 mL.dan didapatkan larutan baku kerja 30,0 g/mL, saring
dengan kertas saring 0,45 m lalu disuntikkan pada KCKT.

d. Pembuatan larutan baku kerja konsentrasi 110%


Timbang baku standar (refrence standard) lansoprazol sebanyak 33 mg
lalu masukkan kedalam labu ukur 50,0 mL kemudian tambah fase gerak
hingga 25 mL. Tempatkan di rotary shaker selama 30 menit disonikasi
kemudian tambah fase gerak hingga 50,0 mL di dapatkan larutan dengan
konsentrasi 660 g/mL. Kemudian larutan baku kerja dibuat dengan
memipet 1,0 mL larutan stok dan masukkan dalam labu ukur 20,0 mL.
Kemudian tambahkan fase gerak hingga kira-kira 10 mL dan disonifikasi
selama 30 menit. Setelah itu ditambahkan fase gerak hingga 20,0 mL.dan
didapatkan larutan baku kerja 33,0 g/mL, saring dengan kertas saring
0,45 m lalu disuntikkan pada KCKT.

e. Pembuatan larutan baku kerja konsentrasi 120%


Timbang baku standar (refrence standard) lansoprazol sebanyak 36 mg
lalu masukkan kedalam labu ukur 50,0 mL kemudian tambah fase gerak
hingga 25 mL. Tempatkan di rotary shaker selama 30 menit disonikasi
kemudian tambah fase gerak hingga 50,0 mL di dapatkan larutan dengan
konsentrasi 720 g/mL. Kemudian larutan baku kerja dibuat dengan
memipet 1,0 mL larutan stok dan masukkan dalam labu ukur 20,0 mL.
Kemudian tambahkan fase gerak hingga kira-kira 10 mL dan disonifikasi
selama 30 menit. Setelah itu ditambahkan fase gerak hingga 20,0 mL.dan
didapatkan larutan baku kerja 36,0 g/mL, saring dengan kertas saring
0,45 m lalu disuntikkan pada KCKT.
Kriteria penerimaan dari linieritas adalah nilai r>0,999 dan nilai >1
(Yuwono dan Indrayanto, 2005).

5.2.3 Akurasi
Makalah Pengembangan Produk Orally Disintegrating Tablet
Lansoprazole.
Program Pendidikan Apoteker Periode 104, Fakultas Farmasi
Universitas Airlangga
Akurasi dilakukan pada 3 kadar yaitu pada kadar 80%, 100%, dan 120%
dengan masing-masing 3 replikasi. Berikut ini adalah prosedur untuk
melakukan akurasi.
a Akurasi 80 %
Timbang campuran yang terdiri dari baku standar (refrence standard)
lansoprazol sebanyak 24 mg dan plasebo sebanyak 50 mg lalu masukkan
ke dalam labu ukur 50,0 mL kemudian tambah fase gerak hingga 25 mL.
Tempatkan di rotary shaker selama 30 menit disonikasi kemudian tambah
fase gerak hingga 50,0 mL di dapatkan larutan dengan konsentrasi 480
g/mL. Kemudian larutan baku kerja dibuat dengan memipet 1,0 mL
larutan stok dan masukkan dalam labu ukur 20,0 mL. Kemudian
tambahkan fase gerak hingga kira-kira 10 mL dan disonifikasi selama 30
menit. Setelah itu ditambahkan fase gerak hingga 20,0 mL, saring dengan
kertas saring 0,45 m lalu disuntikkan pada KCKT.

b. Akurasi 100%
Timbang campuran yang terdiri dari baku standar (refrence standard)
lansoprazol sebanyak 30 mg dan plasebo sebanyak 50 mg lalu masukkan
ke dalam labu ukur 50,0 mL kemudian tambah fase gerak hingga 25 mL.
Tempatkan di rotary shaker selama 30 menit disonikasi kemudian tambah
fase gerak hingga 50,0 mL di dapatkan larutan dengan konsentrasi 480
g/mL. Kemudian larutan baku kerja dibuat dengan memipet 1,0 mL
larutan stok dan masukkan dalam labu ukur 20,0 mL. Kemudian
tambahkan fase gerak hingga kira-kira 10 mL dan disonifikasi selama 30
menit. Setelah itu ditambahkan fase gerak hingga 20,0 mL, saring dengan
kertas saring 0,45 m lalu disuntikkan pada KCKT.
c. Akurasi 120%
Timbang campuran yang terdiri dari baku standar (refrence standard)
lansoprazol sebanyak 36 mg dan plasebo sebanyak 50 mg lalu masukkan
ke dalam labu ukur 50,0 mL kemudian tambah fase gerak hingga 25 mL.
Tempatkan di rotary shaker selama 30 menit disonikasi kemudian tambah
fase gerak hingga 50,0 mL di dapatkan larutan dengan konsentrasi 480
g/mL. Kemudian larutan baku kerja dibuat dengan memipet 1,0 mL
larutan stok dan masukkan dalam labu ukur 20,0 mL. Kemudian
Makalah Pengembangan Produk Orally Disintegrating Tablet
Lansoprazole.
Program Pendidikan Apoteker Periode 104, Fakultas Farmasi
Universitas Airlangga
tambahkan fase gerak hingga kira-kira 10 mL dan disonifikasi selama 30
menit. Setelah itu ditambahkan fase gerak hingga 20,0 mL, saring dengan
kertas saring 0,45 m lalu disuntikkan pada KCKT.
Persyaratan akurasi yang digunakan adalah 98-102 % (AOAC, 2012)

5.2.4 Presisi
Presisi (repeatibility) ditentukan dengan enam kali pembuatan larutan
akurasi 100 % lalu diinjekkan pada KCKT kemudian dihitung nilai RSD
nya. Sedangkan presisi antara (intermediate precision) dilakukan sama
seperti presisi dimana dilakukan di laboratorium yang sama namun berbeda
hari, nomor seri kolom yang digunakan, KCKT, dan analis yang melakukan.
Kriteria penerimaan untuk nilai RSD untuk studi penetapan pada produk
akhir adalah 2% (keterulangan; n 6) atau 3% (presisi antara 6 )
(Yuwono dan Indrayanto, 2005).

5.2.5 Stabilitas
Uji stabilitas merupakan salah satu parameter prevalidasi yang dilakukan
dengan menginjekkan larutan baku kerja lansoprazol 100% pada interval
waktu 0, 6, 12, 24, dan 48 jam. Menurut USP 37, 2014 rentang kriteria
penerimaan stabilitas larutan standar yaitu antara 97%-103% dibandingkan
dengan hasil analisis awal larutan.

Anda mungkin juga menyukai